Sejarah Khalifah Islam - Kebijakan
Sejarah khalifah Islam dimulai ketika Rasulullah Saw. memerintahkan agar umat Islam mengangkat seorang khalifah setelah beliau wafat. Seorang khalifah ini dibai’at dengan bai’at nan syar’i buat memerintahkan kaum muslim berdasarakan kitabullah serta sunah Nabi Muhammad Saw. Sejarah khalifah Islam juga menyebutkan seorang khalifah bertugas menegakkan syari’at Allah dan melakukan jihad bersama umat Islam melawan musuh-musuh Allah.
Sejarah khalifah Islam menceritakan bahwa Rasulullah pernah bersabda, “ Sesungguhnya tak ada Nabi setelah aku, dan akan ada para khalifah, dan banyak (jumlahnya)." para sahabat bertanya, "Apa nan engkau perintahkan kepada kami? Nabi SAW menjawab, "penuhilah bai'at nan pertama, dan nan pertama. Dan Allah akan bertanya kepada mereka apa-apa nan mereka pimpin. " (H.R. Muslim)
Berdasarkan riwayat sejarah khalifah Islam, Nabi Muhammad Saw. berwasiat kepada seluruh umat Islam agar jangan sampai ada zaman tanpa adanya khalifah. Jika sampai terjadi tak adanya khalifah, wajib hukumnya bagi umat Islam berusaha mengangkat khallifah nan baru walau berkakibat pada kematian.
Jejak Sejarah Khalifah Islam Bani Umayyah
Tidak sedikit -jika istilah "banyak" terlalu dianggap berlebihan- nan mencoba mencari tahu tentang jejak sejarah khalifah Islam Bani Umayyah. Mereka mencari jejak sejarah khalifah Islam buat digunakan sebagai bahan penelitian sejarah islam, pembuatan karya ilmiah islam, atau nan lainnya.
Berdasarkan jejak sejarah khalifah Islam , Bani Umayyah ialah satu kabilah terpandang di zaman Nabi, didirikan oleh Umayyah bin Abdusy Syams. Sejarah khalifah Islam juga menyebutkan bahwa Bani Umayyah memegang tampuk kekhalifahan dengan pusat pemerintahan di Damaskus, selama 90 tahun. Menjabat khalifah, berturut-turut sebagai berikut:
- Muawiyah bin Abu Sufyan (661-680)
- Yazid bin Muawiyah(680-683)
- Muwaiyah bin Yazid (683-684)
- Marwan bin Hakam (684-685)
- Abdul-Malik bin Marwan (685-705)
- Walid bin Abdul-Malik (705-715)
- Sulaiman bin Abdul-Malik (715-717)
- Umar bin Abdul-Aziz (717-720)
- Yazid bin Abdul-Malik (720-724)
- Hisyam bin Abdul-Malik (724-743)
- Walid bin Yazid (743-744)
- Yazid bin Walid (744)
- Ibrahim bin Walid (744)
- Marwan bin Muhammad (744-750)
Era Sejarah khalifah Islam Bani Umayyah berakhir pada 750 M, namun keturunan Umayyah melanjutkan kepemimpinan di Kordoba, Spanyol, dan menamakan diri Bani Utsmaniyyah, berlangsung 756-1924 Masehi.
Sejarah Khalifah Islam - Masa Kemajuan Islam
Sejarah khalifah Islam semasa Ali bin Abi Thalib (656-661), umat Islam dilanda badai rekaan dampak terbunuhnya Utsman Ibn Affan. Gelombang perpecahan dan pengkhianatan mewarnai global politik masa itu, hingga kekhalifahan jatuh ke tangan Muawiyah. Ini ialah sejarah khalifah Islam nan sangat penting.
Jejak sejarah khalifah Islam membuktikan bahwa masa inilah terjadi perubahan sistem pemerintahan ke bentuk monarkhi, turun-temurun. Muawiyah mengangkat Yazid, anaknya, sebagai khalifah pengganti setelahnya. Hal ini mendapat reaksi keras umat Islam, terutama nan bukan berasal dari Bani Umayyah.
Kendati begitu, Daulah Umayyah menorehkan jejak sejarah khalifah Islam menuju kesuksesan nan tak dapat dipandang sebelah mata dengan memacu umat Islam mencapai puncak kemajuan.
Ekspansi nan terhenti di masa Khulafaur Rasyidin, dilanjutkan kembali. Daerah pemerintahan Islam pun bertambah luas. Di masa Muawiyah, Islam berjaya di Tunisia, Khurasan, hingga Afganistan. Muawiyah juga mengirim armada bahari menyerbu ibu kota Bizantium, Konstantinopel.
Jejak sejarah Islam selanjutnya ialah Khalifah Abdul Malik bin Marwan melanjutkan perluasan ke timur. Tentaranya menyeberangi Sungai Oxus dan menapakkan kaki di Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana, Samarkand, dan sebagian India.
Ekspansi ke barat dilakukan pemerintahan Walid bin Abdul Malik. Maka, tercatat tentaranya menapakkan kaki di Afrika Utara, Maroko, Aljazair, dan menyeberang ke Eropa. Islam sukses menaklukkan Kordova, Seville, Elvira, dan Toledo.
Di zaman Umar bin Abdul-Aziz, perluasan diarahkan ke Prancis, di bawah pimpinan Aburrahman bin Abdullah al-Ghafiqi. Bordeau dan Poitiers ialah kota nan ditaklukkan sebelum menyerang Tours. Namun, dalam pertempuran ini, Al-Ghafiqi tewas sehingga pasukan Islam kembali ke Spanyol.
Dilihat dari luas wilayah, Bani Umayyah telah membawa Islam pada kemajuan luar biasa sehingga sejarah khalifah Islam ini sangat krusial buat diketahui. Wilayah terluas sepanjang sejarah, membentang di tiga benua: Asia, Eropa, dan Afrika, meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, Asia Kecil, Persia, Afganistan, Pakistan, Turkmenia, Uzbek, dan Kirgis.
Sejarah Khalifah Islam - Kebijakan
Jejak sejarah khalifah Islam menyebutkan bahwa daulah Umayyah menerapkan kebijakan-kebijakan strategis nan mampu membawa umat Islam mencapai kemajuan peradaban, terlepas dari kekurangan nan mewarnai perjalanan pemerintahan ini.
Di muka telah kita singgung kebijakan politik, berupa perluasan ke seluruh dunia. Di samping itu, ada kebijakan lain nan sangat berpengaruh bagi perkembangan Islam, baik keluar maupun ke dalam, antara lain:
- Bidang Tashri, dirintis Umar bin Abdul Aziz nan memberikan instruksi menyeluruh buat menyusun, membukukan, dan membuat kodifikasi hadits. Umar bin Abdul Aziz berusaha mempertahankan perkembangan hadits nan saat itu mengalami kemunduran.
- Bidang ekonomi, memberi perhatian pada sektor pertanian, membangun saluran irigasi, dan mendorong perkembangan teknologi pada bidang terkait.
- Sektor industri tidak luput dari perhatian dengan peningkatan produksi handycraft. Industri ini menjadi tulang punggung ekonomi setelah pertanian.
- Memberikan hak dan konservasi warga negara dengan membentuk forum kehakiman nan dikepalai Qathil Qudhah. Rumusan sistem peradilan Islam itu menjadi acum hingga sekarang.
- Memperbaiki sistem pemerintahan dan menata administrasi, antara lain organisasi keuangan nan bertugas mengurusi keuangan negara.
- Memperbaiki sektor komunikasi dan transportasi dengan mendirikan dinas pos dan membentuk sistem pengiriman barang atau surat.
- Pembuatan mata uang buat menggantikan uang Bizantium dan Persia nan digunakan di daerah taklukan.
- Membangun panti asuhan, panti jompo, dan loka perawatan orang cacat.
- Pengembangan angkatan bahari buat melindungi wilayah nan berbatasan dengan laut.
Sejarah Khalifah Islam - Kemunduran
Jejak sejarah khalifah Islam mengatakan bahwa daulah Umayyah di Kordova mengalami kemunduran dan akhirnya jatuh pada 750 M, digulingkan oleh Bani Abbasiyyah nan bersekutu dengan Abu Muslim al-Khurasani. Setelah itu, sejarah khalifah Islam mengalami transisi, dimana kekhalifahan beralih ke tangan Bani Abbasiyyah.
Beberapa faktor nan menyebabkan kemunduran daulah Umayyah nan merupakan bagian dari sejarah khalifah Islam adalah:
- Sistem monarkhi nan diterapkan dinilai bertentangan dengan Islam. Sistem ini menimbulkan gelombang penolakan dan pemberontakan dari luar keluarga Umayyah, dan menimbulkan persaingan tak sehat di kalangan istana.
- Gerakan oposisi nan mewarnai perjalanan dinasti ini, berawal dari konflik politik di masa Ali. Sisa-sisa gerakan Syiah dan Khawarij turut meramaikan kontradiksi tersebut dan merongrong wibawa pemerintahan.
- Timbulnya kontradiksi etnis Bani Qays dan Bani Kalb mengakibatkan pemerintah sulit menggalang persatuan dan kesatuan.
- Ketidakpuasan golongan mawali (non-Arab) di daerah Irak dan sekitarnya nan memicu ketegangan.
- Sikap hayati mewah keluarga istana nan mendapat sorotan rakyat dan mengecewakan mereka.
Namun, di antara karena itu, nan paling dominan ialah munculnya kekuatan baru dari kalangan keturunan Abbas bin Abdul-Muthalib, nan mendapat dukungan Bani Hasyim dan kaum mawali. Gerakan inilah nan sukses menggulingkan kejayaan Daulah Umayyah. Itulah papaaran mengenai sejarah khalifah Islam bani Umayyah.
Wallahu a’lam bi shawab .