Menulis Status di Facebook
Siapa nan tidak kenal Facebook sekarang ini? Tahun-tahun belakangan ini, Facebook menjadi situs jejaring sosial di global maya nan paling populer. Kepopulerannya mengalahkan situs-situs jejaring sosial lainnya seperti Friendster, Multiply, Hi-5, Plurk, Tagged, dan sebagainya.
Facebook pun dianggap lebih mudah dan menarik buat digunakan daripada Twitter nan juga populer. Menulis status di Facebook pun dapat lebih leluasa dibandingkan Twitter sebab memberi ruang nan lebih luas.
Mudah sekali menulis status di dalam Facebook. Begitu kita masuk ke halaman akun Facebook kita, kita akan segera mendapati sebuah kotak persegi panjang nan bisa kita tulisi sesuka kita dalam jumlah karakter eksklusif (lebih banyak daripada Twitter).
Setelah kita menekan enter , tulisan dalam kotak itu akan muncul sebagai status kita nan bisa dibaca oleh semua orang nan berada dalam jaringan teman kita. Tulisan itulah nan kemudian disebut dengan istilah status di dalam Facebook.
Apa Yang Anda Pikirkan?
Inilah tulisan nan kita temui di dalam atau di bagian atas kotak status berbentuk persegi panjang itu. Facebook selalu menanyakan apa nan kita pikirkan dan kita bebas memberikan jawaban apa pun.
Kita memang bebas menuliskan apa pun di Facebook, akan tetapi kebebasan menulis status di dalam Facebook ini hendaknya tak sampai melewati batas. Bukan baru sekali terjadi kejadian nan tak mengenakkan sehubungan dengan penulisan status di dalam Facebook ini, misalnya:
- Beberapa siswa SMA di sebuah kota di Sumatera dikeluarkan dari sekolahnya sebab menulis status nan menghina dan mengancam guru mereka.
- Seorang mahasiswa di sebuah kampus di Bandung pernah didemonstrasi dan menghadapi hukuman berat sebab menulis status nan berbau rasisme (menghina ras tertentu).
- Seorang remaja di Bali dikecam habis-habisan dan terancam diusir dari Pulau Dewata tersebut sebab menulis status di dalam Facebook nan menghina hari besar agama tertentu.
Di sisi lain, status di dalam Facebook juga dapat digunakan buat menyebarluaskan informasi, memberikan motivasi dan semangat, menggalang dukungan, hingga melakukan promosi produk dan jasa.
Seperti ketika erupsi Merapi beberapa waktu lalu. Pemberitaan media nan dianggap hiperbola dan justru menimbulkan kepanikan, membuat banyak pengguna Facebook lebih mengandalkan status di dalam Facebook. Teman-teman Facebook nan tinggal di lokasi kejadian terus memperbaharui status dengan kondisi terkini. Dan ini dianggap lebih riil.
Facebookmu, Harimaumu
Pernah mendengar pepatah Mulutmu harimaumu ? Mulut dapat menjadi harimau buas nan menerkam dan membinasakan kita, gara-gara kalimat nan kita ucapkan. Demikian pula dengan Facebook. Facebook dapat menerkam kita sebab status nan kita tuliskan.
Agar Facebook tidak menjadi harimau bagi kita, berikut panduannya:
- Tak perlu menuliskan semua nan kita pikirkan atau kita rasakan sebagai status di dalam Facebook. Jika tetap ingin menuliskannya di Facebook, pilihlah fasilitas Notes (Catatan). Notes ini kemudian cukup disimpan di draft dan tak perlu dipublikasikan. Kira-kira jadi seperti buku harian online.
- Jangan menulis status di dalam Facebook nan bisa mengundang pelaku kejahatan mendatangi kita. Status main-main seperti “Sedang sendirian di rumah” bisa memancing orang buat berbuat jahat, terutama jika orang tersebut mengetahui secara niscaya lokasi rumah kita.
- Jangan menulis status nan bersifat menghina suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
- Jangan menulis status nan bisa memancing pelecehan seksual.
- Tidak menulis status saat sedang dipengaruhi oleh emosi negatif (sedih, marah, benci, atau kecewa). Dapat dipastikan status nan kita tulis pun akan bermuatan negatif dan tak menggunakan akal sehat.
- Tidak menulis status nan bisa menimbulkan kepanikan.
Jika Facebook bisa dijadikan sebagai sahabat nan menguntungkan dalam banyak hal, mengapa harus menjerumuskan diri dalam kesulitan hanya gara-gara status nan kita tulis?
Menulis Status di Facebook
Saat ini, hampir semua orang memiliki akun di jejaring sosial facebook. Karena memang facebook seakan menjadi keharusan bagi siapapun nan merasa ingin bersosialisasi dan mempunyai banyak teman dan dianggap sebagai orang nan memiliki taraf pengenalan nan tinggi.
Dari pelajar atau anak remaja, pegawai, karwayan, guru atau bahkan supir kendaraan bernotor juga memiliki akun di facebook. Seakan facebook tidak lagi mengenal apa dan bagaimana diri seseorang,semua sudah boleh menikmati fasilitas nan telah disediakan oleh facebook ini.
Salah satu fasilitas facebook nan sangat menarik bagi sebagian orang ialah status. Status sejatinya ialah perkataan dari si pemiliki akun facebook. Namun perkataan ini memang seakan telah disengaja buat bisa diketahui atau dibaca oleh orang lain khususnya teman atau mutual teman.
Dengan menulis status di facebook, seseorang seakan bisa mencurahkan segala isi hati dan perasaan nan ada di dalam hati dan pikirannya. Sehingga semua ini bisa buat diketahui oleh orang lain.
Memang tidak ada batasan buat penulisan status di dalam akun facebook seseorang. Semuanya memang diserahkan kepada diri pribadi si pemilik facebook. Semuanya ialah bergantung pada keinginan nan ada di dalam pemiliki facebook buat menulis segala hal nan ia inginkan.
Namun di dalam kemudahan dan seakan tidak ada batasan dalam hal ini, manusia memang tidak pernah terlepas dari kebiasaan dan nilai nan ada di dalam masyarakat. Termasuk juga dalam penulisan status nan ada di dalam akun facebook.
Seperti nan telah banyak dijabarkan di atas bahwa dalam menulis status Anda di dalam facebook masih diberikan batasan buat tak sampai menyinggung atau membuat marah orang lain. hal ini banyak berkaitan dengan masalah SARA yaitu suku, ras dan agama.
Maka dari itu, seseorang nan hendak menulis statusnya di dalam facebook memang harus dibatasi buat tak sampai mengeluarkan tulisan nan mengandung unsur melecehkan atau merendahkan suku, ras ataupun agama nan lainnya. Hal ini memang secara konkret akan bisa buat membuat orang lain merasa direndahkan.
Batasan ini memang tidak tertulis dan bukan menjadi sebuah peraturan nan ada di dalam facebook atau pun dalam penulisan status nan ada di dalam facebook. Namun memang hal ini seakan sudah menjadi hal nan harus dilakukan atau sebaiknya dilakukan oleh semua pengguna facebook agar tidak sampai menyebabkan kekacauan di dalam masyarakat.
Demikianlah bagaimana besarnya pengaruh facebook dalam kehidupan manusia. Global maya sudah bisa memberikan efek positif ataupun bahkan negatifnya ke dalam kehidupan konkret manusia.
Ada banyak kata atau diksi nan digunakan oleh seseorang dalam menulis statusnya di dalam facebook. Sekali lagi semuanya diserahkan pada keinginan dan kebutuhan dari si pemilik akun facebook ini.
Hanya saja, bagi siapa saja nan membaca status seseorang nan ada di dalam facebook, seakan akan bisa buat mencoba meraba apa an bagaimana diri seseorang nan menulis status tersebut. Karena kebanyakan status nan ditulis ialah mengenai pribadi atau perihal apa nan ada ataupun nan terjadi dan dialami oleh seseorang tersebut.
Sebagai contoh ialah bagaimana seseorang menulis bahwa dirinya sedang melihat suami nan lagi malas buat pergi ke kantor. Dalam hal ini mungkin dari sisi si penulis status bisa dilihat sebagai sebuah hal nan biasa saja atau normal saja. Namun akan beda jika di lihat dalam sisi agama.
Seorang istri mengatakan hal demikian dan bisa dilihat atau diketahui oleh semua orang nan bisa membaca statusnya. Maka setiap orang tersebut juga akan mengtahui keadaan keluarga dirinya dalam hal suaminya nan malas bekerja.
Atau ada seseorang nan mengatakan bahwa dirinya telah pernah melakukan kredit rumah, kredit kendaraan bermotor atau apalah nan lainnya. Seseorang akan bisa menangkap bagaimana karakterristik dari si penulis status ini.
Semakin banyak status nan ditulis di dalam facebook maka akan semakin mudah bagi semua orang nan membaca status tersebut buat bisa apa dan bagaimana diri si pembuat status. Karena seakan setiap status nan dibuat menunjukan atau membuka pribadi dari diri seseorang.
Itulah bagaimana keberadaan status nan ada di dalam facebook dan kenyataan status di facebook itu sendiri. Semakin banyak akun facebook dimiliki maka akan semakin banyak pula status nan akan dibuat. Dan hal ini akan semakin memberikan petunjuk akan apa nan ada di dalam diri si pembuat status.