1. Awan Cirrus dalam Artikel Ilmu Pengatahuan Alam
Artikel ilmu pengetahuan alam tentang cuaca mungkin ialah salah salah satu nan paling menarik. Sering kali, cuaca berubah tiap hari. Pagi hari nan biasanya cerah dapat berubah menjadi mendung, kita menyangka akan turun hujan. Namun pada sore hari cuaca berubah, menjadi cerah kembali. Apakah kita dapat memprediksi hari ini hujan? Atau mendung? Daripada menebak-nebak, lebih baik kita simak artikel ilmu pengetahuan alam tentang cuaca berikut.
Artikel Ilmu Pengetahuan Alam - Faktor nan Menentukan Cuaca
Menurut artikel ilmu pengetahuan alam, cuaca memang sulit ditebak. Kadang prakiraan cuaca mengatakan bahwa akan hujan, tapi kenyataannya tidak. Demikian juga sebaliknya. Namun, artikel ilmu pengetahuan alam dapat memberikan anda informasi mengenai faktor-faktor apa saja nan dapat menentukan atau memengaruhi cuaca.
Apa saja faktor penentu cuaca berdasarkan artikel ilmu pengatahuan ini? Berikut ialah ulasannya.
- Suhu udara. Sinkron dengan nan terdapat dalam artikel ilmu pengetahuan alam, suhu udara ialah panas dinginnya udara. Sedangkan panas dinginnya udara ditentukan oleh matahari. Untuk mengetahui berapa derajat panas/ dinginnya suatu loka bisa diukur dengan termometer.
- Angin. Sinkron dengan nan terdapat dalam artikel ilmu pengetahuan alam, angin ialah udara nan bergerak. Angin bertiup dari daerah nan bersuhu rendah ke suhu nan lebih tinggi. Jika hendak mengetahui arah hembusan angin, dapat dengan melihat pohon-pohon.
- Awan. Udara bergerak ke segala arah, ketika udara naik, uap-uap air terbawa ke angkasa. Di angkasa suhu udara sangat dingin, mengakibatkan uap-uap tersebut berubah menjadi embun. Embun dengan jumlah banyak membentuk awan-awan putih nan biasa kita lihat di langit. Menurut artikel ilmu pengetahuan alam, awan ini pun dapat menjadi salah satu faktorpenentu cuaca.
- Curah hujan. Awan nan mengandung butiran-butiran air nan berlebihan, akan mengubah rona awan tak putih lagi, awan putih akan berubah menjadi hitam keabu-abuan. Bila butiran-butiran ini sudah terlalu banyak maka akan mengakibatkan turun hujan.
Artikel Ilmu Pengetahuan Alam - Cuaca Berdasarkan Keadaan Langit
Masih mengulas artikel ilmu pengetahuan tentang cuaca. kali ini, penulis akan mengajak Anda buat mengetahui cuaca berdasarkan keadaan langit, dalam hal ini awan. Sinkron dengan artikel ilmu pengetahuan alam , jika dilihat berdasarkan bentuknya, awan di langit bisa dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Awan Cirrus dalam Artikel Ilmu Pengatahuan Alam
Awan ini berwarna putih, terletak paling jauh/ tinggi. Pada pagi hari awan inilah nan pertama kali muncul. Awan ini menyerupai serat tipis dan mampu ditembus sinar matahari atau bulan dan akan menghasilkan pemandangan nan sangat indah, berupa lingkaran cahaya nan mengelilingi matahari atau bulan.
Lingkaran tersebut disebut dengan istilah halo. Halo ialah petanda bahwa akan mendung/ turun hujan. Satu hal lagi, pernah ada artikel ilmu pengetahuan alam nan menyebutkan bahwa Anda jangan mengamati halo pada siang hari, sebab akan berakibat rusak mata.
2. Awan Cumulus dalam Artikel Ilmu Pengetahuan Alam
Awan cumulus ialah awan nan bergumpal membentuk awan besar. Melayang pada langit nan lebih rendah. Jika melihat awan ini khayalan kita akan menangkap bentu-bentuk. Bila matahari bersinar dari balik awan, maka bagian tepi awan akan bercahaya. Awan Cumulus ialah awan petanda hari akan cerah. Namun, apabila awan ini berwarna hitam keabu-abuan maka petanda hujan akan turun.
3. Awan Stratus dalam Artikel Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut artikel ilmu pengetahuan alam, awan ini berwarna kelabu dan berada paling dekat dengan permukaan tanah, bentuknya berupa lapisan. Awan ini ialah awan hujan, hujan nan terjadi ialah hujan gerimis. Kabut ialah jenis awan lapisan nan menyentuh permukaan tanah.
Artikel Ilmu Pengatahuan Alam - Macam-macam Cuaca atau Musim
Artikel ilmu pengetahuan alam menyebutkan bahwa definisi musim ialah waktu eksklusif nan berkaitan dengan cuaca di suatu daerah dalam waktu nan cukup lama. Musim di tiap negara akan berbeda dengan negara nan lain. Indonesia memiliki dua musim: musim kemarau dan musim hujan. Pergantian musim disebabkan oleh pergantian matahari nan setiap tahunnya mengalami perubahan.
Berdasarkan artikel ilmu pengetahuan alam dan catatan idealnya, Indonesia mengalami musim kemarau pada bulan April sampai oktober, sedangkan musim hujan jatuh pada bulan Oktober – April. Namun, saat ini musim nan terjadi di Indonesia sudah tak menentu. Yang seharusnya masuk musim kemarau malah hujan, atau sebaliknya.
Menurut artikel ilmu pengetahuan alam, ketidakmenentuan musim nan terjadi di indonesia ini disebabkan sebab pemanasan global, yakni sebuah kondisi nan membuat makin menipisnya lapisan ozon sebab ulah manusia (menebang hutan, imbas rumah kaca). Jika dibiarkan terus berlarut, pemanasan dunia akan membahayakan bumi dan juga seluruh mahluk penghuninya, termasuk manusia.
a. Artikel Ilmu Pengetahuan Alam - Musim Panas
Artikel ilmu pengetahuan alam telah menjelaskan bagaimana musim panas terjadi. Ketika musim panas matahari terletak di sebelah utara garis khatulistiwa, maka bumi nan berada disebelah utara akan panas jika dibandingkan dengan selatan.
Menurut artikel ilmu pengetahuan alam, musim panas memiliki sejumlah keuntungan, seperti pengusaha sentra produksi pangan dapat menghasilkan banyak produk, misal pengusaha keripik pisang, kerupuk, dan makanan lain nan memerlukan proses pengeringan.
Namun, masih menurut artikel ilmu pengetahuan alam, musim panas atau kemarau akan mendatangkan tidak hanya keuntungan, namun juga kerugian, di antaranya:
- Persediaan air berkurang sebab banyak sungai nan kering
- Sering terjadinya kebakaran hutan dan kebakaran dipemukiman padat penduduk
- Tumbuh-tumbuhan, hewan banyak nan layu, mati
Artikel Ilmu Pengetahuan Alam - Musim Hujan
Artikel ilmu pengetahuan alam menjelaskan bahwa musim hujan terjadi ketika matahari terletak di sebelah selatan garis khatulistiwa, ini mengakibatkan tekanan udara di bagian selatan lebih rendah dibandingkan dengan utara. Sehingga angin bergerak dari utara menuju selatan.
Manurut artikel ilmu pengetahuan alam, musim hujan memiliki banyak kegunaan bagi kehidupan. Namun tentunya, di samping memiliki manfaat, musim hujan juga memiliki sejumlah kerugian. Menurut artikel ilmu pengetahuan alam, beberapa kerugian nan sering dialami pada musim hujan, di antaranya sebagai berikut.
- Jika hujan terus menerus dapat mengakibatkan gagal panen
- Dari kegagalan panen mengakibatkan harga sayur, sayuran, beras mengalami kenaikan
- Hujan nan besar dan terus menerus, tak menutup kemungkinan terjadi banjir
Namun, kerugian musim hujan dan kemarau bukan hanya diakibatkan oleh musim itu sendiri. Kerugian dapat dikarenakan ulah manusia nan tak menjaga alam. Penebangan hutan, pemanasan dunia mengakibatkan bumi semakin panas. Kurang pencerahan masyarakat akan membuang sampah pada tempatnya membuat mampetnya saluran-saluran air oleh sampah sehingga menyebabkan banjir.
Sebenarnya, artikel ilmu pengetahuan alam juga mencatat bahwa masih ada musim lain nan berlangsung di dunia. Ya, sebagian wilayah di global ada juga nan mengalami musim dingin dan musim semi. Musim dingin berlangsung di kisaran Desember hingga Februari dan musim semi berlangsung dari rentang Maret-Mei.
Nah, bagi Anda nan hendak berlibur ke negara nan memiliki 4 musim, sebaiknya memperhatikan betul rentang musim tiap bulannya agar wisata Anda dapat lebih maksimal. Untuk mengatahui rentang waktu tiap musim, Anda dapat mengetahuinya melalui artikel ilmu pengetahuan alam seperti ini. Semoga bermanfaat.