Meraih Kekayaan

Meraih Kekayaan

Allah menjanjikan kepada orang nan bertaqwa akan memberikan rezeki dengan tak disangka-sangka dari arah manapun dan dengan cara apapun. Pengertian bertaqwa ialah menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Orang nan bertaqwa selalu dekat dengan Allah, ia senantiasa melakukan zikir. Bentuk zikir ini sendiri ada nan dinamakan dengan zikir murah rezeki agar hayati menjadi tenang dengan rezeki nan berlimpah dan dihindarkan dari kemiskinan.



Kemiskinan Itu Berbahaya!

Rasulullah sangat memperhatikan umatnya. Ketika ada sahabatnya nan ingin menjadi miskin seperti dirinya, manusia paling baik dan tidak berdosa ini mengatakan bahwa dia sanggup menjadi miskin sebab sesungguhnya kalaupun ia mau, gunung Uhud itu akan menjadi emas. Sedangkan sahabatnya belum tentu sanggup menahan derita menjadi miskin. Kemiskinan itu sendiri sangat dekat dengan kekufuran. Rasulullah tak asal bicara. Kata-katanya ialah mutiara kehidupan. Buktinya ialah begitu banyaknya manusia dengan mudahnya menukar keimanannya hanya sebab telah begitu sering diberi makanan oleh para misionaris.

Kemiskinan itu akan membawa putus harapan ketika orang tak mampu memaknai sebuah kemiskinan harta. Mereka akan mudah tergoda buat melakukan kejahatan. Orang Islam itu memang harus kaya. Bagaimana mungkin ia dapat membuat kamar nan berbeda buat anak laki-laki dan anak perempuannya bila ia tidak mempunyai uang? Bagaimana mau membayar zakat fitrah, zakat maal, dan jenis zakat lainnya serta bersedekah dan berinfaq kalau tak mempunyai harta? Bagaimana mau naik haji dan dapat mengunjungi Ka’bah di Mekkah, mengunjungi makam Rasulullah di Madinah, mengunjungi masjid Aqsa kalau tak mempunyai uang?

Padahal ketiga loka itu ialah tempat-tempat nan sangat dianjurkan buat dikunjungi. Bagaimana dapat beribadah dengan baik kalau tak didukung oleh kesehatan nan baik. Sedangkan kesehatan ini harus didukung dengan gizi nan seimbang. Gizi nan seimbang itu membutuhkan makanan nan terkadang mempunyai harga nan tak murah. Intinya ialah bahwa kemiskinan itu memang harus dihindari. Akan semakin sulit bergerak kalau tak mempunyai uang.

Walaupun kekayaan itu bukan suatu tujuan, dengan kaya dan tetap beriman, banyak hal nan dapat diperbuat. Perkembangan politik tanpa diiringi dengan perkembangan ekonomi nan mapan, tidak mungkin dapat mendapatkan ketenangan dalam bermasyarakat dan bernegara. Niscaya akan ada gejolak nan akan mendatangkan kemungkaran dan bahkan korban jiwa. Begitupun kalau ekonomi bagus, politik tidak bagus, maka negara juga akan kalau. Lalu bagaimana dapat mempelajari banyak ilmu tentang ekonomi dan politik kalau tak mempunyai kapital buat belajar?

Belajar itu bukan hanya bermodalkan kemauan. Biaya nan cukup besar, biaya berjumpa dengan guru nan hebat, mendatangi loka memperoleh ilmu nan bagus, semuanya membutuhkan biaya. Kalau tak mempunayi biaya, maka kelemahan dan kendala ini terkadang membuat gelisah dan membuat depresi nan berkepanjangan. Belum lagi kalau tak mempunyai ilmu lainnya. Bisa-bisa ilmu agama diselewengkan dan dijadikan tumbal. Bahkan bid’ah nan banyak beredar di masyarakat ini juga menyangkut ketiadaan ilmu nan dimilki oleh orang Islam itu sendiri. Itulah mengapa orang Islam wajib kaya dan berusaha buat mencari kekayaan dengan jalan nan benar.



Meraih Kekayaan

Rasulullah bersabda “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, pasti Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti seekor burung, pagi-pagi ia keluar dari sarangnya dalam keadaan lapar dan pulang disore hari dalam keadaan kenyang.” Ini ialah satu janji Allah Swt kepada umatNya nan benar-benar konfiden dengan apa nan telah diturunkannya kepada nabinya, Muhammad saw. Tak perlu diragukan lagi. Tak perlu ke kuburan nan dianggap keramat agar mendapatkan kekayaan nan berlimpah. Cukup dengan menghadirkan hati dalam menghadapNya.

Manusia diperintahkan bertebaran dimuka bumi buat mencari rezeki, hal ini ialah usaha. Setiap usaha haruslah disertai dengan do’a, sebab manusia hanya berencana Allahlah nan menentukan. Sebelum berdo’a diawali dengan berzikir memuji kebesaran Allah zat nan mengalirkan rezeki. Sisikan waktu sedapat mungkin agar dapat bermunajad kepada Sang Khalik. Jangan sampai terlalu terlena dengan kehidupan global nan belum tentu sahih dan memberikan kebahagiaan. Kebahagiaan nan sahih itu ialah ketika mempunyai keimbangan nan sebenarnya antara global dan akhirat.

Berbuat baik itu mudah dan godaan setan itu sangat lemah. Percayalah bahwa membaca Al-Quran itu tidak membutuhkan waktu nan lama. Allah Swt bahagia sekali dengan orang nan menjadi kontinunitas dalam beribadah. Walaupun hanya 3 ayat sehari, itu lebih disenangi daripada satu juz namun hanya satu tahun sekali. Membaca Al-Quran tiga ayat sehari itu hanya sekira lima menit saja. Menonton film atau satu konser dapat menghabiskan berjam-jam dan tanpa terasa bahwa semua itu mungkin saja malah hanya menambah dosa.

Nabi mengajarkan buat memancing rezeki dengan bersedekah, sholat dhuha, memperbanyak istighfar dan taubat. Jika telah melakukan hal demikian insyaallah akan dicukupi kebutuhannya global dan akhirat. Ditambah sholat malam dan sholat-sholat sunah sebelum atau sesudah sholat fardhu. Semua itu dikerjakan dengan hati nan lapang dan hanya berharap kepada Allah Swt, insyaallah tidak akan ada kelaparan. Yang ada ialah kelapangan hati menerima semua takdir dan kelapangan memperoleh rezeki nan halal. Indahnya ketika mendapatkan apa nan dicita-citakan tanpa harus menunggu lama.

Telah banyak pengakuan dari orang-orang nan telah merasakan dan membuktikan zikir murah rezeki dalam kemudahannya menjalani hayati ini nan dianggap oleh sebagian orang bahwa hayati ialah perjuangan penuh dengan lika liku hingga ada nan putus harapan lalu bunuh diri. Tapi tak dengan orang nan bertaqwa, sebab selalu lolos dari kesulitan nan mendera, selalu saja ada pertolongan nan datang tanpa diduga. Bahkan terkadang pertolongan itu datang diluar jangkaun pikirannya. Kepasrahan itu indah. Ketawakalan itu luar biasa dan keridhoan menerima nasib itu juga sangat menenangkan.

Zikir Murah Rezeki Dari Imam Ghozali

Imam Ghozali mengajarkan suatu amalan zikir murah rezeki buat dibaca setiap hari. Menurutnya orang nan mengamalkan amalan ini akan dimudahkan segala urusannya dan dilapangkan rezekinya, serta dihindarkan dari segala macam kesulitan. Amalan ini dibaca buat setiap hari nan berbeda sebanyak 1000 kali. Hari senin membaca “Lahaula walaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘adhiim”, artinya “Tidak ada daya dan kekuatan melainkan daya dan kekuatan Tuhan Yang Maha Tinggi dan Maha Besar”

Hari selasa membaca “Allaahuma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wasallim”, artinya “ Ya Allah berilah kesejahteraan atas nabi Muhammad dan para sahabatnya dan juga keselamatan.” Hari Rabu membaca “Astaghfirullahal adhiim”, artinya “Saya meminta ampun kepada Tuhan nan maha besar”.

Hari kamis membaca “Subhaanallahil ‘aliyyil ‘adhimi wabihamdihi”, artinya “ Maha kudus Allah SWT dari segala sifat kekurangan Tuhan nan maha tinggi dan maha besar.” Hari jumat membaca “Ya Allah “ Hari Sabtu membaca “Laailaaha illallaah“, artinya “Tiada tuhan selain Allah.” Hari Minggu membaca “Ya hayyu Ya Qayyuum”, artinya “Wahai nan maha hayati dan berdiri sendiri.

Niatkan semua ibadah hanya sebab Allah sebab jika mengejar dunia, akhirat belum tentu didapat, tapi jika akhirat nan dikejar sudah niscaya dunianya akan dapat. Bersabarlah dalam berdo’a, Allah akan memberikannya pada saat nan tepat dan diwaktu nan tepat. Pengalaman seseorang nan telah membeli tanah dua kavling dengan luar sekira 700 meter persegi dengan tabungan berjumlah puluhan juta rupiah buat membangun rumah, mungkin dapat menjadi cermin bahwa kalau rezeki itu belum menjadi miliknya, apa nan ada digenggaman pun akan melayang begitu saja.

Tanah seluas itu dan uang berjuta itu harus ia relakan sebab ada orang nan seharusnya tak berhak atas tanah itu, mengambilnya dengan paksa. Apa nan dilakukan oleh orang nan kehilangan itu? Niscaya marah pada awalnya dan seakan juga marah kepada Allah Swt. Ia merasa telah bekerja keras dan ia bukan orang jahat. Namun, setelah ia merelakan semua itu dan ikhlas dengan apa nan telah ditakdirkan, rezekinya mengalir tiada henti meskipun sedikit demi sedikit. Kini, alairan rezeki itu terasa semakin deras dan dalam waktu nan tak lama lagi, insyaallah ia akan memiliki harta nan jauh lebih banyak dari harta nan telah diambil orang tersebut. Ia bahkan akan menunaikan umroh dan haji. Itulah kegunaan dari zikir murah rezeki.