Karakteristik Budaya
Definisi Transformasi Budaya
Segala sesuatu nan ada dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan masyarakat itu sendiri. Baik buruknya konduite atau sikap masyarakat juga bergantung pada kebudayaannya.
Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan nan secara kontinyu ditaati dan diajarkan dari generasi ke generasi berikutnya.
Secara sadar atau tak sadar, secara terstruktur maupun tak terstruktur, masyarakat melalui anggota-anggotanya akan mengajarkan kebudayaannya. Proses mengajarkan inilah nan disebut sebagai transformasi budaya atau pewarisan kebudayaan.
Mengenal Budaya
Ada berbagai jenis budaya di seluruh global dan budaya masing-masing memiliki esensi nan unik. Sementara mendefinisikan istilah 'budaya', ada beberapa unsur nan bersama-sama merupakan sebagai budaya suatu daerah eksklusif atau budaya orang-orang tertentu. Kami gagal buat memahami apa unsur-unsur budaya, tapi kita dapat belajar lebih banyak dengan melihat:
- Bahasa: Berbagai bahasa pada dasarnya merupakan bagian krusial dari budaya.
- Norma: Setiap masyarakat atau setiap peradaban memiliki seperangkat norma, nan merupakan bagian nan tak terpisahkan, dan merupakan elemen krusial dari budaya. Hal ini bisa mencakup folkways, adat-istiadat, tabu dan ritual dalam suatu budaya.
- Nilai: Nilai-nilai sosial sebuah peradaban eksklusif juga dianggap sebagai unsur budaya. Nilai-nilai budaya sering menyebut hal-hal nan ingin dicapai atau hal-hal nan dianggap berharga besar atau nilai dalam suatu budaya tertentu.
- Agama dan Keyakinan: Agama dan kepercayaan dari orang-orang di peradaban memainkan peran krusial dalam membentuk budaya juga.
- Kolektif Sosial: kolektif sosial mengacu pada kelompok-kelompok sosial, organisasi, masyarakat, lembaga, kelas, dan masyarakat, nan dianggap sebagai konstruksi sosial simbolik.
- Status dan Peran dalam Masyarakat: Sebuah status atau peran sosial hanyalah sebuah slot atau posisi dalam suatu kelompok atau masyarakat, nan memberikan citra holistik dari struktur sosial dan karenanya merupakan elemen krusial dari budaya. Hal ini juga bisa mencakup peran berbasis gender atau usia berbasis tradisional.
- Integrasi budaya: Ini termasuk taraf harmoni atau integrasi dalam berbagai unsur budaya. Hal ini bisa mencakup unsur-unsur seperti sub-budaya, budaya lokal dan disparitas antara tradisi sejarah dan budaya.
Karakteristik Budaya
Budaya dibagi, dengan mana kita berarti bahwa setiap budaya dibagi oleh sekelompok orang. Tergantung pada daerah mereka tinggal, kondisi iklim mereka berkembang dalam dan warisan sejarah, mereka membentuk satu set nilai-nilai dan keyakinan. Ini set prinsip-prinsip hayati mereka membentuk budaya mereka.
Budaya ialah milik individu. Hal ini agak dibagi di antara banyak orang dari bagian eksklusif dari dunia. Ini merupakan bagian dari komunitas tunggal dan tak setiap manusia tunggal.
Budaya dipelajari. Para anggota dari suatu budaya berbagi cita-cita tertentu, nan membentuk kehidupan mereka. Generasi belajar buat mengikuti cita-cita dan prinsip-prinsip. Budaya menyebar melalui generasi, nan mengadopsi Norma lama mereka dan tradisi sebagai bagian dari budaya mereka.
Cita-cita nan mereka mendasarkan hayati mereka pada ialah bagian dari budaya mereka. Nilai-nilai budaya nan disampaikan dari satu generasi ke generasi nan lain, sehingga mengakibatkan monoton tradisi nan merupakan bagian dari budaya. Bahasa, sastra dan bentuk seni melintasi generasi.
Budaya dipelajari, dipahami dan diadopsi oleh generasi muda masyarakat. Tidak ada individu dilahirkan dengan rasa nya / budaya-nya. Dia / dia harus mempelajarinya.
Apa unsur budaya? Bahasa, bentuk lain dari aktualisasi diri seperti juga pikiran dan emosi dari orang-orang, kebiasaan sosial dan budaya, prinsip-prinsip dan keyakinan mereka ialah elemen dasar budaya.
Untuk transfer nan efektif budaya dari satu generasi ke generasi nan lain, itu harus diterjemahkan dalam hal simbol, nan mewakili nilai-nilai budaya masyarakat. Bahasa, seni dan agama membentuk sistem simbol nan membuat arti nan mendalam terhadap budaya.
Meskipun upaya generasi tua buat mentransfer nilai-nilai budaya mereka ke generasi nan akan datang, banyak orang cenderung buat tetap tak menyadari budaya mereka. Orang sering ditemukan memiliki pengetahuan nan lengkap tentang budaya mereka. Orang-orang sporadis tahu budaya mereka sepenuhnya.
Sebuah perubahan bertahap ialah ciri buat hampir setiap kebudayaan nan tak bukan di sebut sebagai transformasi budaya. Budaya bisa berubah. Budaya kehilangan beberapa sifat dan laba nan baru. Aspek budaya nan bhineka di masyarakat perubahan.
Dengan berlalunya waktu, teknologi baru muncul, mode kerja baru datang, pemikiran sosial mengalami transisi dan begitu juga budaya. Setiap transformasi budaya berubah dalam waktu meskipun laju perubahan setiap budaya bervariasi.
Penelitian telah membawa keluar fakta bahwa budaya tak bisa tetap dalam isolasi. Hampir tak ada komunitas sosial nan benar-benar terisolasi dari seluruh dunia. Setiap budaya maka, sangat dipengaruhi oleh budaya dari daerah sekitarnya. Nilai-nilai budaya cenderung akan terpengaruh oleh nilai-nilai masyarakat di sekitarnya dekat.
Budaya, nan muncul selama periode waktu nan sama sering, menunjukkan kecenderungan tertentu. Zaman modern telah menyaksikan adanya campuran budaya. Budaya nan dicampur bersama-sama sehingga menimbulkan budaya bersama.
Apa itu Transformasi Budaya
Dalam proses belajar kebudayaannya, manusia tentunya tak begitu saja menerima apa adanya. Ia akan selalu menggunakan daya nalarnya buat memahami, menyelami, memilih, dan melaksanakan apa nan menurut pandangannya baik.
Bisa saja nan ia lakukan sedikit berbeda atau berbeda sama sekali dengan nan diajarkan oleh kebudayaan atau masyarakatnya. Disparitas ini awalnya dapat menimbulkan konflik dalam masyarakat. Namun, jika kemudian bisa saling menyesuaikan diri, konflik itu pun akan hilang.
Proses tranformasi budaya bisa dilakukan melalui ucapan, sikap, atau konduite nan sudah terpola. Dengan kata lain, transformasi kebudayaan dilakukan melalui proses belajar nan selanjutnya dapat berupa pengenalan dan enkulturasi.
Sosialisasi
Selanjutnya, setelah anak beranjak besar atau remaja, ia akan belajar dari teman seusianya. Ia mulai mengenal nilai-nilai, norma-norma, atau budaya nan mungkin berbeda dengan nan ada dalam lingkungan keluarganya. Setelah dewasa, ia akan semakin luas mengembangkan potensinya seiring dengan perkembangan kepribadiannya.
Sosialisasi ialah suatu proses ketika seseorang mempelajari cara hayati masyarakat buat mengembangkan potensi dirinya. Proses pengenalan diawali dari keluarga. Seorang anak nan baru lahir akan diajarkan berbagai kemampuan dan pengetahuan dasar nan ditentukan dengan Norma atau kebudayaan loka keluarga tersebut tinggal.
Ia akan dikenalkan status dan peran sosial orang-orang di sekelilingnya, seperti panggilan ayah, ibu, kakak, atau paman dan bibi. Ia juga akan dikenalkan nilai dan kebiasaan sosial nan ada di lingkungan keluarga dan sekitarnya.
Enkulturasi
Enkulturasi ialah proses seseorang mempelajari dan menyesuaikan diri, baik pemikiran maupun sikapnya terhadap adat istiadat, sistem sosial, nilai, norma, dan anggaran nan hayati atau berlaku dalam budayanya.
Proses ini juga sebenarnya sering diartikan sebagai pengenalan kebudayaan, terutama dalam kaitannya dengan pewarisan kebudayaan atau transformasi budaya.
Sosialisasi merupakan sosialisasi seseorang terhadap lingkungan sosial atau masyarakatnya, sedangkan enkulturasi merupakan proses sosialisasi seseorang dengan budaya atau kebudayaan nan berlaku dalam masyarakatnya.
Perbedaan ini sebenarnya buat kepentingan penelaahan ilmu pengetahuan sebab sebenarnya antara pengenalan dan enkulturasi nan dipelajari ialah sesuatu nan sama dan merupakan suatu nan menyatu atau integral. Jadi, apa nan diwariskan atau diajarkan dalam pengenalan merupakan sesuatu nan diajarkan pula dalam enkulturasi.