Dalam Film
Legenda Putri Duyung banyak terdengar disemua kalangan masyarakat dan semua usia terutama anak-anak. Puteri duyung merupakan makhluk legendaris nan ceritanya sudah beredar berabad-abad nan lalu. Menurut sebuah legenda, putri duyung ialah seekor makhluk air nan memiliki kepala dan tubuh nan menyerupai seorang perempuan dengan ekornya mirip seperti ikan.
Menurut cerita, legenda putri duyung ialah mengisahkan seorang putri nan telah dikutuk, sehingga sebagian anggota badannya mulai dari pinggang hingga ke kaki berubah menjadi ekor mirip menyerupai ikan. Sehingga sang putri pun hayati sendiri di dasar laut.
Putri duyung disebut juga sebagai Mermaid. Walaupun kita hanya pernah mendengar makhluk ini dari sekumpulan dongeng. Keberadaan makhluk ini dapat dilacak di dalam literatur hingga 2.000 tahun nan lalu.
Asal Mula Legenda Putri Duyung
Kata Mermaid berasal dari kata "mere: nan berarti Bahari ( dalam bahasa Inggris kuno) dan kata "maid"yang berarti perempuan. Jadi, makhluk nan disebut sebagai Mermaid nan merupakan makhluk setengah manusia setengah ikan nan berjenis kelamin perempuan, sedangkan nan berjenis kelamin pria disebut merman. Berikut ini beberapa asal muasal legenda ini:
- Legenda putri duyung ditemukan pertama kali dapat dilacak hingga tahun 1.000 SM di mitologi di Assyria. Mengisahkan tentang Dewi Atargatis, ibu dari Ratu Assyria, Semiramis.Dikarenakan Dewi Atargatis mencintai seorang gembala nan terbunuh oleh tangannya sendiri, sehingga menimbulakan perasaan malu tersebut, maka sang Dewi berusaha mengubah dirinya menjadi ikan.
Untuk mencapai maksud ini, sang Dewi Atargatis menceburkan dirinya ke danau. Namun apa nan terjadi, air danau tak dapat mengubah sepenuhnya tubuh sang Dewi Atargatis menjadi ikan.
Hal ini dikarenakan sang Dewi masih memiliki kekuatan sebagai seorang Dewi, akhirnya hanya separuh tubuhnya saja nan berubah menjadi ikan. Kisah dari Assyria ini diperkirakan menjadi dasar munculnya legenda mengenai Mermaid atau putri duyung di seluruh dunia.
- Legenda putri duyung menurut mitos Yunani menceritakan bahwa putri duyung atau disebut juga Mermaid mengisahkan seorang nan bernama Thessalonike, adik dari Alexander Agung nan tubuhnya berubah menjadi ikan duyung setelah dia meninggal.
Di bahari Aegea, Thessalonike hayati setelah wafat sebagai putri duyung dan dia selalu menanyakan nasib kakaknya. Oleh sebab itu jika sewaktu pelaut melintas, si putri duyung selalu bertanya "Apakah Alexander Agung masih hayati ? ". Maka jawaban nan tepat ialah " Dia masih hayati dan masih memerintah ".
Jika tak dijawabseperti ini maka si putri duyung berangsur-angsur berubah menjadi gorgon dan akan melukai pelaut nan sedang melintas. Untuk masyarakat Babilonia juga menyembah puteri duyung sebagai dewa bahari nan dikenal sebagai Ea atau Oannes. Oannes digambarkan sebagai duyung jantan.
- Sedangkan legenda putri duyung nan berasal dari daerah Sulawesi Tengah, Indonesia mengisahkan seorang suami nan bersifat kasar kepada istrinya nan telah memberikan ketiga orang anak.
Hanya sebab si suami tak mendapat jatah ikan buat makan siang nan dihabiskan oleh anaknya nan bungsu. Dampak sifat kasar dari sang suami si istri pergi meninggalkan rumah pada malam hari buat pergi ke bahari guna mencari ikan buat keluarganya.
Akan tetapi sewaktu si ibu tak kembali lagi ke rumah, di pagi hari ketiga anaknya menyusul ke bahari guna mencari ibu mereka. Ketiga anak itu memanggil ibunya dengan nyanyian. Akhirnya si ibu muncul dari bahari dan membawa beberapa ekor ikan dan langsung menyusui si bungsu.
Setelah si ibu menyusui anaknya nan bungsu, akhirnya si ibu menyuruh ketiga anaknya buat pulang sambil membawa beberapa ekor ikan buat dimasak makan siang bersama ayah mereka.
Namun ketiga anaknya mengajak ibunya buat pulang tapi si ibu tak mau sebab harus mencari ikan lagi di laut. Ketiga anak itu pulang sambil membawa ikan-ikan pemberian ibu mereka buat dimasak dan buat makan siang ayah mereka.
Atas perintah ayahnya ikan-ikan itu dimakan habis tanpa menyisakan sedikit buat ibu mereka. Meski selesai makan siang dan ditunggu hingga sore hari oleh ketiga anaknya tetapi si ibu tetap belum kembali. Karena hari telah malam ketiga anak itu memutuskan buat kembali mencari ibu mereka sore hari. Keesokan harinya, barulah ketiga anak itu kembali ke bahari menemui ibu mereka.
Sesampainya di laut, mereka tak melihat ibu mereka. Mereka pun memanggil sang Ibu sambil bernyanyi. Si ibu muncul dari bahari dengan bentuk tubuh nan bersisik separuh.
Melihat hal ini ketiga anaknya ketakutan si bungsu juga tak mau menyusu dan mereka tak mau mendekati ibu mereka. Akhirnya ketiga anak itu pergi meninggalkan ibunya. Dan si ibu akhirnya kembali lagi ke laut.
Legenda sang putri duyung sudah ada sejak berabad-abad lamanya. Legenda sang putri duyung dalam dongeng biasanya diceritakan sebagai makhluk nan suka dan biasa duduk di atas batu dekat pantai, suka bernyanyi dengan memegangi cermin sambil mengagumi kecantikannya sendiri.
Menurut cerita, nyanyian putri duyung memiliki kekuatan misitis sehingga manusia nan mendengar nyanyian itu akan tertarik hingga tewas sebab tenggelam. Penduduk Babilonia menyembah putri duyung sebagai dewa bahari atau disebut sebagai Ea atau Oannes, nan digambarkan sebagai duyung jantan.
Di Cornwall, Inggris, ada sebuah batu nan disebut sebagai Batu Mermaid sebab seekor Mermaid pernah duduk di atas batu tersebut dan bernyanyi hingga menyebabkan seorang nelayan lokal bernama Matthew Trawella tewas karenanya.
Legenda sang putri duyung sekarang ini semakin bervariasi dan sudah mendunia. Sinkron dengan khayalan masing-masing. Entah mereka menggambarkan putri duyung pada masa lalu atau menggambarkan putri duyung pada masa sekarang.
Legenda ini bukanlah konsumsi cerita hanya milik suatu daerah atau suatu negara saja. Semua orang dan semua loka dapat mendeskripsikan dari sosok putri duyung tersebut berdasarkan khayalan masing-masing.
Legenda ini sudah bersifat universal dan mendunia. Dalam novel Putri duyung juga dikenal sebagai karakter dalam dongeng The Little Mermaid (1836) karya Hans Christian Andersen nan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Legenda Putri Duyung Dalam Film
Pada zaman sekarang ini kisah legenda putri duyung pernah dibuat filmnya atau dibuat cerita berseri di televisi. Beberapa tahun nan lalu salah satu TV partikelir nan ada di tanah air, pernah menayangkan sinetron berseri bercerita tentang putri duyung nan terdampar di kota. Yang dimainkan apik oleh aktris kita " Ayu Azhari " nan berperan sebagai putri duyungnya.
Dalam cerita tersebut Ayu Azhari nan terdampar di kota, ditemukan oleh seorang pria nan akhirnya menjadi tuannya. Si putri duyung begitu setia mengabdi kepada majikannya tersebut.
Sedangkan dalam global perfilman kisah tentang putri duyung cukup banyak difilmkan. Seperti film Splash ditahun 1984 dibintangi oleh Daryl Hannah dan Tom Hanks, nan mengisahkan tentang seorang putri duyung nan diperankan oleh Daryl Hannah jatuh cinta dengan kepada manusia. Si putri duyung dapat memiliki kaki sehingga berjalan di darat tetapi jika tubuhnya terkena air kapanpun, tubuhnya akan berubah menjadi putri duyung.
Di tahun 1989 dibuat film The Little Mermaid diproduksi oleh Walt Disney Studio nan mengadaptasi cerita dari Hans Christian Andersen mengisahkan seorang putri duyung nan menginginkan sepasang kaki. Dibuat juga sekuelnya nan berjudul "The Little Mermaid 2 : Return To The Sea".
Ada juga film She Creature pada tahun 2001, bercerita tentang putri duyung nan diculik disebuah kapal dan akhirnya si putri duyung berubah menjadi monster dan membunuh para pria.
Sedangkan kisah dua gadis nan berjumpa dengan putri duyung nan bernama Aquamarine, sampai akhirnya kedua gadis itu bersahabat dengan Aquamarine sampai si putri duyung itu berjumpa dengan cintanya, ini difilmkan dalam judul " Aquamarine " pada tahun 2006 .
Keunikan kisah legenda putri duyung, menyebabkan mitos putri duyung ini akan selalu diingat sepanjang masa. Hampir setiap negara memiliki versi sendiri dari kisah putri nan dikutuk menjadi setengah ikan itu.
Bahkan dibuat juga sebagai lambang negara, seperti di ibukota Polandia yaitu Warsawa putri duyung membawa perisai dan pedang. Selain Eropa dan Timur tengah, kisah mengenai makhluk ini juga dapat dijumpai di mitologi di berbagai negara di Afrika dan Asia.
Di Afrika, makhluk serupa Mermaid atau ikan duyung disebut Mami Wata nan dipercaya bisa menyembuhkan orang sakit dan membawa keberuntungan bagi mereka nan mengikutinya.
Bentuk-bentuk versi modern dari cerita putri duyung sudah banyak dibuat filmnya. Kisah putri duyung memang sudah mengalami perkembangan cerita dari masa ke masa. Sehingga tak harus menggambarkan bahwa putri duyung itu berkaitan selalu dengan hal-hal mistis atau cerita rahasia nan mengerikan. Kisah putri duyung sekarang ini sudah dikemas secara apik dalam pembuatan filmnya atau cerita berseri nan kocak nan pernah ditayangkan di sinetron Indonesia.