Skandal Foto Vulgar Mirip Tika Putri
Mereka nan menggemari acara Coffe Bean Show di Trans TV niscaya mengingat sosok Tika Putri . Ya, dalam acara nan sekarang sudah tak ditayangkan lagi tersebut, Tika Putri berhasil mencuri perhatian.
Kecantikan natural Tika Putri nan sangat khas Indonesia mampu membius banyak pemirsa sehingga meluangkan waktu buat menonton lawak situasi tersebut. Sejak bermain di Coffe Bean Show itulah Tika Putri mendapatkan momentum sebagai salah satu pesohor di Indonesia.
Tika Putri dan Global Akting
Tika Putri yang lahir pada 1 Nopember 1989, sudah menunjukkan bakatnya di global seni sejak kecil. Di usia muda, Tika Putri sudah pandai menari, terutama salsa dan modern dance. Saking fokusnya dengan hobi menari, Tika Putri sampai-sampai dapat tampil lima kali seminggu. Ada kebanggan tersendiri baginya kala menerima tepuk tangan penonton. Apalagi Tika Putri juga beberapa kali memenangi kejuaraan.
Kariernya dimulai dari global tari pula. Sang instruktur menawari Tika Putri buat casting buat muncul di layar kaca. Maka, Tika Putri pun mencoba peruntungannya di Trans TV nan terkenal sebagai pengorbit selebritis baru. Di sinilah Tika Putri tampil buat beberapa acara, di antaranya Prime Time, Coffe Bean Show, dan Bagi-bagi TV (sebagai presenter).
Khusus buat Coffe Bean Show, acara ini memang gaungnya tak seheboh Extravaganza nan melejitkan deretan seniman seperti Tora Sudiro, Aming, Ronal Surapradja, Tike Priatnakusumah, atau Sogi Indra Dhuaja. Namun, dari segi kecerdasan humor, Coffe Bean Show tampak lebih natural daripada Extravaganza nan kadang terlalu vulgar, dan bermodel guyonan nan dipaksakan.
Dari acara-acara Trans TV inilah Tika Putri sukses menapakkan langkah ke global akting Indonesia. Di luar acara-acara Trans TV, beberapa kali pula Tika Putri terlibat dalam film. Debut perdananya di layar lebar ialah dalam film Oh My God (2008). Selanjutnya, Tika Putri juga berturut-turut muncul pada film kontroversial Perempuan Berkalung Sorban, Jagad X Code, Queen Bee, dan Ketika Cinta Bertasbih nan dirilis pada tahun 2009.
Perempuan Berkalung Sorban ialah film garapan Hanung Bramantyo nan diangkat dari novel berjudul sama nan ditulis oleh sastrawan Indonesia, Abidah El-Khalieqy. Sementara itu, Ketika Cinta Bertasbih ialah film protesis pengarah adegan kawakan Chaerul Umam nan diangkat dari novel karya Habiburrahman El-Shirazy nan kebetulan menjadi salah satu novel terlaris di akhir dasa warsa 2000-an. Dalam dua film ini, peran Tika Putri cukup minor.
Tika Putri mendapatkan peran nan primer dalam film Jagad X Code . Di film nan digarap oleh pengarah adegan Herwin Novianto ini Tika Putri beradu akting dengan Ringgo Agus Rahman, Mario Irwiensyah, Opi Bachtiar, dan salah satu aktor terbaik di Indonesia, Tio Pakusadewo.
Peran krusial juga didapatkan Tika Putri ketika tampil di film Queen Bee . Ia berakting sebagai Queenita Siregar, seorang gadis menjelang dewasa nan kebingungan ketika sang ayah menjadi presiden. Lewat aktingnya dalam film garapan Fajar Nugros ini, Tika Putri menyandang gelar Pemeran Primer Terfavorit dalam ajang IMA (Indonesian Movie Awards) 2010 sekaligus penghargaan pertama nan diperolehnya.
Padahal, buat mendapatkan gelar ini, Tika Putri mesti bersaing dengan beberapa aktris handal nan lebih berpengalaman seperti Aty Kanser (film Emak Ingin Naik Haji) dan Fanny Fabriana ( Hari buat Amanda ). Sejak 2009, Tika Putri terlibat dalam beberapa sinetron kejar tayang. Yang cukup menyita perhatian ialah sinetron Kasih dan Cinta nan mulai disiarkan pada 2011.
Dalam sinetron ini, Tika Putri berperan sebagai Cinta, gadis sederhana nan beklerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit. Di loka nan sama dengannya bekerja, ada seorang dokter bernama Kasih (diperankan oleh Julie Estelle). Cinta dan Kasih, seperti dalam pola sinetron nan klasik, sebenarnya ialah kakak-adik. Namun, takdir memisahkan keduanya.
Selain beradu akting dengan Julie Estelle, Tika Putri juga mendapat pengalaman dengan bermain bersama Ashraf Sinclair (pemeran Atar), Elma Theana (pemeran Farida), dan Miller, pemain sinetron asal Malaysia nan berperan sebagai Miller.
Tika Putri dan Video Klip
Satu hal nan mungkin menjadi kunci terangkatnya nama Tika Putri ialah ketika ia menerima tawaran sebagai model video klip "Di antara Kalian" oleh band D'Masiv. Kala itu, D'Masiv masih merupakan band baru di global musik Indonesia. Band nan digawangi oleh Ryan (vokalis) Kiki (gitaris), Rai (bassis), Rama (gitaris), dan Wahyu (drummer) baru merilis satu video klip, "Cinta Ini Membunuhku" dari album pertama mereka di label besar, Perubahan (dirilis pada 2008).
Tika Putri pun diminta buat tampil sebagai video klip kedua D'Masiv, "Di antara Kalian". Lagu nan mengisahkan kegalauan hati seseorang nan menjadi kekasih gelap ini, berhasil mengangkat nama D'Masiv sebagai band terpopuler di Indonesia.
Di sini, Tika Putri menjadi seorang perempuan nan harus memilih antara Ryan (vokalis D’Masiv) dan kekasih nan lain. Pada akhirnya, berkat beberapa lagu di album Perubahan, termasuk "Di antara Kalian", D’Masiv sendiri dikenal sebagai band dengan lagu-lagu nan selalu melankolis, meski sebelum bergabung di label besar mereka beraliran rock nan cukup cadas.
Akting Tika Putri di video klip tersebut juga membantu larisnya album Perubahan di pasaran. Sukses di video klip D'Masiv, Tika Putri juga terlibat dalam video klip beberapa band lain. Di antaranya, video klip "Ratu Lebah" nan menjadi OST film Queen Bee nan dibintanginya. Tika Putri juga muncul dalam video klip "Aku dan Air Mata" oleh band Hijau Daun.
Uniknya, dalam syuting video klip Hijau Daun ini, Tika Putri sempat mengalami kecelakaan kecil. Video klip ini mengisahkan Tika Putri dan Dide (vokalis Hijau Daun) nan terjebak musibah tsunami. Ketika hendak turun dari rumah protesis nan memang direncanakan ambruk, rumah tersebut benar-benar rubuh.
Entah insiden Tika Putri ini sebuah kebetulan atau kesengajaan buat menarik jumlah penonton, kebetulan video klip nan menjadi single kedua album kedua Hijau Daun, Bersama Tenang , kurang mendukung penjualan album tersebut.
Skandal Foto Vulgar Mirip Tika Putri
Meskipun kariernya begitu mulus, pernah pula Tika Putri sedikit tersandung. Yaitu, kala foto-foto mirip dirinya beredar di internet, terutama di salah satu situs komunikasi terbesar di Indonesia. Kala itu, muncul foto mirip Tika Putri nan hanya mengenakan baju dalam two pieces berwarna oranye-hitam.
Tika Putri sendiri membantah bahwa foto tersebut asli. Ia meyakini bahwa foto-foto tersebut rekayasa. Kebetulan, pelaku rekayasa tersebut sampai berlelah-lelah membuat akun Facebook Tika Putri demi meminjam uang kepada beberapa seniman teman dekatnya. Hingga saat ini, foto-foto Tika Putri ini masih banyak dicari oleh pengguna internet.
Tika Putri dan Pernikahan Dini
Bicara pernikahan, Tika Putri termasuk salah satu seniman nan berani menikah di usia dini. Ia menikah pada 27 November 2011 dengan kekasihnya, Teri, nan seorang pengusaha. Pernikahan ini berlangsung tertutup sebab pihak keluarga tak ingin disorot media.
Usia Tika Putri sendiri saat itu masih 21 tahun. Namun, di sisi lain, bukan misteri lagi kalau sejak lama Tika Putri mendambakan menikah di usia dini. Yang cukup unik, suami Tika Putri dengan setengah bercanda sempat menyebutkan bahwa sang istir ingin memiliki 11 anak.