Cara-cara Membuat Kuesioner
Penelitian nan di dalamnya tersusun daftar nan berbentuk pertanyaan dalam susunan nan lengkap sebagai media dari pengumpulan data berdasarkan survey termasuk dalam kuesioner penelitian. Masalah nan akan diteliti haruslah sinkron dengan kuesioner nan nantinya bisa membantu penyelesaian. Jadi, perumusan nan dilakukan secara matang haruslah Anda persiapkan agar dalam penyusunan kuesioner bisa dilakukan dengan mudah.
Kuesioner ada dua maca nan diperlukan dalam jenis data nan nantinya akan disusun, yaitu kuesioner nan kuantitatif ada juga kuesioner nan kualitatif.
Langkah-langkah nan dilakukan oleh para peneliti dalam proses pengumpulan data-data diharuskan menggunakan metode pengumpulan data. Sesuatu nan wujudnya ialah abstrak nan dilakukan dalam cara-cara tersebut. Walaupun begitu tetap dapat menggunakan benda nan tak terlihat oleh mata baru dapat diwujudkan dengan baik. Namun, penggunaan nan adanya saja nan dipertontonkan.
Menurut Nazir nan salah seorang para pakar mengemukakan pendapatnya tentang pengertian kuesioner penelitian. Sebuah set berupa pertanyaan nan logis berkaitan dengan berbagai hal nan ada dalam masalah di penelitian serta masing-masing pertanyaan ialah bagian dari jawaban-jawaban nan memiliki arti dalam proses uji dari hipotesis. Dengan secara lengkap dan tersusun dengan baik pertanyaan di untuk dalam berupa daftar.
Cara-cara Membuat Kuesioner
Langkah 1:
Anda harus tentukan hipotesis terlebih dahulu. Tipe survey harus Anda tentukan buat digunakan nanti. Berbagai pertanyaan juga harus Anda persiapkan dengan baik. Jawaban dibuat berdasarkan bentuk katagori.Desain nan sangat baik buat keperluan survey nanti.
Langkah 2:
Data nan akan dikumpulkan harus Anda pikirkan dengan cara apa.Harus ada pengujian pada alat buat mengukur
Langkah 3:
Target mengenai populasi harus Anda tentukan. Teknik sampling nan terdiri dari secara acak sampling maupun non secara acak sampling juga harus Anda tentukan. Ukuran nan ada pada sampel juga harus ditentukan. Saatnya memilih sampel
Langkah 4:
Responden saatnya Anda tentukan. Lalu, wawancara maupun interview harua Anda tentukan. Perlu ketelitian saat proses pengumpulan data berlangsung
Langkah 5:
Setelah data didapat langsung masukan dalamkomputer agar dapat di proses dengan mudah. Data nan telah Anda dapatkan cek lagi bila masih ada nan kurang. Data nan diperoleh akan dilakukan penelitian secara statistik.
Langkah 6:
Mulailah menjelaskan inovasi nan teah di dapatkan dengan metode nan ada di dalam laporan penelitian. Agar data nan telah Anda bisa dapat dikoreksi sehingga Anda tahu bagian mana nan harus di penilaian lakukanlah presentasi
Tipe kategori respon maupun pertanyaan nan dilihat dari jenisnya antara lain:
- Pertanyaan nan sifatnya mengancam atau Threatening questions, yaitu konduite menyimpang, penggunaan obat-obatanan, kegiatan seks, ataupun lainnya.
- Pertanyaan nan sifatnya informatif, yaitu menambah pengetahuan atau disebut Knowledge questions, yaitu pertanyaan nan dibuat buat ditanyakan ke responden langsung.
- Pertanyaan nan satu ini dapat diteruskan atau bahkan dapat dilewati atau disebut juga Skip or contingency questions nan dilakukan sebagai proses pemilihan responden.
Dalam pembuatan kuesioner penelitian, jika ada berbagai kegagalan nan timbul, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Pertanyaan nan disampaikan sifatnya ganda
Dalam menanyakan tentang suatu masalah, sebaiknya tak dalam bentuk satu pertanyaan saja. Contohnya, apakah Anda sering menyontek buku di kelas saat ulangan selagi pengawas tak sedang memperhatikan Anda serta apakah Anda memberikan contekan itu kepada semua teman nan ada di kelas agar mendapatkan hasil nan bagus.
2. Pertanyaan nan sifatnya itu cenderung mengalahkan
Bentuk pertanyaan nan sebaiknya tak Anda lakukan yaitu contohnya, menurut para guru baik SD, SMP, maupun SMA ujian nasional itu pattnya bukan menjadi nilai tolak ukur dalam kemampuan para siswa-siswi itu hanya sekedar formalitas nan dilakukan di negeri kita ini. Anda setuju, bukan. Nah pastinya responden akan menjawab pertanyaan itu secara singkat, yaitu dengan kata setuju. Seharusnya, pertanyaan nan dituturkan mendapatkan informasi nan lebih lagi dalam melengkapi data-data nan nantinya akan kita susun.
3. Pertanyaan nan sifatnya cenderung sensitif
Anda juga harus peka dalam membuat pertanyaan jangan sampai sifatnya itu cenderung ke sensitif. Contohnya, apakah selama masa remaja ini dalam berpacaran Anda pernah melakukan kissing atau bahkan berhubungan badan dengan pasangan Anda? Atau bahkan apakah Anda pernah menghamili wanita di luar pernikahan? Pertanyaan nan dilontarkan tadi termasuk dalam sifat nan sensitif bahkan merujuk pada tindakan nan kurang ajar.
4. Pertanyaan nan sifatnya membuat orang merasa takut
Pertanyaan tersebut contohnya Sering terjadi berbagai kasus baik penodongan ataupun perampokan nan terjadi pada waktu malam hari di sekitar daerah ini. Bahkan, Anda dapat menyebutkan nama perampoknya atau waktu beberapa hari nan lalu telah terjadi kasus pembunuhan pada gadis dan nan menjadi saksi mata nan pertama ialah Anda bukan, Karena sinkron dengan informasi nan kami bisa orang nan berada dekat dengan TKP (Tempat Kejadian Perkara) ialah Anda orangnya.
Tugas kami di sini ialah membantu dalam penyelesaian kasus pembunuhan nan terjadi sehingga kami harus tahu kejadian secara detail maka kejujuran Anda sangat diperlukan di sini. Ini malah akan membuat saksi mata tersebut mengingat kembali kejadian jelek tersebut dan merasa takut bila nanti bisa dituduh menjadi tersangka
Sekitar tahun 1987 Bailey mengemukakan pendapatnya dalam menanggapi segala macam halangan dan rintangan nan berupa masalah dalam penelitan nan Anda lakukan buat mendapatkan data nan lengkap, antara lain
1. Wawancara tak logis
Wajar bila ara responden mempunyai pikiran tentang wawancara nan dilakukan ialah hanya buat tujuan dalam komersial saja. Sehingga itu hanya dijadikan sebagai dalih nan tak bisa diterima dengan akal pikiran dengan baik.
Langkah nan dilakukan dalam penyelesaian masalah ini ialah sampaikan segala masalah ini pada daftar pengantar nan isinya adalah tujuan dari penelitian nan dilakukan ini hanya buat keperluan nonkomersial saja. Namun, Anda harus menyampaikannya dengan tutur kata nan ramah sehingga responden dapat menerima hal itu dengan baik pula.
2. Responden yg tidak mau dipublikasi ke media massa
Responden akan mengalami rasa takut bila hasil dari wawancaranya akan dipublikasikan ke dalam media sehingga bisa diketahui khalayak luas. Hal ini dikarenakan sebab ada rasa menganggu sebab informasi nan diberikan dapat menjadi penyerang baik bagi dirinya maupun dalam kepentingannya.
Langkah nan dilakukan dalam permasalahan nan terjadi ini ialah hindari pertanyaan nan sifatnya cenderung sensitive. Jadi di pastikan tak akan menempelkan nama responden terkait dengan data-data nan ada dalam hasil wawancara tersebut.
3. Responden tolak kerja sama
Berdasarkan dengan penalaman masalalu nan mungkin kurang mengenakan akan membuat responden tersebut menjadi sulit buat di ajak kolaborasi kembali atau bahkan menolaknya. Langkah nan dilakukan dalam penyelesaian nan terjadi ada masalah ini yaitu Anda harus meyakinan responden dengan sesuatu nan kuat sifatnya, dan Anda berjanji tak akan terjadi lagi hal-hal nan tak berkenan seperti waktu lalu. Ini hanya dilakukan buat tujuan pengetahuan saja.
4. Responden orang penting
Responden nan berasal dari orang nan memang termasul dalam orang nan krusial dan dia astinya mempunyai pikiran bahwa dirinya memiliki banyak wawasan nan akan menjawab segala penelitian dengan sangat mudah. Langkah nan harus Anda lakukan dalam menyelesaikan masalah ini, yaitu dengan menyanjung responden saat memberikan berbagai macam pertanyaan.
Contohnya, dengan menuturkan bahwa penelitian nan krusial ini akan bisa terselesaikan dengan baik hanya donasi dari dirinya saja. Karena pertanyaan ini akan dapat dijawab hanya oleh orang nan memiliki kemampuan nan banyak.
Semoga artikel kuesioner penelitian ini bisa bermanfaat bagi Anda.