Waktu nan Dilarang buat Melakukan Shalat
Rukun Islam ada lima. Pertama ialah mengucapkan dua kalimat syahadat, kedua melakukan shalat, ketiga membayar zakat, empat melakukan puasa di bulan Ramadhan, dan kelima naik haji, bagi nan mampu. Di antara rukun-rukun tersebut, rukun shalat sifatnya wajib dilakukan oleh para muslim.
Sudah ada aturannya dalam hadis dan perintah jelasnya ada dalam Alquran. Berbicara tentang shalat, tak lengkap rasanya kalau tak mengenal rukun-rukun shalat, seperti waktu shalat dan keutamaan shalat. Lalu, mengenali shalat sunah nan memiliki keutamaan di mata Allah. Ada lagi, ternyata gerakan shalat nan diatur dalam rukun shalat memiliki kegunaan eksta, lho. Selain membuat tubuh sehat, juga bisa pahala.
Mengenal Rukun Shalat
Shalat ialah perintah primer setelah syahadat. Tujuannya, tentu saja menjadi tiang keimanan manusia. Ibarat sebuah bangunan, shalat ibarat penyangga sebuah bangunan nan membuat bangunan tersebut berdiri kokoh dan kuat. Jadi, jangan sepelekan shalat. Selain shalat wajib, dalam Islam pun diatur shalat-shalat sunah nan memiliki keutamaan-keutamaan tersendiri.
Shalat Dhuha disinyalir memiliki kegunaan berupa tabungan rumah di surga kelak dan bisa mengundang rezeki dari langit. Shalat Tahajud disinyalir bisa menenangkan hati dan juga membuka pintu surga. Lalu sholat Tobat, gunanya buat memohon ampunan dengan kesungguhan hati dan insya Allah akan diampuni. Ternyata, begitu besar keutamaan shalat. Jadi, sudahkah Anda melanggengkan shalat wajib dan sunah?
Shalat wajib ataupun shalat sunah, semua memiliki rukun shalat nan sama. Rukun shalat sendiri ada tiga belas. Yuk, kenali satu per satu.
- Berdiri. Manusia memiliki banyak keterbatasan. Islam pun memberikan kelonggaran-kelonggaran. Shalat ada nan diperbolehkan sambil duduk, bahkan berbaring bagi nan tak mampu melaksanakan shalat dengan cara berdiri.
- Niat shalat. Pastikan Anda membaca niat shalat. Boleh digumamkan, boleh dalam hati saja. Niatnya pun dapat dilafalkan dalam bahasa Arab dan diperbolehkan dalam bahasa Indonesia.
- Setelah niat, ucapkan takbiratull ihram.
- Setelah bertakbir, membaca ayat pertama dan nan dibaca ialah Surat Al-Fatihah. Setelahnya, dapat membaca surat pendek lainnya nan ada dalam Alquran.
- Lalu ruku thuma'ninah.
- I'tidal, yaitu suatu posisi di mana bangkit dari ruku' dan berdiri sebentar lalu takbir
- Sujud, dilakukan sebanyak dua kali dalam satu rakaat. Di antaranya, ada jarak atau berhenti sebentar.
- Setelahnya, duduk di antara dua sujud. Dilakukan sebelum sujud kedua.
- Duduk ketika shalat terakhir.
- Membaca tasyahud akhir ketika duduk di akhir shalat
- Membaca shalawat nabi ketika duduk di saat takhiat akhir.
- Mengucapkan salam.
- Bersikap tertib. Dalam melaksanakan shalat haruslah dengan tertib. Artinya, harus sinkron dengan rukun dan tak boleh ada nan terlewat sebab akan membuat shalat menjadi tak sempurna. Sebab, kesempurnaan sholatlah nan kemudian membuat Anda mendapat pahala.
Keajaiban Gerakan Shalat
Apa Anda pernah bertanya, mengapa gerakan shalat dilakukan demikian? Sesungguhnya, apa nan telah diajarkan oleh Rasulullah tidaklah ada nan sia-sia. Jadi, sesungguhnya gerakan seperti ruku, sujud, ataupun i'tidal ialah gerakan nan bermanfaat, baik buat kesehatan fisik maupun mental.
Gerakan shalat baik buat kesehatan berdasarkan hasil penelitian medis nan menyatakan bahwa gerakan shalat ternyata menyehatkan. Sebab, gerakannya berirama layaknya olahraga. Gerakan shalat juga baik buat kesehatan mental. Banyak peneliti, bahkan selain peneliti pun (yang dimaksud ialah orang kebanyakan) mengakui bahwa gerakan shalat bisa menenangkan hati.
Bila Anda memiliki masalah berat, hati nan galau, ada baiknya mengambil wudhu. Air wudhu akan membersihkan kotoran dan perasaan pedih di dalam hati. Lalu, ketika melakukan gerakan shalat dan melakukan semua rukun shalat , maka akan didapat perasaan tenang nan luar biasa. Hal ini dikarenakan manusia memiliki insting buat kembali dan mengadu pada sang Khaliq. Oleh sebab itu, ketika pedih dan gundah menggelayuti perasaan, shalat dan berserah diri menjadi cara penenang nan menyejukkan hati.
Sementara buat gerakan shalat, beberapa di antaranya diakui justru memperlancar genre darah dan pencernaan. Seperti ketika melakukan gerakan shalat takbiratul ihram. Ketika mengangkat kedua tangan sejajar dengan dada hingga dada kita terbuka, maka akan menghasilkan genre darah nan mengalir dengan lancar dan pernapasan pun terasa lebih plong.
Gerakkan itu juga berguna bagi ekuilibrium tubuh kita. Lalu, ketika kita meletakkan kedua tangan bersidekap di dada, gerakan ini menghindarkan dari sakit persendian. Gerakan ruku nan dilakukan dengan benar, bergerak turun ke bawah sebanyak 90 derajat bisa melenturkan tulang belakang dan juga saraf di bagian tulang punggung. Ujung-ujungnya dapat mencegah prostat.
Gerakan i'tidal bermanfaat buat melatih organ nan berfungsi dalam pencernaan. Dengan melakukan gerakan ruku, lalu berlanjut ke i'tidal pencernaan pun akan lebih lancar.
Posisi sujud ialah posisi nan baik. Selain sebagai bukti betapa diri kita merendah sebab menyamakan posisi kepala nan tinggi dengan ujung kaki, posisi ini juga memperlancar peredaran darah dari jantung ke kepala dan memompa oksigen lebih banyak ke kepala. Akhirnya, menjernihkan pikiran dan menenangkan perasaan.
Saat duduk diantara dua sujud, bisa melatih kedua kaki kita agar terhindar dari masalah kaki termasuk pergerakannya dan menghidarkan diri kita dari masalah nan dapat terjadi pada kaki. Bagi laki-laki, gerakan kaki nan ke belakang dan jempol nan ditekuk dapat menghindarkan diri dari impotensi.
Gerakan akhir shalat, yaitu salam, ialah gerakan nan digunakan buat merilekskan leher. Gerakan ini juga bisa mengencangkan kulit muka. Monoton melakukan gerakan salam, dalam sehari lima kali (apalagi bila ditambah dengan shalat sunah) maka kulit muka akan kencang, dan tentu saja akan terlihat lebih awet muda.
Seharusnya, dengan tuturan sedemikian bermanfaatnya shalat, tidak ada alasan bagi semua umat muslim buat melalaikan salat dan mulai membiasakan diri rajin shalat. Tidak sulit kok menyisakan lima sampai tujuh menit waktu kita buat berolahraga cara shalat. Selain bermanfaat juga menyehatkan.
Waktu nan Dilarang buat Melakukan Shalat
Memang, shalat ialah kegiatan nan menyehatkan dan juga menenangkan. Bahkan, berpahala dan bermanfaat. Seperti ketika Anda melakukan shalat sunah tahajud. Bangun di sepertiga malam ialah kebaikan. Terlebih, ketika mengerjakannya setelah bangun dari tidur. Tubuh nan sudah beristirahat akan terasa segar. Selain itu, kesunyian di sepertiga malam akan menenangkan. Begitu pun salat Dhuha nan disinyalir mampu mengundang rezeki.
Namun, selain waktu-waktu shalat sunah nan sudah diatur dalam hadis, ada pula waktu-waktu nan dilarang buat melakukan ibadah shalat. Seperti sehabis shalat Subuh, kita dilarang buat melakukan shalat sampai masuknya waktu Dhuha. Kita pun dilarang buat melakukan shalat selepas waktu Dhuha sampai masuk waktu Zuhur. Bila hendak melakukan shalat Ashar, usahakan jangan di waktu mendekati Magrib. Itu haram hukumnya.
Waktu di antara matahari mau tenggelam sangat rawan dan dilarang melakukan ibadah shalat. Jadi, akhiri waktu shalat Ashar Anda satu jam sebelum masuk Magrib agar tak terjebak shalat di waktu nan dilarang oleh Islam ini.
Ketiga waktu tersebut dianggap haram sebab saat itu matahari sedang mendekati setan. Oleh karena itu, kita dianjurkan buat tak melakukan kegiatan ibadah shalat di waktu tersebut. Waktu tersebut ialah waktu ketika matahari hendak muncul dan juga waktu matahari hendak tenggelam, atau waktu mendekati Magrib.
Ada mitos atau kepercayaan bahwa di saat-saat waktu tersebut, setan berkeliaran menggoda manusia. Seperti ketika waktu Subuh, setan berkeliaran membuat manusia tertidur pulas dan tertinggal waktu buat shalat Subuh. Sementara, ketika mendekati Magrib, banyak manusia berkeliaran buat melakukan maksiat. Itulah nan menandakan konvoi setan demikian banyak ketika di waktu-waktu tersebut.
Jadi, sebaiknya sebagai umat muslim, lakukanlah shalat sinkron dengan anjuran Nabi Muhammad saw., serta mengikuti semua rukun shalat nan telah diajarkan Rasulullah. Taati waktu-waktu nan diharamkan buat melakukan kegiatan shalat agar menghindarkan diri dari dosa. Namun, nan terpenting dari semua itu ialah melakukan shalat dengan holistik lima waktu nan telah ditentukan. Kemudian, bila mampu dapat melakukan shalat sunah buat memperbanyak amalan.