Matt Busby diberi kebebasan memilih pemainnya sendiri oleh Manchester United. Saat itu, Matt Busby merekrut pemain-pemain hebat, di antaranya Stan Person dan Jack Rowley. Manchester United sukses meraih posisi runner up tiga tahun berturut-turut, 1947,
Salah satu klub raksasa di Perserikatan Inggris ialah Manchester United . Klub nan berdiri sejak 1887 ini didirikan di sebuah loka perusahaan kereta barah di Lacashire, Manchester, Inggris. Nama pertama klub ini ialah Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. Karena bangkrut, tim ini dibentuk kembali oleh J.H Davies nan berinvestasi atas rekomendasi mantan pemain dan kapten Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. bernama Hanry Stanford.
Berganti Nama Jadi Manchester United
Sejak saat itu, atas kesepakatan bersama, nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. diganti menjadi Manchester United pada 1902. Musim pertama MU berada di divisi dua dan menempati posisi kelima. Di musim 1903-1904, tim ini berada di posisi ketiga dan berhak promosi ke divisi satu Perserikatan Inggris saat itu.
Gelar pertama Manchester United saat berada di divisi satu baru diraih pada 1908. Pada musim kompetisi 1910-1911, mereka kembali meraih gelar Perserikatan Inggris setelah dua tahun tak mendapatkan gelar apapun. Salah satu era tersukses Manchester United ialah di bawah arahan instruktur Sir Matt Busby.
Manchester United di Bawah Arahan Matt Busby
Matt Busby diberi kebebasan memilih pemainnya sendiri oleh Manchester United . Saat itu, Matt Busby merekrut pemain-pemain hebat, di antaranya Stan Person dan Jack Rowley. Manchester United sukses meraih posisi runner up tiga tahun berturut-turut, 1947, 1948, dan 1949, serta kampiun Piala FA pada 1948. Kumpulan pemain senior ini akhirnya sukses membawa Manchester United meraih gelar kampiun Perserikatan Inggris pada 1952.
Dengan semakin tuanya pemain senior, Matt Busby mulai mengalihkan tim sepak bola Manchester United ke pemain-pemain muda. Pemain muda memang butuh proses, namun inilah hebatnya Matt Busby. Sebagai pelatih, ia kembali mengantarkan Manchester United sebagai kampiun Perserikatan Inggris pada 1956. Di musim berikutnya, Manchester United kembali meraih gelar kampiun Perserikatan Inggris, menjadi finalis Piala FA, dan tampil di Perserikatan Champions.
Pada 1958, peristiwa besar terjadi. Pesawat nan membawa pemain Manchester United, termasuk instruktur Matt Busby, mengalami kecelakaan. 15 orang pemain, termasuk beberapa staf klub, meniggal dunia. Matt Busby sendiri mengalami kondisi nan sangat parah. Pada tahun itu juga, Matt Busby digantikan sementara oleh Jimmy Murphy.
Meskipun 9 orang pemain mereka meninggal, Manchester United sukses menjadi runner up Piala FA. Pada musim 1959, Manchester sukses menjadi runner up Perserikatan Inggris. Matt Busby akhirnya sembuh dan pada 1960 sudah mulai bertugas kembali. Baru pada 1963, Manchester United menjadi kampiun Piala FA dan menjadi kampiun Perserikatan Inggris pada 1965 dan 1967.
Salah satu pemain terhebat Manchester United saat itu ialah George Best. Prestasi Manchester United sebelum Matt Busby mundur pada 1969 ialah membawa Manchester United menjadi kampiun Piala Champions pada 1968.
Manchester United Di Bawah Arahan Sir Alex
Musim tersukses Manchester United terjadi pada era instruktur Sir Alex Ferguson. Alex Ferguson datang ke Manchester United pada 1986. Kemudian, ia baru menapak berhasil pada musim berikutnya, yaitu 1987-1988, dengan mengantarkan Manchester United menjadi runner up Perserikatan Inggris. Setelah gagal meraih gelar selama 2 musim berturut-turut, pada 1990, Manchester United meraih gelar Piala FA dan sukses meraih kampiun di kompetisi Piala Winners di tahun nan sama.
Pada 1992, Manchester United diperkuat pemain kontroversial, Eric Cantona, dan sukses meraih kampiun Piala FA dan kampiun Perserikatan Inggris. Prestasi besar MU lain di bawah arahan instruktur Alex Ferguson ialah meraih tiga gelar dalam satu musim. Tepatnya, musim 1998-1999. Manchester United menjadi kampiun Perserikatan Inggris, kampiun Piala FA, dan kampiun Perserikatan Champions serta menjadi klub pertama di Inggris nan meraih prestasi tersebut.
Di era 2000-an, Manchester United sukses meraih lima gelar dan masih di bawah arahan Sir Alex Ferguson. Secara keseluruhan, Manchester United sudah meraih 32 gelar kampiun Perserikatan Inggris, 11 gelar kampiun Piala FA, 4 gelar kampiun Piala Liga, dan 3 kali kampiun Perserikatan Champions.
Di bawah arahan Alex Ferguson, Manchester United menciptakan beberapa pemain bintang, di antaranya Gary Neville, Peter Schemeichel, Ryan Gigs, David Beckham, Ruud Van Nistelroy, Ole Gunar Solskjaer, Christiano Ronaldo, Rio Ferdinand, dan Wayne Rooney.
Manchester United Setelah Treble
Manchester United berhasil menjuarai perserikatan pada 2000 dan 2001, tetapi gagal merebut kembali trofi kompetisi Eropa. Manchester United pun menjadi salah satu pendiri kelompok G-14 dari 14 pendiri pada 2000. Alex Perguson menerapkan gaya permainan bertahan dan masih tetap gagal di kompetisi Eropa serta merampungkan perserikatan dengan menduduki posisi tiga klasemen.
Manchester United kembali merebut gelar perserikatan musim selanjutnya serta mengawali musim dengan baik sekali. Tapi sayang, tim ini penampilannya menurun saat Rio Ferdinand terkena skorsing 8 bulan sebab gagal dalam tes doping. Akhirnya, MU sukses meraih Piala FA 2004 saat mengalahkan Millwall.
Cederanya Ruud van Nistelrooy pada musim 2004-2005, membuat produktivitas gol Manchester United berkurang sehingga berakibat tak ada satu pun gelar nan diraih. Saa itu, Piala FA diraih oleh Arsenal setelah mengalahkan Manchester United lewat adu penalti.
Mancheter United mengawali musim 2005-2006 dengan sedikit ketidakberuntungan, yaitu hengkangnya Roy Keane ke Celtic dan kritikan publik setelah MU gagal menjalani babak knock-out Perserikatan Champions buat pertama kalinya dalam satu dekade. Saat itu, Manchester United dikalahkan tim dari Portugal, Benfica.
Musim 2005-2006 merupakan masa nan jelek bagi MU sebab beberapa pemain kuncinya, seperti Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes terkena cedera. Manchester United pun minim gelar dan hanya meraih gelar tunggal, yaitu Piala Perserikatan nan diraih setelah memenangi pertandingan melawan tim promosi Wigan Athletic dengan skor 4-0.
Sementara itu, MU hanya menempati urutan kedua klasemen Perserikatan Inggris dan secara otomatis lolos ke Perserikatan Champions setelah menekuk Charlton Athletic dengan skor 4-0. Di akhir musim, penyerang andalan MU, Ruud van Nistelrooy mengakhiri kariernya bersama United dan berlabuh di Real Madrid sebab interaksi dengan sang pelatih, Ferguson, retak.
Pada musim selanjutnya, yaitu musim 2006-2007, Manchester United menunjukkan gaya permainan menyerang sama seperti era 1990-an dengan raihan 20 gol lebih dalam 32 pertandingan. Pada 2007, tepatnya bulan Januari, Manchester United memiliki Henrik Larsson nan berstatus pinjaman selama 2 bulan dari tim Helsingborgs. Henrik Larsson beperan krusial ketika MU berlaga di Perserikatan Champion nan membuka peluang meraih treble kedua. Peluang ini hilang setelah MU kalah agregat 3-5 dengan AC Milan di babak semi final.
Empat tahun sesudah gelar terakhir Manchester United, tim ini kembali berhasil memperoleh gelar kampiun perserikatan pada tanggal 6 Mei 2007. Gelar kampiun ini diraih setelah Chelsea dan Arsenal mengakhiri pertandingan dengan hasil imbang, ditambah dengan kemenangan MU melawan Manchester City. United pun meraih gelar kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun eksistensi MU. Walaupunn begitu, Manchester United gagal meraih double keempatnya sebab MU dikalahkan Chelsea 1-0 pada final Piala FA 2007 di Stadion Wembley nan baru saat itu.
Manchester United, Setan nan Digemari
BAGI sebagian ulama, simbol "setan merah nan sedang membawa trisula" pada logo klub Manchester United (MU) ialah penghinaan terhadap kebesaran Tuhan. Karena itu, mereka melarang kaum muslim buat menggunakan atribut-atribut klub asal Kota Manchester, Inggris, itu. Setidaknya, itulah nan terjadi di Malaysia, pada bulan Juli 2010.
Namun, lepas dari kontroversi itu, klub nan bermarkas di Stadion Old Trafford tersebut ialah salah satu klub dengan jumlah penggemar terbanyak di dunia. Tidak hanya di negaranya, tapi juga di berbagai negara di dunia, termasuk Malaysia dan Indonesia.
Nama Manchester United secara resmi digunakan pada 1902. Jadi, usianya sudah 108 tahun. Bahkan, kalau ditarik mundur lagi, usianya sudah mencapai 132 tahun. Klub ini awalnya dibentuk dengan nama Newton Heath L&YR F.C. pada 1878, nan merupakan tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Barah Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath.
Treble
Meskipun berusia tua dan selalu berada di divisi teratas Perserikatan Inggris, baru pada 1990-an MU benar-benar menjadi klub raksasa. Tidak hanya di negaranya, tapi juga di Eropa dan dunia. Prestasi itu diraih sejak The Red Devils (Setan Merah) ditangani Alex Ferguson. Dan sejak kompetisi setempat berganti nama menjadi Premier League (menggantikan First Division) pada 1992, Manchester United ialah tim nan paling sukses. Mereka sukses mengumpulkan sebelas trofi juara. Pada dasa warsa terakhir, pasukan Alex Ferguson lima kali meraih gelar juara.
Di level Eropa, Manchester United mencatat tiga kali kampiun Perserikatan Champions, yakni tahun 1968, 1999, dan 2008. Pada 1999 dan 2008, MU juga meraih trofi taraf dunia, yaitu Piala Interkontinental dan Piala Global Antarklub. Tahun 1998-1999 ialah salah satu masa puncaknya dengan meraih "treble" (tiga gelar juara) pada satu musim, yakni Perserikatan Utama, Piala FA, dan Perserikatan Champions.
Terkaya
Selain merekrut pemain bintang, MU di bawah Ferguson kerap melahirkan bintang baik dari tim remajanya maupun merekrut pemain ketika masih sangat muda. Nama-nama besar muncul dari klub ini. Sebut saja Brian Robson, Eric Cantona, Roy Keane, Ryan Giggs, David Beckham, Ruud van Nistelrooy, Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, dan lain-lain.
Selain memiliki suporter terbanyak, Manchester United disebut-sebut sebagai salah satu klub terkaya di dunia. Kabarnya, klub ini memiliki kekayaan sekitar 1,19 miliar poundsterling. Pada bulan Mei 2005, MU diambil alih Malcolm Glazer, seorang pengusaha Amerika Serikat, dengan membeli mayoritas saham bernilai 800 juta poundsterling. Waktu itu muncul protes dari para pendukung fanatiknya. Toh protes itu lama-lama hilang dan MU tetap mencatat prestasi hebat.