Akibat Oligomenorrhea
Oligomenorrhea ialah salah satu gangguan saat terjadi menstruasi. Jika kamu salah satu orang nan selalu lancar setiap menstruasi, tiba-tiba tak lancar dan disertai dengan rasa sakit nyeri, kram dan sejenisnya jangan anggap enteng. Apalagi ketika sakitnya disertai dengan mual hingga muntah-muntah atau pingsan. Banyak kemungkinan nan terjadi saat terjadi semacam ini, dapat sebab kelelahan secara fisik atau sebab ada gangguan nan terjadi di dalam rahim. Tidak ada salahnya kamu segera memeriksakan ke dokter.
Kondisi Lain
Oligomenorrhea ini dikatakan sebagai gangguan siklus haid nan terlalu lama. Bahkan orang nan mengalami oligomenarrhea ini dalam setahun dapat menstruasi 3 sampai 4 kali saja. Menstruasi nan normal, biasanya satu hari, seminggu atau 8 hari. Maksimal lama menstruali ialah lima belas hari. Selebihnya, hari-hari nan masih ‘berdarah’ itu tak dihitung sebagai menstruasi. Melainkan darah nan keluar sudah darah kotor atau darah penyakit.
Berbeda dengan kelainan satu ini, sucinya dapat 3 bulanan, dan setiap kali darah haid keluar hanya sedikit. Penyebab terjadinya siklus panjang antara batas kudus dan batas menstruasi nan panjang ini dampak dari perpanjangan stadium folikular. Tidak hanya itu, leteal juga mengalami perpanjangan stadium. Jika kedua stadium ini terus mengalami perpanjangan maka nan ada nan mempengaruhi secara psikis berupa penyakit lain. Misalnya sebab imbas psikologis, terlalu banyak memikirkan masalah nan berat-berat dan semacamnya.
Adapun gangguan oligomenorrhea ini sekali datang darah haid, maka darah haid nan dikeluarkan terlalu banyak disertai dengan rasa sakit nan luar biasa. Hal ini disebabkan sebab adannya kadar hormone androgen nan hiperbola dalam tubuh, sehingga darah nan dikeluarkan juga berlebih. Setiap penderita satu ini bisa membuat orang tersebut menjadi pingsan. Gangguan ini kemudian disebut sebagai Polycystic ovary syndrome (PCOS), dimana terjadinya gangguan di indung telur nan terisi oleh kista.
Oligomenorrhea merupakan kelainan pada hormon nan segera mendapatkan penangan khusus. Gangguan ini terjadi menyerang pada aksis hipotalamus- hipofisis- ovarium nan bisa mempengaruhi pada ekuilibrium hormonal. Dimana terjadinya siklus menstrulasi nan terlalu lama antara batas kudus dan batas menstrulasi. Jika ini terjadi di tahun pertama pada mereka nan pertama kali menstruasi dibilang normal. Tetapi dikatakan tak normal ketika terjadi pada mereka orang dewasa putri sudah biasa menstruasi.
Beberapa kasus tentang gangguan oligomenorrhea saat tahu pertama menstruasi jaraknya lama, namun seiring waktu akirnya menstruasi berjalan normal. Karena beberapa dampak gangguan oligomenrrhea ini dapat kembali terjadi. Pada dasarnya gangguan ini ada beberapa pemicunya. Bahkan gangguan oligomenorrhea ini juga akan kembali terjadi pada seorang wanita lanjut usia nan mendekati masa-masa menopause. Pada saat itu akan terjadi menstruasi nan tak lancar secara berskala, sebelum akirnya benar-benar berhenti mengeluarkan darah kotornya.
Oligomenorrhea pada remaja nan pertama kali menstruasi dan wanita nan usia lanjut hal nan biasa, namun gangguan pada remaja nan sedang matang-matangnya mengalami gangguan oligomenorrhea merupakan hal nan tak wajar. Bagaimana dapat terjadi kasuistik seperti itu?
Biasanya terjadi sebab tak ada koordinasi pada hipotalamus, indung telur, dan kelenjar pituari. Dimana hipotalamus ini memiliki peran sebagai polisi lalu lintas di dalam tubuh buat memantau kinerja kelenjar pituari. Kemudian kelenjar pituari seharusnya melakukan sinergisitas dan merangsang produksi hormone reproduksi dan pertumbuhan. Itulah sebabnya ketika tak ada koordinasi satu sama lain terjadi stagnasi atau gangguan.
Akibat Oligomenorrhea
Ketika gangguan oligomenorrhea dibiarkan begitu saja tak diberi tindakan langsung, jangka panjangnya akan berpengaruh pada proses kehamilan . Apalagi ketika diketahui bahwa di dalam rahim terdeteksi adannya PCOS. Misalnya sulit hamil, atau sekali hamil sering mengalami keguguran. Karena firus/bakteri ini menyerang langsung pada endokrin. Dimana terjadinya gangguan pada hipofisis - hipotalamus.
Penyebab oligomenorrhea ini bisa disebabkan oleh faktor hormonal, dimana terjadinya perubahan hormone ekuilibrium nan menghambat sel telur di rahim tak mengalami ovulasi. Faktor lain sebab penyakit kronis. Biasannya orang nan menderita penyakit kronis akan mengalami gangguan menstrulasi dampak tubuh kekurangan nutrisi.
Seperti nan pernah kita rasakan, ketika merasakan sakit, apa nan kamu rasakan? Niscaya tak nafsu makan. alhasil nutrisi tak terpenuhi, maka asupan di dalam tubuh tak bisa bekerja sinkron fungsinya, sehingga beberapa organ mengalami penghambatan ovulasi sel telur di rahim.
Stress emosional nan berlebih juga mempengaruhi siklus menstrulasi. Ketika seseorang mengalami stress hipotalamus akan mensekresi corticotrophin releasing factor nan bisa mendorong beberapa jaringan seperti hipofise anterior menghasilkan Adenocorticotrophic hormone. Dimana dari proses ini akan menghasilkan kelenjar Andrenal nan kemudian mensekresi hormone kartisol. Inilah kenapa setiap kali seseorang marah andrenalin dan otot-otot tubuh menegang.
Biasanya disertai dengan kewaspadaan nan tinggi dengan stimulus nan ada di sekitarnya. Inilah salah satu bentuk respon dari kinerja kelenjar-kelenjar di dalam tubuh manusia. Dari proses kimiawi di dalam tubuh inilah nan mengakibatkan estrogen dan progesterone mengalami penekanan, dampaknya sulit buat mendapatkan tenaga buat melakukan divestasi sel telur di dalam rahim.
Hal nan perlu diwaspada gangguan oligomenorrhea ini bagi seorang atlit wanita nan melakukan program diet juga berpotensi menderita gangguan menstruasi oligomenorrhea. Karena tenaga dan usaha nan dikeluarkan lebih banyak, sehingga mempengaruhi pertumbuhan fisiknya dan menganggu ketidakseimbangan hormone. Atau mungkin kamu salah satu nan memiliki gangguan kelainan makan seperti nervosa juga harus berhati-hati.
Sebenarnya banyak sekali gangguan menstrlasi selain gangguan Oligomenorrhea. Berikut beberapa gangguan pendarahan dan siklus menstruasi.
1. Hipermenore dan metroragia
Hipermonore dan metroragia ialah salah satu kelaianan menstrulasi nan mengeluarkan cairan darah secara berlebih. Kamu pernah mengalami atau teman kamu ketika menstrulasi mengeluarkan banyak darah kotor, bahkan baru satu sampai dua jam mengharuskan dirinya buat ganti pembalut nan baru.
Biasanya mereka juga merasakan sakit perut dan sakit punggung secara berlebihan. Sampai-sampai selalu ijin tak masuk kuliah sebab sakit nan tak tertahankan. Menstrulasi secara normal mengeluarkan 40 ml, sedangkan pada hipermenore dan metroragia ini dapat dua kali lipat dari orang normal, dapat 80 ml hingga lebih.
2. Kelainan siklus haid
Bentuk nan lain pada kelainan siklus haid yaitu polimenare, oligomenare dan amenore. Nah pada polimenore ini terjadi siklus menstrulasi nan sering muncul. Misalnya dalam sebulan terjadi dua siklus menstrulasi.
Sedangkan pada amenore terjadinya siklus menstrulasi nan datang minimal tiga bulan sekali. Amenore ini masih dibagi lagi menjadi amenore utama nan disebabkan sebab adannya kelainan congenital dan genetic, dan amenore sekunder nan disebabkan sebab gangguan metabolism tubuh, adannya tumor dan infeksi.
3. Gangguan kensepsi kehamilan
Gangguan konsepsi kehamilan ini dapat terjadi sebab adannya kista atau bakteri nan ada di dalam rahim. Jika kista ini tak dibersihkan akan mempengaruhi kehamilan. Itulah sebabnya kenapa ketika menstruasi mengalami rasa sakit nan berlebih dan selalu dirasakan setiap kali menstruasi dengan jumlah cairan nan banyak, maka buat segera memeriksakan ke dokter.
Inilah tentang oligomenorrhea, semoga artikel ini memberikan pemahaman dan membuat lebih berhati-hati. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Jika sudah terjadi, lebih baik mengobati daripada menyiksa diri.