Tips Menjadi Orang nan Berilmu
Nasehat hayati menjadikan orang lebih bijak, begitu kata pepatah anonim mengatakan. Bahwa, ia bukan saja menjadikan seseorang bijak namun juga lebih mampu dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dalam sebuah kehidupan tak dapat dipisahkan dengan ilmu. Ia menjadi sumber cahaya dalam sebuah kehidupan, dalam sebuah kebudayaan dan peradaban.
Penting sekali ilmu dalam kehidupan manusia. Ia semacam pengontrol dalam hayati manusia. Karena seluruh aspek dalam diri manusia tidak ada nan dapat dipisahkan dengan satu kata tersebut. Sehingga, dapat dikatakan bahwa nasehat hayati terbaik ialah jadilah orang nan berilmu. Dengan catatan Anda ialah orang nan tetap ingin maju. Jika Anda orang nan mau kalah dengan keadaan itu pilihan Anda.
Apa Saja Keutamaan Orang Berilmu?
-
Diangkat derajatnya, yakni orang nan berilmu lebih mudah mendapatkan kedudukan.yang lebih tinggi di sisi Allah.
-
Mendapatkan agunan rezekinya. Yang dimaksud adalah, lebih gampang dan dimudahkan dalam mencari rezeki.
- Dimudahkan jalannya memasuki surga, jika mau mengamalkan ilmu nan dipunyainya sinkron dengan ajaran Islam.
-
Akan dinaungi oleh para malaikat dengan sayap-sayap mereka nan luasnya seluas pndangan mata kita.
-
Setiap makhluk Allah nan berada di langit dan bumi akan memohonkan ampun terhadap dosa-dosanya kepada Allah.
-
Diibaratkan seperti bulan nan terang benderang menerangi jagat raya
-
Sebagai seorang pewaris para nabi
-
Pahala nan akan terus mengalir bahkan jika ia telah meninggal dunia. Karena dengan ilmunya tersebut ia bisa mengajarkan dan mengamalkannya sehingga pahalanya akan terus mengalir menjadi amal jariah.
Perumpamaan orang berilmu dan orang tak berilmu Orang nan berilmu dan orang nan tak berilmu niscaya berbeda. Orang nan berilmu dan berharta dalam sebuah syair ia dianalogikan seperti orang nan memunyai kaki dan sandal.
Sedangkan orang nan tak berilmu tapi berharta seperti orang nan memunyai sandal tapi tak berilmu. Orang nan berilmu memunyai bekal buat melangkah yakni kaki, sedangkan orang nan tak memunyai ilmu seperti orang nan tak memunyai kaki sehingga ia tak dapat melangkahkan kakinya kemana-mana.
Di bawah ini cuplikan dari syair unik tersebut nan dapat kita jadikan sebagai nasehat hayati buat menjadi orang nan senantiasa belajar dan buat menjadikan orang- orang nan berilmu lebih giat buat menuntut ilmu lagi, dan terus mengasah ilmu-ilmunya.
-
Orang nan tak berilmu namun memunyai harta maka ia ibarat orang nan tak punya kaki namun punya sandal.
-
Sedangkan orang nan punya ilmu tapi tidakmpunya harta maka ia seperti orang nan tak memunyai sandal tapi memunyai kaki. ia masih dapat melangkah namun tanpa sandal nan mendampingi dan melindunginya.
Tentu sangatlah berbeda antara orang nan berilmu dengan orang nan tak berilmu. Dalam sebuah syair dikatakan bahwa orang nan berilmu memiliki kedudukan nan lebih bahkan ia dianggap hayati kekal walaupun pada hakekatnya telah meninggal.
Nasehat hayati nan sangat indah. Menuntun kita buat terus belajar dan belajar, jadilah orang nan berilmu. Seperti syair di bawah ini.
-
Maukah Anda menjadi orang nan hayati kekal? Jawabnya ialah jadilah orang nan berilmu. Walaupun tubuh Anda telah hancur namun Anda akan tetap dikenal dan dikenang sepanjang masa.
Sedangkan buat orang nan bodoh diidentikkan dengan orang nan mati. Sungguh hinanya jika nyawa masih dikandung badan tetapi pada hakekatnya ia dianggap mati. Tentu kita tak menginginkan menjadi orang nan hayati tapi dianggap wafat bukan?
-
Orang nan mengira bahwa ia hayati namun ternyata dia hanyalah seonggok daging nan berjalan, ibarat orang wafat nan berjalan. Dialah orang nan bodoh dan tak berilmu.
Selain itu pengibaratan orang beriman nan berilmu dan orang beriman nan tak berilmu sangat mencolok sekali seperti
-
Orang nan berilmu diibaratkan seperti bulan nan terang benderang menerangi jagat raya di malam hari.
-
Lalu buat orang nan beriman namun tak berilmu diibaratkan seperti bintang nan berkedip. Cahayanya hanya sedikit dan tidak mempu memberi penerangan.
Nasehat Hayati - Ilmu sebagai Bekal Perjalanan di Global dan di Akhirat
Sudah banyak dipahami bagaimana ilmu memunyai peranan nan sangat krusial bagi kehidupan. Karena ia ibarat tongkat penunjuk arah. Peranannya dalam hayati manusia dapat dibilang urgent atau penting. Dalam melangkah dibutuhkan ilmu, apalagi buat menjalani kehidupan sebagai loka buat menggumpulkan bekal menuju akhirat. Ilmu menjadi peranan nan pertama dan utama.
Yang terakhir sepertinya nasehat hayati dari imam syafi’I terkait dengan menuntut ilmu perlu kita cermati dan turuti. Bahwa menuntut ilmu itu harus dengan kesucian hati dan perbuatan sebab ilmu ialah cahaya dan Allah tak akan menunjukkan cahaya tersebut kepada orang nan bermaksiat.
Seperti nan sudah disebutkan diatas bahwa orang nan berilmu ibarat orang nan memunyai kaki sedangkan orang nan tak berilmu ialah orang nan tak memunyai kaki. Artinya ialah abhawa orang nan berilmu itu memunyai bekal buat melangkah dalam mengarungi hidupnya.
Memunyai pegangan dalam menentukan setiap langkahnya. Nasehat hayati nan seharusnya setiap orang mengetahuinya. Menjadi orang nan berilmu itu merupakan suatu keharusan. Karena, ia menjadi sebuah bekal bagi seseorang buat menjalani kehidupannya baik didunia maupun di akhirat.
Bekal hayati sebagai panduan dalam setiap melangkahkan kaki. Nasehat hayati yang sangat bermakna buat menjadikan kita sebagai insan manusia nan berkualitas. Melangkahkan kaki dengan ilmu nan dipunyai sehingga meminimalisir kesalahan dalam melangkah sebab memunyai panduan dan rambu-rambu nan jelas.
Seorang nan berilmu biasanya ialah orang nan selalu haus akan ilmu. Segala jenis ilmu dapat ia lahap sebab ia merasa bahwa ketika ia melahap satu ilmu maka ia merasa bahwa apa nan telah ia bisa belumlah seberapa. Ia tetap merasa menjadi orang nan bodoh lagi tak tahu apa-apa.
Tips Menjadi Orang nan Berilmu
Untuk menjadi orang nan lebih banyak ilmu ada banyak cara nan dapat dilalukan. Di sini hanya sekadar tips nan tepat bagi anda semua nan ingin menjadi orang nan berilmu atau menjadi orang nan lebih berilmu. Berikut tips-tips sederhananya sebagai berikut.
-
Cintailah buku sebab buku ialah sumber dari segala seumber ilmu pengetahuan didalamnya terdapat banyak hal nan belum kita ketahui. Banyak pelajaran nan dapat kita dapatkan dari sana. Jangan hanya mencintai buku buat dijadikan koleksi atau hanya dijadikan pajangan dan tak di baca, buku itu ada buat dibaca, maka bacalah buku itu
-
Tumbuhkan rasa ingin tahu sebab itu akan menjadi hal nan sangat penting. Orang nan banyak ingin tahu maka ia pun akan banyak mencari tahu dan menjadi banyak tahu.
-
Jangan pernah berhenti buat belajar, jangan sebab sudah tua maka tak mau belajar. belajar ialah sebuah kewajiban bagi siapa saja bahkan tak mengenal umur.
-
Hilangkan frame bahwa belajar hanya ada disekolah dan kampus. Belajar itu dapat dimana saja dan dengan siapa saja juga kapan saja.Belajar itu dapat dilakukan dengan cara belajar dari alam, ataupun dari orang lain.
-
Pengalaman gagal ialah guru nan terbaik. Belajar juga dapat dilakukan dari pengalaman, bagaimana caranya, banyak cara nan dapat dilakukan.
Kegagalan itu ibaratkan sebuah kesuksesan nan tertunda dan harus diraih, sebab dengan adanya pengalaman kegagalan, maka kita akan berusaha lebih keras buat mencapai suatu keberhasilan dan tak ingin merasakan nan namanya gagal.
Bagi sebagian orang ilmu ibarat sebuah senter nan menerangi jalan. Ia menerangi siapa saja nan mau. Ada sebuah nasehat hayati nan diucapkan oleh Gus Mus alias bapak Mustofa Bisri seorang kiai kharismatik di Indonesia bahwa ia menyatakan “orang tetap pandai selama orang itu mau belajar dan bila seorang berhenti belajar sebab merasa pandai mulailah ia bodoh”.
Setelah dipikir-pikir sahih juga ungkapan sederhana tersebut. sekarang pilihan andalah mau jadi orang bodoh atau pandai? Mau jadi orang nan berilmu atau orang nan tak berilmu? Semua Pilihan nan ada ini, hanya Anda sendiri nan menentukannya. Karena nasehat hidup ini hanya akan menjadi nasehat jika anda tak mau melaksanakannya.