Prinsip dalam Pemahaman Pengertian Pembelajaran
Sebelum kita mengenal pengertian pembelajaran , kita harus tahu awal mula kata pembelajaran, dimana pembelajaran berasal dari kata dasar “ajar” nan bermakna petunjuk nan diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut). Sedangkan kata “pembelajaran” sendiri memiliki arti proses, perbuatan, cara mengajar agar peserta didik mau belajar.
Pengertian pembelajaran ialah suatu proses nan muncul dampak komunikasi dan interaksi pendidik dengan anak didik. Jadi, proses ini melibatkan hubungan kedua pihak sehingga memunculkan interaksi timbal balik.
Walaupun memiliki definisi nan hampir sama dengan definisi pengajaran, yaitu usaha buat membuat siswa belajar, namun perbedaannya terletak pada hubungan nan ditimbulkan. Pada proses pedagogi tak dijumpai interaksi timbal balik sebab kegiatan hanya dilakukan oleh pendidik dan berlangsung satu arah.
Pengertian pembelajaran dimaknakan bertujuan buat mempermudah anak didik dalam belajar dengan metode transfer dan pelaksanaan ilmu dari pendidik. Ilmu nan diberikan tak hanya materi dalam buku pelajaran, namun bisa berupa penanaman ilmu pengetahuan, nilai-nilai kehidupan, konsep-konsep penting, bahkan keterampilan dan kecakapan diri buat bekal hayati bermasyarakat
Proses Pembelajaran dan Memaknai Pengertian Pembelajaran
Sejak kecil, hingga tua nanti, seseorang akan mengalami keadaan nan disebut belajar. Pengalaman hidup, keahlian, kecakapan dan kesungguhan dalam menjalani hayati merupakan bentuk dari seseorang mengerti akan pengertian pembelajaran.
Pembelajaran seumur hayati merupakan pengertian ketika kita sebagai manusia memahami konsep dan ilmu dalam mempengaruhi kehidupan bermasyarakat dengan pembelajaran. Dalam hidup, manusia akan terus mengalami proses pembelajaran dan pengertian makna belajar di mana pun dan kapan pun manusia tersebut berada.
Dalam konteksnya, definisi pembelajaran berbeda-beda. Namun, inti proses pembelajaran tersebut ialah sebagai wahana manusia dalam transfer ilmu dan mengaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat dalam keseharian.
Komponen dalam Memahami Pengertian Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan hubungan secara dua arah sehingga seluruh komponen terkait harus memiliki interaksi timbal balik nan baik pula. Komponen-komponen dalam memahami pengertian pembelajaran di antaranya:
1. Guru atau Pendidik
Pendidik atau guru dikatakan baik jika memiliki kemampuan dan kapasitas dalam memotivasi peserta didik agar melaksanakan belajar dengan kesenangan. Dengan motivasi nan diberikan, diharapkan peserta didik bisa menerima materi pembelajaran sinkron dengan kemampuan nan akan diaplikasikan pada kehidupan bermasyarakat.
Jika pendidik dan peserta didik bisa memahami pengertian pembelajaran dengan baik dan benar, tujuan pembelajaran dalam memperoleh ketuntasan produk belajar akan tercapai, begitu pulakompetensi pembelajaran akan terurai dan teraplikasikan dengan baik.
Pendidik memegang peranan krusial dalam mengatur proses belajar mengajar sehingga makna dari definisi pembelajaran terakumulasi dalamsistematika belajar integral. Tindakan pendidik dalam wujud pengertian pembelajaran di antaranya memberikan materi, semangat, pelaksanaan diri nan baik, refleksi pembelajaran, memberikan proses belajar mengajar nan aman dan menyenangkan.
Pendidik nan baik memiliki kemampuan dan kapasitas dalam menangani suatu situasi dan kondisi. Dengan kata lain, bisa mengitegrasikan kegiatan belajar mengajar dengan metode pembelajaran nan seimbang dan dinamis.
2. Peserta Didik
Peranan peserta didik dalam proses pembelajaran guna memahami pengertian pembelajaran ialah sebagai penerima materi dan pebelajar. Seorang peserta didik memiliki hak buat menanyakan apa nan tak ia ketahui pada pendidik, ini merupakan acuan sederhana dalam kegiatan belajar mengajar.
Di samping itu, peserta didik harus mampu memberikan kontribusi nan sama dalam pencapaian kompetensi belajar dan ketuntasan produk. Diharapkan peserta didik bisa menyeimbangkan atau bersinergi dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar nan baik.
3. Media
Media dalam pemahaman pengertian pembelajaran dalah mediator nan digunakan saat proses pembelajaran berlangsung. Media bisa berupa alat komunikasi maupun teknologi, seperti komputer, televisi, dan radio. Selain itu, internet juga bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
Penggunaan media tersebut bertujuan buat memudahkan proses pembelajaran, sehingga materi dari pendidik bisa tersampaikan dan diterima dengan baik. Sekali lagi pemahaman pengertian pembelajaran bisa terjadi dikarenakan komunikasi dua arah antar pendidik dan peserta didik.
4. Materi Pembelajaran
Materi nan diberikan mencakup tiga aspek penting, yaitu aspekkognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Dengan keitga aspek itu, hasil proses pembelajaran dengan tujuan pemahaman pengertian pembelajaran bisa dioptimalkan. Sementara itu, materi pembelajaran nan diberikan bisa berupa konsep-konsep nan ditanamkan pada peserta didik.
Prinsip dalam Pemahaman Pengertian Pembelajaran
1. Motivasi
Walaupun motivasi bisa timbul secara langsung dalam diri maupun terlebih dahulu harus diberikan oleh orang lain, sepertiguru, orangtua, maupun teman. Proses pembelajaran nan baik akan membangkitkan motivasi peserta didik.
Motivasi terkait erat dengan minat. Dalam proses pembelajaran guna mencapai pemahaman pengertian pembelajaran. Motivasi berfungsi sebagai pemompa semangat anak didik agar terus terpacu buat belajar. Anak didik dengan motivasi belajar nan tinggi akan terus bersemangat buat menyelidiki apa nan disukainya sehingga ia akan belajar dengan lebih giat.
Motivasi bisa diamati dengan mudah melalui tingkah laku nan ditunjukkan anak didik. Anak didik nan memiliki motivasi tinggi akan memiliki semangat dan rasa tak kenal menyerah dalam mempelajari sesuatu. Rasa keingintahuannya sangat besar. Dari segi positifnya, ia bisa mengubah sesuatu nan sulit menjadi sebuah tantangan sehingga pandangan mengenai hal nan sulit bisa diubah menjadi tantangan menyenangkan.
Pendidik dalam kasus ini mempunyai peran krusial buat mengarahkan motivasi pesrta didik ke arah positif, seperti mengubah cara pandang terhadap suatu masalah serta mengajarkan cara mengatasinya dengan memberikan perhatian dan saranayang dibutuhkan. Perhatian nan diberikan oleh pendidik memberikan andil besar sebab tanpa perhatian, proses pembelajaran tak akan terjadi.
2. Keaktifan
Proses pembelajaran guna pemahaman pengetian pembelajaran nan pasif tentunya tak akan efektif. Sebisa mungkin peserta didik harus didorong buat aktif, baik aktif bertanya maupun aktif menyampaikan aspirasi dan keinginannya.
Keaktifan bisa ditunjukkan dengan kegiatan fisik nan bisa dengan mudah ditangkap seperti bertanya, membaca, menulis, dan mendengar. Sementara, keaktifan nan sulit diamati berupa kegiatan psikis nan melibatkan otak seperti mencari pemecahan masalah, memahami konsep, dan sebagainya.
Kegiatan belajar membutuhkan banyak latihan. Semakin sering berlatih dan mengulang materi nan diberikan, peserta didik akan semakin mahir dan mengerti hal nan telah ia dapatkan. Selain itu, kreativitas anak didik biasanya muncul setelah ia menguasai apa nan ia pelajari karenakonsep nan ia miliki sudah matang dan tertata.
3. Terlibat langsung
Proses pembelajaran guna pemahaman pengetian pembelajaran bisa teraplikasi secara baik apabila suatu tindakan belajar dilakukan sendiri oleh peserta didik, bukan pembelajaran nan diwakilkan. Peserta didik mengalami sendiri proses belajar dan mengamati setiap detailnya sehingga ia mampu mendeskripsikan apa nan ia alami.
Contohnya, seseorang ingin tahu cara membuat batik. Dia belajar melaluibuku atau sekadar mendengar cerita dari pembuat batik akan kurang efektif sebab kesempatan buat beraktivitas dan mencari tahu sendiri tak diberikan.
Sementara itu, ketika seseorang mengamati langsung dengan proses pembuatan batik, akan lebih efektif. Hak itu sebab dia terjun langsung dan melakukan aktivitas lainnya. Itulah pengertian pemahaman pembelajaran secara eksplisit.
Kita belajar dengan menyerap 10% dari nan kita baca, 20% dari nan kita dengar, 30% dari apa nan kita lihat, 50% dari apa nan kita lihat dan dengar, 70% dari apa nan kita katakan, dan 90% dari apa nan kita katakan dan lakukan.
Data tersebut menunjukkan bahwa belajar tak akan efektif jika keaktifan hanya dilakukan oleh guru, sedangkan anak didik dibiarkan mendengarkan sebab anak didik hanya akan menyerap 20% dari semua nan dijelaskan oleh guru.
Lain halnya jika anak didik dibebaskan buat melakukan apa nan mereka inginkan, kemudian bertanya jika tak mengerti, lalu mendeskripsikan apa nan ia alami. Ia akan mampumengingat 90% dari apa nan ia lakukan. Pemahaman pengertian pembelajaran semakin teraplikasi dengan baik, dengan proses sinergisitas kemampuan secara keseluruhan.
4. Pengulangan
Ibarat pisau nan diasah berkali-kali akan menjadi semakin tajam, pengulangan materi pelajaran nan telah didapat juga bisa mempertajam ingatan. Pengulangan bisa dilakukan dengan berbagai cara, menuliskannya kembali setelah membaca, membuat catatan kecil, atau melakukan tanya jawab dengan teman mengenai materi nan sudah dipelajari.
5. Tantangan
Belajar bisa diumpamakan sebagai medan nan sulit, sehingga buat mengatasinya diperlukan kemampuan buat menaklukkan medan tersebut. Caranya, peserta didik diberi motivasi buat mengubah tantangan nan sulit tadi menjadi sesuatu nan menyenangkan dengan caranya sendiri.
Semangat buat menyelesaikannya pun akan timbul. Jika tantangan bisa diatasi, tujuan belajar pun tercapai. Dalam pencapaiannya, peserta didik dipahamkan akan pengertian pembelajaran melalui tantangan konkret secara materi ataupun psikologi.
6. Disparitas Karakter Individu
Masing-masing orang memiliki karakter berbeda. Sikap dan caranya dalam menjawab tantangan pun berbeda-beda. Pendidik harus bisa memberikan perlakuan sinkron ciri nan dimiliki anak didiknya.
Metode pedagogi dan pengertian pembelajaran nan terarah dengan baik secara simultan, pada akhirnya bisa dipahami peserta didik. Namun, proses pemahamannya akan mengalamiperbedaan.
Ada nan perlu dijelaskan berulang kali, ada pula nan bisa langsung mengerti setelah dijelaskan. Pendidik harus pandai-pandai dalam memberikan perhatian spesifik bagi anak didik terutama dengan ciri nan berbeda dengan lainnya agar tetap bisamenerima materi dengan baik.
Perbedaan karakter individu harus mendapat sorotan lebih dari pendidik buat menciptakan suasana belajar aman dan memiliki timbal balik. Hal nan kerap ditemukan ialah pendidik memperlakukan semua peserta didik dengan sama, seolah-olah mereka semua tak memiliki perbedaan, sehingga bisa memahami apa nan diberikan pendidik dengan baik.
Proses pembelajaran nan seperti itu akan membuat peserta didik, terutama nan tak bisa mengikuti pelajaran bisa menjadi tertekan dan kehilangan motivasi buat belajar. Pengertian pembelajaran semakin termaktub menandakan bahwa ketuntasan produk dalam pencapiankompetensi belajar tercapai.