Perkembangan Antibiotika
Pengertian antibiotika atau nan lebih dikenal dengan antibiotik. Mungkin sebagian dari Anda sudah mengetahui tentang nan satu ini. Antibiotik merupakan salah satu dari sekian banyak kemajuan teknologi dalam bidang biologi: bioteknologi. Namun, tahukah Anda bahwa antibiotik itu sendiri terdiri dari banyak jenis, nan telah sukses dikembangkan?
Dan pada artikel kali ini, akan dibahas perihal pengertian antibiotika dan jenis-jenisnya nan telah ditemukan oleh para peneliti. Berikut ini tentang hasil bioteknologi di global kesehatan.
Antibiotik
Kata antibiotik berasal dari bahasa Inggris antibiotic, nan akar katanya dari bahasa Yunani, yakni kata anti nan berarti “menangkal" dan kata bios nan berarti "hidup". Sehingga bersadarkan akar katanya, bisa diartikan antibiotik ialah sebuah obat nan baik atau bagus, nan mampu menghancurkan bakteri atau mencegah reproduksi bakteria.
Istilah antibiotik ditemukan atau diciptakan oleh Selman Waksman pada kisaran tahun 1942. Kala itu, antibiotik digunakan buat menggambarkan setiap zat nan diproduksi oleh mikroorganisme, nan sifatnya berlawanan terhadap pertumbuhan mikroorganisme lain dalam pengenceran tinggi. Secara generik sendiri, antibiotik terdiri dari dua jenis antibiotik nan umum, yaitu antibiotic nan dapat membunuh bakteri dikenal sebagai bakterisida. Serta antibiotik nan dapat menghentikan pertumbuhan bakteri, disebut sebagai bakteriostatik.
Perkembangan Antibiotika
Sejak diperkenalkan penisilin (penisilin alami pertama), nan ditemukan oleh Alexander Fleming pada sekitar tahun 1928, para ilmuwan mulai mengembangkan berbagai jenis antibiotik lainnya. Pada zaman sekarang ini, lebih dari 100 antibiotik nan berbeda bisa Anda temukan. Sekitar 90% dari seluruh antibiotik, terbuat dari organisme hayati seperti bakteri. Sedang 10% diproduksi secara sintetis, baik seluruhnya maupun sebagian. Dengan kemajuan teknologi dalam bidang obat-obatan kimiawi, antibiotik kebanyakan ialah semisintetik. Dimana antibiotik tersebut dimodifikasi secara kimia, nan berasal dari senyawa orisinil nan ditemukan di alam.
Adapun beberapa contoh dari antibiotik semisintetik yaitu beta-laktam (termasuk penisilin) dihasilkan oleh jamur nan termasuk di dalam genus Penicillium. Beberapa antibiotik nan masih diproduksi dan terisolasi dari organisme hidup, seperti aminoglikosida, telah diciptakan secara murni, dan itu berarti sintetik
Antibiotik memiliki peranan nan bisa dikatakan sangat penting. Semakin canggih dunia, semakin canggih pula penyakit nan ada. Salah satu fungsi dari antibiotik ialah buat mencegah terjadinya infeksi, membunuh serta menghambat pertumbuhan bakteri dursila nan bersarang dalam tubuh manusia. Pernah Anda coba bayangkan, bagaimana kalau antibiotik belum ditemukan? Mungkin, berjuta-juta bakteri nan tak berguna bagi tubuh, akan bersarang dan menimbulkan penyakit.
Penggunaan dan Imbas Samping Antibiotik
Beberapa imbas samping nan paling generik dari antibiotik diare, muntah, mual dan infeksi jamur pada saluran pencernaan dan mulut. Dalam kasus nan sporadis terjadi, antibiotik dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan darah, gangguan pendengaran, pembekuan darah abnormal dan kepekaan terhadap sinar matahari.
Orang tua nan diketahui menderita perut meradang, sebab beberapa antibiotik. Beberapa orang mungkin juga menderita reaksi alergi, seperti pembengkakan pada paras dan, lidah ruam dan masalah pernapasan. Reaksi antibiotik nan parah dan fatal nan disebut sebagai reaksi anafilaksis.
Kebanyakan antibiotik tersedia dalam bentuk tablet dan dikonsumsi secara oral, meskipun, banyak dapat langsung diterapkan pada daerah nan terinfeksi, atau bisa disuntikkan ke dalam tubuh.
Juga disarankan buat menyelesaikan holistik pengobatan antibiotik nan diresepkan, jika tak habis bisa mengakibatkan bakteri resisten antibiotik. Dalam kasus seperti itu, jika ada rebound dari penyakit, maka antibiotik nan lebih kuat harus diresepkan.
Disarankan bahwa antibiotik tak bisa diminum pada saat perut kosong, dan setidaknya makan walau sedikit. Apakah alkohol mempengaruhi antibiotik? Ya, memang. Maka sangat di sarankan konsumsi alkohol benar-benar dihindari saat sedang melakukan terapi obat-obatan. Kandungan alkohol dalam cairan bereaksi dengan antibiotik, nan bisa mengakibatkan alergi, seperti gatal-gatal, dll
Jika Anda menderita flu, flu biasa atau sakit tenggorokan, lebih baik buat menghindari antibiotik sebagai penyakit ini disebabkan oleh virus dan bakteri tidak, dan antibiotik tak efektif terhadap virus. Anda harus mengklarifikasi keraguan Anda, dan sekarang memiliki citra nan lebih jelas tentang antibiotik, kekuatan, dan efektivitas terhadap penyakit secara keseluruhan.
Berbagai Jenis Antibiotik
Ada berbagai cara buat mengklasifikasikan antibiotik. Salah satu cara ialah buat memisahkan antibiotik atas dasar tindakan pada bakteri, nan merupakan spektrum nan luas atau spektrum sempit.
Antibiotik nan bekerja pada infeksi nan disebabkan oleh berbagai bakteri, datang di bawah spektrum nan luas, sementara nan bekerja pada jenis eksklusif dari bakteri berada di bawah spektrum sempit.
Namun, dalam artikel ini kita akan melihat pada klasifikasi antibiotik tergantung pada struktur kimia. Kelas antibiotik dikategorikan berdasarkan struktur kimia ialah sebagai berikut:
1. Penisilin: Penisilin atau beta-laktam antibiotik ialah kelas antibiotik, nan menghancurkan dinding sel bakteri, sementara mereka sedang dalam proses reproduksi. Penisilin ialah kelompok agen bakterisida nan terdiri penisilin G, penisilin V, ampisilin, tikarsilin, kloksasilin, oksasilin, amoksisilin dan nafcillin.
Dan digunakan buat mengobati infeksi nan berkaitan dengan kulit, gigi, mata, telinga, saluran pernapasan, dll Orang dapat alergi terhadap penisilin, atau bahkan bisa mengembangkan ruam atau demam, sebab hipersensitivitas terhadap antibiotik. Seringkali, penisilin diberikan dalam kombinasi dengan berbagai jenis antibiotik lainnya.
2. Sefalosporin: Kelompok antibiotik meliputi agen bakterisida seperti sefadroksil, cephapirin, cephradine, cefazolin, sefaleksin dan sefalotin. Sefalosporin, seperti penisilin, mengganggu pembentukan dinding sel bakteri selama reproduksi. Namun, jenis ini menangani lebih luas infeksi bakteri dan bisa digunakan buat mengobati infeksi nan tak bisa diobati dengan penisilin lain, seperti meningitis, gonorrhea, dll
Dalam kasus, di mana orang-orang nan sensitif terhadap penisilin, sefalosporin tersebut dikelola. Namun, dalam banyak kasus, ketika seseorang alergi terhadap penisilin, maka seseorang alergi terhadap sefalosporin juga. Ruam, diare kram perut, dan demam ialah imbas samping dari antibiotik. Natrium, sefalosporin cefotaxime, diberikan kepada mereka dengan infeksi parah pada tulang setelah operasi.
3. Aminoglikosida: Jenis antibiotik menghambat pembentukan protein bakteri menyerang sel-. Antibiotik ini meliputi gentamisin, streptomisin dan neomisin. Seperti aminoglikosida nan efektif dalam menghambat produksi protein dalam sel bakteri menyerang, jenis ini diberikan buat mengobati tifus, pneumonia dan bakteri lain- penyebab penyakit.
Meskipun jenis ini efektif dalam mengobati bakteri penyebab infeksi, bakteri nan ditemukan semakin resisten terhadap jenis antibiotik dengan segera.
4. Makrolida: Antibiotik ini, seperti jenis lain antibiotik, mengganggu pembentukan protein bakteri menyerang. Antibiotik jenis ini mencegah biosintesis protein bakteri. Ini biasanya diberikan buat mengobati pasien nan sangat sensitif terhadap penisilin. Macrolides mencakup azitromisin, klaritromisin dan eritromisin.
Macrolida memiliki jangkauan nan lebih luas dari spektrum dibandingkan dengan penisilin dan digunakan buat mengobati infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran lambung, dll ketidaknyamanan gastrointestinal, mual, diare, dll beberapa imbas samping dari macrolides.
Selain itu, wanita hamil dan menyusui tak boleh diberikan macrolida. Pasien Lansia diberikan macrolides dengan hati-hati sebab bisa merusak hati dan ginjal.
5. Sulfonamida: Dikembangkan buat melawan infeksi bakteri, dan mirip dengan penisilin dalam fungsi nya. Obat ini efektif dalam mengobati infeksi ginjal, namun obat ini memiliki imbas berbahaya pada ginjal. Dalam rangka buat mencegah pembentukan kristal obat, pasien disuruh minum sejumlah besar air. Salah satu obat sulfa paling berguna ialah gantrisin.
6. Fluoroquinolones: Ini ialah kelas terbaru dari antibiotik dan terdiri ciprofloxacin, enoxacin, levofloksasin, norfloksasin, dan ofloksasin. Fluoroquinolones ialah kelas antibiotik nan secara langsung menghentikan buatan DNA dari bakteri. Karena kelas ini antibiotik bisa diserap sangat baik dalam tubuh, bisa diberikan secara lisan juga.
Antibiotik ini dianggap nisbi kondusif dan sebagian besar digunakan buat mengobati saluran kemih dan infeksi saluran pernapasan.
Namun, di amati juga bahwa jenis ini mempengaruhi pertumbuhan tulang, itulah sebabnya mereka tak dianjurkan buat wanita hamil atau anak-anak. Selain itu, jenis ini juga terlihat buat menyebabkan imbas samping seperti mual, muntah, diare, dll
7. Tetrasiklin dan polipeptida: Tetrasiklin ialah antibiotik spektrum luas digunakan buat mengobati berbagai infeksi dan terdiri dari tetrasiklin, doxycycline dan minocycline. Antibiotik ini digunakan buat mengobati infeksi pada telinga tengah, saluran pernapasan, saluran kemih, dll
Dari artikel ini, Anda telah mengetahui sedikit banyak tentang pengertian antibiotika atau antibiotik, jenis-jenis antibiotik, bagaimana pertama kalinya antibiotik ditemukan dan siapakah penciptanya. Semoga bermanfaat.