Dampak Positif Kesenian Islam di Dalam Kehidupan Masyarakat

Dampak Positif Kesenian Islam di Dalam Kehidupan Masyarakat

Kesenian ialah satu di antara beberapa hal nan sangat berpengaruh terhadap kebudayaan tertentu. Kesenian erat kaitannya dengan budaya sebab kedua hal tersebut saling berdampingan satu sama lain. Tanpa kebudayaan, kesenian tak akan berjalan dengan lancar. Begitu juga tanpa kesenian, kebudayaan tak akan menjadi lengkap. Oleh sebab itu, setiap hal nan muncul di dalam wacana kebudayaan senantiasa erat kaitannya dengan kesenian.

Perkembangan agama pun tak lepas dari perkembangan kesenian dan kebudayaan. Tanpa kebudayaan, agama tak akan dapat menyebar dan menjadi panutan bagi masyarakat. Oleh karena itu, kesenian juga merupakan salah satu faktor pendukung nan memiliki peranan buat dapat menyebarluaskan suatu agama dan kepercayaan.

Misalnya saja, kesenian nan hayati dalam suasana budaya agama eksklusif akan senantiasa berkembang searah dengan perkembangan agama. Satu di antara perkembangan kesenian nan akan dibahas pada artikel ini ialah perkembangan kesenian Islam, yakni berbagai jenis kesenian nan berkembang di wilayah Islam, dengan konsep dan nilai-nilai Islami, serta berpengaruh terhadap kebudayaan dunia dan Islam tentunya.



Apa Itu Kesenian Islam?

Islam dan keseniannya ialah hal nan sangat purba. Beratus-ratus tahun nan lalu sudah ada dan masih bertahan hingga sekarang. Pada awal perkembangannya, kesenian Islam , terutama seni musik dan tari, mencapai zaman keemasan pada masa Dinasti Ummayah. Karena pada zaman tersebut, perbudakan banyak terjadi.

Budak-budak diharuskan dapat menyanyi dan menari buat menghibur sang majikan. Dapat menyanyi dan menari ialah syarat absolut bagi budak jika ingin mendapatkan pekerjaan. Pada zaman itu, musik tak hanya sebagai hiburan, tapi juga merupakan ilmu pengetahuan nan terus dikaji dan dikembangkan.

Namun, kesenian Islam tak hanya terbatas pada menyanyi dan menari saja. Sama seperti kesenian lain nan berkembang di dunia, perkembangan agama Islam juga dibarengi dengan perkembangan kesenian. Kesenian dapat menjadi salah satu upaya dalam menyebarluaskan dan mengembangkan kopnsep agama Islam, tapi dapat juga sebagai akibat positif dari penyebaran agama tersebut.

Oleh sebab itu, sebelum mengetahui berbagai akibat positif dan alasan mengapa ada jenis kesenian Islam, kita simak dulu klarifikasi mengenai jenis-jenis kesenian Islam nan dikenal oleh masyarakat di dunia.



Jenis-Jenis Kesenian Islam

Islam memiliki beberapa kesenian, di antaranya adalah:



1. Seni Rupa

Seni rupa di sini bukan membuat patung atau semacamnya. Tapi lebih ke arah menghias suatu bangunan bercorak Islam nan bersifat kontemporer. Citra nan abstrak, namun tetap memiliki keindahan. Peninggalan seni rupa Islam berupa masjid, karpet/permadani, gambar/ilustrasi buku, dan istana-istana kerajaan Islam.

Contoh bangunan nan memiliki arsitektur bercirikan Islam ialah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Interior kedua masjid ini sangat megah dan menunjukkan betapa kayanya motif hias di Arab.



2. Seni Baca Al-Qur'an

Seni ini ialah seni membaca kitab kudus Al-Qur'an dengan irama nan diperindah dan tajwid nan sempurna. Seni ini sering disebut dengan Tilawatil Qur'an. Orang nan membacanya disebut Qori. Membaca Al-Qur'an akan lebih latif bila diwarnai dengan irama. Para pakar di Indonesia membagi irama lagu menjadi 7 bagian, yaitu Bayati, Shoba, Hijaz, Nahawand, Rost, Jiharkah, dan Sikah.

Dari 7 lagu ini, masih dibagi lagi menjadi banyak cabang lagu nan lebih detail. Ada irama suara turun, suara naik, suara dasar, suara fals, dan lain-lain. Untuk belajar irama baca Al-Qur'an ini tidaklah sulit, asalkan memperhatikan keutuhan tempo lagu, teknik pernapasan dan tentunya rajin latihan agar irama nan keluar tak pecah/fals.



3. Nasyid

Nasyid merupakan lagu atau nyanyian nan liriknya mengandung kata-kata nasihat, pemujaan terhadap Allah atau menceritakan kisah-kisah para nabi. Nasyid dinyanyikan secara akapela atau tanpa alat musik, sebab banyak literatur nan mengatakan bahwa penggunaan alat-alat musik diharamkan dalam Islam.

Di tengah serbuan lagu-lagu dengan lirik nan tak senonoh dari negeri sendiri maupun dari Barat, saat ini nasyid sudah memiliki daya saing tersendiri dalam bidang tarik suara. Di Indonesia, pembentukan grup nasyid sangat marak. Bahkan sering diadakan festival lomba nasyid buat kalangan sekolah menengah atau kampus. Apresiasi terhadap nasyid pun berdatangan. Banyak pula radio nan memutar lagu nasyid.



4. Seni Menulis Kaligrafi

Seni kaligrafi nan biasa disebut Khat ini, ialah seni menulis huruf arab dengan indah. Bagian nan sering ditulis ialah penggalan ayat-ayat Al-Qur'an, doa-doa dan hadist.

Dahulu kala, Bangsa Arab ialah bangsa nan tak menyukai tulis-menulis. Mereka lebih suka menyampaikan sesuatu secara lisan dan bertatap muka. Ketika kedatangan Islam, barulah mereka mengenal tulisan dan memajangnya di dinding Ka'bah.

Dalam perkembangannya, menulis kaligrafi tak hanya pada media kertas dengan menggunakan tinta, tapi sudah lebih canggih yaitu menggunakan benang dan diukir pada kain atau permadani. Saat ini seni menulis khat banyak diabadikan di permadani-permadani, dinding masjid, ilustrasi buku, dan lain-lain.



Dampak Positif Kesenian Islam di Dalam Kehidupan Masyarakat

Setelah mengetahui berbagai jenis kesenian nan mendukung perkembangan Islam di dunia, kita juga dapat melihat kesenian tersebut dari akibat positif nan dimunculkannya. Berbagai akibat positif tersebut mungkin akan muncul tak secara langsung, namun dapat jadi secara bertahap.

Misalnya saja, munculnya seni rupa nan membuat bangunan masjid menjadi lebih latif dan megah sehingga banyak digandrungi oleh masyarakat luar, termasuk masyarakat nan bukan majemuk Islam. Seperti masjid Taj Mahal nan ada di India. Dengan konsep seni rupa nan latif dan estetik, masjid tersebut bahkan dapat menjadi salah satu keajaiban global nan disorot oleh banyak peneliti budaya.

Hal tersebut tentu saja bukan hanya menjadi daya tarik para arsitektur dan seniman, tapi juga menjadi nilai lebih bagi masyarakat beragama Islam nan tak hanya berkutat pada kitab dan berbagai macam hal nan bersifat keagamaan. Islam juga dapat membuktikan bahwa mereka dapat menciptakan sebuah karya seni nan juga dapat diciptakan oleh orang lain di luar kalangan muslim.

Selain itu, akibat lain nan dapat dilihat ialah munculnya berbagai ilmu pengetahuan di bidang seni tanpa perlu meninggalkan kewajiban tauhid sebagai seorang muslim. Jika pada zaman dahulu banyak orang nan berpendapat bahwa seni akan menjauhkan seseorang dari agama dan Tuhannya, maka hal itu dapat dikikis oleh banyaknya kesenian Islam nan muncul di zaman serba modern ini.

Islam tak hanya bergelut dengan berbagai dalil nan membuat kebanyakan orang jenuh, tapi juga memberikan sentuhan estetis nan mampu menyentuh perasaan orang banyak. Oleh sebab itu, seorang muslim nan baik seyogyanya memiliki nilai seni nan juga tinggi agar dapat mengimbangi berbagai kehidupan di global ini, terutama masyarakat budaya nan erat kaitannya denga kesenian.

Lantas, kesenian seperti apa nan dikehendaki secara Islami oleh para muslim di dunia? Tentu saja kesenian nan tak meninggalkan nilai filsafat Islam atau kesenian nan tak melenceng dari ajaran agama Islam. Dengan kemampuan otak nan cerdas dan nilai seni nan tinggi, penyebaran agama dan nilai nilai Islam pun akan menjadi bernilai lebih dibandingkan hanya dengan penyebaran nan dilakukan dengan cara dakwah atau doktrinisasi.