Pariwisata
Jawa Tengah ialah sebuah provinsi di Indonesia nan berada di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi nan beribukota di Semarang ini berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudera Hindia dan Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Bahari Jawa di sebelah utara. Provinsi Jawa Tengah juga mencakup Pulau Nusakambangan dan Kepulauan Karimun Jawa di Bahari Jawa.
Secara geografis dan budaya, Jawa Tengah kadang disamakan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi ini pun dikenal sebagai pusat budaya Jawa. Meskipun begitu, di Provinsi nan terkenal dengan lumpia dan Simpang Lima ini pun ada suku bangsa lain nan memiliki budaya nan berbeda dengan suku Jawa, seperti suku Sunda nan ada di daerah perbatasan dengan Jawa barat. Selain itu, ada juga ras keturunan, seperti Tionghoa, Arab, dan India nan tersebar di seluruh wilayah nan cukup luas.
Geografi Jawa Tengah
Di Provinsi dengan aktivitas penduduk nan begitu bergerak maju dalam segala segi kehidupan, terdapat 6 gunung berapi nan masih aktif, yaitu Gunung Merapi, Gunung Slamet, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Dieng. Ke-6 gunung berapi itu membuat tata letak dan topografi provinsi satu ini menjadi sangta indah. Pemandangan nan sangat latif itu telah menarik perhatian banyak orang. Mereka berwisata ke daerah pegunungan dan berkemah di sana. Pihak pemerintahan sangat menyadari potensi satu ini.
Itulah sebabnya, dengan penuh semangat masyarakat dan pemerintah bahu-membahu membangun jalur jalan nan menjadi penghubung setiap wialyah pariwisata tersebut. Para pelancong seolah dimanjakan dengan kemudahan transportasi dan akomodasi nan begitu banyak dengan harga nan sangat beragam,
Di provinsi ini pun mengalir Sungai Bengawan Solo nan merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa dengan panjang 572 km. Selain itu, ada anak-sungai nan bermuara di Bahari Jawa dan Samudera Hindia. Walaupn sering kali Bengawan Solo ini menyebabkan banjir, masyarakat daerah ini tetap menganggap bahwa sungai nan telah menjadi ilham sebuah lagu kreasi Gesang nan begitu terkenal hingga ke Jepang tersebut sebagai sungai kehidupan.
Bahkan sungai Begawan Solo menjadi saksi bisu kehebatan salah satu pilot Indonesia nan ketika itu sedang menerbangkan pesawat komersil milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Pesawat mengalami kerusakan mesin. Sang pilot dengan tenangnya mencari landasan buat mendarat darurat. Namun, ia tidak menemukan dataran terdekat nan cukup buat mendaratkan pesawatnya. Lalu, sang pilot dengan niscaya mendekat ke sungai Begawan Solo dan mendaratkan pesawatnya di sungai nan lebar itu. Sayangnya memang ada satu orang pramugari nan tersedot keluar hingga meninggal global sebab terjatuh ke tanah. Tetapi, penumpang nan lain selamat dan warta ini menjadi warta dunia.
Provinsi Jawa Tengah pun memiliki beberapa waduk, seperti Waduk Gajahmungkur, Waduk Kedungombo, Rawa Pening, Waduk Cababan, Waduk Malahayu, dan Waduk Sempor. Keadaan tanah di salah satu provinsi dengan jumlah penduduk nan terbesar ini terdiri atas tanah latasol, alluvial, dan grumusol. Oleh sebab itu, kondisi tanah di provinsi ini memiliki taraf kesuburan nan nisbi subur. Sementara itu, iklim di wilayah Jawa Tengah ialah tropis dengan suhu rata-rata 21-32 derajat Celcius. Cukup sejuk di beberapa loka tetapi cukup panas terutama di kota Semarang nan berdekatan dengan laut.
Semarang nan merupakan kota tua itu memang dekat dengan laut. Sebagai ibukota provinsi, Semarang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Tidak heran kalau banjir rob nan sering terjadi di sana telah menjadi pemikiran sejak zaman penjajahan Belanda. Berbagai upaya buat menyelamatkan kota tua Semarang telah sering dilakukan hingga saat ini. Namun, keadaan tanah nan berada dibawah permukaan air bahari telah membuat pemerintah berpikir keras agara Semarang tak tenggelam.
Apalagi Semarang ialah pusat bisnis dengan ribuan pengusaha hebat. Bagaimana bisnis akan jalan kalau akses ke daerah lain tersendat oleh banjir. Upaya ini memang tidak dapat berhenti. Setiap semangat dengan tetesan keringat akan berbuah kebaikan bagi semua orang.
Penduduk Jawa Tengah
Jawa Tengah termasuk provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Penyebaran penduduk di Jawa Tengah umumnya terpusat di pusat-pusat kota, baik kabupaten maupun kota. Penduduk Jawa Tengah mayoritasnya ialah suku Jawa. Sementara itu, suku minoritasnya ialah Tionghoa nan terpusat di kawasan perkotaan dan sebagian di pedesaan.
Selain suku Tionghoa, ada suku Arab nan ditemukan di beberapa kota besar nan menyebar di seluruh pelosok wilayah Jawa Tengah nan memang cukup luas. Komunitas Arab dan Tionghoa berprofesi sebagai pedagang. Di daerah perbatasan dengan Jawa Barat, ada juga suku Sunda nan kental dengan budaya Sunda, khususnya di wilayah Cilacap, Brebes, dan Banyumas.
Bahasa nan ada di wialyah ini sangat beragam. Ada bahasa Jawa, Sunda, dan lain-lain. Logat dan aksen nan digunakan oleh setiap wilayah juga berbeda. Orang Kebumen dengan bahasa ngapak-ngapaknya terdengar cukup unik dan sering dijadikan guyonan dalam lawakan nan dibawakan oleh para komedian tanah air. Bahasa Jawa nan sangat kental dari orang Semarang juga sering dibuat guyonan. Aksen nan sangat beda dengan aksen bahasa Jawa nan diucapkan oleh orang Yogyakarta, telah membuat pembeda itu menjadi variasi bahasa nan cukup menarik buat diamati dan dicermati sebagai bagian dari budaya khas Indonesia.
Agama
Mayoritas penduduk Jawa Tengah memeluk agama Islam. Sebagian besar pemeluk agama Islam di Jawa Tengah masih mempertahankan tradisi Kejawen. Agama lain nan dianut oleh penduduk Jawa Tengah ialah Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, dan genre kepercayaan lainnya. Jawa tengah pun merupakan provinsi dengan jumlah pemeluk agama Kristen terbesar di Indonesia.
Masjid Agung Semarang nan latif dan megah nan dimaksudkan menyerupai masjid Nabawi dengan payung-payung besarnya, telah menjadi loka wisata religi nan cukup menarik. Apalagi ada menara dengan tinggi 99 meter nan di bagian atasnya ada restoran nan dapat berputar. Ada juga masjid-masjid lain dengan arsitektur Jawa nan dipengaruhi oelh arsitektur China.
Keberadaan agama Kristen dan Katolik juga telah membuat banyak berdiri biara dan gereja dengan lingkungan nan begitu asli. Bangunannya pun terlihat masih sebagai bangunan khas zaman penjajahan Belanda. Hal ini dapat disaksikan di wilayah Magelang, Salatiga, dan Semarang.
Perekonomian
Sektor pertanian merupakan sektor primer perekonomian Jawa Tengah. Sektor ini pun menyerap separuh dari angkatan tenaga kerja. Kawasan hutan di Provinsi Jawa Tengah berada bagian utara dan selatan. Di provinsi ini pun terdapat daerah penghasil kayu jati, yaitu di daerah Blora dan Grobongan.
Daerah Semarang, Unggaran, Demak, dan Kudus, merupakan kawasan industri di Jawa Tengah. Di Jawa Tengah pun terdapat pusat industri rokok, yaitu Kudus. Dan Cilacap merupakan daerah industri semen nan ada di Provinsi Jawa Tengah. Dengan jenis usaha dan bisnis nan majemuk itu, tidaklah mengherankan kalau kabupaten dan kotamadya di wilayah ini menjadi incaran kaum urban buat mencari peruntungan dan perubahan nasib.
Hal ini juga mempengaruhi sektor pendidikan. Begitu banyak perguruan tinggi negeri dna partikelir nan berdiri di provinsi ini. Sektor pendidikan juga ternyata memberikan pemasukan nan tak sedikit kepada masyarakat dalam mencari peluang pekerjaan. Jaya Suprana bahkan mendirikan Musium Rekor Indonesia nan berpusat di kota Semarang. MURI bahkan sangat semangat mencari rekor global Indonesia sebagai upaya meningkatkan prestise bangsa di global internasional.
Pariwisata
Di Provinsi Jawa Tengah, terdapat objek wisata nan patut dikunjungi oleh para pelancong. Objek wisata nan ada di Provinsi Jawa Tengah, antara lain Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Prambanan, Keraton Kesunanan, dan Museum Rekor Indonesia. Selain itu, Jawa Tengah menawarkan pariwisata pantai nan sangat menarik seperti Pantai Karangbolong.
Kalau ingin menikmati suasana gunung, dapat mendaki beberapa gunung. Dataran tinggi Dieng juga dapat dijadikan sebagai wahana pelepas kepenatan. Wilayahnya nan berbukit-bukit dengan danau nan jernih telah membaut Dataran Tinggi Dieng banyak diserbu oleh beberapa pelancong baik nan berasal dari daerah terdekat maupun orang-orang nan berasal dari Yogyakarta, Surabaya, dan bahkan Jakarta.
Memang Jawa Tengah bisa memberikan perbedaan makna lain daripada nan lain bila telah menyangkut pariwisata. Ragam nan banyak telah membuat orang sulit melupakan wilayah latif ini.