Monitor Komputer Terkini

Monitor Komputer Terkini

Salah satu jenis monitor nan masih banyak dipakai oleh pengguna komputer ialah monitor CRT . CRT ialah kepanjangan dari Chatode Ray Tube atau dalam bahasa Indonesia sama dengan tabung sinar katoda.

Teknologi CRT ini pertama kali ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, nan melakukan penelitian lebih lanjut dari hasil Heinrich Geibler. Prinsip dari CRT ini dalam menampilkan gambar ialah dengan menggunakan elektron nan ditembakkan ke layar televisi hingga membentuk gambar nan dapat kita lihat.



Sejarah Monitor Komputer

Anda tak perlu memasang antena agar dapat melihat sesuatu di dalam monitor komputer. Anda cukup memberi masukan ( input ), dapat dari keyboard atau DVD/CD ROM. Apa saja nan Anda masukkan atau ketikkan pada kedua perangkat keras tersebut, semua akan ditampilkan pada monitor.

Tentunya, input tadi harus diproses dulu di dalam CPU (Central Processing Unit). Karena di dalam CPU terdapat sebuah piranti nan bernama VGA card nan berfungsi menampilkan output process ke monitor. Tanpa piranti ini monitor tak akan bisa menampilkan gambar apapun atau blank .

Pada awal ditemukannya, CRT menggunakan dioda-katoda dingin nan kurang bagus. Tetapi, berkat penelitian lanjutan dari J.B. Johson, CRT selanjutnya menggunakan diode-katoda panas nan kemudian menjadi monitor komersial pada tahun 1922.

Ketika pertama kali komputer ditemukan, monitor sudah ditemukan 38 tahun lebih awal. Saat itu, komputer masih menggunakan monitor nan merupakan tv keluarga dan belum dapat menyuguhkan tampilan nan maksimal, yaitu baru sekitar 40 karakter pada layar horizontal. IBM kemudian menciptakan monitor spesifik buat komputer dengan resolusi 80 x 25 dan mampu menampilkan rona “green monochrome”.

Setelah itu, monitor terus berkembang. Untuk generasi berikutnya, muncul istilah monitor MGA nan sudah mampu menampilkan resolusi 720 x 350. Versi monitor berikutnya ialah CGA, nan mampu menampilkan resolusi 640 x 200 dengan tampilan rona antara dua sampai 16 warna.

Monitor EGA nan merupakan pengembangan dari monitor CGA ialah monitor nan memiliki resolusi lebih bagus, yaitu 640 x 350 dan cukup stabil digunakan buat komputer Windows.

Penyempurna dari monitor EGA ialah monitor VGA nan menjadi monitor baku buat komputer. Tampilan gambar dari monitor VGA ini terlihat lebih konkret dan penuh dengan warna, seperti nan dapat kita lihat sekarang ini.

Monitor tabung VGA ini terus disempurnakan menjadi monitor PGA, XGA, dan SVGA. Semua ini ialah jenis monitor CRT nan menggunakan tabung sinar katoda dalam penampilan gambarnya.

Monitor juga disebut sebagai piranti output nan sifatnya sementara. Maksudnya, monitor tak akan menampilkan output terus menerus, dia akan berhenti jika sudah tak ada lagi input nan diproses oleh CPU. Ada beberapa jenis monitor nan bisa Anda temukan di pasaran, antara lain ialah sebagai berikut.

  1. CRT (Cathode Ray Tube) atau dikenal dengan sebutan tube sinar katoda. Monitor ini menggunakan teknologi nan sama dengan televisi, hanya saja menggunakan isyarat digital (bukan analog). Tak hanya itu, layarnya pun menggunakan tube vakum.
  1. Monitor dengan panel rata, nan memiliki karakteristik khas ringan dan tipis. Monitor ini lebih ekonomis listrik dibanding CRT.

CRT nan menggunakan pancaran-pancaran elektron dalam tabung sinar katoda, berbahaya buat kesehatan mata. Hal ini disebabkan sebab kemungkinan elektron-elektron nan ditembakkan tersebut juga mengenai mata kita.

Radiasi ini jika dibiarkan terlalu lama akan membuat mata lelah bahkan menyebabkan kepala pusing. Jika kejadian ini terus dibiarkan, maka lama kelamaan mata akan menjadi minus.

Cara nan paling kondusif agar terhindar dari penyakit mata dampak berada di depan monitor ialah dengan tak melihat monitor terlalu lama. Tetapi, jika kita diharuskan buat bekerja di depan monitor, pasanglah kaca anti radiasi nan bisa diperoleh di toko-toko elektronik.



Monitor Komputer Terkini

Monitor CRT , sebab alasan kurang praktis dan cenderung boros listrik, akhirnya tergeser oleh monitor LCD (Liquid Crystal Display). Konsumen lebih menyukai LCD sebab disamping ekonomis listrik, LCD lebih praktis, tampilannya elegan, dengan bentuk nan tipis dan ringan. Salah satu monitor LCD ialah TFT monitor.

TFT monitor ialah monitor komputer nan menggunakan teknologi thin-film transistor buat layar LCD utama. Monitor LCD atau disebut juga panel layar datar menggantikan tabung sinar katoda atau cathode ray tube (CRT) sebagi pilihan tampilan pada komputer.

Saat ini hampir seluruh monitor LCD menggunakan teknologi TFT. Sebelum menggunakan teknologi TFT, monitor LCD pasif matriks tak dapat menampilkan gambar nan bergerak cepat. Jika mouse di- drag dari titik A ke titik B, mouse akan menghilang di antara kedua titik tersebut.

Dengan menggunakan teknologi TFT, mouse dapat dideteksi. Hal ini memungkinkan monitor buat menghasilkan tampilan nan bisa digunakan buat game , video, atau bentuk multimedia lainnya.

Setiap TFT monitor memiliki sebuah transistor nan kecil dan terpisah buat setiap piksel pada tampilan. Karena transistornya kecil, jumlah energi listrik nan digunakan buat mengendalikannya pun kecil. Hal ini memungkinkan menggambar ulang tampilan dengan sangat cepat sebab gambar kembali di- paint atau di- refresh beberapa kali per detik.

TFT monitor nan berukuran 17 inci memiliki sekitar 1,3 juta piksel dan 1,3 juta transistor. Dengan jumlah sebanyak ini, kemungkinan besar terdapat satu atau dua transistor nan tak berfungsi dalam satu panel.

Sebuah TFT dapat saja memiliki “piksel mati”. Piksel wafat ialah sebuah piksel nan transistornya tak berfungsi, sehingga tak menghasilkan tampilan apa pun. Di latar belakang rona hitam pekat, piksel wafat bisa berupa titik-titik kecil berwarna merah, biru, atau putih.

Para produsen TFT monitor kebanyakan tak akan mengganti monitor nan memiliki kurang dari 11 piksel mati. Para pembeli TFT monitor tentunya sangat berharap tak ada pikesl wafat di TFT monitor nan dibelinya. Piksel wafat ini hanya tampak pada posisi kritis di layar.

Monitor komputer nan terus berkembang, saat ini sudah menghadirkan monitor dengan teknologi LCD. Teknologi ini sudah tak menggunakan tabung sinar katoda, sehingga bentuk dari monitor ini lebih tipis dan lebih kondusif bagi mata, tetapi sudut pandang monitor LCD tak sebagus CRT.

Yang lebih baru ialah teknologi plasma nan menggabungkan antara teknologi monitor LCD dan CRT nan dapat menghasilkan monitor setipis LCD dengan sudut pandang, seperti CRT.

Meski demikain, harga monitor plasma ini masih nisbi mahal. Dengan makin banyaknya pilihan monitor komputer ini, pengguna komputer akan bisa memilih monitor sinkron dengan kebutuhannya.

Semakin tinggi harga monitor komputer, semakin baik pula kualitas nan ditawarkan. Berikut ini ialah beberapa hal nan mempengaruhi mahal atau murah harga monitor.



1. Jenis Monitor

Salah satu penentu harga monitor ialah jenisnya. Ada beberapa jenis monitor komputer, seperti CRT, LCD, Plasma, Touchscreen, dan OLED. Jenis-jenis monitor ini bhineka sinkron dengan teknologi dan kegunaannya.

Misalnya, monitor nan CRT ialah monitor nan menggunakan tabung, otomatis memiliki bentuk nan lebih besar dibanding monitor LCD. Lain halnya dengan monitor touchscreen, nan menggunakan teknologi layar sentuh. Anda dapat menggunakannya dengan menyentuh layar monitor ini.



2. Ukuran monitor

Faktor penentu harga kedua ialah ukuran layar monitor. Semakin besar ukuran, otomatis akan semakin mahal harga monitor. Saat ini, ukuran monitor komputer mulai dari belasan inci sampai dengan puluhan inci.



3. Resolusi monitor

Faktor penentu lainnya ialah resolusi monitor. Semakin besar resolusi suatu monitor, semakin jelas detail tampilan suatu monitor. Dengan demikian, mata juga akan semakin nyaman dalam menatap layar monitor. Hal ini pula nan menjadi penentu harga suatu monitor komputer.



4. Waktu respon

Faktor berikutnya nan menentukan kualitas dan harga suatu monitor ialah waktu respon nan dimiliki monitor tersebut. Semakin kecil waktu respon membuat suatu monitor menjadi semakin baik. Selain itu, refresh rate juga menjadi satu hal krusial buat dipertimbangkan.



5. Rasio kontras

Rasio paradoksal akan mempengaruhi hasil tampilan nan diberikan oleh layar. Semakin besar perbandingan rasio kontras, akan membuat tampilan suatu layar monitor mendekati rona nyata.

Dengan demikian, semakin tinggi rasio paradoksal monitor, kualitas tampilannya juga akan semakin baik. Harga monitor dengan rasio paradoksal nan tinggi akan lebih mahal dibanding harga monitor dengan rasio paradoksal nan lebih rendah.

Demikian uraian mengenai monitor komputer nan semakin lama semakin berkembang dan canggih. Begitupun dengan monitor CRT nan terus berkembang, sehingga memunculkan monitor nan lebih canggih dan berkualitas. Semoga bermanfaat.