Kasus Gayus Tambunan - Lagu Insinuasi dari Mantan Narapidana
Sebelumnya, boleh jadi tak ada nan menyangka bahwa kasus Gayus Tambunan mampu mengantarkan seseorang ke tangga kesuksesan. Namun, sebuah fakta telah menunjukkan prestasi nan berkebalikan dari konduite jelek seorang Gayus Tambunan. Ya. Dialah salah satu koruptor terbesar sekaligus paling sensasional di negeri ini.
Tidak bisa dipungkiri, kasus Gayus Tambunan memang begitu menyedot perhatian seluruh masyarakat Indonesia. Ketika kasus korupsinya mulai tercium Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), paras Gayus Tambunan nyaris tiap hari menghiasi pemberitaan di layar televisi.
Yang tak kalah menghebohkan, paras seorang Gayus Tambunan “dimodifikasi” oleh beberapa orang hingga ia seolah muncul di mana-mana. Paras Gayus Tambunan pun ditampilkan dalam berbagai suasana dan profesi. Bahkan, paras Gayus Tambunan muncul persis di belakang Pesiden SBY pada pertandingan final Piala AFF 2011, Indonesia vs Malaysia.
Selain itu, kasus Gayus Tambunan turut menyeret beberapa seniman pria Indonesia nan digadang-gadangkan berwajah mirip Gayus Tambunan. Dua di antara seniman Indonesia nan disandingkan mirip dengan Gayus Tambunan ialah Tukul Arwana nan berprofesi sebagai komedian dan Afgansyah Reza nan merupakan salah satu penyanyi solo pria Indonesia.
Sejak saat itu, foto-foto Tukul Arwana, Afgansyah Reza, dan Gayus Tambunan, sontak muncul berbarengan di jagat maya. Berbagai komentar unik pun bermunculan. Bahkan, Afgan nan merasa tak terima disandingkan dengan Gayus segera mengganti potongan rambutnya. Ya. Itulah salah satu kenyataan nan tercipta dari hebohnya kasus Gayus Tambunan.
Popularitas di Balik Kasus Gayus Tambunan
Jika Tukul Arwana dan Afgansyah Reza mendadak jadi sorotan dampak kasus Gayus Tambunan sebab dinilai memiliki kemiripan wajah, lain halnya dengan salah satu musisi asal Gorontalo, Bona Paputungan. Ya. Bona Paputungan ialah salah seorang penyanyi nan tiba-tiba melejit setelah kemunculan kasus Gayus Tambunan.
Kasus Gayus Tambunan secara konkret telah mampu mengubah nasib seorang Bona Paputungan. Sebelum kasus Gayus Tambunan muncul, nama Bona Paputungan boleh dibilang tak dikenal di jagat hiburan Tanah Air. Akan tetapi, paras Bona tiba-tiba hadir menghiasi acara-acara roadshow di Jakarta. Ya. Untuk apalagi jika bukan menyanyikan lagu ciptaannya berjudul Andai Aku Jadi Gayus Tambunan .
Kasus Gayus Tambunan Menginspirasi Penciptaan Sebuah Lagu
Seperti nan telah disebutkan, kasus Gayus Tambunan turut menggiring kesuksesan seorang penyanyi asal Gorontalo nan sukses menciptakan lagu Andai Aku Jadi Gayus Tambunan . Ketenaran Bona Paputungan di global hiburan Tanah Air diawali dengan kemunculan video klip lagu Andai Aku Jadi Gayus Tambunan nan telah muncul di situs Youtube dan menyebar luas melalui telepon seluler.
Video klip Andai Aku Jadi Gayus Tambunan memang terbilang sangat kocak sehingga menarik perhatian masyarakat, terutama di Gorontalo. Video klip tersebut menggambarkan seorang narapidana nan memperoleh hak istimewa sebab memiliki banyak uang. Video klip lagu tersebut diambil di Forum Permasyarakatan Kelas II A Kota Gorontalo.
Awalnya, lagu tersebut hanya terkenal di kalangan artis jalanan di Gorontalo. Para artis jalanan tersebut sering menyanyikan lagu kreasi Bona Paputungan setiap kali mengamen. Alhasil, pendapatan para artis jalanan itu pun meningkat dibanding hari-hari sebelumnya. Dengan demikian, secara tak langsung, kasus Gayus Tambunan telah mampu meningkatkan jumlah penghasilan para musisi jalanan.
Setelah begitu marak di kalangan musisi jalanan, akhirnya lagu Andai Aku Jadi Gayus Tambunan sukses menembus blantika musik Indonesia. Berkat lagu nan terinspirasi dari kasus Gayus Tambunan itu, Bona Paputungan berubah menjadi sosok nan sangat dikenal masyarakat sebab dianggap sebagai pahlawan nan menyuarakan insinuasi terhadap kenyataan koruptor negeri ini.
Kasus Gayus Tambunan - Lagu Insinuasi dari Mantan Narapidana
Boleh jadi, beberapa di antara Anda belum mengetahui bahwa Bona Paputungan ialah mantan seorang narapidana. Musisi asal Gorontalo itu pernah divonis sanksi 11 bulan penjara atas kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga alias KDRT. Oleh karena itu, Bona cukup mengetahui keadaan global penjara terkait statusnya sebagai mantan narapidana.
Meskipun menyandang status sebagai mantan narapidana, Bona Paputungan tak berhenti berjuang buat mengkritisi kebobrokan hukum di Indonesia. Sebagai seorang mantan narapidana, Bona Paputungan justru hadir membawa sebuah prestasi nan terlahir dari kasus Gayus Tambunan. Prestasi tersebut tak lain ialah lagu ciptaannya nan berisi insinuasi bagi para koruptor nan kerap mendapat keistimewaan di mata hukum.
Ketenaran Bona Paputungan semasa kasus Gayus Tambunan muncul memang tak diragukan lagi. Bona Paputungan menjelma dari seorang mantan narapidana menjadi seorang nan berdedikasi terhadap bangsa. Namun, ketenaran tersebut tak lantas membuat Bona lupa diri. Bahkan, Bona Paputungan tetap menganggap dirinya sebagai orang nan biasa-biasa saja dan ia tetap merasa sebagai mantan narapidana.
Bagi Bona Paputungan, kasus Gayus Tambunan tak hanya mendorongnya buat menciptakan sebuah lagu. Untuk melengkapi “kegayusannya”, Bona Paputungan rela berpenampilan layaknya seorang Gayus Tambunan. Sama seperti dalam video klip, Bona selalu tampil dengan wig dan kacamata ala Gayus Tambunan.
Dengan berpenampilan ala Gayus Tambunan, semakin lengkaplah daya tarik seorang Bona Paputungan saat menyanyikan lagu Andai Aku Jadi Gayus Tambunan . Tidak bisa dipungkiri, daya tarik tampilan itu pun turut membawa nama Bona Paputungan ke tangga kesuksesan, meskipun ia tetap merasa sebagai orang biasa saja.
Kasus Gayus Tambunan “Menghadiahkan” Teror bagi Bona Paputungan
Bagi Bona Paputungan, kasus Gayus Tambunan memang memberikan anugerah nan luar biasa. Namun, di balik kesuksesan tersebut, kasus Gayus Tambunan telah menghadirkan ancaman maut bagi seorang Bona Paputungan. Ya. Pencipta lagu sekaligus penyanyi Andai Aku Jadi Gayus Tambunan ini sempat menerima teror dari orang nan tak dikenal.
Teror tersebut dilancarkan melalui sebuah telepon nan berisi ancaman pembunuhan. Menurut Bona, si penelepon gelap itu telah melontarkan ancaman buat membunuh Bona dan keluarganya. Ancaman tersebut tentu saja berhubungan dengan kasus Gayus Tambunan nan tengah menjadi sorotan.
Tidak salah lagi, ancaman pembunuhan tersebut dilatarbelakangi oleh aksi Bona Paputungan nan menyanyikan lagu tentang Gayus Tambunan. Bona Paputungan dianggap terlalu berani menyoroti kinerja aparat hukum Indonesia nan dinilai tak tegas, terutama dalam menyelesaikan kasus korupsi. Sang penelepon mengaku terusik dengan pemutaran lagu serta penayangan video klip lagu kreasi Bona.
Demi keselamatan Bona dan keluarga, sang peneror meminta Bona buat menarik peredaran lagu tersebut. Namun, Bona Paputungan tak melakukan permintaan si peneror. Untuk memastikan keselamatannya beserta keluarga, Bona justru lebih memilih melaporkan kasus peneroran tersebut ke kepolisian daerah Gorontalo.
Sepenggal Lirik Lagu nan Tercipta dari Kasus Gayus Tambunan
Tidak bisa dipungkiri, lagu Andai Aku Jadi Gayus Tambunan hasil buah karya Bona Paputungan memang begitu menyedot perhatian. Bahkan, anak kecil pun sudah piawai menyakikan lagu tersebut. Tidak salah lagi, isinya memang berupa insinuasi bagi para koruptor dan penegak hukum Indonesia nan kurang tegas dalam menyelesaikan kasus korupsi.
Dan, kasus Gayus Tambunan telah hadir sebagai sumber inspirasi bagi seorang musisi bernama Bona Paputungan buat mengkritisi kinerja aparat hukum Indonesia. Anda penasaran dengan penggalan lirik lagu tersebut? Silakan perhatikan tiap baris insinuasi nan dilontarkan Bona berkat kasus Gayus Tambunan.
Hidup di penjara
Sangat berat kurasakan
Badanku kurus
Karena beban pikiran
Kita orang nan lemah
Tak punya daya apa-apa
Tak dapat berbuat banyak
Seperti para koruptor
Andai ku Gayus Tambunan
Yang dapat dapat pergi ke Bali
Semua keinginannya
Pasti dapat terpenuhi
Lucunya di negeri ini
Hukuman dapat dibeli
Kita orang nan lemah
Pasrah akan keadaan
Itulah penggalan lirik lagu Andai Aku Jadi Gayus Tambunan kreasi seorang musisi sekaligus mantan napi bernama Bona Paputungan. Bagaimana, apakah Anda memiliki inspirasi lain buat menanggapi kasus Gayus Tambunan?