Kisah Nabi Adam - Kehidupan Adam di Surga
Kisah Nabi Adam merupakan kisah pertama nan dialami oleh manusia. Nabi Adam merupakan manusia pertama nan diciptakan Allah Swt buat mendiami surga sebelum akhirnya diturunkan ke bumi. Kita selaku umat manusia nan tinggal di bumi merupakan keturunan kesekian dari Nabi Adam. Jadi, jika meruntut silsilah keluarga, sudah bisa dipastikan bahwa puncak paling tinggi silsilah keluarga manusia ialah Nabi Adam.
Sebagian besar manusia di seluruh global mungkin sudah mengetahui kisah Nabi Adam. Namun, ada juga sebagian kecil nan mungkin belum mengetahui kisah Nabi Adam secara pasti. Untuk itu, berikut ini ialah penggalan kisah Nabi Adam nan semoga dapat membawa kegunaan bagi kehidupan manusia kini.
Kisah Nabi Adam - Asal Usul Nabi Adam
Seperti nan sudah diulas di awal, kisah Nabi Adam merupakan kisah nan pertama nan dialami manusia sebab memang Nabi Adamlah manusia pertama nan diciptakan Allah Swt. Dengan kekuasaan-Nya nan maha dahsyat, Allah Swt menciptakan Nabi Adam dari tanah. Allah Swt menciptakan Nabi Adam, selain buat diangkat menjadi seorang nabi, juga buat dijadikan sebagai khalifah pertama di muka bumi. Sebagai manusia pertama di muka bumi (Abu Nasyar), Allah Swt membekali Nabi Adam dengan pengetahuan tentang seluruh benda nan terdapat di bumi.
Kisah Nabi Adam - Penghormatan Kepada Nabi Adam
Berkat kelebihan pengetahuan Nabi Adam nan dikaruniakan Allah Swt, dalam kisah Nabi Adam disebutkan bahwa Allah Swt memerintahkan seluruh mahluk-Nya, termasuk malaikat dan iblis buat buat memberikan penghormatan kepadanya. Tanpa berpikir panjang, seluruh malaikat pun memberikan penghormatan kepada Nabi Adam, namun tak demikian dengan iblis.
Dalam kisah nabi Adam disebutkan bahwa Iblis memiliki sifat nan sangat arogan mengingat Allah Swt menciptakan mereka dari Api. Iblis merasa tak sepatutnya mereka memberikan penghormatan kepada Nabi Adam nan Allah Swt ciptakan dari tanah. Iblis merasa kedudukan mereka harusnya lebih tinggi dari Nabi Adam.
Mendengar penyangkalan atas perintah-Nya, Allah Swt langsung murka kepada iblis. Lantas, Allah Swt mengusir iblis dari surga dan mengutuknya hingga hari kiamat nanti. Kemurkaan Allah Swt pada iblis ini terjadi pada perjalanan kisah Nabi Adam. Allah Swt pun berfirman:
"Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu ialah orang nan terkutuk. Dan Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan" (Qs Shaad [38]: 77-78).
Setelah mendengar kutukan-Nya, iblis itu lalu berkata:
"Ya Tuhanku, beri tangguhlah saya sampai hari mereka dibangkitkan" (Qs Shaad [38]: 79).
Kemudian, Allah Swt berfirman:
"Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang nan ditangguhkan, sampai kepada hari nan telah ditentukan waktunya (hari kiamat)" (Qs Shaad [38]: 80-81).
Lalu, iblis itu menjawab:
"Demi kekuasaan Engkau saya akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu nan telah disucikan (ikhlas) di antara mereka” (Qs Shaad [38]: 82-83).
Setelah itu, Allah berfirman:
“Sesungguhnya saya niscaya akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang nan mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya” (Qs Shaad [38]: 85).
Kisah Nabi Adam - Kehidupan Adam di Surga
Berdasarkan kisah Nabi Adam nan pernah diriwayatkan, sejak pertama kali Nabi Adam diciptakan dan mendiami surga, beliau tentu sangat kesepian. Lalu, guna menghilangkan kesepian nan dirasakan Nabi Adam, Allah Swt menciptakan seorang perempuan bernama Hawa dari tulang rusuk kiri Nabi Adam buat dijadikan sebagai teman sekaligus pendamping hayati Nabi Adam.
Sejak saat itu, kisah Nabi Adam memasuki babak baru. Adam dan Hawa tinggal senang di dalam surga Allah Swt hingga pada suatu kesempatan mereka tergoda oleh rayuan iblis dan melanggar perintah Allah Swt buat tak memetik buah Khuldi. Mendapati perintah-Nya dilanggar, Allah Swt langsung murka kepada Adam dan Hawa. Lalu, Allah Swt berfirman:
“bukankah Aku telah melarangmu buat mendekati pohon ini, dan sesungguhnya iblis itu ialah musuhmu.”
Karena mendapat murka Allah Swt, Nabi Adam dan Hawa sangat menyesali perbuatannya dan menyatakan bertaubat kepadanya seraya berdoa:
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika engkau tak mengampuni dan member rahmat kepada kami, pasti pastilah kami tergolong orang nan merugi.”
Berkat taubat dan penyesalan atas apa nan telah diperbuatnya, Allah Swt menerima taubat dan mengampuni dosa keduanya. Meski begitu, Allah Swt kemudian menurunkan Nabi Adam dan Hawa ke bumi dengan dibekali ilmu pengetahuan dan beberapa petunjuk sebagai bekal hayati di alam global ini. Lalu, kisah Nabi Adam pun berlanjut di bumi.
Kisah Nabi Adam - Keberadaan Nabi Adam dan Hawa di Bumi
Menurut beberapa kisah Nabi Adam nan pernah diriwayatkan, awal mula Nabi Adam diturunkan dari Surga, beliau menangis selama 300 tahun. Karena banyak menangis sampai air matanya mengalir ke jurang Sarandip, dan dalam jurang itu Allah Subhaanahu Wa Ta’ala menumbuhkan sebangsa kayu manis dan pohon cengkeh, lalu semua burung berkerumun mendatangi jurang itu, seraya berkata :
“Kami belum pernah merasakan lezatnya air minum, selain air mata nabi ini”.
Mendengar ucapan burung-burung itu, Nabi Adam bertambah malu, kemudian Allah Swt menurunkan wahyu kepadanya:
“Hai Adam, Aku belum pernah menciptakan air minum nan lebih lezat daripada air matanya orang nan durhaka.”
Kemudian, selang beberapa tahun lamanya, dalam kisah Nabi Adam Nabi Adam berjumpa Hawa di suatu di Padang Arafah dan keduanya berkumpul kembali setelah berpisah bertahun-tahun lamanya di alam dunia. Dan semenjak Adam diturunkan ke bumi, semenjak itu pula iblis tak berada di surga dan menetaplah dirinya sebagai musuh Nabi Adam dan anak cucunya, sebagai pelampiasan dendamnya dan iri hati atas kemuliaan nan diberikan Allah Swt kepada Nabi Adam.
Kisah Nabi Adam berlanjut setelah Adam dan Hawa berjumpa dan berkumpul kembali. Setelah sekian lama, Hawa hamil berkat hubungannya dengan Adam. Setiap Hawa melahirkan, menurunkan bayi kembar laki-laki dan perempuan, nan lahir pertama ialah pasangan Qabil dan Iklima, kemudian disusul dengan pasangan Habil dan Lahudza, sedang bayi nan lahir berikutnya ialah pasangan Abdul Muqhith dan Amatul.
Demikianlah kisah Nabi Adam akhirnya berkembang biak menjadi banyak sampai pada kita-kita sekarang ini. Dan sampai pada kita-kita inilah nan menjadi target iblis (setan) buat menjerumuskan kita ke jurang neraka dengan berbagai macam tipu dayanya.
Kisah Nabi Adam - Awal Mula Terjadi Pembunuhan
Apa kaitan kisah Nabi Adam dengan awal mula terjadi pembunuhan? Begini, menurut kisah Nabi Adam nan pernah diriwayatkan, pembunuhan pertama dilakukan oleh keturunan langsung Nabi Adam. Berikut ini ialah kisah Nabi Adam dan awal terjadinya pembunuhan. Sebagaimana nan diriwayatkan dalam kisah Nabi Adam, Qabil dan Habil ialah saudara sekandung dari Nabi Adam dan Hawa. Qabil sebagai kakaknya dan Habil sebagai adiknya. Kedua putra itu memiliki sifat berbeda, sebab itulah mereka sering terjadi perselisihan, nan berakhir dengan pembunuhan Habil oleh Qabil.
Peristiwa ini bermula dari Allah Swt memerintahkan Nabi Adam buat menikahkan Qabil dan Habil secara bersilang yakni Qabil mendapat saudara kembar Habil, sedang Habil mendapat saudara kembar Qabil. Peristiwa ini mewarnai jalannya cerita dari kisah Nabi Adam.
Menurut riwayat, saudara kembar Qabil lebih cantik dari saudara kembar Habil. Dan sebab itulah Qabil tak setuju dengan anggaran ini. Selanjutnya, dalam kisah Nabi Adam diceritakan bahwa buat menyelesaikan perkara ini, Nabi Adam memerintahkan kedua putranya itu buat berkorban. Dan siapa nan diterima korbannya, maka dialah nan berhak mengawini saudara kembar Qabil dengan tak mengubah perintah Tuhan sebagaimana di atas.
Namun, sebab korban Habil nan diterima, maka tetaplah terjadi perkawinan silang, nan akhirnya membawa kekecewaan besar bagi Qabil, lalu Qabil berkata: ”Sungguh saya akan membunuhmu.” Habil berkata: ”Sesungguhnya Allah Swt itu menerima korban orang nan bertaqwa, dan seandainya kamu membunuhku pasti saya tak akan membalas buat membunuhmu.” Mendengar perkataan itu, Qabil makin marah dan terjadilah perkelahian hingga Qabil membunuh Habil. Pembunuhan tersebut juga menjadi bagian dari kisah Nabi Adam.
Kisah Nabi Adam - Nabi Adam Tutup Usia
Dalam usianya nan ke-1000 tahun, Nabi Adam menutup usia sekaligus sebagai akhir dari kisah Nabi Adam. Setahun berselang, kisah Nabi Adam benar-benar berakhir seiring dengan meninggalnya Hawa. Berdasarkan kisah Nabi Adam nan pernah diriwayatkan, jenazah Adam dan Hawa dikuburkan di tanah Hindustan. Sedangkan berdasarkan kisah Nabi Adam lainnya, jenazah Nabi Adam dikuburkan di Makkah atau Jeddah dekat makan Hawa. Itulah sepenggal kisah Nabi Adam nan serba pertama. Semoga bermanfaat.