Siklus Hayati Jamur Tiram
Kelebihan bisnis jamur tiram
Usaha budidaya jamur tiram ialah salah satu bentuk peluang usaha nan punya prospek bagus buat dikembangkan. Karena harganya jualnya cukup tinggi.
Meskipun mahal, jamur tiram tetap dicari oleh banyak orang. Alasannya sebab rasanya nan lezat, tak berbeda jauh dengan daging sapi atau ayam. Selain itu dengan rajin mengkonsumsi jamur tiram juga bagus buat menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
Alasan nan lain ialah buat melakukan produksi, proses nan harus dilakukan tak begitu rumit dan sulit. Apalagi bahan-bahannya juga sangat mudah buat didapatkan.
Demikian pula dengan pemasarannya. Asal sudah punya kenalan, maka begitu masa panen tiba, niscaya akan didatangi oleh para pedagang atau konsumen nan ingin segera membeli hasil budidaya jamur tiram kita. Selanjutnya kita dapat segera melakukan proses produksi baru lagi dan seterusnya.
Kelas dan Habibat Jamur Tiram
Jamur tiram ialah salah astu kelas fungi nan banyak dibudidayakan oleh para petani jamur. Hal tersebut disebabkan oleh manfaat serta kegunaan nan dapat didapatkan dari tumbuhan jamur tersebut. Akan tetapi, sebelum kita berbicara tentang cara membudidayakan jamur tiram, kita juga akan berbicara terlebih dahulu mengenai kelas dan habitat dari jamur tiram.
Jamur tiram ialah tanaman dari kelas fungi dengan tangkai nan bentuknya menyamping sehingga jamur tiram juga memiliki nama latin nan berarti tangkai nan menyamping seperti tiran, yakni Pleurotus Ostreatus.
Bagian tudung jamurnya memiliki variasi rona nan bermacam-macam, seperti rona hitam, cokelat, abu-abu, dan putih dengan permukaan nan berdiameter 5 sampai 20 cm bagian licinnya. Jamur tiram juga mempunyai spora nan berbetuk batang dengan ukuran 8 hingga 11 kali 3 sampai 4 mikrometer. Miselianya berwarna putih dan dapat tumbuh dalam waktu nan nisbi cepat.
Jamur tiram dapat ditemui di alam bebas nan berupa hutan pegunungan dengan kadar udara nan sejuk selama sepanjang tahun. tubuh buahnya terlihat saling bertumpuk di atas permukaan batang pohon nan sudah terlihat lapuk, atau dapat juga tumbuh pada pokok batang pohon nan sudah ditebang loka jamur tersebut tinggal.
Dengan begitu, dalam membudidayakan jamur tiram, dibutuhkan pengetahuan mengenai siklus hayati serta habitat loka jamur tersebut tumbuh supaya perkembang biakkan jamur dapat berkembang dengan baik seperti halnya di hutan liar.
Siklus Hayati Jamur Tiram
Pertumbuhan jamur tiram dapat ditemui dengan dua jenis perkembangbiakkan, yaitu secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakkan dengan cara seksual biasanya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa nan keduanya berperan sebagai gamet betina dan gamet jantan sehingga membentuk bakal jamur nan disebut zigot. Zigot tersebut kelak akan berubah menjadi primodia dewasa.
Berbeda dengan cara perkembangbiakkan seksual, perkembangbiakkan jamur dengan cara aseksual dapat terjadi melalui jalur spora nan terbentuk secara endogen di bagian kantung spora atau biasa disebut sporangium. Spora seksual pada jamur tersebut disebut juga dengan konidiospora, yaitu spora nan dibentuk dalam konidium.
Pada termin awal perkembangannya, basidiospora kemudian bergerminasi membentuk miselium dengan inti haploid. Miselium itu nantinya akan tumbuh sampai hifa pada miselium berfusi dengan hifa lain dan kemudian membentuk hifa dikaryotik. Tubuh buak kemudian akan terbentuk dengan diiringi kariogami dan meiosis pada basidium pada suhu antara 10 sampai 20 derajat celcius dan dengan kelembaban 85 sampai 95%.
Jamur tiram juga merupakan jamur nan dapat tumbuh pada batang kayu dan bisa dibudidayakan dengan media serbuk kayu. Jamur tiram nan banyak dibudidayakan biasanya jamur tiram nan berwarna putih dengan tudung tanamannya berbentuk bulat dengan diameter sekitar 3 - 15 cm dengan Tangkai nan tak bercabang.
Gizi nan Terkandung dalam Jamur Tiram
Tingkat protein nan terdapat dalam jamur tiram sangat lengkap dan jauh lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Akan tetapi, kadar lemaknya lebih rendah dibandingkan dengan daging nan biasa kita santap. Jamur tiram juga memiliki kandungan gizi berupa sembilan asam amino nan baik buat kesehatan tubuh, seperti triptofan, theronin, valin, leusin, meitonin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.
Jamur tiram juga memiliki kandungan gizi nan berupa sumber vitamin B dengan kandungan tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin nan sangat tinggi, vitamin C, provitamin D nan dapat diubah menjadi kandungan vitamin D jika dibantu dengan sinar matahari.
Selain itu, jamur tiram ini juga memiliki gizi berupa mineral nan sangat berguna buat kesehatan tubuh, seperti fosfor, natrium, kalsium, magnesium, zat besi, seng, tembaga, mangan, dan kalium.
Proses budidaya jamur tiram
Langkah-langkah buat melakukan proses budidaya jamur tiram ialah sebagai berikut:
1 Menyiapkan media
Untuk membuat media agar jamur tiram mau tumbuh dengan cepat ialah dengan mencampur serbuk dari kayu nan digergaji dan dicampur dengan dedak serta kapur lalu dijadikan satu kemudian diberi air dan diaduk.
Setelah itu adonan dipanaskan dengan menggunakan suhu sekitar seratus derajat. Tujuannya agar media ini dapat higienis dan steril dari bakteri atau virus nan merugikan bagi pertumbuhan jamur. Media nan sudah jadi kemudian dimasukan ke dalam plastik atau polybag.
2 Menyiapkan lokasi
Tidak seperti tanaman nan lain, budidaya jamur tiram harus disediakan loka atau ruang spesifik nan tertutup. Kenapa harus tertutup?. Karena jamur tiram dalam proses pertumbuhannya nanti, agar dapat berjalan normal perlu suhu udara nan stabil.
Bila di taruh di luar maka pengaturan suhunya tentu akan sulit buat dilakukan. Ruang ini dapat dibuat dari bambu atau kayu nan sederhana. Yang terpenting ialah agar ruang dibuat sedemikian rupa sehingga kelembaban dan suhu udaranya dapat stabil dan tak dapat terkena sinar matahari dan air hujan.
3 Menyiapkan bibit
Proses budidaya jamur tiram selanjutnya ialah menyediakan bibit jamur. Cara buat mendapatkannya ialah mengambil spora (biji jamur) dari induk atau jamur nan sudah tumbuh dewasa. Jamur nan sudah cukup umur pada tubuhnya akan terdapat bilah atau sekat nan di dalamnya ada semacam kantung.
Nah, di dalam kantung inilah kita dapat menemukan spora nan bila ditanam akan menjadi tumbuhan jamur nan baru. Spora ini kemudian ditanam ke dalam media nan sudah disiapkan, terus ditutup dengan kapas dan disimpan dalam ruang spesifik nan juga telah disiapkan sebelumnya.
4 Proses perawatan
Agar budidaya jamur tiram dapat berjalan lancar, maka dalam masa pertumbuhannya memerlukan beberapa perhatian. Selain suhu udara nan harus tetap lembab dan stabil juga dihindari munculnya jamur lain pada media nan akan mengganggu kehidupan dari jamur tiram.
Selain itu usahakan agar semut, kecoa, tikus dan binatang pengganggu lain tak dapat masuk dalam ruang ini.
5 Masa panen
Ini ialah masa nan paling ditunggu-tunggu dalam proses budidaya jamur tiram. Bila proses pertumbuhannya dapat berjalan normal dan tak mengalami gangguan nan berarti, petani jamur tiram dapat memanen hasi budidayanya dalam jangka waktu sekitar dua bulan dari masa tanam pertama kali.
Dengan pengetahuan nan sudah disebutkan di atas, diharapkan dapat membantu Anda nan berniat membuka usaha budidaya jamur tiram. Selamat berbisnis dan bertani!