Tabrakan Kereta Barah - Meningkatkan Pelayanan dan Pengaturan Jadwal
Tabrakan kereta barah nyaris setiap tahun terjadi di Indonesia. Baik itu tabrakan kereta barah dengan kereta api, maupun tabrakan kereta barah dengan mausia atau tabrakan kereta barah dengan mobil atau motor. Kalau sudah terjadi hal seperti itu, korban jiwa niscaya berjatuhan.
Bila nan terjadi tabrakan antarkereta, biasanya setelah kisah tersebut usai, ada saja nan mengaku di sekitar tabrakan mendengar suara-suara nan tak lazim. Misalnya mendengar jeritan minta tolong atau tangisan dan erangan kesakitan.
Awalnya cerita urban ini hilang, lantas muncul lagi seolah-olah bagai kabut nan tak dapat diusir. Kalau sudah begitu kaitan si setan budek niscaya muncul, terlebih kalau kasus orang nan ditabrak kereta api.
Tabrakan Kereta Barah - Mitos nan Timbul di Masyarakat
Pernah dengar tentang tragedi Bintaro? Tragedi Bintaro dianggap sebagai kecelakaan paling getir pada zaman dahulu. Korban jiwanya tak tanggung-tanggung, ratusan jiwa. Tragedi kecelakaan ini pun pernah diabadikan dalam layar kaca.
Kalau Anda sempat ke Jakarta, mainlah ke wilayah Bintaro. Di sana ada jalur kereta barah paling padat. Setiap satu jam sepertinya kereta lewat. Kereta nan fungsinya menghubungkan antarkota di Jakarta. Syahdan di sanalah tragedi tersebut terjadi.
Saking mengerikan dan tragis, banyak penduduk setempat merasa masih melihat para korban nan telah wafat berkeliaran mencari anggota tubuhnya nan hilang. Ada juga orang nan mengaku mendengar tangisan. Bahkan berjumpa dengan makhluk halus nan menyaru sebagai orang nan tengah bersedih dan minta tolong dicarikan salah satu anggota badannya.
Kengerian itu belum seberapa. Penduduk juga meyakini, seolah-olah para korban hendak mengajak orang lain mengikuti jejak mereka. Mati sebab tabrakan kereta api. Cerita tentang kengerian kecelakaan nan kerap menimpa perjalanan kereta barah pun pastinya sering didengar orang.
Ceritanya jadi urban legend . Korbannya pun sudah banyak. Mulai dari kendaraan pribadi nan melintasi rel kereta dan kendaraannya wafat sehingga kereta menabrak mobil tersebut. Kecelakaan tabrakan kereta barah dengan kereta api, sampai orang nan ditabrak kereta api.
Ada urban legend nan beredar bahwa mereka ditarik oleh setan budek. Setan itu masuk ke dalam hati manusia nan kelak jadi korban tabrakan kereta api. Pernah suatu kasus, seorang anak kecil main di jalan dekat kereta api. Ketika kereta barah hendak lewat dia tertabrak.
Hanya menyerempet saja, namun cukup membuat badannya terlempar cukup jauh, lantas dari telinga dan bibirnya keluar darah. Kemungkinan peristiwa nan dialami anak tersebut cukup membuat sesuatu nan jelek pada otaknya.
Hal nan musti diingat, kalau terserempet kereta api, sepertinya kita tak dapat melanjutkan hayati kembali. Cerita tentang mobil nan mendadak wafat di lintasan kereta barah pun dianggap sebagai perbuatan sang setan budek. Ada juga korban nan meninggal di kereta barah nan tengah memanggil orang lain buat menjadi korban serupa.
Namun, mengenai matinya mobil di tengah lintasan kereta barah dapat dijelaskan secara ilmiah. Dampak gesekan elektromakmetik nan terjadi antarlajur keretalah nan menyebabkan mesin mobil wafat dan sulit hidup. Kalau kasusnya sudah wafat di tengah jalur kereta, dan kereta siap lewat, sebaiknya pilih menyelamatkan diri daripada mencoba menyelamatkan mobil mewah Anda.
Tabrakan Kereta Barah - Mengapa Selalu Berulang?
Tabrakan kereta api nan dianggap paling legendaris ialah tragedi Bintaro. Namun, makin ke sini juga terjadi kecelakaan kereta barah nan kondisinya nyaris sama. Aneh bukan? Kok kecelakaan kerap berulang? Tentu saja berulang. Hal ini biasanya disebabkan human error .
Kecelakaan nan sepenuhnya disebabkan kesalahan manusia dan mungkin saja kelalaian manusia. Harusnya, bangsa Indonesia lewat PJKAI dapat mengatasi masalah kecelakaan dan mesti dapat meminimalisasikannya. Tapi, beberapa kali human error terjadi.
Belum lagi masalah pencurian rel nan sangat berbahaya bagi perjalanan kereta. Masalah pencurian rel ini, kita tak dapat menyalahkan perusahaan kereta api. Hal ini sebab pencurian dilakukan oknum tak bertanggung jawab dan tak punya hati.
Pencurian rel dapat menyebabkan kereta mendadak anjlok ataupun oleng nan berakibat kereta tak dapat menjaga kesabilan gerbongnya hingga rebah. Kalau ada kereta anjok dan rebah, niscaya akan menimbulkan korban jiwa. Mengerikan bukan?
Rumah-rumah kumuh di sepanjang jalur kereta juga menyebabkan rawan kecelakaan, khususnya kecelakaan manusia dan kereta api. Biasanya rumah nan rimbun tumbuh di sepanjang jalur kereta inilah nan sering menjadi korban tabarakan kereta api.
Pastinya pemerintah bingung, menyalahkan perusahaan kereta barah jelas tak mungkin. Namun menyalahkan rakyat, mereka akan berkicau. Berikan kami loka nan layak, sedang pemerintah sekarang mana sanggup dan mau memberikan tanah perdeo untuk pemukinan warga nan tinggal di sepanjang jalur rel kereta dan sepanjang pinggiran sungai.
Lalu bagaimana mitos nan kadang beredar di masyarakat mengenai keberadaan setan budek? Malah secara spesifik seorang produser mengangkat masalah setan budek ini ke layar perak alias bioskop. Mudahnya sih, masalah kecelakaan nan berulang dapat melibatkan mahkluk halus dan menyalahkan keberadaan mereka.
Penjelasan ilmiah nan banyak ruginya, seperti korupsi ditubuh PJKAI tak akan muncul dipermukaan. Paling nan akan muncul dipermukaan dan sampai ke masyarakat ialah keberadaan makhluk halus atau kejahatan pada pencuri batangan rel kereta.
Tabrakan Kereta Barah - Meningkatkan Pelayanan dan Pengaturan Jadwal
Cara terbaik tentunya harus dilakukan PJKAI, sebab orang masih memakai kereta sebagal alternatif kendaraan nan nyaman. Bayangkan saja, perjalanan nan konstans dapat membuat hati terasa kenyang. Belum lagi loka duduknya, terutama ekslusif sungguh-sungguh enak.
Kepercayaan buat menggunakan jasa kereta barah diharapkan mampu memperbaiki kinerja kereta barah itu sendiri. Memang, dengan keterbatasan kita sebagai manusia, tak dapat juga kita berusaha 100% tak ada kecelakaan.
Ada hal-hal nan kadang sulit buat diprediksi. Itulah kira-kira nan dapat menjadi penyebab kecelakaan maut tersebut. Walaupun angka kecelakaan kereta masih tetap ada, seolah enggan pergi dari catatan hitam kejadian menyedihkan macam kecelakaan pada negara kita.
Namun, upaya nan terus menerus diharapkan mampu sungguh-sungguh dapat meminimalisasi kecelakaan. Terburuknya lagi, bukan pihak PJTKAI nan salah, namun pencuri rel kereta nan kelak membuat kereta tak bisa berjalan.
Tidak berjalannya satu kereta akan berpengaruh pada kereta berikutnya. Oleh karena itu, seringkali masalah anjloknya kereta membuat beberapa penumpang kereta berikutnya niscaya kesulitan buat mengejar waktu mereka. Merugikan pastinya.
Namun, apakah itu berarti fasilitas generik transportasi seperti kereta ditinggalkan orang? Anda dapat mengecek jumlah tiket nan menyusut bahkan disinyalir habis ketika musim liburan tiba, apalagi saat lebaran. Orang nan tak punya tiket pun memaksa buat bisa naik ke kereta walau kemudian akan kena razia di dalam kereta.
Dengan hal seperti itu saja, kita tahu bahwa alternatif trasportasi seperti kereta masih diminati. Baik bagi kalangan orang kecil, maupun para kaum elite. Kereta nan paling sering penuh ketika lebaran dan musim liburan ialah kereta dengan nominal ekonomi, alias murah.
Penumpang berjejal seperti sarden. Seolah-olah jelly yang hendak melompat keluar dari bungkusnya. Saking begitu banyaknya penumpang sampai di sisi pintu mereka saling bergelantungan. Apakah mereka tak takut bila kereta nan mereka tumpangi akan mengalami kecelakaan?
Sebaiknya ketika kita hendak bepergian, berdoa lebih dulu dan singkirkan berpretensi buruk. Takutnya berpretensi nan jelek sungguh-sungguh menciptakan situasi nan sinkron dengan berpretensi tersebut.
Setan budek atau apapun juga hanyalah mitos nan berkembang di masyarakat. Sebaiknya jangan percaya dan dikait-kan dengan kecelakaan tabrakan kereta api. Itu hanyalah sebuah kecelakaan belaka.