Pemko Medan dan Fasilitas MICE

Pemko Medan dan Fasilitas MICE

Pemko Medan cukup serius dalam menggarap semua potensi daerah nan ada di seluruh kecamatan se-Medan. Medan memang beda. Semua nama kecamatannya nan berjumlah 21 buah, dimulai dengan kata 'Medan'. Ada Medan Deli, Medan Belawan, Medan Perjuangan, dan Medan Labuhan.

Dalam website resmi Pemko Medan, semua potensi daerah bisa tersebut bisa diketahui termasuk upaya Pemko Medan mendukung MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition).



Pemko Medan dan MICE

Pemerintah Indonesia melalui kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI berusaha buat memperkenalkan potensi wisata di luar Pulau Bali dan pulau Jawa. Tidak heran kalau semua pemerintahan nan ada di luar kedua pulau tersebut, berlomba-lomba mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah buat berbagai program nan diadakan oleh organisasi-organisasi taraf internasional. Tidak ketinggalan Pemko Medan.

Dengan potensi daerah nan luar biasa, Pemko Medan berusaha keras mendukung daerahnya agar dilirik sebagai daerah MICE. Kota Medan nan merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera, tak henti-hentinya mengenalkan dan mempromosikan semua akomodasi dan tempat-tempat nan layak sebagai loka MICE.

Untuk itu, Pemko Medan melalui Direktorat Konvensi, Bonus dan Pameran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi, terus merapatkan barisan mendukung tercapainya tujuan tersebut. Tahun ini Pemko Medan membidik Cina sebagai salah satu sumber pemasukan dari arena MICE.

Penduduk Kota Medan nan cukup banyak beretnis Cina ialah salah satu daya tariknya. Selain itu, Medan terkenal dengan kota nan mudah menerima pendatang dan tak ada kasus perkelahian antar etnis. Gaya orang Medan nan cukup demokratis tersebut cukup aman dijadikan bahasan sebagai salah satu syarat menjadi loka MICE. Dan ini diamini oleh Pemko Medan.

Kunjunganpara turis nan diharapkan bisa mencapai 500 - 4000 orang per bulannya bisa tercapai dengan diadakannya berbagai kegiatan. Pemko Medan berharap bahwa di akhir tahun 2012 ini, Kota Medan bisa membukukan 50.000 orang nan berkunjung ke kota nan cukup padat ini.



Pemko Medan dan Kegiatan-kegiatan Pendukung MICE

Pemko Medan sangat paham bahwa aktivitas masyarakatnya nan padat pastilah membuat mereka stres. Apalagi kondisi jalanan kota Medan nan terkadang luar biasa padat. Taraf polusi udara nan tinggi, cuaca nan terkadang tidak menentu.

Untuk mengurangi semua itu, mulai pada tahun 2012 ini Pemko Medan mengadakan car free day dua kali sebukan. Pada saat car free day itu berlangsung, diharapkan masyarakat Medan banyak nan memanfaatkannya.

Kebersamaan dan silaturrahmi nan terjalin antar warga Kota Medan nan multi etnis tersebut diharapkan akan meningkatkan rasa kebersamaan sehingga kehidupan nan damai akan terus dirasakan oleh seluruh warga Kota Medan. Keseriusan Pemko Medan dalam mendukung car free day ini, salah satunya ialah pelayanan internet perdeo selama berlangsungnya acara.

Diturunkannya mobil pelayanan internet perdeo oleh pihak Kominfo Medan ini diharapkan akan membuat masyarakat Kota Medan semakin senang. Tidak bisa dipungkiri bahwa internet sudah merupakan kebutuhan pokok masyarakat modern tak terkecuali masyarakat kota Medan nan sangat dinamis. Pihak Pemko Medan pun mengakomodir kebutuhan tersebut.

Acara car free day nan diisi dengan berbagai kegiatan olahraga dan seni tersebut juga diharapkan bisa menemukan bakat-bakat baru. Pemko Medan sangat berharap bahwa bakat-bakat baru dalam bidang seni tersbeut bisa mengharumkan nama kota Medan baik ditingkat nasional maupun ditingkat internasional. Bila generasi muda Medan berprestasi, tentunya nama Kota Medan akan semakin melambung tinggi.

Selain adanya car free day , ada juga upaya pelestarian lingkungan. Misalnya, Kecamatan Medan Selayang mengadakan acara penanaman 1000 pohon Mahoni. Keberadaan pohon Mahoni ini sebagai penahan erosi juga buat memperbaiki kualitas udara. Pemko Medan sangat mendukung kegiatan ini.

Di kota Medan sendiri, berbagai upaya mempercantik dan menghijaukan kota terus digalakkan oleh Pemko Medan dan jajarannya. Misalnya, kuburan Cina nan terkenal dengan bentuk-bentuk nisannya nan begitu artistik dan beberapa berukuran cukup besar, dijadikan taman kota. Hijau dan latif pastinya tak akan membuat sebuah kuburan terlihat menyeramkan melainkan sangat memanjakan mata dengan tanaman warna-warni nan tertata dengan baik.

Selain kuburan Cina nan dijadikan sebagai taman kota, Pemko Medan juga juga membersihkan sungai Deli nan mengalir di kota Medan. Sungai nan higienis selain dapat dimanfaatkan sebagai sumber air higienis juga dapat dijadikan sebagai wahana transportasi air. Pemandangan alam sekitar genre Sungai Deli juga niscaya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Contohnya Hongkong. Kota Hongkong begitu piawai memanfaatkan keberadaan genre sungainya. Cina, Vietnam, dan Thailand juga merupakan negara-negara nan berlomba-lomba menjadikan genre sungai mereka menjadi loka wisata nan menyenangkan. Pemko Medan ingin meniru kesuksesan negara-negara tersebut.

Walaupun pembuatan tanam di bawah jembatan layang agak sulit terlaksana sebab hambatan teknis dan ketiadaan sinar matahari nan menjadi sumber kehidupan bagi tanaman tersebut, Pemko Medan tetap tak mengizinkan para pedagang memasuki wilayah bawah jembatan layang tersebut.

Upaya Pemko Medan buat menjadikan Kota Medan menjadi kota taman memang tak main-main. Estetika dan ketenangan kota nan hijau niscaya akan banyak menarik orang datang ke kota Medan. Oleh sebab itulah berbagai pihak termasuk juga pemerintahan Kota Medan terus berupaya membuat kebersamaan dan keterikatan batin seluruh penduduk Kota Medan tercipta dengan baik.

Dengan adanya kebersamaan ini, pihak Pemko Medan berharap bahwa masyarakat ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan kualitas fasilitas pendukung MICE baik sudah ada maupun nan masih dalam pengerjaannya.

Jajaran pemrintahan Pemko Medan sering mengadakan safari Shubuh ke pelosok kota Medan. Safari Shubuh ini bukan saja buat melihat perkembangan pembangunan Kota Medan tapi juga buat mendekatkan diri kepada masyarakat kota Medan. Kepedulian pihak pemerintah Medan ini akan menambah semangat kerja warganya.



Pemko Medan dan Fasilitas MICE

Kota Medan nan menjadi salah satu kota MICE ini tak main-main dalam menyambut para pengunjung nan akan datang dan nan pernah data ke kota nan cukup padat ini. Pada catatan Pemko Medan, tak kurang ada 22 hotel berkelas dengan menyandang predikat sebagai hotel berbintang 5, 4, 3, 2 maupun hotel kelas melati.

Di antara hotel-hotel nan telah disiapkan pihak Pemko Medan tersebut telah mempunyai nama nan cukup terkenal, seperti, Hotel Grand Angkasa, Hotel Grand Aston Medan, Hotel Grand Swiss Belhotel Medan (bintang 5), Hotel Grand Antares, Hotel Emerald Garden nan berbintang 4, Hotel Inna Dharma Deli, Hotel Garuda Plaza, Hotel Asean International nan berbintang 3, dan Hotel Grand Sirao International nan berbintang 2.

Selain fasilitas penginapan, pihak Pemko Medan juga berusaha buat membuat semua fasilitas loka makan dan minum nan ada di kota Medan tidka mengecewakan. Taraf kebersihan dan penampilan makanan dan minuman menjadi salah satu hal nan sangat dipedulikan. Demi mendukung terciptanya kelancaran penyediaan nan berurusan dengan perut ini, Pemko Medan berusaha menjamin tersedianya pasokan listrik, air, dan gas nan memadai dan selalu cukup.

Hal ini diharapkan bahwa semua hal nan berhubungan dengan bisnis akomodasi, makanan, dan minuman tak akan tersendat. Urusan makan dan minum memang tak bisa dipandang remeh. Demi sebuah makanan atau minuman, orang dapat melakukan perjalanan yang panjang dan melelahkan. Pemko Medan sangat tahu itu, dan berupaya buat menjadi tuan rumah nan baik.



Pemko Medan dan Peluang Bisnis

Pemko Medan sangat paham bahwa kesejahteraan masyarakat kota Medan tak akan meningkat kalau tak ada peluang bisnis dan pendukung pembukaan peluang bisnis di kota Medan. Tanpa adanya peluang bisnis, Medan akan menjadi kota mati. Tentunya tak ada pemerintahan di seluruh global ini nan akan membiarkan kotanya menjadi kota mati.



Fasilitas dari Pemko Medan Untuk Pebisnis

Kota Medan ialah kota nan sangat dinamis. Kedinamisan tersebut tak akan dapat menggeliat tanpa donasi dari Pemko Medan. Untuk itulah Pemko Medan berusaha terus mendukung setiap bisnis nan diharapkan bisa meningkatkan kesejateraan penduduknya. Misalnya, adanya berbagai loka pelatihan bagi para calon tenaga kerja.
Keterampilan dan keprofesionalan tenaga kerja merupakan salah satu hal nan akan mendorong terciptanya iklim bisnis nan sehat dan kuat. Ketersediaan bahan baku, teknologi, transportasi, dan kemudahan pengurusan izin usaha merupakan hal-hal nan sangat diperhatikan oleh Pemko Medan.

Tidaklah mengherankan kalau Pemko Medan sangat peduli dengan peningkatan fasilitas mendukung ekonomi ini. Jaringan jalan, pelabuhan laut, lalu lintas udara, kawasan industri, serta pasokan listrik, gas, dan air terus diupayakan terjamin mutu dan kualitas serta kuantitasnya.
Tanpa adanya kekuatan infrastruktur dari semua fasilitas nan telah disebutkan itu, kegiatan bisnis akan tersendat. Itu artinya tak hanya pemasukan masyarakat nan berkurang, tapi juga pemasukan ke kas pemerintahan daerah juga akan berkurang. Pemko Medan tak ingin hal tersebut terjadi.

Berbeda dengan Pemko Palembang nan masih berupaya terus mencari sumber pendanaan dan pembentukan perusahaan konsorsium nan akan membangun jalan tol luar kota demi peningkatan perekonomiannya, Pemko Medan telah memiliki Jalan Tol Belmera nan mendukung jalur perekonomian dari pusat produksi ke pelabuah Belawan dan Tanjung Morawa.
Saat ini pun, Pemko Medan sedang mengupayakan pembangunan Tol Medan Binjai, Medan tebing Tinggi. Jalan tol ini nantinya akan didukung dengan pembangunan jalan layang nan juga akan memberikan kelancaran arus lalu lintas barang dan jasa antar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Pemko Medan sangat serius merencanakan pembuatan semua fasilitas jalan tersebut. Tanpa adanya fasilitas jalan nan bagus, penyaluran dan distribusi hasil industri tak akan berjalan lancar. Ketika semua macet dan tersendat, para pengusaha dapat saja memindahkan pabrik atau loka produksi mereka ke daerah lain. Itu artinya pendapatan Pemko Medan akan berkurang. Pendapatan Pemko Medan berkurang, pembangunan pun akan terhambat.

Fasilitas pelabuhan Belawan nan kini telah menajdi salah satu pelabuhan bahari internasional tak lupa terus diperhatikan oleh Pemko Medan. Wahana terminal penumpang telah dilengkapi dengan ruang tunggu, parkir, loka ibadah, kamar mandi, keimigrasian, taman, dan fasilitas lainnya nan dibutuhkan oleh penumpang telah dibangun dengan baku memadai sebagai pelabuhan bahari internasional.

Tidak ketinggalan Terminal Peti Kemas nan menjadi pintu masuk dan keluar barang dari dan ke kota Medan serta kota-kota disekitarnya telah dilengkapi dengan fasilitas peralatan cukup canggih. Pemko Medan memperhatikan itu semua.

Untuk fasilitas lalu lintas udara, Pemko Medan juga telah memikirkan pemindahan Bandara Udara Polonia Medan nan semakin dekat dengan pemukiman penduduk ke daerah nan berjarak sekira 25 km dari Bandara Polonia. Bandara Kuala Namu nan akan dibangun lebih luas dan lebih modern dari Bandara Polonia Medan, diharapkan akan semakin menggairahkan konvoi akselerasi bisnis di Kota Medan dan sekitarnya.



Pemko Medan dan KIM (Kawasan Industri Medan)

Pemko Medan berserta para pejabat di dalamnya, terus menjalin interaksi kolaborasi dengan berbagai pemerintahan dari negara lain, misalnya, Korea Selatan, Hongkong, dan Taiwan. Ketiga pemerintahan negara sahabat tersebut telah melihat potensi bisnis nan ada di kota Medan terutama buat Kawasan Industri Medan nan terus tumbuh pesat.

Pemko Medan telah membentuk KIM ini sejak 1988 seiring dengan berdirinya PT. KIM nan merupakan perusahaan spesifik milik pemerintah nan mengelola Kaan industri nan mempunyai luas sekira 524 hektar tersebut. Sekarang KIM menampung tak kurang dari 250 perusahaan, baik nan merupakan perusahaan kapital asing nan berjumlah sebanyak kurang lebih 135 buah, perusahaan milik partikelir sebanyak 78 buah, dan perusahaan milik pemerintahan daerah nan berjumlah 4 buah.

Perusahaan-perusahaan asing nan telah menanamkan modalnya di Kota Medan tersebut di antaranya berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, Yaman, Jepang, Australia, Swedia, Filifina, dan Swiss. Para pengusaha dari luar negeri tersebut tentunya tak akan memperpanjang kontraknya kepada Pemko Medan kalau Pemko Medan gagal memenuhi persyaratan, seperti semua fasilitas berhubungan dengan lancarnya usaha mereka.

Fasilitas nan mendukung kelancaran usaha tersebut dan harus diperhatikan Pemko Medan agar investor tetap memercayakan bisnisnya pada Kota Medan antara lain berkenaan dengan jalan tol nan menghubungkan ke Pelabuhan Belawan, air, listrik, teknologi komunikasi, pengelolaan air limbah dan sampah, pemadam kebakaran, dan lain-lain.



Pemko Medan dan Pengembangan Potensi Medan

Potensi bisnis nan masih dapat dikembangkan di kota Medan di antaranya ialah bidang pertanian, perlistrikan, pariwisata, pengelolaan sampah, dan lain-lain. Untuk bidang pariwisata, Pemko Medan telah mencanangkan bahwa tahun 2012 ialah Tahun Kunjungan ke Medan Visit Medan Year 2012).

Untuk itulah Pemko Medan sangat serius menggarap semua fasilitas pariwisata nan sekiranya bisa semakin meningkatkan pamor kota nan berjuluk 'The Smiling City' ini. Pembuatan taman dan peningkatan kualitas akomodasi nan mendukung kegiatan MICE (Meeting Intensive Convention Exhibition) terus dikerjakan.

Adanya kegiatan internasional seperti Pesta Danau Toba 2012 dan penyelenggaraan Travel Mart 2012 menjadikan sebuah motivasi nan luar biasa bagi Pemko Medan buat terus berbenah diri. Selain itu jaringan kolaborasi dengan alur Sister City juga terus dijalin oleh pihak Pemko Medan dengan pihak pemko lain nan ada di negara-negara nan sekiranya memang pantas buat diajak bekerja sama.



Pemko Medan dan Produk Unggulan Kota Medan

Para investor tak akan dengan suka rela merugi. Pihak Pemko Medan paham sekali dengan hal itu. Oleh sebab itulah tidaklah mengherankan kalau Pemko Medan berusaha memberikan kemudahan dan laba nan komperatif dan kompetitif.

Penawaran laba komperatif dan kompetitif nan ditawarkan pihak Pemko Medan tersebut termasuk kemudahan pengurusan izin usaha dan investasi, jumlah penduduk nan banyak nan dapat menjadi sumber tenaga kerja potensial nan terampil dna profesional. Apalagi orang Medan terkenal dengan keuletan dan keinginannya belajar.

Selain itu, Medan nan dekat dengan Singapura merupakan salah satu laba pula nan ditawarkan oleh Pemko Medan. Juga fasilitas pendukung usaha seperti listrik, air, teknologi komunikasi, dan masyarakat Medan nan cinta damai. Semua fasilitas pendukung tersebut benar-benar dikelola dengan baik oleh Pemko Medan.

Pendekatan secara budaya dan agama terus dijalankan oleh Pemko Medan. Mereka menyadari bahwa kemajemukan masyarakat Medan sewaktu-waktu dapat menjadi bom waktu kalau tak dirangkul dan diberikan peluang nan sama baik dalam berusaha maupun dalam bermasyarakat.
Disamping KIM nan semakin berkembang, Pemerintah Kota Medan atau Pemko Medan juga menawarkan pariwisata masakan dan hiburan. Adanya pusat-pusat perbelanjaan modern dan pusat-pusat jajanan kota nan luas dengan makanan dan minuman khas nan menggugah dompet terbuka, juga ada bioskop nan cukup representatif.

Belum lagi hiburan nan disediakan oleh berbagai hotel dengan fasilitas dari berbintang 2 hingga berbintang 5. Pemko Medan sangat paham bagaimana mengelola semua wahana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi tersebut. Tidaklah mengherankan kalau Kota Medan terus menggeliat.