Macam-Macam Depresi
Depresi merupakan salah satu penderitaan nan sangat besar nan dialami manusia. Manusia memasuki fase depresi setelah ia tak sanggup menahan beban pada fase stres.
Ada beberapa macam dan penyebab kenapa orang dapat depresi. Kita perlu memahami macam-macam depresi beserta penyebabnya agar dapat mengenali dan menghindari penyakit nan membuat manusia menderita.
Rice, P. L. (1992) mendefinisikan depresi sebagai gangguan mood , kondisi emosional nan berlarut-larut dan dalam waktu nan lama sehingga mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan, dan berperilaku) pada diri manusia. Mood nan dominan muncul pada diri orang depresi ialah perasaan tak berdaya dan kehilangan harga diri serta harapan.
Orang nan depresi biasanya mempunyai perasaan sedih nan psikopatologis, kehilangan minat dan kebahagiaan, energinya berkurang dan cepat lelah meski baru bekerja sedikit, dan aktivitasnya pun menurun.
Frank J. Bruno menuliskan di dalam bukunya "Mengatasi Depresi (1997" mengenai beberapa tanda dan gejala depresi, di antaranya:
- Orang nan depresi biasanya tak pernah merasa senang dalam kehidupannya.
- Perubahan pola makan. Orang depresi ringan biasanya makan secara berlebihan, sedangkan orang nan depresi berat akan sama sekali kehilangan nafsu makan.
- Terganggunya kenyamanan tidur.
- Energinya menjadi berkurang.
- Hilangnya rasa percaya diri.
- Tidak dapat berpikir jernih.
- Muncul kesamaan buat merusak diri. Misalnya minum alkohol, merokok berlebihan, dan mengkonsumsi narkotika.
- Muncul keinginan buat bunuh diri.
Yang nomer delapan itu terkadang di praktikan, dan terkadang tak ada penilaian buat si nomer delapan, sebab wafat tak dua kali. Sehingga ada kredo, seburuk apapun nan menghimpit Anda, jangan lepas nyawa begitu saja. Buat nyawa itu sebagai musuh bebuyutan nan sulit wafat bahkan hingga titik darah penghabisan, beri kematian harga diri, agar orang tak lantas muncul keinginan bunuh diri.
Pahami Harga Diri orang Lain nan Depresi
Berdasarkan uraian diatas, bisa dikatakan bahwa depresi merupakan dampak penilaian diri nan dibuat individu dan Norma memandang dirinya secara salah, terutama mengenai sikap menerima dan menolak, juga indikasi besarnya kepercayan individu terhadap kemampuannya, keberartian, kesuksesan & keberhargaan.
Secara singkat, harga dirinya hilang, dan keyakinan indivdu mengenai perasaan berharga atau keberartian nan diekspresikan dalam sikap – sikap individu terhadap dirinya sulit di bangkitkan.
Klass & Hodge (Brandem, 1971:67) mengatakan bahwa harga diri adalah penilaian diri nan dibuat seseorang, biasanya buat dipertahankan, dan sebagian berasal dari hubungan seseorang dengan lingkungannya, dan dari sejumlah penghargaan, penerimaan, dan perhatian orang lain nan diterimanya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka bisa dikatakan bahwa, segala bentuk penerimaaan dari lingkungan berpengaruh terhadap individu dalam menilai dirinya. Biasanya nan menyenangkan cenderung diulang, dan nan tak menyenangkan tak akan diulang.
Namun bila mereka terpuruk dan terpukul akan segera muncul frustasi, dan bila berkepanjangan, rasa putus harapan itu akan memunculkan depresi dan lantas menggerus fisiknya.
Anda harus memahami harga diri orang nan depresi. Mereka sahih benar butuh telinga, loka dirinya mengeluarkan bahasa dan kejanggalan nan mengidap di kepala mereka. Jika mereka menuding sesuatu dengarkanlah hingga semuanya usai, jika mereka hendak mengarang tentang masa lalu, biarkanlah, agar dari karangan itu kelak muncul sikap optimis dan keluar dari depresi.
Selagi depresi harga diri hilang, namun tetap ada di dalam racauan orang orang nan tengah depresi. Mereka hanya perlu di dengar, dan Anda bagaikan seorang psikiater nan siap buat menampung cerita mereka, tentang apapun itu, dan apapun isinya.
Self Concept Orang Depresi
Dalam teori kepribadian, harga diri dipandang mempunyai peranan nan krusial dan menentukan dalam pembentukan tingkah laku seseorang. Dan konsep diri tak bisa dilepaskan dari sikap penerimaan seseorang terhadap self acceptance dan evaluasi diri atau self esteem. Sementara orang depresi akan kehilangan semua itu. Orang nan terkena depresi akan mudah menyerahkan diri pada alur waktu nan tak ada habisnya, alias dia sama sekali tak bergairah buat mengkonsep diri sendiri secara positif.
Di dalam sudut pandangnya, semua ialah salah, semuanya mengancam, semuanya keliru. Dan dirinya telah berada dalam kondisi hina dan harus di kasihani. Memang ini nyata, ada semacam kekuatan sentimentil nan akan menjerumuskan orang pada nestapa dan pandangan nan jelek terhadap dirinya terus menerus.
Ambil contoh Cristiano Ronaldo nan pernah mengaku sedih dan depresi, padahal dia memiliki segalanya, anak, pasangan, kekayaan, ketenaran, dsb. Namun dia merasa tak dicintai dan hayati dalam bayang bayang kritik, dia depresi pada titik konsep diri.
Jika orang terjebak pada konsep diri nan salah, maka orang memang cenderung akan selalu menghakimi dan mudah sekali patah, walau patah itu terasa sangat fake, sangat palsu dan dusta bohongan di mata orang lain.
Macam-Macam Depresi
Orang nan terkena depresi umumnya menunjukkan gejala-gejala psikis, gejala fisik dan sosial nan khas. Orang tersebut beruabah menjadi pribadi nan sering murung, sedih berkepanjangan, sensitif, mudah marah dan tersinggung, kehilangan percaya diri, konsentrasi, dan daya tahan.
Setiap orang mempunyai daya tahan nan berbeda dalam menghadapi depresi. Depresi nan dialami seseorang dibagi menjadi 3 macam.
1. Depresi Ringan
Depresi ringan ciri-cirinya tak terlalu banyak mempunyai gejala depresi, berlangsung sekitar 2 minggu, masih mampu menghadapi kesulitan dan melakukan berbagai aktivitas.
2. Depresi Sedang
Depresi sedang ciri-cirinya tak mempunyai banyak gejala depresi tapi lebih banyak dari depresi ringan.
3. Depresi Berat
Ada dua jenis depresi berat, yaitu depresi berat tanpa gejala psikotik dan depresi berat dengan gejala psikotik. Pada jenis pertama orang nan depresi mempunyai gejala nan jauh lebih banyak. Terkadang ia sudah malas berkomunikasi bahkan sudah tak dapat melakukan kegiatan sosial dan pekerjaan lainnya.
Pada depresi berat dengan psikotik biasanya orang itu sudah mengalami gangguan-gangguan psikotik seperti; halusinasi dan waham.
Faktor Penyebab Depresi
Hadi (2004) menemukan beberapa hal nan menyebabkan seseorang dapat jatuh kepada depresi. Di bawah ini ialah beberapa penyebab dari macam macam depresi dan merupakan salah satu dari banyak hal nan mengakibatkan depresi, di antaranya:
1. Kehilangan Sesuatu dalam Hdup
Hadi membagi kehilangan menjadi empat macam, yaitu kehilangan abstrak; harga diri, kasih sayang, dan lain-lain. Kehilangan konrit; harta benda, manusia, binatang, dan lain-lain. Kehilangan khayal; asumsi diri nan belum terbukti. Hal terakhir ialah kehilangan nan belum terjadi.
2. Stres Berat
Depresi paling besar ditimbulkan dari stres nan terlalu berat. Orang tak sanggup mengatasi stresnya, 85% akan mengalami depresi.
3. Tubuh nan Terlalu Lelah
Kondisi nan terlalu lelah menjadikan daya tahan fisik dan psikis seseorang menjadi lemah. Otot-otot dan syaraf nan terus menerus tegang dan dipaksakan akan mengalami gangguan.
4. Salah Mengkonsumi Obat
Obat dikonsumsikan dengan salah bisa mengakibatkan depresi sebab terganggunya syaraf.
Orang nan sudah merasakan gejala-gejala depresi harus segera diobati dengan terapi. Depresi berawal dari stres nan sudah tak sanggup lagi diatasi, nan kemudian mengalami depresi. Jika depresi terus diabaikan, maka akan sangat berbahaya bagi keberlangsungan hayati seseorang.