Pemanasan Global

Pemanasan Global

Kerusakan alam nan terjadi saat ini, baik dalam skala nasional maupun internasional, sudah mencapai termin serius dan mengancam seluruh penduduk bumi. Banyak faktor nan menyebabkan kerusakan alam, seperti dampak ulah manusia, cuaca, pemanasan global, degradasi lahan, dan lain-lain.

Akhir-akhir ini, kerusakan alam nan diakibatkan oleh degradasi huma sering terjadi, seperti banjir, erosi, tanah longsor, dan kelangkaan air. Selain itu, polusi udara, perubahan iklim, spesies tumbuhan dan hewan nan punah, ledakan hama dan penyakit, ialah gejala kerusakan alam serius nan mengancam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan di bumi.



Kerusakan Alam bersifat progersif

Kerusakan alam bersifat progresif artinya kian tahun taraf kerusakannya semakin bertambah. Fungsi hutan nan geser menjadi huma pertanian seperti buat area tanaman kelapa sawit, merupakan salah satu contoh dari peran serta kaum kapitalis nan turut andil atas kerusakan alam. Padahal hutan merupakan sumber daya alam nan sangat bermanfaat buat menyangga kehidupan didalamnya maupun sumber cadangan air tanah. Apapun alasannya mengalih fungsikan hutan sebagai huma pertanian dapat dikatakan sebagai kejahatan ekologi. Namun aksi perusakan alam nan dilakukan oleh kapitalis seakan dibiarkan saja oleh pemangku kekuasaan. Misalnya saja pelaku ilegal logging ternyata hanya diganjar sanksi ringan oleh pengadilan. Padahal tindakan dia sudah memusnahkan hampir separo hutan Sumatera dan Kalimantan. Yang niscaya pemerintah secara tidak langsung ikut bersalah atas kerusakan alam. Bagaimana tidak, pihak pemerintah turut memberikan lisensi eksplorasi kepada perusahan pertambangan batubara, perusahaan logging,pertambangan emas dan lain sebagainya.Mereka lebih banyak mengeruk sumber daya alam Kalimantan dari pada aksi memulihkan kembali kondisi alam nan sudah terlanjur rusak. Akibat jelek dari kerusakan alam nan sekarang tengah dirasakan ialah banjir tahunan nan datang kapan saja. Walaupun curah hujannya tidak banyak tapi banjir rutin menggenang daerah-daerah di Kalimantan.



Ulah Manusia tidak bertanggung jawab

Mewabahnya penyakit manusia dan hewan nan mematikan saat ini, seperti HIV, flu burung, dan demam berdarah, ialah dampak gangguan ekuilibrium dan kerusakan alam. Konduite manusia nan tak bertanggung jawab terhadap lingkungannya ialah akar berbagai kasus kerusakan alam. Penebangan liar dan perusakan ekosistem hutan nan terjadi di seluruh pulau di Indonesia merupakan salah satu contoh konduite manusia nan tak bertanggung jawab.

Mengapa manusia berbuat seperti ini? Cara pandang manusia nan salah terhadap sistem lingkungan mempunyai andil besar terhadap kerusakan ini. Manusia memandang alam sebagai bagian nan terpisah dari kehidupan dan menganggap manusia ialah pusat dari sistem alam.Cara pandang seperti ini melahirkan konduite eksploratif dan tak bertanggung jawab terhadap kelestarian alam. Ditambah lagi dengan paham materialisme, kapitalisme, dan pragmatisme, dalam diri manusia nan semakin memperparah kerusakan alam. Berbagai upaya buat menyelamatkan alam dan lingkungan dari kerusakan sebenarnya sudah banyak dilakukan melalui pelatihan, pendidikan, undang-undang, dan penegakan hukum. Akan tetapi, perusakan alam ini masih saja terjadi. Bahkan, lebih cepat dan lebih intensif. Upaya-upaya nan selama ini dilakukan seolah-olah tak ada artinya sama sekali.



Pemanasan Global

Peristiwa alam ini terjadi sebab meningkatnya suhu permukaan bumi, lautan, dan atmosfer. Peneyebab utamanya ialah pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam) nan melepaskan karbondioksida dan gas-gas lainnya nan disebut gas rumah kaca ke atmosfer bumi. Gas rumah kaca berfungsi sebagai selimut (insulator) nan menahan panas dari radiasi matahari.Akibat Pemanasan GlobalKenaikan suhu bumi mengakibatkan es di Kutub Selatan mencair sehingga volume permukaan bahari meningkat dan terjadilah banjir di wilayah pantai. Hal ini akan menenggelamkan beberapa pulau. Kenaikan suhu bumi ini juga menyebabkan perubahan iklim nan ditandai dengan curah hujan tinggi, suhu udara meningkat, dan perubahan musim.

Evaporasi juga akan semakin meningkat sehingga kelembapan tanah akan cepat hilang dan tanah cepat mengering. Akhirnya, terjadilah kelaparan dan kekurangan makanan sebab kekeringan tanah mengganggu produksi bahan makanan. Akibat lainnya yaitu bermigrasinya hewan-hewan ke daerah nan suhunya lebih sesuai, sedangkan hewan nan tak mampu bermigrasi, akan punah.Ada banyak imbas samping dari dunia warming nan dirasakan oleh manusia penghuni muka bumi. Namun nan dirugikan ialah kerusakan alam. Berikut ini merupakan deretan imbas pemanasan dunia nan disebabkan oleh ulah manusia.

• Anomaly cuaca

Anomaly cuaca ialah perubahan musim nan tidak teratur, maksudnya ketika masa kemarau tapi intensitas hujan tetap tinggi, kemudian sebaliknya ketika musim hujan tapi tetap saja tidak kunjung turun hujan. Pihak nan paling dirugikan gara-gara anomaly cuaca ialah kalangan petani. Cuaca nan tidak menentu bisa mengganggu jadwal tanam dan tentu hasil panen pertanian tidak maksimal. Hal nan sama juga dialami oleh negara-negara beriklim sub tropis seperti di Eropa, Jepang dan negara-negara di Asia Timur. • Gagal panen Salah satu dampak nan ditimbulkan dari kerusakan alam ialah gagal panen pada sektor pertanian. Ekosistem nan rusak bisa menimbulkan ledakan populasi hama,seperti wereng, burung, tikus dan lain sebagainya. Mengapa dapat begitu? Ini disebabkan oleh perburuan hewan predator padahal hewan predator itu fungsinya mengontrol jumlah populasi hama. Jadi kalau jumlah predator sedikit, bakalan terjadi ketidakseimbangan ekosistem pada sebuah wilayah. Dampaknya ya terjadi ledakan populasi hama, nan niscaya merugikan petani.

• Kekeringan

Salah satu dampak dari kerusakan alam ialah terjadinya kekurangan air higienis ketika musim kemarau. Situasi sulit seperti ini, tidak pernah dijumpai pada 40 tahun nan lalu. Di mana pada masa itu cadangan air tanah masih melimbah dan terjaga dengan baik, sebab hutan-hutan belum dibabat. Orang desa tidak kwatir kehabisan air bersih. Tapi itu dahulu sekarang jauh berbeda keadaanya. Kondisi sekarang lebih buruk, lihat saja ketika musim kemarau penduduk desa harus menempuh jeda nan jauh hanya buat mengambil air bersih. Mungkin lima tahun lagi kesulitan air higienis menjadi masalah nasional nan memusingkan pemerintah, bagaimana tak laju pertumbuhan penduduk semakin banyak disisi lain kebutuhan air higienis buat konsumsi dan sanitasi lainnya harus terpenuhi, padahal bumi tidak lagi mampu menyimpan cadangan air tawar.

Pengendalian kerusakan alam

• Mengurangi produksi bahan bakar fosil dan produksi gas-gas rumah kaca.

• Tidak menggunduli hutan. Mulai sekarang hentikan aksi pembabatan hutan atas nama komersialisasi. Selamatkan hutan dari ilegal logging, mari kita rawat hutan Indonesia agar tetap lestari sepanjang masa. Hutan merupakan paru-paru dunia, loka penyuplay oksigen bagi manusia dan mahluk hayati lainnya.

• Melakukan pemugaran ekosistem hutan besar-besaran buat menciptakan daerah resapan (sink) gas karbondioksida. Misalnya setiap kota harus memiliki hutan kota guna menyerap polusi udara nan dihasilkan oleh kendaraan bermotor maupun mesin pabrik.

• Melokalisir gas karbondioksida ke dalam sumur-sumur minyak bumi buat menekan minyak bumi ke permukaan.• Mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar alternatif nan ramah lingkungan.• Reboisasi hutan• Ekonomis energy / listrik .

• Menggunakan bahan-bahan nan ramah lingkungan



Pendekatan Agama

Agama, terutama Islam, memiliki konsep nan sangat jelas tentang penyelamatan alam lingkungan. Islam menganggap lingkungan ialah bagian nan tak terpisahkan dengan keimanan seseorang terhadap Tuhan. Konduite manusia terhadap alam lingkungannya ialah manifestasi keimanan seseorang. Di dalam Islam, menjaga lingkungan sama wajibnya dengan ibadah shalat, puasa, zakat, dan haji.

Konsep Islam tentang lingkungan ternyata telah banyak diadopsi dan dikembangkan oleh para ilmuwan lingkungan. Selain itu, banyak nan dituangkan ke dalam pasal-pasal nan berhubungan dengan pengelolaan lingkungan. Nilai-nilai agama bisa digunakan sebagai dasar pijakan dalam upaya penyelamatan alam dan lingkungan. Demikianlah sekilas tentang bagiamana cara menyelamatkan kerusakan alam agar tidak lebih parah. Semoga bermanfaat!