Teori Komunikasi Interpersonal - Tujuan Komunikasi Interpersonal
Tahukah Anda apa itu teori komunikasi interpersonal ? Teori komunikasi interpersonal merupakan sebuah teori nan menjelaskan tentang proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan orang lain atau antara dua orang.
Apakah Anda pernah melamun? Apakah Anda pernah secara tanpa sadar berbicara dengan diri sendiri? Jangan ragu buat menjawab 'ya' sebab takut dikatakan Anda seperti orang gila atau depresi. Tidak selamanya melamun atau berbicara dengan diri sendiri dikaitkan dengan kelainan kejiwaan. Dalam ranah ilmu komunikasi, apa nan Anda alami ketika melamun, berbicara dengan diri sendiri, berpikir, mengkhayal, disebut sebagai komunikasi interpersonal.
Seperti kita ketahui bahwa bentuk-bentuk komunikasi itu berbagai macam. Bentuk komunikasi nan kita kenal ialah komunikasi antarpribadi, komunikasi interpribadi atau interpersonal, komunikasi antarbudaya, komunikasi kelompok, komunikasi massa, komunikasi organisasi, komunikasi politik. Kali ini kita akan membahas secara singkat mengenai teori komunikasi interpersonal. Jadi, teori komunikasi interpersonal termasuk dalam lingkup komunikasi.
Teori komunikasi interpersonal telah diperkenalkan oleh berbagai para pakar komunikasi sejak lama. Secara sederhana, komunikasi interpersonal ialah komunikasi nan dilakukan dengan diri sendiri. Karena berkomunikasi dengan diri sendiri, jadi seseorang itu merangkap sebagai komunikator sekaligus sebagai komunikan.
Dalam kehidupan sosial pun kita membutuhkan ruang privasi buat melakukan seperangkat komunikasi dalam diri kita. Jadi, jangan salah persepsi terhadap seseorang nan ingin menyendiri atau sedang tak mau diganggu. Dapat jadi seseorang itu sedang melakukan introspeksi diri atau sedang berpikir.
Seseorang nan mampu berdialog dengan diri sendiri, berarti seseorang itu mengenal dirinya. Belajar mengenal diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berpikir, merasa, mengamati, menginterpretasikan, dan bereaksi terhadap lingkungan sekitar kita.
Menurut seorang pakar komunikasi Ronald L. Applbaum, dalam bukunya ” Fundamental Concept in Human Communication ” (1973: 13), mengatakan bahwa, komunikasi interpersonal sebagai komunikasi nan berlangsung di dalam diri kita; ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna intelektual dan emosional kepada lingkungan kita.
Berdasarkan definisi teori komunikasi interpersonal nan dikemukakan oleh Ronald tersebut, bisa diasumsikan bahwa di saat sedang berbicara kepada diri sendiri, sedang melakukan perenungan, perencanaan, dan evaluasi pada diri sendiri terjadi proses neuro fisiologis nan bisa membentuk landasan bagi seseorang memberi tanggapan berupa motivasi, komunikasi dengan orang lain atau lingkungan loka seseorang itu berada.
Proses berkomunikasi dengan diri sendiri secara sederhana bisa dilihat ketika kita sedang berpikir. Ada seperangkat kinerja dalam otak dan tubuh kita nan merangsang ketika kita sedang berpikir. Teori komunikasi interpersonal ada kaitannya dengan ilmu psikologi, khususnya dalam hal berpikir nan dimulai dari adanya rangsangan dari luar.
Proses dalam komunikasi interpersonal secara sederhana melalui tahapan nan dimulai dengan sensasi, persepsi, memori dan terakhir berpikir.
Teori Komunikasi Interpersonal - Tahapan Komunikasi Interpersonal
1. Teori Komunikasi Interpersonal - Sensasi
Sensasi ini merupakan pengindraan nan akan menghubungkan kita dengan lingkungan. Sensasi terkait dengan informasi nan kita terima. Proses sensasi terjadi bila kita menerima informasi dan alat-alat indera kita mengubah informasi tersebut menjadi bahasa nan mudah dipahami oleh otak.
2. Teori Komunikasi Interpersonal - Persepsi
Persepsi ialah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan nan diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menerjemahkan pesan nan diterima.
3. Teori Komunikasi Interpersonal - Memori
Memori merupakan sistem dalam otak kita nan berstruktur, nan menyebabkan kita sanggup merekam fakta nan ada di global dan menggunakan pengetahuan nan kita miliki buat membimbing konduite kita. Memori dalam otak kita mengalami tiga proses, yaitu perekaman, penyimpanan dan pemanggilan.
4. Teori Komunikasi Interpersonal - Berpikir
Berpikir merupakan proses menarik konklusi nan didapat setelah kita melakukan pemahaman empiris dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu nan baru.
Keempat tahapan tersebut secara sederhana bisa dijelaskan ketika kita menerima sebuah informasi hal pertama nan menanggapi ialah alat indera kita, setelah alat indera kita menerima rangsangan informasi, masuklah rangsangan ini ke persepsi kita. Dalam persepsi informasi nan kita terima tak serta merta kita terima begitu saja, ada beberapa faktor nan mempengaruhi, yaitu pengalaman, peristiwa nan terjadi seputar informasi nan diterima dengan peristiwa lainnya nan berhubungan.
Termin selanjutnya setelah kita mempersepsi informasi tersebut, masuk ke dalam memori. Memori kemudian merekam, menyimpan dan memanggil informasi nan tersimpan sewaktu-waktu. Termin terakhir masuklah ke dalam proses berpikir kita, nan mengulang sensasi nan diterima dipersepsi dan dimasukkan ke dalam memori, nan akhirnya kita dapat menarik konklusi informasi nan kita terima.
Jadi, itulah mengapa ketika kita sedang berpikir terlihat seperti melamun atau berbicara dengan diri sendiri, sebab berpikir membutuhkan waktu nan tak singkat, sebab bersifat situasional dan kondisional.
Teori Komunikasi Interpersonal - Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
Di dalam teori komunikasi interpersonal terdapat klasifikasi nan terdiri dari hubungan intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan, dan wawancara.
- Teori komunikasi interpersonal berupa hubungan intim biasanya terjadi di antara teman, anggota keluarga, dan orang-orang eksklusif nan telah memiliki ikatan emosional nan kuat.
- Teori komunikasi interpersonal berupa percakapan sosial merupakan hubungan buat menggembirakan seseorang secara sederhana. Teori komunikasi interpersonal ini sangat krusial buat mengembangkan interaksi informal dalam organisasi. Contoh dari praktik teori komunikasi interpersonal ini ialah dua orang atau lebih nan bersama-sama berbincang tentang perhatian dan minat di luar organisasi (isu politik, teknologi, dan lain-lain).
- Interogasi atau inspeksi merupakan teori komunikasi interpersonal berupa hubungan antara seseorang nan berada dalam kontrol, meminta bahkan menuntut informasi dari nan lain. Contoh dari teori komunikasi interpersonal ini ialah seorang karyawan nan dituduh mencuri barang-barang perusahaan. Lalu, atasannya akan menginterogasi karyawan tersebut buat mengetahui kebenarannya.
- Wawancara merupakan salah satu bentuk teori komunikasi interpersonal, yaitu berupa keterlibatan dua oran g dalam sebuah percakapan bersifat tanya jawab. Contoh dari teori komunikasi interpersonal ini yaitu seorang atasan nan mewawancarai bawahannya dengan tujuan menggali informasi tentang suatu pekerjaan bawahannya tersebut.
Teori Komunikasi Interpersonal - Tujuan Komunikasi Interpersonal
Teori komunikasi interpersonal atau dalam hal ini komunikasi interpersonal itu sendiri, memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut.
- Tujuan pertama teori komunikasi interpersonal atau komunikasi interpersonal ialah menemukan diri sendiri atau pribadi. Jika terlibat dalam sebuah rendezvous interpersonal dengan orang lain, seseorang akan banyak belajar tentang dirinya dan juga orang lain. Teori komunikasi interpersonal atau dalam hal ini komunikasi interpersonal itu sendiri akan membuka peluang kepada seseorang buat mengatakan apa nan disukai atau tentang kepribadian.
- Teori komunikasi interpersonal atau dalam hal ini komunikasi interpersonal itu sendiri akan menjadikan seseorang mampu lebih mengerti tentang kepribadian sendiri dan orang lain nan berkomunikasi dengan kita. Dengan melaukan praktik reori komunikasi interpersonal, banyak informasi nan diketahui walaupun banyak juga informasi datang dari media massa.
- Teori komunikasi interpersonal bertujuan juga buat membentuk serta memelihara interaksi dengan orang lain. Setiap manusia pun berkeinginan besar membentuk dan memelihara hal tersebut. Jadi, sebagian besar waktu nan kita miliki digunakan dalam komunikasi interpersonal dengan tujuan membentuk serta menjaga interaksi sosial antarsesama.
Itulah klarifikasi seputar teori komunikasi interpersonal. Semoga bermanfaat!