Apa Itu Puisi?
Belajar untuk puisi tentang cinta merupakan wahana penyaluran buat mengekspresikan perasaan nan terpendam di dalam jiwa. Hal-hal nan ada di dalam hati baik itu gejolak jiwa, kesedihan, rasa cinta maupun rasa apa pun itu harus dapat disampaikan dengan baik. Jika perasaan nan ada dalam jiwa tak diekspresikan, kadang akan menyakitkan dann agat tak berakibat jelek perlu ada penyaluran buat hasrat atau isi hati.
Penyaluran ialah hal nan perlu dilakukan sebab jika perasaan hanya mengendap di dalam hati, apa lagi suatu nan menyakitkan maka dapat berakibat pada kesehatan jiwa. Mengendapnya seluruh rasa di dalam jiwa, apalagi perasaan nan menyakitkan dapat berbahaya. Rasa sakit hati nan terpendam akan berakibat pada stres kemudian depresi.
Apabila, depresi sudah sampai permanen akan sangat berakibat jelek bagi kejiwaan. Jika kondisi tersebut terjadi maka sudah ada indikasi sakit jiwa. Namun, kita seringkali hanya menganggap sebagai hal nan sepele ketika menghadapi hal demikian. Tapi, hati-hatilah, jangan terlalu memendam perasaan, dapat fatal bagi kejiwaan.
Banyak cara buat menyalurkan apa nan ada di dalam hati. Banyak hal positif nan dapat mengakomodasi kepentingan ini. Mungkin dapat dengan berolahraga, mungkin dapat dengan rekreasi, dapat juga dengan menuliskannya dalan bentuk catatan harian. Selain itu, mengungkapkan perasaan juga dapat menggunakan cara-cara positif nan lebih menarik lainnya.
Ada hal atau ”sesuatu” nan paling menarik buat menyalurkan, melampiaskan, atau mengakomodasi apa nan ada di dalam hati. Pada global sastra, ada banyak cara demi mengekspresikan diri dan perasaan. Global sastra nan kental dengan hal ini ialah puisi. Dengan berpuisi kita akan bebas berekspresi sekehendak hati.
Dengan puisi , perasaan nan terpendam niscaya bisa diungkapkan. Anda bisa menuliskannya, kemudian akan lebih paripurna apabila Anda bisa membacakannya dengan penuh penjiwaan.
Apa pun nan ada di dalam jiwa, ketika sedih, duka, marah, gembira, jatuh cinta, rindu, dan segala nan ada di hati. Semua itu dapat diekspresikan dalam kata-kata latif nan tersusun bait demi bait puisi. Kala hati dan perasaan kita sedang dirundung rasa sedih hingga terasa mengoyak jiwa maka lewat kata-kata, kita akan mampu menyampaikan perasaan itu.
Puisi nan mengekspresikan perasaan jiwa nan sedang dirundung kesedihan ialah elegi. Bahkan dengan puisi sedih atau elegi ini dapat menjadi terapi mujarap sebagai pemusnah rasa sedih dan saat dirundung duka. Niscaya dengan ‘elegi’ ini akan menjadi lebih baik daripada meluapkan rasa sedih dengan kemarahan dan murka. Hal tersebut akan berakibat jelek bagi diri maupun orang lain.
Kesedihan dan duka saja dapat tersampaikan lewat puisi, niscaya sebaliknya rasa bahagia, rasa cinta bahkan kerinduan juga akan semakin menarik buat dipuisikan. Tentu saja di saat hati kita sedang berbunga-bunga sebab rasa cinta, akan sangat latif jika dipuisikan. Segenap jiwa akan mencurahkan isi hati dengan kreativitas dan khayalan nan tinggi hingga menjadi bait-bait puisi nan indah.
Puisi akan menjadi indah, belajar untuk puisi tentang cinta ditulis dengan penuh penjiwaan dan dengan segenap perasaan. Namun, ada banyak aspek agar apa nan ada di dalam jiwa tersusun menjadi puisi nan indah. Jangan sampai kata-kata itu hanya menjadi bait-bait nan mubazir sebab kesalahan sepele.
Ada beberapa hal nan perlu diperhatikan dalam menyusun puisi agar kata-kata nan keluar dalam hati menyadi bait-bait indah. Untuk itu, yuk kita sama-sama belajar untuk puisi tentang cinta.
Apa Itu Puisi?
Pengertian puisi secara generik ialah seni menyusun dan menuliskan kata-kata latif sebagai aktualisasi diri isi hati. Dalam puisi, unsur estetika dan tata makna atau arti atas kata-kata nan tersusun sangatlah penting. Dalam hal ini, puisi sangat kental dengan perbedaan makna keindahan dan simantik.
Dalam membuat puisi, Anda perlu memperhatikan tentang estetika kata dan makna atau arti dari kata-kata itu sendiri agar menjadi puisi nan benar-benar berbobot. Siapa nan membaca, siapa nan mendengarkan puisi kita akan terbawa ke dalam alam perasaan kita. Saat kita membaca puisi sedih, pendengar bisa meratap sedih. Ketika kita berpuisi cinta, pendengar akan merasakan perasaan nan berbunga-bunga.
Ada satu nan perlu diingat dari puisi, yaitu bahwa estetika bukan berarti selalu melebih-lebihkan estetika atau terlalu fokus pada gaya bahasa tanpa memperhatikan isi atau pokok puisi itu sendiri. Hal tersebut tak baik, sebab jika tak terkontrol justru akan menjadi susunan kata-kata nan lebay dan tak sinkron kaidah nan sebenarnya.
Untuk itu, Anda perlu memperhatikan beberapa aspek sebelum menyusun sebuah puisi. Aspek-aspek tersebut ialah sebagai berikut.
1. Tema ialah ide atau dapat juga berupa misi nan akan kita sampaikan. Tema dapat diperoleh dengan mengeksplorasi perasaan dan pikiran tanpa perlu dibatasi. Buatlah pikiran bebas nan melambung dan seliar mungkin agar muncul ide-ide nan cemerlang.
2. Diksi ialah gaya bertutur dalam puisi. Dalam bagian ini, Anda memerlukan pemilihan kata nan tepat buat mengemukakan ide, sehingga artikulasi dari kata-kata itu menjadi jelas dan bermakna.
3. Gaya bahasa ialah pemilihan bahasa agar mendapatkan imbas pemahaman dan makna nan dalam dan indah. Dalam bagian ini, Anda perlu menggunakan kiasan–kiasan demi menyampaikan misi dari puisi. Ada beberapa gaya bahasa nan bisa digunakan sinkron dengan ide dari puisi itu sendiri.
4. Rima ialah keseragaman bunyi buat memperindah puisi. Rima dapat di tengah, depan, atau belakang kalimat. Dengan rima, puisi akan berefek merdu nan akan menjadikan puisi nikmat buat dibaca dan nyaman buat didengar.
Tahapan Belajar Membuat Puisi tentang Cinta
Setelah mengetahui beberapa aspek dalam puisi, Anda perlu mengetahui cara menyusun puisi tentang cinta. Seringkali, orang berkelakar bahwa cinta itu tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Hal itu keliru, sebab dengan kata-kata cinta dapat diungkapkan. Cinta akan terasa lebih konkret dan lebih dapat tersampaikan. Makna cinta juga bisa dipahami dengan kata-kata.
Dengan kata-kata pula arti cinta akan bisa diketahui. Tentu saja, hal ini akan sukses apabila kata-kata nan tersusun dalam bait-bait puisi tersaji dengan sempurna. Tersaji paripurna sinkron dengan kaidah-kaidah berpuisi nan sempurna. Tahapan berpuisi agar menjadi paripurna meliputi.
1. Mengekplorasi perasaan sehingga menemukan ide atau tema nan sinkron dengan perasaan. Jika terasa sulit maka merenunglah apa nan sebenarnya sedang dirasakan. Bila sedang jatuh cinta, bayangkanlah orang nan Anda sayangi ada di samping Anda. Niscaya semuanya indah, suasananya penuh romantika. Maka ungkapkanlah, seolah-olah Anda sedang ada dihadapannya.
2. Selanjutnya, mulailah mencatat kata-kata latif nan sudah ada dalam benak. Mungkin kata sanjungan, boleh juga kata rayuan. Pikirkanlah kekasih, ingatlah dia. Niscaya semuanya sangat romantis.
3. Setelah tercatat semua kata-kata latif itu, buatlah rangkaian kata-kata nan mudah dipahami dan mudah diterima oleh pembaca. Gunakanlah bahasa nan sederhana, mudah dipahami tetapi penuh makna. Pilih bahasa-bahasa romantis. Jika Anda membuat puisi tentang cinta maka misi dan ide kita menyampaikan perasaan cinta kepada kekasih dan buatlah agar dia bisa mengerti.
4. Kreativitas dan khayalan sangat dibutuhkan dalam menyusun puisi cinta. Susunlah kata dari baris demi baris. Puisi tentang cinta akan tersusun latif dan siap dipersembahkan kepada sang kekasih pujaan hati.
Semoga dengan belajar untuk puisi tentang cinta, Anda akan lebih memahami teknik menyusun puisi cinta nan baik dan akan membantu Anda dalam mengungkapkan perasaan cinta nan telah lama terpendam.