Mencegah Pencemaran Air
Artikel pencemaran air mungkin dapat kita temui di berbagai media massa, terutama media massa nan berhubungan dengan lingkungan hayati dan kesehatan. Hal tersebut merupakan hal nan penting sehingga diperbincangkan hingga ke berbagai media. Tidak hanya berupa warta atau saran, artikel pencemaran air juga biasanya memuat warta mengenai tempat-tempat mana saja di Indonesia nan ketersediaan airnya sudah sangat minim. Selain itu, artikel pencemaran air juga biasanya mengomunikasikan ketersediaan air nan ada di seluruh wilayah Indonesia sehingga masyarakat Indonesia dapat bersiap-siap buat mencegah kekurangan air suatu hari nanti.
Pernahkah Anda membaca artikel pencemaran air? Tidakkah Anda perhatikan bahwa dari hari ke hari kebutuhan akan air higienis terus meningkat? Banyak hal nan diupayakan, mulai dari mencari sumber-sumber mata air hingga penggunaan destilasi atau suling berlapis, agar air nan didapat dari loka dengan kualitas air kurang baik masih dapat dimanfaatkan buat kebutuhan sehari-hari.
Populasi penduduk nan semakin bertambah dan rutinitas sehari-hari nan padat telah mendatangkan banyak perubahan dalam lingkungan sekitar. Salah satunya, pencemaran lingkungan nan sudah merambah di segala aspek kehidupan. Pencemaran air cukup membuat risi masyarakat mengingat elemen ini menjadi elemen terpenting dalam berlangsungnya kehidupan makhluk hidup.
Badan Kesehatan Global atau WHO menekankan bahwa air ialah sumber kehidupan nan harus selalu dijaga dan dilestarikan kemurnian serta kebersihannya. The best of all thing is water . Begitu ungkapan nan dibawa oleh organisasi spesifik PBB ini. Sayangnya, air tak selamanya ada dalam kondisi murni seperti saat pertama kali ditemukan melalui sumber air tanah dan sungai. Oleh karena itu, dalam artikel pencemaran air kali ini, kita akan membahas berbagai macam hal nan berkaitan dengan pencemaran air nan terjadi di Indonesia. Dari mulai penyebabnya hingga solusi buat mencegah atau bahkan menanggulanginya dapat kita temukan di sini.
Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air bisa terjadi dampak limbah pembuangan rumah tangga dan tempat-tempat umum. Sungai, selokan, parit dan kolam nan berada di sekitar area industri, pertanian dan peternakan, seringkali dicemari oleh limbah pembuangan dari proses produksi dan pengolahannya. Misalnya, industri pengolahan makanan dan minuman, industri kimia dasar, dan industri tekstil serta sampah peternakan.
Air nan tercemar mengandung zat organik, anorganik, dan zat-zat tambahan lain nan menyebabkan berkurangnya kualitas air sehingga tak layak lagi dimanfaatkan buat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya, mandi, minum, dan mencuci sayuran atau bahan makanan lain. Air nan tercemar biasanya berwarna keruh dan cenderung berbau. Hal ini disebabkan menurunnya kadar oksigen dalam air dampak penyerapan nan dilakukan oleh nitrogen, hidrogen, unsur karbon, dan belerang.
Munculnya bau tidak sedap dalam air sungai nan tercemar dapat jadi sebab adanya limbah organik membusuk nan mengakibatkan bertambahnya populasi mikroorganisme dan lebih fatal lagi bisa menimbulkan bakteri patogen atau bakteri nan menyebarkan penyakit pada manusia dan hewan. Bau nan menguap ke permukaan berasal dari senyawa amoniak nan diuraikan oleh mikroorganisme tersebut. Industri logam, nonlogam, dan mineral, banyak meneruskan limbahnya ke sungai agar mudah dilenyapkan dan bisa menekan biaya. Hal ini menyebabkan air mengandung logam nan bila diproses sebagai air minum bagi manusia bisa menimbulkan penyakit degradasi dalam tubuh. Penggunaan sabun dan deterjen dalam kebutuhan rumah tangga hendaknya perlu diperhatikan. Jangan sampai kehadirannya mencemari air higienis nan kita gunakan dan lingkungan sekitar kita.
Sering sekali air bekas rendaman sabun atau deterjen dibuang di atas tanah nan potensial dijadikan huma tanam. Untuk itu, alangkah bijaknya bila kegiatan mencuci dengan sabun dilakukan di loka nan semestinya, seperti kamar mandi nan ada saluran pembuangannya. Dari klarifikasi di atas, bisa dikatakan bahwa penyebab primer nan menjadikan air di lingkungan kita menjadi tercemar ialah pembuangan sampah nan sembarangan, baik itu sampah basah, sampah kering, sampah alami, maupun sampah kimia. Dalam artikel pencemaran air, hal ini kerap menjadi sorotan nan paling tajam sebab pembuangan sampah sembarangan menyebabkan penimbunan berbagai penyakit sehingga masyarakat seyogyanya menghindari pembuangan sampah sembarangan.
Akan tetapi, kurangnya pendidikan dan pengetahuan masyarakat mengenai kebersihan lingkungan hayati juga menjadi faktor pendukung penyebab terjadinya pencemaran air. Masyarakat tak memiliki pencerahan nan tinggi terhadap kebersihan lingkungan sehingga dengan seenaknya membuang sampah sembarangan. Jangankan buat masyarakat menengah ke bawah nan tak memiliki latar belakang pendidikan nan baik. Masyarakat menengah ke atas nan memiliki pendidikan nan tinggi juga sering kali bersikap egois saat membuang sampah sembarangan.
Mereka tak memikirkan akibat jelek nan akan terjadi kelak apabila sampah-sampah tersebut tertimbun, menjadi penyakit, bahkan menenggelamkan kita semua dalam lautan dan gunungan sampah seperti nan pernah terjadi di beberapa loka penampungan sampah ebberapa tahun nan lalu di Negara kita ini. Hal tersebut tentu bukanlah hal nan mudah buat ditanggulangi sebab kebersihan bukan datang secara tiba-tiba, melainkan datang dari pencerahan umat manusia buat senantiasa menjaga alam dan lingkungan hayati agar terjaga kelestariannya. Masyarakat Indonesia harus terlebih dahulu ditempa agar memiliki pencerahan secara moral dan spiritual buat memelihara alam nan kita tinggali ini dengan baik.
Mengurangi dan Menanggulangi Pencemaran Air
Pencegahan atau penanggulangan ialah hal primer nan mungkin dibahas di berbagai artikel pencemaran air. Untuk beberapa loka nan masih higienis dari berbagai polusi, pencegahan menjadi satu hal nan wajib dikerahkan oleh masyarakat agar daerah mereka dapat terhindar dari pencemaran air. Sementara itu, bagi daerah nan sumber airnya sudah tercemar, satu hal nan dapat dilakukan hanyalah berusaha menanggulanginya serta tak melakukan tindakan nan dapat memperparah keadaan pencemaran air tersebut. Untuk mengurangi pencemaran air, kita dapat mulai dari dalam rumah dengan melakukan beberapa hal berikut ini.
- Meminimalisasi sampah rumah tangga. Gunakan peralatan makan nan dapat dibawa dari rumah bila Anda harus membeli makanan dari luar. Ini dapat mengurangi sampah plastik dan styrofoam.
- Lebih bijak memilih produk instan nan dibeli. Utamakan membeli produk nan lebih ramah lingkungan.
- Tidak membuang sampah ke kali atau sungai.
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, terutama bak-bak penampung air agar tak menjadi loka berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.
- Melakukan penyulingan air dengan menggunakan bahan-bahan alam nan sederhana, seperti injuk, kerikil, dan tawas.
Mencegah Pencemaran Air
Seperti nan sudah dikatakan di atas, pencemaran air dapat terjadi di mana saja apabila manusia tak memiliki kepedulian nan besar terhadap lingkungan. Oleh karena itu, artikel pencemaran air kali ini akan membahas cara-cara efektif mencegah pencemaran air. Meskipun mungkin banyak orang nan sudah tahu cara mencegah pencemaran air nan akan dibahas sekarang, namun tak ada salahnya jika kita mengingatkan akan pentingnya kebaikan menjaga sumber mata air nan ada di sekitar kita dari pencemaran air.
Beberapa cara nan dapat dilakukan buat mencegah munculnya pencemaran air ialah dengan cara-cara berikut.
- Minimalisasi penggunaan air higienis buat kepentingan tertentu. Misalnya saja, menyiram tanaman dengan air bekas memasak dapat menjadi salah satu cara sehingga sumber air tak cepat habis dan tak tercemar bekas masakan.
- Buatlah lubang biopori buat membuang sampah organik agar dapat menghidupkan unsur hara nan terdapat di dalam tanah sehingga sumber air tak akan habis.
- Minimalisasi penggunaan barang-barang berbahan kimia apalagi jika barang tersebut mudah mencemari air, seperti penggunaan bahan bakar, sabun, dan zat-zat lain nan berbahaya bagi kesehatan air.
- Usahakan membuang sampah dalam keadaan kering agar tak menimbulkan penyakit sampah nan mudah menyebar.
Dari berbagai tips nan sudah dijelaskan artikel pencemaran air di atas, diharapkan kita semua mampu melakukan berbagai upaya buat tetap mencegah atau menanggulangi pencemaran air nan sudah banyak ditemui di lingkungan kita. Dengan cara-cara nan tak sulit, kita dapat memulainya dari diri sendiri, disebarkan kepada lingkungan keluarga dan pekerjaan, hingga akhirnya seluruh lapisan masyarakat memiliki Norma baik buat menjaga lingkungan dari polusi udara dan air nan dapat menyengsarakan kita nantinya. Jadi, sudah siapkah Anda buat membaca berbagai artikel pencemaran air dan merealisasikan berbagai tips dalam menjaga lingkungan air di sekitar kita? Kalau bukan kita nan menjaganya, siapa lagi bukan?