Tabloid Bola Terbit Mandiri
Tahukah Anda tabloid pelopor dalam penerbitan media massa bertema olahraga di Indonesia? Jawabannya ialah BOLA . Tabloid BOLA ialah tabloid olahraga terpopuler dan terbit tiga kali dalam seminggu, yaitu pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Tabloid nan memberikan begitu banyak informasi tentang olehraga. Apalagi kalau sedang ada pertandingan akbar seperti Piala Eropa dan Piala Dunia, Tabloid Bola ada surat keterangan nan paling lengkap. Menebak pemenang pertandingan menjadi lebih berbobot dengan alasan-alasan nan dapat diterima dengan logika.
Sejarah Tabloid Bola
Pada awalnya, BOLA terbit sebagai sisipan harian Kompas pada 3 Maret 1984. Empat tahun kemudian, BOLA mulai diterbitkan terpisah dan hanya diterbitkan seminggu sekali pada hari Jumat. Berita-berita nan disajikan tabloid ini terfokus pada sepak bola. Tabloid ini sering mengirim wartawannya meliput kegiatan-kegiatan olahraga di luar negeri, termasuk Piala Global FIFA.
Desain halaman depan tabloid Bola ini banyak ditiru tabloid-tabloid olahraga homogen di Indonesia sebab kualitasnya bagus. Selain berbentuk tabloid, BOLA diterbitkan juga dalam format majalah, BolaVaganza . Majalah ini membahas sepak bola namun lebih fokus pada artikel-artikel non-berita dan mulai terbit pertama kali pada bulan November 2001. Tanggapan para penggemar sepakbola pada umumnya cukup baik sehingga penerbitannya dilanjutkan.
Para penggila bola memang tak pernah tanggung-tanggung dalam memenuhi hasrat memiliki dan mengetahui informasi sekecil apa pun tentang pemain kesayangan dan klub nan didukungnya baik dalam keadaan bahagia maupun dalam keadaan nan terpuruk. Sekali mereka telah memilih satu klub, selamanya mereka setia dengan klub itu. Keculai bila sang klub menghilang dan tidak bermain lagi di laga mana pun.
Penggemar bola tentunya haus akan informasi tentang keadaan dan perkembangan pemain-pemain nan dianggapnya berbakat. Oleh sebab itulah mereka membutuhkan bacaan seperti nan tersuguh dan tersaji dengan sangat baik dalam tabloid Bola terbitan dari grup Kompas.
Selain itu, ada juga majalah Bola Sport nan terbit pada 2004. Majalah ini membahas warta olahraga di luar sepak bola. Namun sayang, Bola Sport hanya bertahan satu tahun dan tak diterbitkan lagi. Sporadis ada penggemar satu cabang olahraga nan mempunyai keterikatan nan sangat erat dengan pemain dan klub seperti para penggemar sepakbola. Tidak mengherankan kalau ‘adik’ tabloid Bola satu ini harus menjadi almarhum diusia nan sangat muda.
Sepakbola memang berbeda. Walaupun Indonesia belum mampu berbicara banyak di anjung persepakbolaan Asia Tenggara apalagi dunia, para penggemar sepakbola tetap setia dengan sepakbola dan mereka pun mengambil klub-klub dari negara-negara juara sepakbola. Dari dahulu banyak nan mengalihkan kesetiaannya kepada klub nan ada di Inggris, seperti Manchester United, Chelsea, Arsenal, Manchester City, dan lain-lain. Ada juga nan begitu jatuh cinta dengan klub-klub nan berlaga di La Liga, seperti Real Madrid dan Barcelona. Mereka begitu terikat dengan klub-klub kesayangannya sehingga mau mengorbankan waktu tidurnya hanya buat menyaksikan permainan para pemain favoritnya.
Tidaklah mengherankan kalau banyak stasiun televisi nan berani membayar mahal buat satu musim kompetisi. Bahkan ada nan menyiarkan pertandingan sepakbola hampir setiap hari. Pembahasannya pun dilakukan setiap hari dengan melihat sudut pandang nan berbeda-beda. Tabloid Bola tak ketinggalan juga membahas tentang kehidupan pribadi para pemain bintang. Gosip ternyata ada di mana-mana.
Pada Januari 2009, BOLA menerbitkan dua majalah sepakbola impor dari Inggris yaitu FourFourTwo dan Inside United nan membahas klub sepak bola terkenal di Inggris, Manchester United. Inside United merupakan majalah sepak bola klub Manchester United dan pertama kali diterbitkan pada 1992 di Inggris.
Edisi Awal Tabloid BOLA
Di era 1970-1980-an, rubrik olahraga pada harian Kompas sangat digemari masyarakat. Pada waktu itu, rubrik ini hanya berjumlah satu halaman dan dirasa tak cukup buat menyuguhkan berbagai warta olahraga di Indonesia maupun di dunia. Oleh sebab itulah, muncul gagasan buat membuat media baru spesifik membahas olahraga.
Setelah melalui tahapan proses pertimbangan, BOLA mulai diterbitkan sebagai sisipan di Kompas berbentuk tabloid. Tujuannya agar mudah disisipkan dan sebagai pembeda dengan sang induk, Kompas . BOLA edisi No. 1 setebal 16 halaman terbit pertama kali pada Sabtu, 3 Maret 1984 dengan jumlah cetakan sebanyak 412.000 eksemplar. Jumlah tersebut termasuk cukup besar dan sangat luar biasa. Grup Kompas sangat konfiden bahwa semua cetakan itu akan habis dilahap oleh para penggemar bola di seluruh tanah air. Ternyata estimasi itu tidak meleset. Tabloid Bola terus bergulir dalam pola nan tak terlalu banyak berubah.
Yang membuat berubah ialah sajian warta nan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya persepakbolaan tanah air maupun persepakbolaan dunia. Pembahasan tentang loka pertandingan nan juga ternyata menarik minat para pembaca, disuguhkan dengan detail gambar dan kapasitas stadion. Kaum wanita pun kini mulai melirik tabloid Bola.
Mereka bahagia melihat penampilan para pemain bola nan bertubuh tegap dengan paras nan lumayan. Christian Ronaldo dan beberapa pemain Spanyol tetap menjadi langganan kekagumanan kaum wanita. Mereka tidak peduli bahwa tidak mungkin memiliki para pemain taraf global itu. Tetapi tetap saja rasa kagum begitu besar terhadap para pemain bola.
Apa nan ditunjukkan oleh kaum wanita ketika David Beckham dan LA Galaxy mampir ke Indonesia. Tanggapan dan sambutan nan sangat antusias diperlihatkan oleh berbagai kalangan dan tak ketinggalan kaum wanita. Mereka memenuhi Gelora Bung Karno. Mereka tak peduli Timnas kalah dan memang niscaya kalah. Yang krusial ialah bahwa mereka dapat menyaksikan pemain kesayangannya secara langsung.
Tidak sia-sia memang. Pertandingan berjalan lancar dan sangat sportif. Bahkan Andik, salah satu pemain Timnas berusia muda nan menadapatkan kaos Jersey milik David Beckham, menjadi selebriti baru nan mendapatkan kesempatan disorot media dan mendapatkan jatah diwawancarai di televisi secara khusus. Tentu saja Tabloid Bola tidak ketinggalan membicarakan dan membahas hal ini. Itulah mengapa tabloid ini masih saja menjadi salah satu bahan bacaan bertema olahraga nan masih dicari dan diminati.
Tabloid Bola Terbit Mandiri
Motto nan diusung oleh para pengasuh BOLA pada edisi 2 April 1988 ialah “perubahan ialah tetap dan nan tetap ialah perubahan itu sendiri”. Tanggal 2 April 1988 merupakan saat nan istimewa sebab tabloid ini sudah berdikari dan tak lagi menjadi sisipan Kompas .
Hal ini berarti BOLA sudah melakukan perubahan sebagai wujud kemandirian sinkron dengan motto para pengasuh BOLA . Sebenarnya, tabloid ini memisahkan diri secara resmi dari Kompas saat HUT ke-4 di Hotel Hilton, Jakarta. Waktu itu, Pimpinan Generik Kompas, Jakob Oetama mengestafetkan sebuah bola kepada Pimpinan Generik BOLA , Yussack Sutanto sebagai simbol dari kemandirian.
Momentum itu begitu berarti bagi para awak tabloid Bola. Itu artinya mereka harus kerja keras lebih keras lagi. Itu artinya mereka harus mencari warta sendiri dan mengolahnya menjadi suguhan nan asyik tapi tetap informatif dan bernas. Bukan perkara mudah terlepas dari koran Kompas nan telah begitu menasional. Tabloid baru ini harus terus berlari membuktikan diri mampu berdiri dan menyamai kedudukan Kompas.
Kini terlihat bahwa estafet itu tak sia-sia dan tabloid Bola tetap terbit dan tetap konsisten menampilkan informasi mengenai sepakbola tanah air dan sepakbola dunia. Dengan satu asa bahwa kelak Indonesia akan mempunyai Timnas nan hebat nan dapat dibanggakan.
Edisi Selasa Perdana
Tabloid ini pernah mengalami beberapa kali perubahan jumlah halaman sejak pertama kali terbit. Pada saat masih menjadi sisipan Kompas, jumlah halamannya 16, kemudian menjadi 24 saat sudah mandiri, lalu bertambah lagi menjadi 32 halaman, bahkan pernah berjumlah 62 halaman. Semua ini dilakukan buat memuaskan pecinta BOLA di tanah air.
Bertepatan dengan HUT nan ke-13, BOLA meluncurkan sedisi Selasa pada Minggu kedua bulan Maret 1997. Awalnya, edisi ini lebih ditujukan bagi pembaca nan berusia lebih muda dibanding pembaca edisi Jumat dan tampilannya dibuat sedikit berbeda. Tapi, akhirnya kedua edisi ini diolah dengan konsep serupa dan berkesinambungan sinkron keinginan pembaca.
Slogan tabloid BOLA dari Masa ke Masa
- Mingguan Olahraga (1984-1991)
- Tabloid Olahraga (1991-2009)
- Pastikan Bola di Tangan Anda (1994-2009)
- Membawa Anda Ke Arena (2009)
- Membawa Anda Ke Piala Global (2009)
- Pengalaman Berbicara (Piala Global 2010)
Itulah sejarah perjalanan tabloid BOLA. Perjalanan nan cukup panjang tanpa mengenal lelah demi kualitas penyuguhan warta olehraga nan informatif sekaligus menghibur.