Manfaat Mempelajari Ilmu Tasawuf
Pernahkah Anda mendengar ilmu tasawuf? Ilmu ini merupakan ilmu tentang kebatinan. Ilmu ini tak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, melainkan dengan mata hati. Ilmu kebatinan merupakan ilmu nan mempelajari tentang perasaan dan hati. Ilmu ini merupakan ilmu nan higienis dan murni.
Mempelajari ilmu ini, harus memiliki rasa ikhlas dan percaya bahwa Allah SWT senantiasa selalu melindungi dan mengawasi kita. Mempelajari ilmu ini bisa membersihkan hati nan kotor dan membuat jiwa nan baru, yaitu jiwa nan higienis nan bisa menghilangkan hawa nafsu dan kemungkaran. Ilmu ini bertujuan buat bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Seseorang nan memiliki ilmu ini, akan bisa mendekatkan rohnya dengan Allah SWT. Karena Allah ialah Maha Kudus dan hanya orang nan memiliki hati nan higienis dan kudus nan bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jika seseorang bisa belajar ilmu kebatinan, berarti dia sudah memiliki hati nan higienis dan roh nan bersih. Hanya hati nan higienis dan roh nan higienis nan bisa diterima oleh Allah SWT. Jika seseorang bisa membersihkan hatinya dari perbuatan nan tak terpuji, maka segala amal baiknya bisa diterima oleh Allah SWT.
Jika seseorang nan hatinya masih kotor, segala amal perbuatan baik nan pernah dia lakukan belum tentu bisa di terima oleh Allah SWT. Sama halnya dengan seseorang nan memiliki roh nan kotor. Jika rohnya masih kotor, maka bisa menodai segala amal perbuatannya nan baik. Amalannya dapat berupa amalan shalat, puasa, dan segala amal perbuatan nan bisa mendapatkan pahala.
Oleh sebab itu, ilmu kebatinan merupakan ilmu nan mempelajari tentang ketulusan dan kesucian dan selalu ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara melakukan pembersihan dan penyucian diri pada roh atau hatinya.
Antara tasawuf dengan sufi memiliki kaitan nan cukup erat, nan memiliki arti suci. Sedangkan pengertian dari sufi itu sendiri, yaitu orang nan telah memakai kain wol kasar nan telah meninggalkan pakaian mewahnya dengan tujuan ingin menjauhkan diri dari global nan bergelimang harta hanya buat fokus mempelajari ilmu kebatinan.
Kain wol nan kasar, mengibaratkan tentang suatu kesederhanaan dan kemiskinan. Seseorang nan ingin menekuni ilmu kebatinan, biasanya akan meninggalkan kehidupan mewahnya dan hanya terfokus pada ilmu kebatinan.
Selain itu, biasanya orang nan menekuni ilmu kebatinan, akan mengenakan pakaian nan sederhana dan akan mengasingkan diri dari global nan fana. Orang sufi biasanya akan menjauhkan diri dari keramaian sebab ingin lebih fokus pada ilmu kebatinan. Dia hayati dengan sederhana dan akan meninggalkan semua mal nan mewah. Orang sufi ialah orang nan baik hati, suka menolong sesama tanpa pamrih, pemurah, dan lebih mengutamakan global akhirat.
Sejarah Tasawuf
Sejarah mengenai asal mula ditemukannya tasawuf, ada nan mengatakan bahwa tasawuf berasal dari agama Islam nan telah menjalin kontak dengan agama lain, yaitu seperti agama Kristen, Budha, filsafat Yunani, dan Hindu. Kemudian dari kontak tersebut mengakibatkan munculnya asumsi mengenai ilmu kebatinan. Berikut beberapa asumsi nan muncul mengenai ilmu kebatinan.
Ada nan beranggapan bahwa pengaruh-pengaruh tersebut datang dari rahib-rahib kristen ke gurun pasir Arabia, mereka bertujuan ingin mengasingkan diri buat mencari ketenangan dan ingin beribadah mendekatkan diri pada Tuhannya.
Para rahib-rahib tersebut memiliki hati nan baik dan suka menolong sesama. Hal ini sinkron dengan sufi nan terdapat pada Islam, nan memliki hati nan baik dan konduite nan baik, serta mengasingkan diri dari estetika global nan penuh dengan gelimang harta.
Sedangkan pengaruh dari agama Hindu, yaitu menjelaskan tentang ajaran menjauhi global materi dengan bersatunya Brahman dengan Atman melalui kontemplasi. Hal ini sinkron dengan nan terdapat pada Tasawuf dalam Islam, yaitu menjelaskan tentang terjadinya persatuan roh manusia dengan roh Tuhan, nan terdapat pada pengalaman ijtihad.
Setelah itu, tedapat asumsi tentang ilmu kebatinan nan berasal dari pengaruh agama Budha. Dijelaskan bahwa pengaruh dari agama Budha berasal dari konsep Nirwana.
Suatu Nirwana akan bisa dicapai jika meninggalkan dunia, kemudian akan memasuki hayati kontemplasi, serta menghancurkan diri. Hal ini terdapat kecenderungan dengan Islam, yaitu mengenai paham tentang menghancurkan diri buat bisa manunggal dengan Tuhan.
Lalu ada nan beranggapan bahwa tasawuf juga merupakan pengaruh dari filsafat Yunani nan berasal dari pemikiran gaib Pythagoras. Di dalam filsafat Yunani akan dijelaskan tentang roh manusia nan berasal dari loka kudus dan bersih.
Kemudian roh nan kudus tersebut akan turun ke global dan masuk ke dalam tubuh manusia nan memiliki hawa nafsu dunia. Sehingga mengakibatkan roh nan tadinya kudus dan bersih, menjadi roh nan tak suci.
Jika ingin rohnya kembali higienis dan suci, maka para sufi filsafat harus belajar buat bisa memfokuskan pada ilmu pengetahuan dan ilmu filsafat. Selain itu, para sufi filsafat tersebut harus melakukan beberapa pantangan dengan syarat-syarat tertentu.
Roh nan masuk ke dalam janin seorang ibu, berasal dari roh nan kudus dan bersih. Akan tetapi, sebab pengaruh dari global nan penuh dengan hawa nafsu, mengakibatkan menjadi roh nan kotor. Jika ingin berjumpa dengan Tuhan, maka diwajibkan buat membersihkan diri dari hawa nafsu nan dursila dengan melakukan ibadat.
Kemudian terdapat asumsi mengenai pengaruh dari filsafat gaib pythagoras nan dikaitkan dengan filsafat emanasi Plotinus. Filsafat emanasi Plotinus menjelaskan bahwa roh nan memancar dari Tuhan akan kembali lagi ke Tuhan. Kemudian roh nan telah masuk ke dalam tubuh manusia merupakan roh nan kotor dan roh tersebut tak bisa kembali ke Tuhan sebab roh tersebut tak suci.
Roh nan kotor akan tetap hayati di global hingga roh tersebut mampu buat membersihakn diri dengan cara reinkarnasi, jika rohnya sudah bersih, maka akan kembali ke Tuhan dan manunggal dengan Tuhan di bumi. Klarifikasi dari filsafat ini sinkron dengan klarifikasi nan terdapat pada filsafat Pythagoras. Akan tetapi, paham nan menjelaskan tentang pembersihan diri dengan reinkarnasi sangat bertentangan dengan ajaran agama islam.
Akan tetapi, terdapat ilmu kebatinan dalam agama Islam nan sepaham dengan filsafat Plotinus, yaitu mengenai paham nan menjelaskan tentang roh nan sudah higienis akan manunggal dengan Tuhan di dunia.
Itulah beberapa tanggapan mengenai pengaruh dari agama lain tentang ilmu kebatinan. Sedangkan ilmu kebatinan dalam agama Islam itu sendiri, yaitu menjelaskan tentang manusia nan ingin selalu mendekatkan diri dengan Allah SWT. Itulah sejarah Tasawuf, mengenai asumsi dan pengaruh dari masing-masing agama.
Syarat Belajar Tasawuf
Jika Anda ingin belajar tentang tasawuf, terdapat syarat-syarat nan wajib terpenuhi. Syarat-syaratnya, yaitu sebagai berikut.
1. Zahid
Pengertian dari zahid ialah meninggalkan sesuatu hal nan hiperbola dan tetap mengutamakan nan halal.
2. Keyakinan kepada Allah SWT dan Rosul
Seseorang nan belajar tentang ilmu Kebatinan, sangat diwajibkan buat selalu konfiden terhadap Allah SWT dan rosulnya. Dengan suatu keyakinan nan kuat akan bisa menjadi pegangan dalam hidupnya. Seseorang nan konfiden akan Allah SWT dan rosul, tak akan pernah berpaling, matanya hanya digunakan buat menuju jalan Allah SWT, telinganya hanya digunakan buat mendengar kalam Allah SWT dan Rosulnya, sedangkan lidahnya akan selalu digunakan buat berzikir, yaitu selalu mengingat asma Allah SWT.
3. Ilmu
Selalu mempelajari dan mengamalkan tentang ilmu syariat, nan di dalamnya terdapat hal-hal nan akan memperbaiki zhohirnya.
4. Tawakal
Seseorang nan bertawakal berarti dia senantiasa mengisi hari-harinya hanya buat mengingat Allah SWT semata dan selalu bergantung dengan Allah SWT. Selalu menyadari bahwa hanya Allah SWT nan sayang kepadanya melebihi afeksi diri sendiri dan orang tua.
5. Taubat
Selalu bertaubat dan senantiasa minta pengampunan dari Allah SWT.
6. Takut (Khauf)
Selalu takut dan patuh dengan perintah Allah SWT, yaitu dengan selalu menjauhi embargo dan menjalani perintah Allah SWT.
7. Sabar
Selalu sabar akan setiap ujian nan diberikan Allah SWT dan selalu menahan diri buat tak berkeluh kesah dengan segala ujian nan diberikan Allah SWT padanya.
8. Ikhlas
Selalu menjalani ibadah dengan rasa ikhlas nan tulus dan semata-mata sebab Allah SWT.
9. Ridha
Redha merupakan rasa mau menerima dengan bahagia hati atas segala nikmat nan telah diberikan oleh Allah SWT.
10. Selalu mengingat mati
Seseorang nan selalu mengingat kematian, maka dia akan selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah SWT dan selalu beramal kebaikan.
11. Afeksi (Mahabbah)
Selalu ingat kepada Allah SWT dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan semua perintah dan embargo Allah SWT.
Manfaat Mempelajari Ilmu Tasawuf
Terdapat beberapa kegunaan dalam mempelajari ilmu tasawuf. Manfaatnya ialah sebagai berikut.
- Seseorang nan mempelajari ilmu kebatinan bisa membersihkan hatinya.
- Seseorang akan memiliki sikap nan baik dan berjiwa dermawan.
- Hati seseorang akan menjadi tenang dan damai.
- Dapat mengetahui alam nan gaib, yaitu alam nan tak dapat diketahui dengan mata telanjang dan hanya mata batin nan dapat melihatnya.
- Seseorang akan memilki sifat budi pekerti nan baik dengan sesama.
Demikian informasi nan dapat Anda ketahui tentang ilmu tasawuf. Semoga ilmu ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda. Terima kasih telah berkunjung.