Tendangan Pisang
Siapa nan tidak terkesima dengan tendangan pisang David Beckham atau Christiano Ronaldo? Dua pemain tersebut merupakan representasi pemain-pemain unggul global nan mampu melakukan tendangan melengkung bak buah pisang nan tidak sporadis bola hasil tendangan tersebut bersarang di gawang lawan. Untuk melakukan tendangan tersebut tidak hanya butuh teknik menendang nan tinggi, namun mental si pemain sangat mempengaruhi.
Betapa tidak, tendangan pisang dapat terlihat begitu mengagumkan sebab biasanya dilakukan dari jeda jauh (di atas 30 meter dari gawang) dengan kekuatan kaki nan dahsyat sehingga imbas tendangannya mampu mengalirkan bola secara deras dan dengan lintasan nan melengkung.
Apa misteri dibalik itu semua? Talenta alami dan latihan nan dilakukan secara konsisten membuat si pemain nan mempunyai keahlian tendangan pisang seakan mempunyai bisikan hati dan dapat mengukur tendangan seperti apa nan diinginkannya.
Nah, saatnya kita menelisik secara lebih jauh bagaimana sih tendangan pisang jika ditinjau dari aspek sains (hukum fisika)?
Dinamika Bola
Secara umum, mobilitas sebuah benda tegar, katakanlah bola sepak, bisa diuraikan atas mobilitas pusat massa benda terhadap sebuah acuan nan tidak aktif (diam), dan mobilitas benda terhadap suatu sumbu nan melewati pusat massa. Jika, sebutlah gaya gravitasi merupakan satu-satunya gaya nan mempengaruhi pada bola maka pusat bola bergerak dalam lintasan parabola pada bidang vertikal.
Gerakan tersebut merupakan mobilitas melengkung (tidak lurus) namun dalam arah vertikal ke bawah. Dalam selang waktu nan sangat pendek dan kecepatan nan tinggi lengkungan berbentuk parabola tersebut akan membentuk garis lurus. Gerakan kedua berupa mobilitas spin, yakni mobilitas melingkar terhadap suatu sumbu putar. Kombinasi kedua mobilitas inilah nan memungkinkan bola berbelok ke samping kiri atau kanan.
Kesimpulannya, tendangan pisang merupakan tendangan nan membuat bola memiliki kedua macam mobilitas tersebut.
Tendangan Pisang
Jika demikian, bagaimana tendangan dapat dilakukan? Dapat dijelaskan seperti ini: lintasan nan disesuaikan dengan keinginan pemain (mau melengkung ke arah mana) sangat tergantung pada mobilitas spin nan sahih dan arah kecepatan awal bola nan tepat. Jika tendangan melewati pusat bola arah tendangan nan segaris dengan garis tengah maka tidak akan terjadi mobilitas spin, oleh karenanya dapat dipastikan bola nan dihasilkan tidak akan bergerak melengkung.
Namun, apabila tendangan di titik nan sama tetapi mampu membentuk sudut terhadap garis tengah bola maka arah kecepatan bola dipastikan akan bergerak melengkung atau nan kita sebut sebagai tendangan pisang.
Tendangan pisang dilakukan sangat tergantung dari posisi dimana si pemain akan melakukannya. Biasanya tiap-tiap klub mempunyai spesialisasinya masing-masing nan didasarkan pada posisi tersebut. Misalnya, Roberto Carlos nan menendang dengan kaki kiri, maka ia akan melakukannya dari sisi kiri gawang versus sebab jika tendangan diambil oleh pemain nan mengeksekusi dengan kaki kanan sulit sekali buat dilakukan.
Perlu dicermati, bahwa ketika tendangan dilakukan keadaan udara di sekitar bola jelas akan sangat mempengaruhi arah mobilitas bola. Dimana keadaan udara itu sering disebut laminar ataupun turbulen. Di samping itu, udara ternyata sangat memberikan kendala terhadap arah mobilitas bola. Besar kendala tersebut sangat dipengaruhi oleh kecepatan maupun kekasaran dari permukaan bola tersebut.
Apabila, katakanlah di saat bola sudah melayang mendekati gawang keadaan udara di sekitar bola menyebabkan imbas magnus di sekitar bola menjadi maksimal maka gerakan bola akan tajam berbelok dan membuat sang kiper sulit buat melakukan antisipasi.
Intinya, tendangan pisang selain dipengaruhi oleh kecakapan teknik juga sangat dominan dipengaruhi oleh keadaan udara selain juga keberuntungan si penendang. Yang jelas masuk atau tidak masuk bagi penonton tidak menjadi masalah, nan krusial arah lengkung bola sudah mampu menghibur.