Langkah Menulis Puisi
Sekian banyak teman menghiasi kehidupan tetapi tak mudah menemukan seorang nan pantas dijadikan sahabat sejati. Sahabat sejati keberadaannya sangat krusial dalam kehidupan, ibarat embun pagi ketika matahari pagi mulai terbit dan bersiap menyinari bumi. Arti sahabat sejati nan begitu mendalam bisa diungkapkan melalui puisi arti sahabat . Puisi tersebut diungkapkan dengan tulus dan jujur.
Seseorang bisa meneteskan air mata ketika melihat sahabat sejatinya tersakiti. Sebaliknya, luapan kegembiraan muncul seketika melihat sahabat memperoleh kebahagiaan.
Sahabat sejati bisa memberikan kenyamanan dan kehangatan dalam berbagi cerita kehidupan karena sahabat tak mempunyai hati nurani nan buruk. Keinginan melukai sahabat baik hati maupun perasaan bahkan secara fisik tak akan pernah terbersit sedikit pun di dalam pikiran maupun dalam kehidupan nyata. Saling memberi dan menerima tanpa rasa pamrih buat memperoleh sesuatu ialah ciri-ciri sahabat sejati.
Kekecewaan terhadap sahabat sejati bisa muncul begitu saja sebab sebuah alasan nan menyakitkan. Secara diam-diam, kita mengharapkan dan melakukan suatu hal nan tak pernah terlintas dalam pikiran sahabat kita. Dalam tingkat ini, kedekatan nan terjalin mengandung makna berbeda dan pengertian hanya berlaku sebagai seorang teman biasa atau teman akrab.
Puisi Arti Sahabat
Sahabat sejatiku, masih adakah dalam ingatanmu
Di saat kita saling berbagi
Aku datang menghampirimu dan membawa kotak sejuta impian
Kuperlihatkan semua kekayaanku
Kita selalu sependapat bahwa kita nan terkuat
Kebanggaan dan rasa arogan masa muda selalu melekat
Aku pejabat kamu pejabat
Aku penjahat kamu penjahat
Makna sahabat lebih dari sekedar teman seperjuangan
Memegang pundakku dan tak melepaskan
Bila saya mulai lelah,
Kamu tak pernah mengalah
Membantuku berdiri dan berjalan
Aku selalu membanggakanmu,
Kamu pun selalu menyanjungku
Aku dan kamu sahabat sejati
Kita bermain bersama,
Kita melupakan segalanya
Langkah Menulis Puisi
Sahabat sejati ialah seseorang nan setia memberikan dukungan, semangat, dan nasihat buat menjalani setiap langkah dalam kehidupan. Banyak cara dilakukan orang buat mengungkapkan kekaguman perasaan terhadap arti sahabat. Ada nan menuangkannya dalam bentuk lirik lagu arti sahabat dan ada pula nan menulis puisi arti sahabat.
Segala cara mengekspresikan perasaan kepada sahabat kembali kepada keahlian masing-masing. Menulis puisi , khususnya puisi arti sahabat dianggap sebagai cara paling cocok mewakili gejolak emosi nan terpendam di dalam perasaan. Pada umumnya, menulis puisi dipelajari secara belajar sendiri melalui proses pengamatan puisi-puisi nan sudah ada.
Pengetahuan mengenai rima, diksi, dan irama harus terus dikembangkan meskipun tak terlalu mendalam. Mengingat, puisi hanya perlu memilih kata-kata nan bisa menimbulkan kesan keindahan. Dalam hal ini, kata-kata tak saja bermakna tepat tetapi diiringi pulan oleh bunyi nan berirama.
Pada prinsipnya, puisi tersusun atas dua unsur, yaitu unsur tematik dan unsur sintaksis. Unsur tematik atau dikenal pula dengan istilah unsur semantik mengarah pada struktur batin. Sementara itu, unsur sintaksis menuju pada arah struktur fisik puisi. Struktur fisik meliputi irama, rima, diksi, dan licentia poetica .
Irama berkaitan erat dengan pengulangan kata, frasa, kalimat, dan bunyi secara teratur dalam sebuah baris puisi. Irama membuat pergantian tinggi dan rendah, atau panjang dan pendek kata agar menciptakan gelombang nan memperlihatkan estetika puisi.
Rima disebut juga persamaan bunyi bermanfaat buat menambah estetika puisi melalui pengulangan bunyi berselang. Pengulangan ditemui dalam larik maupun pada akhir puisi dengan tekanan, nada tinggi, atau perpanjangan suara.
Diksi ialah pilihan kata nan lebih dipengaruhi oleh gaya khas penulis dalam mengekspresikan diri lewat puisi. Secara umum, diksi juga diartikan sebagai seni berbicara nan menekankan intonasi atau cara mengucapkan puisi secara jelas agar mudah dipahami meskipun puisi ditulis dengan unsur nan kompleks dan ekstrim.
Licentia poetica , merupakan sebuah istilah nan ”menghalalkan” seorang penulis karya sastra termasuk penulis puisi mengabaikan kaidah tata bahasa Indonesia nan baku. Sebuah izin atau ratifikasi tak tertulis agar puisi bisa menimbulkan sensasi-sensasi nan diinginkan oleh penulis. Secara mendasar, menulis puisi bisa ditempuh melalui empat langkah berikut ini.
Pertama, menggali informasi dengan cara mengamati, membaca, dan merasakan setiap kerjadian dan pengalaman pribadi. Informasi tersebut dikumpulkan sebagai logistik kata-kata puisi nan dibuat secara universal atau sosial kemasyarakatan.
Kedua, memilih ide atau gagasan nan dianggap menarik dari permasalahan nan diperoleh sebagai bahan perenungan. Pemikiran dan penafsiran ide dilakukan sinkron konteks, tujuan, dan pengetahuan nan dipunyai.
Ketiga, menulis puisi dengan menggunakan seluruh energi kreatif, intuisi, dan khayalan agar menemukan rangkaian kata-kata nan bermakna dan terbaca sebagai sebuah puisi. Termin penulisan menjadi proses nan paling rumit dan sangat menentukan kualitas puisi maka perlu pengetahuan dan pengalaman buat menemukan kata maupun kalimat nan mengesankan.
Keempat, melakukan koreksi kata, kalimat, baris, dan bait melalui proses membaca berulang-ulang. Dari sinilah, penulisan puisi dilakukan dengan perubahan atau penggantian kata atau kalimat nan dinilai kurang tepat kemudian menyusun kembali menjadi paduan kata nan tepat. Proses ini membutuhkan waktu nan lama sebelum puisi benar-benar akan disebarluaskan tanpa pemugaran atau perubahan lagi.
Menulis Berdasarkan Sumber Ide
Sebagian orang menilai bahwa menulis puisi mudah dikerjakan ketika perasaan sedang tenang dan berada di loka nan sunyi. Sebagian lain, mengatakan bahwa puisi bisa ditulis di mana pun dan kondisi apa pun. Majemuk cara bisa dipilih buat mengasah keterampilan menulis puisi, di dalamnya juga perlu ditemukan cara menemukan sumber ide penulisan.
Proses perenungan terhadap sebuah peristiwa pribadi atau orang lain merupakan salah satu sumber ide. Sumber lainnya bisa ditemukan dari panduan menulis puisi didasarkan atas catatan harian nan dikumpulkan dari berbagai kejadian nan dilihat dan dirasakan. Berikut ini langkah menulis puisi dengan cara perenungan.
1. Mencari loka nan nyaman dan menyenangkan hati buat menulis sebuah puisi, seperti di kamar, di bawah pohon, dan sebagainya.
2. Menutup mata sejenak dan memikirkan mengenai hal-hal nan menyenangkan atau menyedihkan.
3. Berimajinasi mengenai loka nan menimbulkan kesedihan atau kesenangan menggunakan kepekaan dan panca indra.
4. Mulai merenungkan segala perasaan nan muncul dari kesedihan dan kesenangan sebagai bagian dari pemberian Tuhan.
5. Meresapi dalam hati kemudian membuka mata secara perlahan.
6. Mengungkapkan semua perasaan dalam hati menjadi bentuk puisi.
Sementara itu, ide penulisan puisi diperoleh dari catatan harian ditempuh dengan langkah-langkah berikut ini.
1. Menulis kata kunci dari berbagai peristiwa nan dilihat ke dalam buku catatan harian.
2. Mulai membaca dan merenungkan isi catatan harian tersebut.
3. Melakukan seleksi terhadap kata-kata, yaitu menghilangkan kata nan tak krusial dan menambahkan kata-kata menarik nan belum ada.
4. Menghilangkan beberapa baris nan dinilai tak penting.
5. Mengatur urutan baris-baris nan beberapa di antaranya sudah dihilangkan.
6. Membaca ulang hasil susunan baris-baris tersebut.
7. Menyunting setiap baris menjadi baris puisi nan mengesankan.
Berawal dari ide , maka bisa dilanjutkan dengan menentukan tema atau pokok persoalan nan akan dibuat dalam bentuk puisi. Sebuah tema dikembangkan dengan melihat masalah nan diperoleh dari pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil pengamatan disaring hingga ditentukan dipakai dalam ungkapan isi puisi.