Tertarik buat berbisnis parcel paket lebaran?
Ibu-Ibu berbondong-bondong buat banting setir dan melakukan pekerjaan musiman ini demi meraup laba berlipat. Mereka bahkan rela menghabiskan waktunya seharian buat melakukan bisnis nan katanya menguntungkan ini. Namun, bisnis ini hanya dapat bertahan sebulan atau musiman semata. Benarkah? Bisnis apa itu?
Menjelang hari raya Idul Fitri, bisnis ini dapat dibilang berada di puncak prestasi. Apalagi kalau bukan bisnis parcel. Yah, bisnis parcel buat paket lebaran mengalami masa kejayaan di bulan-bulan tertentu, salah satunya Idul Fitri.
Walaupun pemerintah sudah melarang adanya pemberian paket lebaran berupa parcel kepada para pejabat tinggi, namun bisnis paket lebaran berbentuk parcel ini nyatanya tak juga surut pada saat musim lebaran.
Para pengusaha bisnis parcel buat paket lebaran masih berpeluang buat terus mengeruk laba nan hanya dapat didapat di momen-momen eksklusif ini.
Bila kita berhipotesis, kentungan nan didapat pengusaha parcel paket lebaran memang naik drastic kala Idul Fitri hampir tiba. Bayangkan saja total jumlah penduduk Indonesia nan kurang lebih ada 200 juta jiwa tersebut.
Bila kita ambil kemungkinan terkecil saja yaitu 1% dari 200 juta jiwa tersebut sebagai konsumen paket lebaran, berarti ada sekitar 2 juta jiwa nan akan berbondong-bondong buat membeli parcel buat paket lebaran.
Ehm… kalikan saja dengan harga parcel dan kurangi dengan harga pokok penjualan, dan lihatlah angkanya sungguh menggiurkan bukan.
Umumnya mereka membeli parcel buat diberikan pada sanak saudara atau rekanan bisnis. Hal ini sah-sah saja dilakukan, toh tujuannya buat mempererat tali silaturahmi.
Tertarik buat berbisnis parcel paket lebaran?
Bila tertarik dan ingin mencoba, berikut ini nan harus kita lakukan:
1. Tentukan Siapa Sasaran Pembeli Kita
Kita harus menentukan, siapakah sasaran pasar kita. Hal ini berkaitan dengan kapital nan kita miliki juga. Apakah sasaran pasar kita kelompok menengah ke bawah atau mungkin kelompok menengah ke atas. Hal itu harus kita tentukan dari awal.
Bisnis parcel memang dikenal dengan produk nan agak mahal bagi kalangan rakyat Indonesia. Namun tak menutup kemungkinan bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah ikut membeli parcel. Sebab parcel hanya dibeli setiap setahu sekali, bilamana kita bidik waktu berjualan ialah Idul Fitri. Sehingga bagi kalangan ekonomi nan berkecupan mempunyai waktu buat menabung selama setahun penuh, demi memberikan hadia parcel kepada orang nan mereka sayangi.
Pasar kalangan menengah ke atas merupakan sasaran konsumen nan sangat cocok buat jenis bisnis ini. Namun perlu diingat persainagan buat merebutkan konsumen dari level ini juga banyak. Sehingga membutuhkan kerja keras dan terarah agar bisa merebut hati para calon konsumen tersebut. Sebenarnya ada banyak cara buat memikat hati dari seorang konsumen agar memilih parcel pilihan kita. Tentu saja setiap daerah mempunyai kesukaan dan Norma nan berbeda mengenai isi dan model dari parcel.
Parcel nan didesain latif dan berwarna-warni umumnya lebih disukai oleh sebagian besar orang, karena corak warna-warni memberikan perbedaan makna seremoni terhadap sebuah momen atau hari besar. Boleh saja membuat parcel dengan rona nan tak terlalu banya dan mencorak, namun tetap memperhatikan desain nan elegan dan cantik. Karena kalangan elit biasanya juga menyukai parcel nan tak terlalu norak. Solusinya adalah membuat jenis desain dari parcel dalam 2 macam atau lebih, tergantung dari minat para calon pembeli.
2. Tentukan Apa Yang Akan Kita Jual Untuk Paket Lebaran
Paket lebaran tidak harus diisi makanan, dapat juga dengan: pakaian, peralatan make up, buku, dan pernak-pernik lainnya. Dapat jadi, kita menjual paket lebaran nan berbeda dari kebanyakan orang.
Buku misalnya, dengan pangsa pasar ialah orang-orang nan memiliki minat tinggi terhadap buku, yaitu golongan: penulis, editor, wartawan, dan mahasiswa (mungkin). Dapat jadi kita menjual paket buku buat paket lebaran kita. Sepertinya ini menarik sebab berbeda dari biasanya.
Melakukan survei terhadap pasar konsumen setidaknya dilakukan sebelum memutuskan buat membuat parcel. Kegemaran masyarakat harus bisa diprediksi oleh pengusaha, ini bermanfaat agar produk nan akan dibuat sinkron dengan kebutuhan pasar. Sehingga penerimaan dari para konsumen menjadi besar, daripada kita melakukan uji coba produk dan gagal dengan menanggung banyak kerugian.
Mendekati hari puasa atau saat Ramadhan sedang berlangsung, sebaiknya para pengusaha parcel melakukan beberapa survei di sekitar lokasi rumah atau usahanya. Bisa melalui perbincangan nan ringan dengan para tetangga, para pejalan kaki, ataupun para pemilik bisnis terdekat. Momen tersebut juga dapat langsung digunakan buat memperkenalkan usaha nan sedang dijalankan, jangan lupa buat membawa kartu nama. Akan lebih baik bila memberikan risalah promosi kepada mereka, agar bisa dijadikan acum dalam menentukan harga parcel dan jenis parcel nan kita jual.
3. Sesuaikan Dengan Modal
Tak harus dengan kapital besar, sebab kapital kecilpun bisa. Dengan kapital nan kecil kita dapat membuat paket lebaran nan "mini" juga, misalnya berisi peralatan sekolah atau apapun nan tak berbiaya besar.
Parcel mini bisa menjadi solusi bagi mereka nan bermodal tak terlalu besar, dengan parcel mini maka biaya pembuatan akan lebih murah. Dan juga parcel nan dibuat akan menjadi semakin banyak. Selain parcel mini, bisa juga membuat parcel nan ditargetkan buat kalangan menengah ke bawah. Buatlah harga jual parcel dengan kisaran di bawah lima puluh ribu rupiah. Harga tersebut kemungkinan besar diminati oleh mereka nan berkantong tipis.
Jangan berkecil hati bila bermodalkan sedikit, sebab bisnis besar bukanlah bisnis nan bermodalkan uang banyak. Namun bisnis kecil nan tetap berkembang dari waktu ke waktu. Buatlah catatan pengeluaran dan pendapatan dengan rinci, serta jangan sampai mencampurkan keuangan pribadi dengan bisnis. Apapun kondisinya, sebab sekali melakukannya akan keterusan dan merugikan bisnis nan dibangun.
4. Tentukan Supplier
Boleh juga kalau kita bekerja sama dengan pemasok, sebab dengan begitu kita dapat mendapatkan harga nan miring. Apalagi bila pemasok ialah orang nan kita kenal.
5. Kemas Dengan Indah
Packing dan packaging ialah dua hal penting. Pembeli tentunya akan tertarik membeli barang-barang nan terlihat bagus. Yah, tentunya bagus luar dalam, sebab bila bagus luarnya aja itu namanya menipu.
6. Pasarkan
Bila semua persiapan sudah selesai, termin berikutnya yaitu memasarkan. Ini ialah termin penting. Buat apa membuat barang bagus-bagus dan susah-susah serta berbiaya besar bila tak laku di pasaran. Pemasaran dapat kita lakukan baik secara langsung maupun tidak.
Langsung misalnya kita langsung mendatangi target dan menjelaskan paket produk nan kita tawarkan. Kita dapat mempergunakan momen arisan, pengajian, atau bazaar Ramadhan. Dapat juga secara tak langsung misalnya dengan mempromosikannya di blog, FB, atau jejaring sosial lainnya.
Tips-tips di atas dapat dilakukan bila kita ingin terjun tuk sementara di bisnis musiman nan menggiurkan tersebut.