Manajemen Islami

Manajemen Islami

Manajemen bisnis merupakan sebuah dasar nan perlu diketahui dan dipahami serta dijalankan oleh setiap pihak nan hendak menjalankan kegiatan bisnis. Karena tanpa memahaminya, maka sebuah usaha nan dijalankan tak akan berjalan sebagaimana mestinya, serta tak mencapai hasil nan optimal.

Hal ini sebab dalam sebuah bisnis, pemikiran nan perlu dikedepankan bukan sekadar tentang bagaimana menjual sebuah produk sebanyak mungkin. Dan juga tentang bagaimana dapat meraup laba nan sebesar-besarnya. Dalam bahasan manajemen bisnis modern, ada pemikiran nan lebih luas daripada sekadar kedua komponen tersebut.

Dalam manajemen bisnis modern, kita harus mengenal tentang kebutuhan konsumen. Hal ini merupakan hal nan absolut mengingat dari konsumenlah kita akan dapat mendapatkan laba dari bisnis nan dijalankan. Selain itu, konsumen merupakan komponen krusial nan akan menentukan apakah sebuah bisnis dapat terus berjalan secara kontinyu atau hanya berumur sesaat saja.



Manajemen Bisnis Modern

Dalam pemahaman manajemen bisnis modern, ada enam hal pokok nan menjadi sorotan primer buat dikaji. Kesemuanya memiliki keterkaitan nan saling berhubungan dan tak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Dan apabila kita ingin meraih kesuksesan dari sebuah bisnis, kita harus memahami dan menjalankan keenam komponen tersebut.

Keenam komponen dalam manajemen bisnis modern tersebut diantaranya ialah :

1. Kepuasan Pelanggan ( customer satisfaction )

Pelanggan nan puas merupakan kunci penentu apakah sebuah bisnis dapat sukses atau tidak. Jika konsumen dapat puas dengan bisnis nan kita tawarkan, mereka bukan hanya akan kembali kepada kita. Melainkan, mereka akan menjadi media promosi nan efektif dengan mengajak orang lain buat menjadi konsumen kita juga.

Oleh sebab itu, setiap pemilik bisnis nan benar-benar menginginkan laba nan besar dating kepada mereka maka nan paling primer perlu buat diperhatikan ialah tercapainya kepuasan konsumen akan barang atau produk nan mereka hasilkan.

Jadi, dengan ini, para pemilik bisnis tersebut akan memperhatikan setiap detail dari produk nan akan dihasilkan. Hal ini baik menyangkut mengenai bahan primer penyusun produk, barang tambahan atau pelangkap dan nan tidak boleh diremehkan ialah distribusi atau pun penyampaian barang kepada konsumen.

Bias jadi barang telah diproduksi dengan sangat luar biasa. Karena memang telah diperhatikan dengan sahih setiap bahan penyusunnya. Namun pelaku bisnis melupakan hal distribusi sehingga barang nan telah luar biasa ini masih belum bisa menyebabkan konsumennya puas.

Distribusi nan jelek misalnya produk tersebut tak bisa diperoleh dengan mudah oleh konsumen. Konsumen merasa kesulitan buat mencari dan menemukan barang tersebut di pasaran.

Atau jika memang barang tersebut sudah bisa diperoleh namun, para penyaji memberikannya dengan tanpa memperhatikan etika dan tata cara pemberian produk kepada konsumen nan baik. Hal ini pun tetap saja menyebabkan konsumen tak puas sehingga meninggalkan produk ersebut dan beralih kepada produk lain nan homogen namun bisa memberikan kepuasan kepada mereka.

Tidak sporadis kita temui di berbagai area pertokoan para pramuniaga nan tidak ramah. Seakan mereka tak membutuhkan para pembeli buat membeli barang nan mereka jual.

Dengan pramuniaga nan tidak ramah ini tentunya akan menyakiti hati pembeli sehingga hasilnya sangatlah jelas bahwa pembeli itu akan mengurungkan niat mereka buat membeli produk tersebut.

Layaklah setiap dari pelaku bisnis benar-benar menanamkan paham "pembeli ialah raja" kepada seluruh pegawainya bahkan sampai pegawai nan paling akhir. Justru pegawai nan langsung berhubungan dengan pembeli inilah nan memiliki tanggung jawab nan paling besar buat memberikan kepuasan nan itnggi kepada pembeli atau konsumen.

Dengan semua kolaborasi ini maka tentunya kepuasan konsumen akan lebih terbuka peluangnya buat tercapai. Jika memang konsumen sudah merasa puas akan produk nan telah tersaji dan mereka beli maka tentunya mereka akan terus memakai produk tersebut. Bahkan secara tak langsung mereka akan menjadi corong promosi tersendiri bagi produk nan sudah mereka beli.

2. Pelayanan Yang Unggul (service Excellent)

Sebuah bisnis mungkin dapat ditiru oleh pihak lain. Namun, dengan adanya pelayanan nan baik, akan dapat menjadi pembeda antara produk nan kita tawarkan dengan apa nan ditawarkan oleh pesaing.

Hal ini tentunya masih berhubungan dengan kepuasan konsumen nan bisa tercapai. Seperti nan telah dijelaskan di atas bahwa pelayanan nan unggul sangatlah dibutuhkan. Hal ini akan menambah nilai plus dari produk nan ditawarkan.

Produk nan sudah bagus akan menjadi lebih bagus lagi bahkan tampak luar biasa dengan pelayanan nan bagus. Produk nan masih tampak biasa saja bisa ditutupi dengan pelayanan nan bagus. Jelaslah pelayanan nan unggul ini akan membuat produk nan ditawarkan lebih disukai oleh konsumen sehingga kepuasan konsumen akan lebih mudah tercapai.

Sebaliknya, produk nan bagus akan terkurangi nilai kesempuranaanya jika diberikan dengan pelayanan nan buruk. Bahkan bias jadi nilai paripurna dari produk tersebut tak hanya akan berkurang namun juga tertutupi oleh pelayanan nan buruk.

Semua pegawai nan berhubungan dengan pelayanan ini haruslah selalu mengutamakan bagaimana caranya buat menyajikan produk secara paripurna ke tangan konsumen. Karena hal ini juga menentukan kepuasan pelanggan atau konsumen.

3. Kemampuan

Komponen ini menyangkut tentang kapabilitas kita dalam melakukan bisnis. Dengan adanya kemampuan atas bisnis nan dijalankan, merupakan salah satu indikasi bahwa produk nan dihasilkan pun akan berkualitas.

Kemampuan memang bisa dipelajari. Kemampuan mengolah bisnis bisa diperoleh dengan jalan pendidikan formal atau pun hanya dengan melakukannya dalam kancah kehidupan ini.

Namun memang kemampuan dalam mengolah bisnis sangatlah dibutuhkan dalam menjalankan sebuah bisnis. Dengan kemampuan ini, bisnis nan dijalankan bisa dilakukan dengan baik. Setiap permasalahan nan timbul bisa dengan segera dipecahkan sehingga tidak akan pernah sampai menganggu kestabilan dari bisnis nan ada.

Dengan kemampuan bisnis ini pula, maka akan dilakukan banyak pembaharuab dalam bisnis. Dengan ini kualitas dan mutu dari produk nan dibuat akan tetap terjaga bahkan terus meningkat.

4. Efisiensi

Efisiensi menyangkut proses nan dijalankan dengan cermat dan meniadakan aktivitas nan dianggap kurang perlu dilakukan. Hal ini juga akan berpengaruh pada keberhasilan menjalankan bisnis.

Dengan efisiensi ini akan dihapus banyak hal nan tidak berguna nan hanya membebani dalam proses produksi. Hanya akan dilakukan semua hal nan memang benar-benar dibutuhkan.

5. Transparansi/ kejujuran

Dengan adanya kejujuran, akan menimbulkan kepercayaan dari konsumen atas produk nan kita tawarkan. Hal ini merupakan cara buat menjaga keberlangsungan kerjasama transaksi antara produsen dan konsumen.

Memang tidak banyak bisnis nan dijalankan dengan mengutamakan kejujuran. Namun jika memang kejujuran diutamakan, hal ini akan menambah nilai lus dari bisnis ini di mata para konsumen. Dan ini akan semakin menambah ketertarikan mereka buat menggunakan produk nan dihasilkan tersebut.

6. Persaingan nan Sehat

Persaingan nan sehat akan menyebabkan keberhasilan bagi semua pihak serta menguntungkan konsumen. Jika persaingan dilakukan dengan tak sehat, nan akan terjadi ialah sikap saling menjatuhkan dan berdampak pada kehancuran dari semua pihak nan bersaing tersebut.



Manajemen Islami

Sebagai salah satu agama besar di dunia, Islam sudah menunjukkan sistem bisnis nan menggunakan konsep manajemen bisnis modern. Hal ini sebagaimana nan dicontohkan oleh Nabi Muhammad nan juga merupakan seorang pebisnis nan sukses.

Dari semua konsep manajemen bisnis modern nan saat ini dikembangkan, pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari apa nan pernah dilakukan Nabi Muhammad pada saat melakukan kegiatan perdagangan. Kunci dari semua konsep tersebut ialah sikap jujur.

Dengan kejujurannya, Nabi Muhammad mampu merangkum semua konsep manajemen bisnis nan ada. Sebab, sikap jujur Nabi mampu membawa konsumen merasa puas, dan percaya dengan produk nan ditawarkan oleh Nabi Muhammad.

Salah satunya, Nabi Muhammad selalu menyampaikan kepada pelanggannya tentang apa saja kelemahan dan kekurangan dari produknya. Selain itu, Nabi Muhammad juga cukup jujur dalam memberikan harga jual atas barang dagangannya. Hal ini menjadikan barang nan dijualnya lebih murah daripada pedagang lain. Serta pelanggan dapat tahu tentang laba serta kerugian jika membeli barang nan didagangkan oleh Nabi Muhammad tersebut.

Demikianlah manejemen bisnis modern dan islam.