Populasi Orang utan terancam punah
Sebagian besar orang seringkali memberi persepsi nan sama antara kera dengan monyet. Padahal, sebetulnya kera dan monyet berbeda. Disparitas nan mencolok yaitu kera memiliki postur tubuh lebih besar daripada monyet. Selain itu, kera tak memiliki ekor, sedangkan monyet memiliki ekor nan digunakan sebagai lengan tambahan buat berayun di pohon.
Jenis-Jenis Kera
Kera termasuk bangsa primata nan terdiri dari empat jenis, yaitu gorila, simpanse, orang utan, dan siamang. Jenis-jenis kera ini hayati di hutan dengan makanan pokok dedaunan, kacang, buah-buahan, dan ada juga nan memakan serangga. Gorila dan simpanse hanya hayati di Benua Afrika, sedangkan orang utan dan siamang hayati di Asia Tenggara.
Keempat jenis kera itu memiliki ciri berbeda antara satu dengan nan lainnya walaupun semuanya termasuk ke dalam jenis-jenis kera. Karakter kera hampir mirip dengan manusia, kera besar memiliki taraf IQ nan lebih tinggi dari pada monyet ekor panjang.
- Gorila
Gorila ialah jenis kera (primata) terbesar di antara tiga jenis lainnya. Gorrila memiliki nama latin Troglodytes gorilla . Memiliki paras nan paling sangar dibanding nan lainnya. Berwarna cokelat cenderung hitam dengan rambut tebal dan kaku. Hewan ini memiliki taraf kecerdasan nan tinggi. Namun, gorila masih berjalan menggunakan kedua kaki dan kedua tangannya. Uniknya, gorila memiliki tangan nan lebih panjang dibanding kakinya.
Telinganya kecil, namun memiliki tubuh nan berotot besar. Gorila tergolong hewan nan memakan segala atau dinamakan omnivora. Selain memakan sayuran, ia merupakan hewan nan memakan serangga. Ia hayati dengan keluarganya. Biasanya, jika akan tidur, ia akan menyiapkan loka tidur nan terbuat dari dedaunan, tangkai, atau dari rerumputan.
Habitat orisinil gorilla terdapat di Afrika, tepatnya di Kongo, Zimbabwa dan pedalaman hutan hujan di benua hitam. Di alam bebas gorilla hayati berkoloni, dalam satu kelompok terdapat 10 sampai 15 ekor nan dipimpin satu raja. Gorilla lebih banyak hayati di tanah dari pada bergelantungan pada pohon. Setiap koloni memilik area teotorial sendiri. Jika ada gorilla asing nan masuk wilayahnya, akan diserang oleh kawanan penunggu.
Gorila merupakan monyet pemalu, dia lebih suka menghindar dari manusia, tapi ketika dia merasa terancam gorilla akan menyerang orang dianggap musuhnya. Agresi gorilla sangat mematikan, dan tidak terduga-duga, oleh sebab itu manusia harus hati-hati mendekati gorilla.
- Simpanse
Simpanse ialah spesies kera nan masuk ke dalam genus Pan . Ia hayati di hutan tropis di Benua Afrika. Kulitnya berwarna hitam kecoklatan dengan bulu hitam. Kera jenis simpanse termasuk anggota keluarga hominidae . Kera jenis ini memiliki IQ nan tinggi dari pada primate lainnya. Struktur dan volume otaknya hampir mirip dengan manusia. Itulah sebabnya simpanse sering dijadikan hewan percobaan oleh manusia, terutama buat mencoba teknologi-teknologi baru nan nantinya akan digunakan manusia.
Nama latin simpanese Pan troglodytes , merupakan hewan orisinil Afrika, populasinya terdapat di Afrika Barat dan Afrika Tengah. Simpanse hanya ada di Afrika, hidupnya berkoloni.Satu kawanan terdiri dri 10 sampai 20 ekor nan dan memiliki satu pemimpin.
Pola makan simpanse ialah omnivore dia makan apa saja, tumbuhan, buah-buahan dan daging. Ketika berburu mangsanya seperti kera ekor panjang, sang raja mengerahkan semua anak buahnya buat mengepung buruannya. Demikian juga ketika ada invansi dari simpanse asing, bakalan terjadi perkelahian, mengusir simpanse asing keluar dari wilayah teotorialnya.
- Bonobo
Bonobo / Pan paniscus merupakan kera besar nan masih berkerabat dengan simpanse, masuk dalam genus simpanse pan. Perbedaanya pada fisiknya, bonobo memiliki postur tubuh nan lebih kecil dari simpanse. Habibat alami bonobo berada di Afrika tepatnya di Congo, meraka menghuni hutan hujan di Afrika. Makanan bonobo sama seperti simpanse yakni omnivora.
- Orang Utan
Inilah kera besar nan habitat aslinya hanya ada di hutan belantara Sumatera dan Kalimantan. Namanya orang utan atau pongo pongo . Orang utan nan jumlahnya terbanyak berada di Kalimatan. Berwarna cokelat kemerah-merahan dan memiliki kepala bulat. Bagian kepalanya terlihat walaupun tertutup rambut sebab rambutnya jarang-jarang, tak setebal jenis lainnya. Terutama, jika ia masih kecil. Jika sudah matang secara seksual, orang utan jantan akan memiliki pelipis nan gemuk di kedua pelipisnya.
Kekerabatannya dekat dengan manusia sehingga memiliki kecenderungan DNA sebesar 96,4% dengan manusia. Hal itu membuat orang utan memiliki banyak kemiripan dengan manusia, seperti bentuk dan jumlah jari tangan dan kaki, indera nan dimiliki, maupun bentuk telapak tangannya. Tingginya dapat mencapai 1,5 meter.
- Siamang
Ciri khas kera ini memiliki paras berbentuk cincin dan berwarna putih. Tubuhnya ditutupi rambut lebat, kecuali di bagian wajah, telapak tangan dan kaki, dan ketiak. Siamang berwarna hitam legam berlengan panjang dan hayati pada pohon-pohon. Mereka hayati hanya pada kelompok kecil, paling banyak 3 ekor dan tak memiliki loka tidur spesifik seperti kera lainnya.
Siamang termasuk jenis hewan nan takut pada air seperti kucing. Suaranya sangat keras dan dapat terdengar sampai jeda 6,5 meter. Kera jenis ini sangat tangkas dalam hal bergelantungan dari pohon ke pohon. Ini disebabkan ia mempunyai anyaman antara jari kedua dan ketiganya.
Walaupun memiliki lima jari, ketika berayun di pohon, ia hanya menggunakan empat jari tangannya. Ia juga memiliki taraf kecerdasa tinggi dibanding hewan jenis lainnya. Mereka menyapih anaknya sampai berusia satu tahun. Kera jenis ini termasuk hewan hewan pemakan daging nan memakan tumbuhan maupun serangga.
Jenis-jenis monyet berukuran kecil
Primata jenis kedua dikategorikan monyet dengan ukuran kecil. Monyet merupakan primata kecil nan memiliki ekor panjang, hidupnya lebih banyak di pohon, sebab mereka lebih banyak memakan tumbuhan dan buah-buahan.
- Lutung
Lutung merupakan salah satu jenis primata orisinil Indonesia nan populasinya terancam. Lutung bernama latin Trachypithecus auratus. Sebaran populasi lutung merata di Asia Tenggara, dari Vietnam, Thailand sampai ke seluruh pulau besar di Indonesia, termasuk Bali. Lutung merupakan hewan diurnal nan aktifitasnya pada siang hari. Primata ini merupakan hewan colonial nan hidupnya berkelompok. Makanan lutung lebih banyak memakan tumbuhan, buah-buahan hutan dan serangga. Primata ini seluruh hidupnya banyak dilakukan diatas pohon / arboreal.
Lutung dapat di kenali dari fisiknya nan dibalut bulu rona hitam legam, pada kepala terdapat jambul. Sedangkan pada anak lutung bulunya sangat berbeda jauh dengan lutung dewasa. Anak lutung bulunya berwarna coklat keemasan, ketika umur satu tahun bulunya berubah menjadi hitam.
- Kera Ekor Panjang
Monyet ekor panjang / Macaca fascicularis ialah primata genus orisinil Asia Tenggara. Populasinya hampir merata di Seluruh negara –negara di Asia Tenggara kecuali, Papua. Monyet ekor panjang hidupnya secara berkoloni dan memiliki wilayah kekuasaan / teotorial. Populasi monyet ini di alam liar sangat banyak, bahkan disebagian loka monyet ekor panjang menjadi hama pertanian.
Primata jenis ini sangat adaptif dengan berbagai daerah,dari penggunungan sampai wilayah pantai mereka dapat bertahan mencari makan. Bahkan monyet ekor panjang sangat akrab dengan manusia. Seperti instruktur topeng monyet nan menggunakan jenis macaca fascicularis buat dilatih sejumlah adegan mirip manusia.
Monyet jenis ini banyak dibudidayakan buat dijadikan sebagai hewan eksperimen kedokteran. Karena struktur organ primata ini hampir sama dengan manusia.
- Surili
Surili atau nama latinnya presbytis mitrata , primata kecil ini merupakan genus orisinil Indonesia. Sebaran populasinya di hutan Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Bentuk Surili hampir seperti lutung, tapi nan membedakan ialah fisik surili lebih kecil dari pada lutung. Sedangkan bulu surili cenderung berwarna abu-abu, pada bagian dada berwarna putih bersih. Sedangkan anak surili berwarna merah keemasan. Ekor surili panjang, fungsinya sebagai penyeimbang, ketika dia bergelantungan di dahan.
Surili merupakan hewan nan hidupnya di atas pohon dan terkadang turun ke tanah buat mencari serangga dan biji-bijian, tapi kalau ada ancaman mereka akan bergegas naik ke pohon.
Populasi Orang utan terancam punah
Dari sekian jenis kera besar, nan paling terancam populasinya ialah orang utan. Orang utan nan hidupnya mengandalkan hutan, keberadaannya kian kritis sebab hutan loka meraka tinggal dan berkembang biak, semakin lama menyempit sebab perambahan. Alih fungsi hutan menjadi huma pertanian kelapa sawit menempatkan orang utan sebagai hama bagi pemilik huma kelapa sawit. Akibatnya orang utan nan masuk perekebunan banyak nan dibunuh.
Kalau konflik antara orang utan dan manusia tidak segara diakhiri, maka orang utan menjadi punah sebab dibasmi oleh manusia rakus. Maka dari itu mari kita selamatkan primata besar orisinil Indonesia dari kepunahan massal.