2. Siklus Hidrologi Sedang

2. Siklus Hidrologi Sedang

Siklus hidrologi atau nan lebih sering dikenal dengan siklus air merupakan proses perjalanan air secara alami di bumi. Kita tentu masih ingat waktu masih duduk di bangku sekolah dengan pelajaran Geografi? Salah satu materi nan kita pelajari dalam Geografi ialah silkus hidrologi. Sedangkan hidrologi itu sebenarnya sebuah bidang ilmu nan cakupannya meliputi asal-usul serta proses terjadinya air, konvoi dan penyebaran air serta sifat-sifat air.

Berdasarkan cakupan ilmu hidrologi tersebut, siklus hidrologi menyoroti persoalan konvoi air secara alami.Siklus hidrologi perlu kita ketahui buat mengetahui bagaimana sebenarnya air nan selalu kita butuhkan buat berbagai keperluan sehari-hari itu tak pernah habis. Air selalu kita gunakan setiap hari, tetapi pernahkan terpikirkan oleh Anda mengapa air nan terus kita gunakan tak pernah habis? Bahkan selalu muncul terus, baik dari dalam tanah maupun dari konvoi air dalam siklus hidrologi. Dengan mengetahui bagaimana cara air itu bereproduksi setiap hari melalui siklus hidrologi, kita tak akan lagi dibingungkan mengapa air itu selalu ada setiap saat.



Siklus Perjalanan dan Konvoi Air di Bumi

Setiap benda memiliki siklusnya masing-masing, tidak terkecuali dengan air. Anda niscaya tak lupa dengan bagaimana udara nan kita hirup setiap hari dapat kita dapatkan setiap saat, bagaimana seekor ulat dapat berubah menjadi kupu-kupu nan cantik serta bagaimana seekor kecebong dapat berubah menjadi seekor kodok. Nah , air pun demikian, memiliki siklusnya tersendiri yaitu siklus hidrologi. Mempelajari bagaimana terjadinya siklus hidrologi ini tidaklah sulit, apalagi kita sudah pernah mendengarnya ketika dibangku sekolah atau dari informasi BMKG.

Mempelajari siklus hidrologi memberikan laba tersendiri untuk kita. Salah satunya ialah dengan mengetahui siklus hidrologi, kita jadi tahu bagaimana termin per termin siklus konvoi air hingga sampai berada di rumah. Siklus hidrologi merupakan sirkulasi konvoi air nan dimulai dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer. Siklus hidrologi tersebut dilakukan dengan cara kondensasi, evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi . Dari keempat cara dalam siklus hidrologi tersebut, proses konvoi air terjadi melalui tiga siklus hidrologi. Sebelum kita membahas apa saja siklus hidrologi tersebut, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu beberapa komponen nan terjadi selama proses konvoi air berlangsung dalam siklus hidrologi. Apa saja komponen nan terjadi selama proses siklus hidrologi?

  1. Evaporasi atau Presipitasi. Anda tahu dengan uap air? Nah , uap air tersebut dihasilkan melalui proses evaporasi atau presipitasi. Bagaimana caranya? Air nan ada di permukaan bumi nan terdiri dari daratan dan lautan diterpa oleh sinar matahari, lalu berubah wujud menjadi uap air tetapi uap air ini tak dapat dilihat dalam lapisan artmosfer. Berdasarkan catatan penelitian, sejumlah 95.000 mil kubik uap air nan dihasilkan tiap tahun. Dari semua total jumlah uap air tersebut, sebanyak 80.000 mil kubik berasal dari laut, dan sisanya berasal dari sungai, danau dan proses transpirasi oleh tanaman.
  1. Transpirasi. Transprasi nan berperan dalam siklus hidrologi ini merupakan proses keluarnya uap air dari tumbuhan, terutama nan bersumber dari bagian daun, yaitu pada mulut daun.
  1. Evapotranspirasi. Dari istilahnya saja kita dapat menebak apa itu evapotranspirasi nan terjadi dalam siklus hidrologi. Ya evapotranspirasi merupakan proses dalam siklus hidrologi sebagai gabungan dari evaporasi dan transpirasi.
  1. Kondensasi. Uap air nan telah dihasilkan dari proses evaporasi tadi mengalami proses kondensasi berupa naiknya uap air tersebut ke lapisan atmosfer nan paling tinggi. Uap air di lapisan atmosfer tersebut mengalami proses pendinginan menjadi embun atau titik-titik air. Lalu kumpulan embun atau titik-titik air tersebut dijadikan sebagai komponen pembentukan awan.
  1. Presipitasi. Komponen nan terjadi dalam siklus hidrologi nan juga dikenal dengan hujan. Anda tentu sudah tahu dengan hujan bukan? Nah , hujan ini berasal dari embun nan berubah wujud menjadi awan nan besar dan berat, lalu diturunkan ke bumi dalam bentuk rintikan air nan kecil atau besar.
  1. Adveksi. Komponen nan terjadi dalam siklus air berikutnya ialah adveksi. Apa itu adveksi? Adveksi ialah sebuah proses pengangkutan air berupa gerakan nan horisontal, mirip konvoi panas ataupun uap air dari sebuah loka ke loka nan lainnya dengan donasi gerakan udara nan mendatar.
  1. Infiltrasi atau Perkolasi. Proses presipitasi menjatuhkan titik-titik air dari awan ke permukaan bumi, lalu air tersebut meresap ke tanah. Nah , proses inilah nan disebut dengan penyusupan sebab resapan titik air dari awan mengalir melalui celah atau pori tanah juga bebatuan, hingga akhirnya dapat mencapai muka air tanah. Resapan air tersebut kemudian menjadi air bawah tanah.
  1. Surface Run Off. Komponen nan terjadi dalam siklus hidrologi selanjutnya ialah surface run off . Surface run off ini digambarkan dengan air bergerak sebab aksi kapiler nan bergerak vertikal dan horisontal dari bawah permukaan tanah, sehingga iar tersebut masuk lagi ke sistem permukaan air.
  1. Intersepsi. Intersepsi merupakan sebuah konvoi air dalam siklus hidrologi berupa air hujan nan turun di hutan, namun air hujan tersebut tak sampai meresap ke dalam tanah. Dampak dari tak meresapnya air hujan ke dalam tanah ini air hujan tadi tertahan di daun-daun atau batang pohon.


Proses Siklus Hidrologi nan Terjadi di Bumi

Kita sudah mengetahui sedikitnya ada sembilan komponen nan terjadi dalam siklus hidrologi. Kesembilan komponen nan terjadi dalam siklus hidrologi tersebut, merupakan bagian nan tak akan pernah hilang dalam siklus hidrologi. Maksudnya bukan berarti setiap siklus hidrologi kesembilan komponen itu terjadi, tetapi dalam setiap siklus hidrologi nan terjadi, beberapa komponen nan terjadi dalam siklus tersebut ikut berperan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa termin siklus hidrologi:



1. Siklus Hidrologi Pendek

Siklus hidrologi pendek ini terjadi sebab hanya melalui tiga dari sembilan komponen proses sikuls hidrologi. Siklus hidrologi pendek ini pertama terjadi proses evaporasi atau penguapan air dari laut, kemudian uap air tersebut melakukan kondensasi berupa titik-titik air embun. Dari proses kondensasi, uap air nan telah terkumpul banyak dalam awan mengalami presipitasi dengan menurunkannya dalam bentuk hujan.



2. Siklus Hidrologi Sedang

Siklus hidrologi sedang ini tak berbeda jauh dengan proses siklus hidrologi pendek. Hanya saja dalam siklus hidrologi sedang ini mendapat donasi dari angin nan meneruskan air kembali lagi ke laut. Siklus hidrologi sedang bermula dari proses evaporasi menuju lapisan atmosfer berupa uap air sebab gambaran sinar matahari.

Lalu dari evaporasi mengalami proses kondensasi, pada termin kondensasi ini mendapat pengaruh dari angin, sehingga titik-titik embun nan membentuk awan terbawa jauh ke daratan dengan ketinggian tertentu. Di ketinggian eksklusif titik-titik embun tersebut mengalami presipitasi dan menurunkan titik-titik embun berupa hujan. Terakhir air hujan nan jatuh tersebut akan mengalir ke sungai, danau dan kembali lagi ke lautan.



3. Siklus Hidrologi Panjang

Bagaimana dengan konvoi air melalui siklus hidrologi panjang ini? Siklus hidrologi ini dikatakan panjang bukan sebab menggunakan semua komponen nan terjadi dalam proses siklus hidrologi, tetapi dalam perjalanan siklus hidrologinya mengalami termin sublimasi, sehingga titik-titik embun tak berwujud air hujan tetapi salju atau es.

Siklus hidrologi panjang dimulai dari proses evaporasi, lalu mengubah uap air menjadi titik-titik air dalam kondensasi. Namun, selama proses kondensasi ini, mengalami sublimasi berupa kristal-kristal air seperti salju dan es dalam awan.

Setelah melalui proses kondensasi, titik-titik air nan berupa salju atau es tersebut turun sebagai hujan. Air hujan nan jatuh sebagian meresap dalam tanah dan berubah menjadi air tanah. Lalu air hujan nan mengalir ke daratan menuju ke sungai, danau dan kembali lagi ke laut. Tetapi ada air tanah nan dapat muncul ke permukaan tanah nan dikenal dengan mata air.

Jadi, itulah siklus hidrologi panjang nan dapat kita amati. Siklus hidrologi panjang ini merupakan siklus hidrologi terlama dalam proses konvoi air di bumi.