Simbol Pengakuan Pentingnya Posisi Ibu
Lagu satu-satu saya sayang ibu merupakan lagu wajib bagi setiap anak di taraf Taman Kanak-kanak. Setiap hari kita mendengar mereka menyanyikan lagu ini. Setiap hari lagu itu berkumandang dari setiap kelas di taman kanak-kanak itu.
Syair lagu ini sangat sederhana. Bahkan, anak kecil dengan mudah menghafal dan menyanyikan lagu tersebut dengan sempurna. Walaupun dengan nada naik turun, anak-anak itu menyanyikannya dengan penuh antusias. Mereka menyukai lagu tersebut.
Bahkan, sampai kita nan sudah dewasa-pun masih suka menyanyikan lagu tersebut. Berbagai kenangan nan kita miliki terkait lagu tersebut. Kita begitu tersirap oleh isi dan makna lagu sederhana ini. Bahasa lugas karakteristik khas seorang anak benar-benar mewakili dan seakan-akan ini memang ungkapan orisinil anak-anak buat kehidupannya.
Ibu ialah sosok utama
Dalam lagu ini setidaknya kita mengetahui bahwa dalam kehidupan, khususnya kehidupan seorang anak, eksistensi seorang ibu merupakan sosok sentral. Bagi seorang anak, ibu menjadi krusial karena dengan adanya ibu, maka segala hal bisa dinikmati.
Sejak kecil, eksistensi ibu dalam memori dan kehidupan anak merupakan sumber kehidupan. Dengan segala kasih dan sayang nan diberikan ibu, pertumbuhan fisik dan psikis anak bisa berkembang secara proporsional. Dan, kita memang tak menolak kondisi tersebut karena kenyataannya, orang paling dekat dengan anak ialah sang ibu. Sejak pagi hingga malam, anak selalu bersama dengan ibu.
Dan, peranan ibu dalam kehidupan anak merupakan sebuah kondisi nan tak bisa kita abaikan, bahkan orang mengatakan bahwa ibu ialah pengukir jiwa raga seorang anak. Ibu dengan penuh kesabaran mendampingi perkembangan anak. Hal inilah nan menggambarkan bahwa seorang ibu ialah pengukir jiwa raga sang anak.
Sosok ibu memang menjadi sosok nan paling krusial dalam kehidupan seorang manusia. Hal ini terlihat sejak ibu mengandung anaknya di dalam rahimnya. Bagaimana ibu harus berjuang buat menjaga si anak agar anak selalu dalam keadaan nan baik dan tepat. Agar anak di dalam rahimnya tidak mengalami satu kesulitan apapun.
Segala usaha telah dilakukan si ibu. Hal ini dilakukan di saat semua hal nan tidak nyaman dirasakan oleh ibu. Karena dalam kondisi hamil, ibu akan mengalami banyak hal nan tidak mengenakan bagi dirinya. Dan ibu harus bisa mengatasi semua hal ini semata buat anak nan dikandungnya.
Lohat saja pada masa awal bagi berada di dalam kandungan yaitu pada masa awal trimester pertama. Ibu akan banyak sekali mengalami kesakitan, seperti sakit kepala, mual dan juga muntah. Semua makanan nan dimakan kembali dimuntahkan.s ehingga banyak ibu hamil di masa ini mengalami kondisi lemas dan lesu.
Belum lagi datang masa akan melahirkan. Ibu pun akan menyiapkan masa kedatangan si bayi dengan begitu prima. Hal ini terutama berkaitan dengan bagaimana kondisi ibu nan prima dalam menjalani proses persalinan nan tidak begitu mudah.
Mendekatai masa proses persalinan, ibu akan mengalami sebuah rasa kesakitan nan begitu tinggi. Bahkan ada beberapa nan mengatakan bahwa taraf kesakitan ini ialah taraf nan tertinggi nan bisa dirasakan oleh seorang manusia. Namun ibu harus tahan buat merasakannya demi membuat si bayi bisa lahir dengan baik, normal dan lancar.
Ketika si bayi telah lahir maka semua rasa sakit nan telah dirasakan akan begitu saja menghilang. Seakan ibu tidak pernah merasakan rasa sakit itu digantikan dengan kesenangan dan kebahagiaan dalam mendapatkan seorang anak.
Tugas ibu belum berakhir. Kemudian ibu akan mengasuh dan membesarkan si ayi. Ibu akan memberikan air susunya kepada si bayi pada enam bulan pertama. Air susu ibu ibi kemudian menjadi sumber makanan pokok bagi si bayi. Apa nan dimakan si ibu akan menjadi makanan bagi si bayi.
Ibupun akan menjaga si bayi dari keadaan nan membuat si bayi merasa tak nyaman. Memberikan apa nan bayi butuhkan sampai bayi menjadi sosok dewasa nan mampu melakukan segala hal nan dibutuhkan dan diinginkannya.
Inilah tuga sberat nan harus dilakukan oleh semua ibu. Mengandung, melahirkan, mengasuh dan juga mendidik anaknya. Peran mendidik ibu ini juga menjadi peran nan begitu sangat krusial bagi ibu.
Ibu ialah guru nan pertama dan primer bagi si anak. Ibu akan menentukan bagaimana kualitas dari diri si anak. Pola pendidikan nan diberikan si ibu inilah nan akan menentukan bagaimana kualitas dari diri si anak.
Betapa sangat berat dan besar tugas dan tanggung jawab dari seorang wanita nan dinamakan ibu. Banyak sekali nan begitu memuji kemuliaan dari ibu ini. bahkan di dalam agama Islam, ada banyak hadist Rasul kita nan menerangkan bagaimana posisi ibu dalam kehidupan anaknya.
Ibu telah menduduki posisi teratas dari seorang anak buat menerima amal bakti. Bahkan posisi ibu menepati tiga posisi teratas, posisi nomer satu ialah ibu, posisi nomer dua juga ibu dan posisi nomer tiga masih ibu, batu posisi keempat diduduki oleh seorang ayah.
Hal ini semakin menunjukkan bagaimana sangat pentingnya posisi ibu. Dan semua hal nan dilakukan oleh si anak haruslah bisa buat mendatangkan keridhoan atau kesukaan dari si ibu tadi.
Semua amal nan dilakukan si anak kepada ibunya guna membalas semua hal nan dilakukan oleh si ibu sejatinya tidak akan pernah sampai dapat membalas apa nan telah dilakukan ibu kepada dirinya. Hal ini sebab memang telah begitu banyak dan besar tugas dan tanggung jawab nan dilakukan ibu kepada si anak. Untuk itulah posisi ibu menjadi posisi nan utama. Dan anak haruslah banyak melakukan hal buat berbakti kepada ibu.
Ungkapan afeksi seorang anak pada bundanya
Jika kita telaah, syair lagu satu satu saya sayang ibu, jelas bagi kita bahwa ibu menempati posisi utama. Dan hal ini merupakan wujud dari rasa afeksi anak kepada ibunya. Dengan penuh perasaan anak menempatkan sang ibu sebagai simbol kasih sayang.
Dengan lagu ini, seorang ibu menjadi tumpahan kasih anak-anaknya. Setelah anak menumpahkan afeksi kepada sang ibu, kemudian sosok kedua ialah ayah. Lantas adik dan kakaknya. Dan nan terakhir ialah semua orang nan ada di sekitar kehidupan anak.
Bagaimana seorang anak menyampaikan kasih sayangnya kepada ibu sangatlah sederhana, sebagamana pola kehidupan dalam dirinya. Kita harus ingat ketika kita masih kecil, bahwa segala hal sederhana ialah sangat istimewa bagi kehidupan kita nan masih kecil.
Bagaimana pelepah pisang nan sederhana bisa menjadi alat permainan nan begitu menggemparkan lingkungan kita. Kita jadikan hal sederhana tersebut menjadi sesuatu nan membahagiakan hayati kita.
Begitu juga halnya dengan isi lagu nan ternyata ialah ungkapan afeksi anak buat sang ibu, nan utama, selanjutnya nan lain. Begitu kasihnya anak kepada sang ibu dicerminkan dengan tepat oleh penulis lagu dan teryata tak hanya anak-anak nan menyukai, karena orang dewasa-pun sangat terkesan dengan lagu tersebut sehingga membawa kenangan masa kecil sampai pada kehidupan dewasa mereka.
Simbol Pengakuan Pentingnya Posisi Ibu
Kaum bapak jangan merasa tersisih jika kita ulas syair lagu ini. Dalam syair lagu ini, ayah ternyata disebutkan pada nomor dua. Hal ini mengartikan bahwa eksitensi seorang ayah di hati anak ialah pada posisi kedua. Anak-anak lebih dekat dan mengenal sang ibu daripada ayahnya.
Dengan demikian, jelas bagi kita bahwa lagu ini ingin memberikan citra secara jelas kepada kita bahwa posisi ibu di kehidupan anak memang sedemikian rupa. Anak mempunyai kedekatan nan sangat dengan sang ibu dibandingkan keberadaan ayah.
Ini merupakan simbol pengakuan bahwa posisi ibu memang dalam kehidupan anak sangat menentukan. Keberadaan ibu di dalam kehidupan anak sangat berarti karena terkait dengan proses pengkondisian mental dan juga psikis anak.
Dan, kondisi tersebut terus diharapkan tercipta dalam kehidupan ini. Jika kondisi ini hilang, berarti pada saat itulah kehidupan ini telah kehilangan maknanya nan sesungguhnya. Pada saat itulah kita akan kehilangan eksistensi diri dalam kehidupan.
Oleh sebab itulah, jangan biarkan ibu kehilangan eksistensinya dalam kehidupan dan jadikan ibu sebagaimana syair dalam lagu satu satu saya sayang ibu….