Mengapresiasi Puisi

Mengapresiasi Puisi

Menjelang tahun baru ialah hal biasa bagi seseorang buat mengungkapkan segala hal melalui puisi. Puisi tahun baru biasa dituliskan buat mengenang sesuatu dalam masa nan telah lewat, atau asa seseorang di masa depan.



Makna Puisi

Puisi ialah suatu kalimat nan ditulis dengan mengikuti kaidah dan anggaran tertentu. Seperti banyak kata dalam kalimat, jumlah kalimat dalam paragraf, banyak paragraf dalam puisi, rima atau irama dalam baris dan sampiran. Rima atau irama dalam baris dan sampiran biasanya berpola a-a/a-b/a-a/a-b ataupun a-a/a-a/a-a/a-a.

Namun puisi jaman sekarang ditulis sporadis mengikuti kaidah dan anggaran nan baku. Puisi ditulis sinkron dengan ide dan pendayagunaan penulis terhadap imajinasinya. Ini disebut dengan puisi bebas. Contohnya, ada suatu puisi nan judulnya begitu panjang namun berisi hanya satu kalimat dalam empat kata saja, "Sungguh Aku Tak Mau." Atau puisi nan tanpa judul kemudian berisi tanda-tanda baca nan diketik sejajar.

Puisi nan ada saat ini dengan nan ada pada waktu dulu memang sedikit mengalami disparitas sebab sekarang ini lebih mengarah pada sesuatu nan bebas dan tak memiliki ikatan. Meskipun demikian kaidah lainnya nan ada di dalam sebuah puisi tetaplah digunakan oleh para penulis puisi tersebut.

Puisi tidaklah sama seperti artikel ataupun cerita pendek sebab puisi sarat akan makna dan penyusunannya juga berbeda. Cerita pendek memiliki sebuah gaya penulisan nan menceritakan tentang suatu hal secara narasi dengan bentuk per paragraf. Hal ini jelas berbeda sekali dengan puisi.

Dalam penulisannya, puisi cenderung menggunakan kata nan tak terlalu panjang hingga membentuk sebuah kalimat utuh. Puisi menggunakan kata nan tak dapat langsung dimengerti sebab penggunaan kata kias nan selalu inheren pada sebuah puisi.

Namun dari kata kiasan inilah nan mewakili estetika nan dimiliki oleh sebuah puisi. Estetika sebuah puisi juga ditentukan oleh makna nan terkandung di dalam puisi tersebut. Menentukan makna dalam sebuah puisi memang tak mudah sebab penggunaan kata kias nan ada dalam puisi tersebtu tetapi bukan berarti hal tersebut tak mungkin. Hanya saja makna nan orisinil atau sahih hanyalah diketahui oleh penulis puisi itu sendiri sedangkan pengamat hanya dapat menebak saja.



Puisi Tahun Baru

Puisi tentang tahun baru biasanya berisi kenangan penulis, baik cinta, asa dan cita-cita, pengalaman suka dan duka, dan berbagai kondisi sinkron keadaan saat itu. Puisi tentang tahun baru bisa pula berisi asa penulis di tahun nan akan datang. Semua tergantung pada sudut pandang sang penulis dalam menuliskan puisinya.

Puisi tentang tahun baru bisa bertema beberapa hal, bukan hanya cinta. Anda bisa membidik masalah sosial, politik, lingkungan, status gender dan lainnya. Semua bisa diangkat menjadi tema puisi bagi puisi tentang tahun baru Anda.

Menulis puisi hampir sama dengan menulis cerpen dalam memulainya. Ketika sudah tergores beberapa kata maka kata selanjutnya biasa akan mengalir dengan mudah. Begitulah nan biasanya sering terjaid ketika seseorang menulis puisi, meskipun terkadang masih saja ada kendala ketika menulis sebuah puisi.

Bagi kita nan ingin menulis puisi maka jangan ragu buat segera menulis sebab dengan sering menulis maka hal tersebut akan menjadi biasa. Menulis puisi akan terasa amat sulit ketika hal tersebut hanya dibayangkan saja tetapi jika sudah dilakukan maka semua akan menjadi sangat mudah semudah kita menggerakkan pena.

Penentuan tema nan mau diangkat dalam sebuah puisi memang paling enak ialah sinkron dengan apa nan ingin kita sampaiakan. Meskipun nan diangkat ialah seputar puisi ketika tahun baru bukan berarti tak ada hal lain nan dapat disorot selain hitungan mundur tahun sebelumnya.

Seperti nan ada di dalam paragraf sebelumnya bahwa apa saja dapat kita angkat buat dijadikan sebagai sebuah puisi. Semuanya itu bergantung pada keinginan kita buat menyampaikan apa nan ingin disampaikan dalam puisi tersebut.

Jika kita ingin menyampaikan pesan moral nan biasa terjadi di pergantian tahun baru dengan berbagai kemiskinan nan masih melanda maka dapat kita mengangkat tema kemiskinan. Dalam sebuah tahun baru memang identik dengan berbagai kegiatan hedonisme dan tentunya itu berbanding terbalik jika kita mengaca pada setiap keseharian nan dilalui oleh mereka nan masih kurang mampu.

Gegap gempita tahun baru dan tahun nan ada sebelumnya masih terasa sama saja dan tak ada perubahan bagi mereka nan miskin. Tema seperti ini dapat kita angkat menjadi sebuah puisi buat menyikapi kenyataan tahun baru nan kaya akan hura-hura. Padahal dana nan ada dapat disumbangkan atau dibuat sebagai suatu kegiatan sosial nan amat berarti bagi mereka nan kurang mampu.

Jadi sangat mudah bukan buat dapat menulis puisi tentang tahun baru. Semua bergantung pada kejelian kita akan melihat semua hal nan ada di sekitar kita. Tidak ada nan sulit jika kita mau memandang semua nan ada di sekitar kita dengan kacamata nan lain. Terkadang sesuatu nan sepele tetapi jika dikemas dengan baik maka akan menjadi sesuatu nan luar biasa.



Mengapresiasi Puisi

Mengapresiasi ialah kegiatan menilai suatu karya puisi. Memaknai arti dan maksud dari isi puisi. Apresiasi bisa dilakukan siapapun. Tidak ada ketrampilan spesifik buat melakukan apresiasi. Semua dipelajari secara otodidak. Anda hanya harus sering membaca berbagai puisi dari genre nan berbeda, puisi dari penulis nan berbeda, dan puisi dari masa nan berbeda, buat kemudian melakukan apresiasi.

Banyak membaca maka akan memperkaya khasanah bahasa nan kita miliki. Dengan demikian maka apresiasi nan kita berikan pada sebuah puisi baik karya sendiri maupun orang lain akan menjadi lebih baik.

Dalam puisi terkadang ada sebuah kata nan sulit buat dimengerti bagi mereka nan kurang membaca. Oleh sebab itu, dalam melakukan apreasi dituntut banyak membaca agar kita dapat mengerti atau menerka dengan tepat tentang apa nan dimaksud oleh penulis.



Contoh-contoh Puisi Tahun Baru

Puisi Duka

Pernah suatu ketika ada duka nan pernah mencercah dalam hayati penuh makna.

Di kala cobaan demi cobaan bertautan menghimpit hati merah nan menggores luka.

Pada sahabat pernah tergores duka.

Dengan keluarga pernah terajut nestapa.

Dalam usaha terantuk kendala.

Duh, semua kian tergambar dalam mata nan sulit terpejam, justru kian terbuka.

Dalam duka nan pernah ada, tertulis dalam puisi tahun baru.

Betapa segenap maaf dipinta.

Tuk goresan duka nan tidak pernah disengaja.

Juga dalam lubuk hati.

Telah lama pula memberi maklum dan maaf nan sama.

Puisi Suka

Ada suka nan tercipta.

Bermunculan dari segenap pembuluh vena.

Tuhan memberi senang ini tiada terkira.

Dari detik pertama di tahun ini, berharap berlanjut pada denting terakhir masa.

Jangan pernah rasa ini terhempas sia-sia.

Dalam suka nan pernah ada.

Terbayang sederet paras penuh cinta nan bersemayam dalam pembuluh darah.

Dalam puisi tahun baru ini, kubuka semua rasa nan pernah ada.

Bahwa cinta tidak pernah salah memilih jalan atau masa.

Hanya Tuhan nan lebih tahu nan mana arahnya - ternyata.

Sesak hati oleh desakan rasa bahagia, riang ria terus meraja.

Duhai Tuhanku Sang Pencipta.

Jangan kau sebah senang nan kurasa.

Tetaplah semayamkan ini dalam dada.

Dan kupanjatkan do'a tuk mereka semua nan kucinta.

Semoga seiring sejalan abadi sepanjang masa.

Puisi Cinta

Sekian cinta berjejalan dalam sukma.

Cinta anak, cinta keluarga, cinta suami, cinta istri, cinta sahabat, cinta taulan, cinta orangtua, dan cinta Sang Pencipta.

Cinta di atas segala cinta.

Tak kuasa tangan ini terus merajut kata cinta nan tertulis dalam puisi tahun baru.

Dalam cinta nan terangkum.

Tersimpan erat dan sarat di seluruh penjuru hati.

Kadang sungguh tidak menyangka.

Ada cinta nan berlabuh kembali setelah cinta lama nan tidak termaknai.

Cinta terangkum penuh bersahaja, tersimpan sesal dalam kulum senyum.

Mengapa cinta sejati ini baru bersua. Setelah sekian masa mengarungi perahu cinta.

Dalam cinta nan hakiki.

Kutemui paras Illahi Robbi.

Duhai jiwa segeralah berlari dalam rengkuhan hidayah nan tidak datang dua kali.

Biarkan diri polos tertelanjangi oleh rasa nista sebagai hamba nan lemah tidak berdaya.

Dalam sujud dan tangan nan tengadah.

Mengharap selalu keridhoan-Nya.

Dalam tangis nan terurai panjang menoreh wajah, kuingin memeluk Cinta nan Kau cipta.