Berbagai Teori Para Ahli
Sejarah terbentuknya bumi terbagi menjadi beberapa teori nan diakui oleh para ahli. Bumi sebagai planet loka hayati berbagai makhluk punya banyak cerita dari mulai awal terbentuknya, hingga zaman nan sudah dilewatinya. Untuk diketahui, bumi nan kita diami sekarang ini, sekitar lima miliar tahun nan lalu, belum ada. Begitu pula dengan semua sistem tata surya.
Berbagai Teori Para Ahli
Sejarah pembentukan bumi sudah menjadi bahan penelitian dan pemikiran manusia sejak dahulu. Para pakar banyak mengeluarkan teori mereka, soal kapan dan bagaimana bumi terbentuk. Ada teori Buffon nan dikemukakan oleh George Louis Leelere Comte de Buffon, seorang pakar ilmu alam dari Prancis. Teori ini mengungkapkan bahwa planet-planet, termasuk bumi, terjadi dampak tumbukan antara matahari dan komet.
Lalu, ada teori Weizsaecker nan diungkapkan oleh C. Von Weisaeker pada 1940. Teori ini berpendapat bahwa bumi dan planet lainnya terbentuk dari matahari dan massa kabut gas nan mengelilinginya. Massa kabut gas nan terdiri dari hydrogen dan helium itu menguap ke angkasa sebab pengaruh panasnya matahari. Unsur nan lebih berat tertinggal, lalu bergumpal. Gumpalan tadi kemudian berevolusi membentuk planet, termasuk bumi kita.
Memang banyak sekali teori nan mengawali sejarah pembentukan bumi. Di samping teori-teori tadi, berikut ini teori nan terkenal dan menjadi acuan para ilmuan selanjutnya.
1. Teori Nebula
Teori pertama nan diungkapkan ilmuan, terjadi pada abad ke-18. Waktu itu, Immanuel Kant dan Piere de Laplace menyebutkan teorinya nan dinamakan teori nebula atau teori kabut. Immanuel Kant dan Piere de Laplace berteori kalau alam semesta terbentuk dari gas nan pada perjalanannya terjadi tarik-menarik dan berkumpul menjadi nebula atau kabut.
Lalu, kabut nan berkumpul itu ukurannya menjadi sangat besar dan melakukan perputaran cepat. Kemudian, berputarnya kabut nan sangat cepat itu menyebabkan terhempasnya materi-materi kabut, lalu menjadi padat. Menurut teori ini, materi nan terlempar tadi nan membentuk planet-planet, termasuk bumi.
Ilmu tentang gejala alam sebenarnya sudah ada sejak zaman sebelum Masehi. Namun baru pada abad ke 18 para pakar memikirkan tentang proses terjadinya Bumi.