Struktur Planet Merkurius
Sejak masa sekolah dahulu, nama Planet Merkurius ini tentu sudah tak asing lagi bagi kita. Atau mungkin bagi para pelajar nan saat ini masih duduk di bangku sekolah, pelajaran tentang planet-planet nan biasanya terdapat di dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pastilah membahas tentang Planet Merkuriu s ini.
Pengetahuan tentang Planet Merkurius ini sebenarnya sudah ada sejak sebelum Masehi. Pada masa itu sudah ada catatan awal nan dibuat oleh Bangsa Sumeria. Sedangkan Bangsa Yunani nan mengenal Merkurius ini sebagai Hermaon dan Stilbon, dua planet nan berbeda.
Pada saat itu Bangsa Yunani memang mengira bahwa Planet Merkurius ini ialah dua planet nan kembar, satu planet muncul pada saat Matahari terbit sedangkan kembarannya muncul pada saat Matahari terbenam. Padahal Planet Merkurius terlihat di dua loka nan berbeda ini dikarenakan kecepatan Planet Merkurius nan mengelilingi Matahari sangat cepat bukan sebab ada dua Planet Merkurius.
Nama Lain Planet Merkurius
Ada banyak nama nan diberikan pada Planet Merkurius ini. Kebanyakan bangsa-bangsa di Asia seperti Tiongkok, Jepang, Vietnam dan Korea menamai planet ini dengan sebutan bintang air. Bangsa Romawi menamakan planet nan memiliki kecepatan putaran nan sangat cepat ini dengan nama dewa mereka yaitu Merkurius. Sedangkan Bangsa Ibrani memiliki nama sendiri bagi Planet Merkurius yaitu Kokhav Hamah nan artinya ialah bintang dari nan panas.
Mungkin masih akan ada banyak nama lain bagi Planet Merkurius ini, namun kali ini kita akan membahas lebih mendetail bukan pada nama-nama lain Planet Merkurius melainkan bentuk struktur dan kenampakan planet ini.
Planet Merkurius Secara Umum
Seperti nan sudah kita ketahui dan terjadi pula pada planet-planet lainnya, suatu planet akan melakukan dua gerakan dalam satu waktu yaitu berotasi dan berevolusi. Rotasi Planet Merkurius pada porosnya ini sangat lambat dan hanya menghabiskan waktu sebanyak lima puluh sembilan hari, sedangkan revolusinya yaitu berputar mengelilingi Matahari, Planet Merkurius hanya delapan puluh delapan hari.
Bandingkan saja dengan revolusi bumi nan menghabiskan waktu 365,3 hari atau satu tahun.
Penelitian pada Planet Merkurius ini memang harus dilakukan lagi mengingat Planet Merkurius ini hanya pernah dikunjungi oleh satu pesawat antariksa NASA di tahun 1974 hingga 1975. Mariner 10 ialah pesawat ruang antariksa nan sukses mendekati Planet Merkurius dan hanya mampu memetakan permukaan planet tersebut kurang lebih empat puluh lima persen dari holistik permukaan Planet Merkurius.
Hal ini disebabkan sebab Planet Merkurius memiliki suhu nan sangat tinggi yaitu sekitar empat ratus tiga puluh derajat pada siang hari dan ketika malam hari maka suhunya akan turun hingga seratus tujuh puluh derajat. Inilah nan membuat banyak pesawat luar angkasa NASA sangat sulit buat mendekati planet ini dan melakukan penelitian secara lengkap pada Planet Merkurius
Mengapa Planet Merkurius memiliki suhu nan sangat ekstrem? Hal ini disebabkan sebab Planet Merkurius ialah planet nan terdekat dengan Matahari. Jeda Planet Merkurius dengan Matahari hanya sekitar lima puluh tujuh koma sembilan juta kilometer. Sehingga Planet Merkurius juga merupakan planet nan terkecil dibandingkan dengan planet lainnya.
Ini dapat dilihat dari diameter Planet Merkurius nan hampir empat puluh persen lebih kecil daripada Planet Bumi. Bahkan ukuran Planet Merkurius ini juga jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan Titan (bulannya Saturnus) dan Ganymede (bulannya Jupiter).
Permukaan Planet Merkurius banyak memiliki kawah-kawah sehingga tampak permukaan planet ini tak rata dan bergelombang, hampir mirip dengan permukaan Bumi nan tampak memiliki banyak kaldera dan lembah. Sayangnya planet ini tak seperti Bumi, sebab tak memiliki atmosfer dan tak juga memiliki satelit.
Struktur Planet Merkurius
Banyak pakar nan telah memelajari dari hasil penelitian nan dilakukan di Planet Merkurius bahwa Planet Merkurius ini memiliki inti nan kemungkinan besar berbentuk cair sebab melihat dari intinya nan hampir menempati separuh dari holistik volume nan dimilikinya.
Planet Merkurius ini memiliki struktur nan tersusun dari tiga puluh persen silikat dan hampir tujuh puluh persennya ialah logam sehingga memiliki kekuatan magnet nan sangat besar. Sedangkan kepadatan pada Planet Merkurius ini hampir sama dengan kepadatan nan dimiliki Bumi yaitu sekitar 5,34 gram per senti meter kubik.
Namun jika imbas gravitasi nan dimiliki Bumi tak diperhitungkan maka jelaslah bahwa Planet Merkurius akan memiliki kepadatan nan lebih besar jika dibandingkan dengan kepadatan nan dimiliki oleh Bumi.
Ciri-ciri Planet Merkurius nan Lain
Untuk mengetahui secara tepat Planet Merkurius ini maka kita bisa mengetahuinya dari ciri-ciri nan dimilikinya. Planet Merkurius ialah planet nan permukaannya penuh dengan bebatuan, banyak kaldera dan sangat tandus. Tidak pernah ada inovasi nan menyebutkan bahwa ada tanaman atau organisme homogen tanaman nan pernah hayati di permukaan Planet Merkurius ini.
Garis tengah Kaloris nan dimilikinya sekitar seribu tiga ratus kilo meter. Planet Merkurius disebutkan pula bahwa tak memiliki lapisan atmosfer seperti lapisan atmosfer nan terdapat pada Bumi. Hal ini dikarenakan pada Planet Merkurius hanya ditemukan uap Natrium dan Kalium nan sangat tipis. Karena uap Natrium dan Kalium nan sangat tipis ini pula akhirnya menyebabkan Planet Merkurius tak mampu menyerap panas Matahari sehingga permukaan planet ini sangat panas.
Pernah ada catatan penelitian nan menyebutkan bahwa di permukaan Planet Merkurius itu ditemukan banyak perbukitan nan panjangnya hingga beratus-ratus kilo meter. Perbukitan tersebut diduga terbentuk dari inti dan mantel Planet Merkurius nan mengalami pendinginan dan membentuk kerak nan membantu seperti perbukitan.
Mantel nan dimiliki planet ini ketebalannya kurang lebih enam ratus meter dan menyelimuti inti Planet Merkurius sedangkan kerak nan terbentuk pada permukaannya memiliki ketebalan kurang lebih dua ratus meter.
Beberapa Teori Tentang Merkurius
Ada dua teori tentang Planet Merkurius nan pernah tercatat dalam sejarah penelitian planet ini, yaitu :
- Planet Merkurius memiliki kandungan besi nan jauh lebih banyak dibandingkan dengan planet-planet lain sebab pada awal terbentuknya planet ini pernah bertabrakan dengan sebuah planetesimal berukuran kurang lebih seperenam dari masanya sehingga mengakibatkan lepasnya sebagian mantel dan kerak nan dimiliki oleh Planet Merkurius. Hal inilah nan menyebabkan inti Planet Merkurius langsung terbuka dan memiliki banyak kandungan besi di dalam intinya.
- Ada teori lain nan menyebutkan bahwa awal terbentuknya Planet Merkurius ini sebab energi nan keluar dari Matahari sangat tak stabil sehingga menciptakan nebula Matahari. Dan suhu nan tinggi pada Planet Merkurius nan terlalu dekat dengan Matahari menyebabkan sebagian besar permukaan Planet Merkurius mengalami penguapan dan terciptalah lapisan atmosfir nan berupa bebatuan nan tertiup angin Matahari. Kedua teorinya ini hanya berupa teori nan tercipta dari catatan hasil penelitian nan pernah dilakukan terhadap Planet Merkurius. Untuk menguji kebenaran teori ini, maka sine qua non penelitian nan lebih lanjut dengan mengirimkan pesawat antariksa nan tahan akan suhu panas Planet Merkurius sehingga mampu mendekati Planet Merkurius dan meneliti seluruh permukaan dari planet ini.Planet Merkurius ini bisa kita lihat dengan mata telanjang di bagian langit sebelah timur beberapa saat sebelum Matahari terbit dan bisa melihatnya kembali setelah Matahari terbenam dengan jeda kemiringan sekitar dua puluh delapan derajat dari Matahari. Sudut nan sangat kecil itu, membuat kita hanya bisa menikmati atau melihat Planet Merkurius ini dalam waktu kurang dari satu jam sejak kemunculannya pada bagian tersebut.