Rayleigh Scattering
Fenomena Aneh di Langit
Langit merupakan lapisan atas bumi nan tak pernah luput dari kenyataan alam. Banyak hal aneh terjadi di langit nan dapat disaksikan oleh mata telanjang. Fenomena-fenomena langit pun sering dikaitkan dengan tanda-tanda timbulnya bala atau teguran Tuhan agar manusia selalu mengingat kekuasaan-Nya.
Fenomena langit nan sempat menghebohkan masyarakat Indonesia sebab dikaitkan dengan bala dan murka Tuhan ialah kenyataan langit terbelah dan mata di langit. Langit terbelah terjadi di Yogyakarta nan disusul dengan gempa. Sementara itu, mata di langit muncul di langit Kota Padang beberapa saat sebelum gempa. Akan tetapi, para pakar menyebutkan bahwa kenyataan tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah dan tak ada hubungannya dengan bencana. Langit terbelah terjadi dampak cahaya matahari nan tertutup awan, sedangkan mata di langit merupakan konvoi awan secara alami nan dapat membentuk apa saja.
Penyebab Biru Langit
Seperti nan telah disebutkan, langit tampak berwarna biru ketika siang hari. Namun, langit akan berubah menguning kemerahan saat sore tiba. Sebagai orang awam, beberapa di antara kita mungkin menganggap hal tersebut sebagai peristiwa alam -atas kuasa Tuhan- nan sudah terjadi semestinya. Namun, hal ini ternyata memiliki sebab.
Perubahan rona langit tak lepas dari pengaruh atmosfer bumi. Molekul-molekul gas pada lapisan langit, seperti nitrogen, oksigen, argon, dan uap air, akan membuat cahaya matahari nan terdiri atas variasi panjang gelombang menjadi terabsorbsi. Kemudian, cahaya nan terabsorbsi ini akan teradiasikan sehingga menghasilkan spektrum warna.
Meskipun semua panjang gelombang dari cahaya matahari terabsorbsi, rona biru nan memiliki panjang gelombang rendah akan terabsorbsi lebih banyak dibanding rona merah. Hal itulah nan menyebabkan rona biru lebih dominan sehingga bisa dilihat oleh mata telanjang. Proses ini disebut sebagai Rayleigh scattering.
Rayleigh Scattering
Rayleigh menjelaskan bahwa cahaya nan panjang gelombang cahaya mataharinya lebih kecil mempunyai intensitas perpendaran lebih besar. Rona biru mampu mendominasi langit sebab memiliki panjang gelombang nan kecil. Perpendaran rona ini pun dipengaruhi oleh jeda pengamat dengan sumber cahaya.
Hal itulah nan membuat jeda sumber cahaya akan lebih jauh dan menyebabkan perpendaran imbas Rayleigh scattering oleh rona biru berkurang saat sunset. Dengan demikian, proses ini akan tampak sangat jelas saat matahari terbenam, ketika rona merah mendominasi garis horizon.
Itulah penyebab rona biru langit. Semoga pembahasan subbab ini bisa menambah pengetahuan Anda tentang fenomena-fenomena nan terjadi di balik biru langit nan tampak indah. Bagaimana pun, langit dan segala fenomenanya akan selalu menarik dilihat serta menarik perhatian para peneliti buat melakukan riset ilmiah di balik semua peristiwa.
Benda-Benda Langit
Seperti nan kita ketahui, langit tak hanya menyimpan bumi sebagai bendanya. Ada benda lain nan juga menjadi kenyataan menarik dari langit. Berikut ialah benda-benda langit nan dimaksud.
1. Planet
Planet merupakan benda langit nan bersifat mengelilingi bintang atau residu bintang, memiliki massa nan cukup buat memiliki gravitasi tersendiri, tak terlalu besar, berdiameter lebih dari 800 km.
Pada awalnya, jumlah planet nan dapat kita ketahui ialah sembilan, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, sejak tahun 2006, Pluto dikeluarkan dari tata surya sebab orbitnya memotong orbit planet Neptunus sehingga ketika mengelilingi matahari, Pluto terkadang lebih dekat dengan matahari dibandingkan dengan planet Neptunus.
2. Satelit
Benda langit berikutnya ialah satelit, yakni benda langit nan mengorbit benda langit lainnya nan ukurannya lebih besar dari pada dirinya. Misalnya saja, bulan nan mengelilingi bumi dapat dikatakan sebagai satelit bumi atau planet nan mengelilingi bintang. Benda ruang angkasa ini bisa berevolusi bersamaan dengan planet nan dikelilinginya.
3. Bintang
Bintang ialah benda langit nan terkenal sebab pancaran cahayanya nan indah. Bintang sendiri terdiri atas bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu ialah bintang nan cahayanya bukan dihasilkan dari dirinya sendiri, sedangkan bintang konkret ialah bintang nan dapat memancarkan cahayanya sendiri. Benda ruang angkasa ini juga merupakan pusat dari tata surya. Bintang dengan jeda terdekat pada bumi ialah matahari, sedangkan bintang lainnya memiliki jeda nan cukup jauh sehingga hanya bisa dihitung dengan menggunakan satuan tahun cahaya.
4. Nebula
Benda langit ini terdiri atas debu, gas, dan plasma nan sering juga disebut awan antarbintang. Pada mulanya, nebula merupakan nama nan diberikan buat semua objek astronimi, termasuk galaksi nan berada di luar Bima Sakti.
5. Galaksi
Istilah galaksi mungkin terdengar tak asing di telinga kita. Sistem nan terikat oleh gaya gravitasi ini terdiri atas bintang, gas, dan debu kosmik medium antarbintang. Terdapat kurang lebih 100 miliar galaksi di alam semesta ini. Sebagian dari galaksi tersebut berdiameter 1000 sampai 100 ribu parsec nan biasanya dipisahkan oleh jeda (dengan hitungan jutaan parsec).
Ruang antargalaksi terisi oleh gas nan mempunyai kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik.
6. Asteroid
Benda langit nan pernah dijuluki planet minor ini berukuran lebih kecil dibandingkan dengan planet lainnya, namun lebih besar daripada meteroid. Benda ini terdapat pada bagian dalam tata surya.
7. Meteor
Benda ruang angkasa nan masuk ke dalam atmosfer bumi ini terjadi sebab tertarik oleh gaya gravitasi bumi dengan kecepatan tinggi sehingga ia dapat berpijar sebab gesekan dengan atmosfer. Gesekan tersebut kemudian mengakibatkan meteor terbakar sehingga manusia menyebutnya sebagai bintang jatuh sebab cahaya hasil bakaran tersebut.
8. Meteroid
Benda-benda kecil dengan ukuran nan lebih kecil daripada asteroid ini merupakan sebuah benda padat nan bergerak di dalam ruang antarplanet. Ukurannya lebih besar daripada molekul. Meskipun kecil, meteroid ini juga termasuk ke dalam sistem keplanetan seperti asteroid, komet, dan debu kosmik.
Benda ruang angkasa ini bisa bergerak dengan kecepatan tinggi serta memiliki berbagai bentuk, warna, massa, dan sifat.
9. Komet
Benda langit nan berekor ini merupakan benda nan mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong, nan terbentuk dari debu dan gas nan membeku sebab posisinya nan jauh dari matahari sehingga menjadi es. Oleh sebab itulah ketika berada dekat dengan matahari, sebagian bahan pembentuk komet tersebut akan membentuk kepala gas dan ekor. Ekor dari komet ini selalu bergerak menjauhi matahari.
10. Kluster
Kluster merupakan gabungan dari galaksi dengan sistem tersendiri nan gravitasinya berasal dari gaya gravitasi bersama. Gugusan nan lebih besar dari kluster ini dinamakan dengan super kluster.
Dari gambaran di atas, bisa disimpulkan bahwa banyak sekali benda langit nan ada di jagat raya ini, baik nan dapat kita cermati maupun tidak. Hal ini membuktikan bahwa ada nan lebih besar dari segala nan ada di global ini. Selamat mengambil pelajaran!