Ragam Objek Wisata Alam Kabupaten Indramayu
Kabupaten Indramayu ialah salah satu kabupaten nan ada di Provinsi Jawa Barat. Ibukota dari kabupaten ini ialah Indramayu. Kabupaten ini berbatasan dengan Bahari Jawa di sebelah utara, Kabupaten Cirebon di sebelah tenggara, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Subang di sebelah barat.
Kabupaten ini dilintasi oleh Jalur Pantura nan merupakan jalur tersibuk dan terpadat di Pulau Jawa, terutama saat musim mudik tiba. Kabupaten ini memiliki beberapa kota penting, yaitu Jatibarang, Indramayu, haurgeulis, dan Karangampel. Kabupaten ini lahir pada 7 Oktober 1527. Saat ini, Kabupaten Indramayu terbagi atas 31 kecamatan.
Meskipun Kabupaten ini terletak di Provinsi Jawa Barat nan notabene berbudaya dan berbahasa Sunda, sebagian besar masyarakat di kabupaten ini berbahasa Jawa khas kabupaten ini. Bahasa Jawa nan khas ini oleh masyarakat sekitar disebut Dermayon, yaitu dialek bahasa Jawa nan hampir sama dengan dialek Cirebon. Di bagian selatan kabupaten ini, masyarakatnya menggunakan bahasa Sunda sebab daerah tersebut berbatasan langsung dengan budaya Sunda.
Profil Singkat Kabupaten Indramayu
Secara geografis, kabupaten ini terletak di Jawa Barat. Batas-batas daerahnya seperti nan sudah disebutkan di atas. Sementara itu secara astronomis kabupaten ini terletak pada 107° 52’ - 108° 36’ Bujur Timur dan 6° 15’ - 6° 40’ Lintang Selatan.
Secara administratif, wilayah seluas 204,011 hektar ini dibagi ke dalam 31 kecamatan, 307 desa, dan 8 kelurahan. Di wilayah ini, pantai utara pulau Jawa membentang seluas 114,1 km, membuat cuaca di kabupaten ini cukup panas dan lembab (sekitar 22,9°C - 30°C). Suhu udara terendah nan pernah tercatat ialah 22°C dan suhu udara tertingginya ialah 32°C. Kelembaban udara di kabupaten ini berkisar antara 70% - 80%.
Kabupaten ini berada 0 – 18 meter di atas permukaan laut. Dataran rendahnya (0 – 6 meter di atas permukaan laut) berupa rawa-rawa, areal persawahan, tambak, dan pekarangan. Kemiringan tanah di kabupaten ini ialah antara 0% - 2%. Ini menyebabkan munculnya genangan air di musim penghujan pada area-area tertentu. Curah hujan di kabupaten ini sekitar 1.587 mm per tahun, dan jumlah turunnya hujan ialah selama 91 hari.
Kabupaten ini memiliki 1.744.897 jiwa penduduk, dengan penduduk laki-laki sebanyak 888.579 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 856.318 jiwa (berdasarkan sensus penduduk tahun 2009). Sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani, oleh sebab itu sebagian besar lahannya digunakan sebagai huma sawah irigasi (sebanyak 59,5%). Selain itu, huma kabupaten ini juga digunakan sebagai huma sawah tadah hujan, perkebunan, pemukiman, empang, dan sebagainya; dengan porsinya masing-masing sinkron kebutuhan penduduk.
Kebutuhan air higienis masyarakat ini ditopang oleh persediaan air tanah dan air permukaan (sungai). Air tanah banyak dieksploitasi oleh industri dan rumah tangga melalui penggunaan sumur pompa langsung dari setiap rumah, adapun Daerah Genre Sungai (DAS) cukup bermanfaat sebagai sumber pengairan sawah dan kebun. Sungai-sungai nan mengaliri kabupaten ini ialah sungai Cipunegara, Sewo, Mang Setan, Legok, Cipancuh, Eretan, Tuan, Cilet, Cipondoh, dan sebagainya.
Seni dan Budaya Kabupaten Indramayu
Sebagaimana wilayah-wilayah di tanah air nan kaya akan seni dan budaya tradisional, kabupaten ini pun memiliki kesenian sendiri nan mencerminkan kebudayaan tradisionalnya. Karena terletak dekat dengan Cirebon, kabupaten ini memiliki beberapa kesenian nan mirip atau bahkan serupa dengan kesenian khas Cirebon. Inilah beberapa bentuk kesenian tradisional kabupaten ini nan dikenal se-Indonesia.
1. Kesenian Organ Tunggal
Salah satu kesenian nan ada di kabupaten ini, terutama daerah Jatibarang, ialah kesenian organ tunggal. Organ tunggal ialah pertunjukan seni di atas anjung dengan menggunakan organ, yaitu alat musik nan seperti piano.
Pertunjukan kesenian organ tunggal ini biasanya dipentaskan pada acara-acara tertentu, seperti hajatan pernikahan, hajatan tujuhbelasan, bahkan hari-hari keagamaan. Selain di atas panggung, kesenian organ tunggal ini dipentaskan dengan cara berkeliling kampung pada saat-saat tertentu, misalnya bulan Ramadhan.
2. Kesenian Tari Topeng
Kesenian ini merupakan kesenian orisinil daerah Cirebon, termasuk kabupaten ini. Tari ini disebut tari topeng sebab penarinya mengenakan topeng pada saat menari. Tari topeng banyak sekali ragamnya dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan dan cerita nan disampaikan. Tari topeng bisa dimainkan oleh satu penari atau lebih.
Pada dasarnya, topeng-topeng nan digunakan saat menari merupakan simbolisasi dari tokoh karakter cerita nan dibawakan. Gerakan tangan, gerakan tubuh nan gemulai, dan iringan musik nan didominasi oleh rebab dan kendang merupakan karakteristik khas dari kesenian tari topeng. Saat ini, kesenian tari topeng masih sering dipelajari di sanggar-sanggar tari nan ada di kabupaten ini. Kesenian ini pun sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah, atau pada momen tradisional lainnya.
3. Kesenian Wayang Kulit
Kesenian wayang kulit, umumnya ada pada masyarakat Jawa. Kesenian wayang kulit pun inheren pada masyarakat kabupaten ini. Sebenarnya, wayang kulit Indramayu tak ada bedanya dengan wayang kulit Jawa dan Cirebon.
Perbedaan antara wayang kulit kabupaten ini dengan wayang kulit Jawa, terletak pada bahasa pengantar nan digunakan. Pementasan wayang kulit saat ini masih sering dipentaskan saat acara-acara tertentu, seperti hajatan pernikahan sampai dipentaskan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen nan melimpah ruah.
4. Kesenian Mapag Dewi Sri
Mapag Dewi Sri merupakan suatu pesta rakyat atas diberikannya hasil panen nan melimpah. Menurut kepercayaan masyarakat, pesta rakyat ini wajib dilaksanakan setiap tahu. Konon, pada 1970-an pesta ini tak pernah dirayakan sebab hasil panen sedikit. Karena pesta itu tak dirayakan, banyak masyarakat nan sakit. Oleh sebab itu, sejak kejadian tersebut, sekecil apapun hasil panen, pesta rakyat harus tetap dilaksanakan.
5. Kesenian Sintren
Kesenian ini merupakan salah satu kesenian Jawa. Di kabupaten ini, kesenian sintren dipertunjukan pada momen-momen tertentu, seperti hajat atau syukuran. Saat ini, kesenian sintren mulai tergusur keberadaannya sebab pengaruh hiburan modern.
6. Kesenian Tarling
Tarling merupakan seni musik nan ditampilkan dengan iringan oleh gitar dan suling. Seiring perkembangan zaman, kesenian tarling pun berkembang dan berubah cepat. Saat ini, kesenian tarling tak hanya dilengkapi oleh gitar dan suling, tetapi dilengkapi dengan alat musik modern. Meskipun demikian, tarling klasik masih diminati oleh banyak wisatawan.
Ragam Objek Wisata Alam Kabupaten Indramayu
Kabupaten ini memiliki ragam potensi alam nan latif buat dijadikan objek wisata. Objek wisata alam nan digemari wisatawan ketika berkunjung ke kabupaten ini ialah pantai, danau, dan hutan. Inilah beberapa objek wisata alam kabupaten ini nan dapat Anda kunjungi.
1. Pulau Biawak
Pulau biawak ialah pulau latif loka wisata laut nan memiliki koleksi ikan hias dan terumbu karang dalam sebuah taman bahari yang indah. Dengan estetika pasir putih dan tanaman bakau nan masih asri, di pulau ini bisa ditemukan banyak biawak liar nan hayati di pulau ini. Pulau biawak sudah menjadi destinasi wisata sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1872. Komunitas orang Eropa banyak berlibur ke pulau ini sebab alamnya nan latif dan eksotis. Pulau ini terletak di utara Indramayu dan bisa ditempuh menggunakan bahtera nelayan sejauh 40 km.
2. Pantai-Pantai yang Indah
Karena berbatasan langsung dengan Bahari Jawa, kabupaten ini dianugerahi berbagai pantai latif nan layak dikunjungi saat berlibur. Beberapa pantai nan cukup populer sebab estetika panorama alamnya ialah Pantai Glayem, Pantai Tirtamaya, dan Pantai Eretan. Beberapa pantai di kabupaten Indramayu telah menjadi destinasi wisata sejak zaman dahulu.