Semangat, Michael Schumacher, dan Alexander Agung
Semangat dibutuhkan setiap saat. "Semangat" mungkin merupakan kata nan sederhana. Sangat sering diucapkan namun bagi beberapa pihak justru sulit buat dilakukan. Entah mengapa, semangat kadang sulit buat dipertahankan. Terutama saat kita mengalami sesuatu nan menyulitkan.
Semangat Dibutuhkan Setiap Saat
Semangat adalah sesuatu nan harus kita miliki. Dalam hayati manusia, tak ada nan berlangsung lancar dan aman-aman saja. Ibarat jalan, hayati selalu naik-turun, berpasang-pasangan. Ada kalanya bahagia, namun juga niscaya ada saatnya merasa sedih dan harus menangis. Itu ialah suatu keharusan nan harus dijalani oleh manusia. Tidak ada nan dapat mengelak darinya.
Semangat memberi banyak akibat dalam kehidupan manusia. Coba saja perhatikan orang-orang nan sekarang sukses menapaki tangga kesuksesan! Tidak ada di antara mereka nan tak punya semangat, kan? Mereka ialah orang-orang gigih dan ulet nan tak berhenti berjuang. Dan semua itu didapat dari semangat nan selalu menggelora.
Padamnya semangat dapat dimaknai dengan padamnya kehidupan. Betapa banyak orang-orang nan akhirnya memilih buat mengakhiri hidupnya sebab sudah tak memiliki semangat dan keberanian buat hayati lagi. Mereka kira kematian ialah jalan keluar nan paling hebat buat semua masalah dalam hidup. Mereka lupa kalau sesungguhnya setelah kematian, Tuhan justru akan meminta pertanggungjawaban, mengapa mereka memilih mengakhiri hidup.
Korea ialah negara dengan angka bunuh diri paling tinggi di dunia. Banyak nan menduga kalau kehidupan agama nan kurang dijalani telah mendorong banyak orang buat bunuh diri. Tak hanya orang biasa, bahkan para pesohor pun rela melepaskan hidupnya. Entah mengapa semangat hayati mereka mendadak punah.
Park Yong Ha ialah salah satu nama selebriti nan cukup populer di global hiburan Korea Selatan. Salah satu serial nan dibintanginya menjadi serial terpopuler nan pernah dibuat oleh negeri ginseng itu, Winter Sonata .
Beberapa waktu lalu Park membuat geger global hiburan Asia sebab memilih buat bunuh diri. Dia sudah tak lagi punya semangat buat terus berjuang. Sangat disayangkan, bukan?
Sebagai aktor, idealnya Park Yong Ha sangat tahu arti perjuangan. Langkah nan harus ditempuhnya buat menjadi pesohor tentu tak mudah. Apalagi global hiburan Korea terkenal memiliki persaingan nan sangat ketat. Tidak mudah buat menonjol dan mendapat popularitas. Sayangnya, Park sudah tak memiliki semangat itu lagi. Menurutnya, wafat ialah cara terbaik.
Semangat memang bukan barang langka, akan tetapi harganya sangat mahal. Itulah mengapa tak semua orang sanggup memeliharanya. Tidak semua orang mampu memilikinya. Banyak orang nan bersemangat hanya sekadar dalam kata-kata saja, namun perilakunya sama sekali tak mencerminkan itu. Mudah putus asa, gampang menyerah pada rintangan, atau memilih buat berpaling dari suatu hal hanya sebab gagal setelah beberapa kali mencoba.
Tidak semua orang mampu meraih kesuksesan hanya dalam sekali percobaan. Di global ini, orang seperti Andrea Hirata memang sangat jarang. Sekali menulis novel, karyanya langsung meledak dan dapat go international . Bahkan Laskar Pelangi difilmkan dan berhasil besar. Belum lagi sekuelnya. Lalu karya-karya Andrea Hirata lainnya. Semuanya berhasil besar. Dari karyanya, ada satu hal nan wajib ditiru, semangat buat maju.
Bagi Anda penggemar tetralogi Laskar Pelangi , tentu paham dengan semangat Ikal dan Arai dalam menuntut ilmu. Itu harus kita contoh, mengobarkan semangat setiap hari, setiap saat. Itu nan akan menjadikan seorang manusia menjadi kuat dan dapat menempuh apa pun di depan.
Manusia memang bukan manusia super, namun semangat itu berperan besar dalam kesuksesan seseorang. Tuhan pun biasanya melapangkan jalan bagi orang-orang nan bersemangat dalam menjalani hidupnya. Bersemangat belajar akan membuat Anda cerdas. Tidak berarti harus menjadi kampiun kelas atau lulus dengan predikat cum laude . Namun nan niscaya akan memiliki kualitas hayati nan lebih baik dari orang nan bersikap sebaliknya.
Sementara semangat dalam bekerja akan menempatkan Anda dalam golongan orang nan mendapat kesuksesan. Jangan melulu diukur dengan materi, ya? Yang jelas, Anda akan selalu berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya. Dan itu tentu akan berimbas pada kinerja Anda. Orang-orang tahu kalau Anda akan selalu menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin. Anda pun berhasil mendapat rasa hormat dan kepercayaan dari lingkungan kerja.
Semangat, Michael Schumacher, dan Alexander Agung
Pernah mendengar nama ini? Bagi para penggemar balap Formula Satu tentu tak asing dengan nama ini. Sampai detik ini, Schumi, begitu sapaan akrabnya, ialah pemegang gelar kampiun global terbanyak sepanjang sejarah F1. Dia sukses meraih 7 kali gelar tersebut, 5 di antaranya diraih bersama Ferrari.
Sempat pensiun dari arena jet darat, Schumi kembali lagi ke lintasan. Memang, selama dua tahun ini prestasinya terseok-seok. Akan tetapi, apakah dia patah semangat ? Tentu saja tidak. Anda nan mengikuti sepak-terjangnya tentu tahu bagaimana dia di lintasan.
Schumi tak pernah mengendurkan gas hanya sebab mendapat tekanan atau mengalami masalah dengan mobil. Pada salah satu balapan di Kanada, dia pernah membabat belasan lap dalam keadaan rem nan tak berfungsi baik. Ferrari nan dikendarainya tetap sukses mencapai finish di posisi satu.
Di lain pihak, dia juga pernah membalap dengan kondisi mobil nan kurang kencang di GP China pada 2006. Start hanya di posisi 10, Schumi sukses melampaui duo Renault nan saat itu memimpin balapan dan lebih kencang. Fernando Alonso dan Giancarlo Fisichella pun dibungkam.
Kondisi-kondisi seperti itu sering sekali dialaminya. Dan selama ini Schumi tak pernah menyerah. Dia mungkin salah satu orang nan memiliki semangat juang paling besar nan pernah ada. Semua hambatan nan dihadapi tak menjadikannya lemah. Sebaliknya, Schumi menjadi pembalap nan semakin kuat.
Dua tahun terakhir ini, para penikmat Formula One memang belum berkesempatan melihat Schumi memuncaki podium lagi. Akan tetapi, setiap balapan dia terus berjuang dan semangat dalam melahap lap demi lap lintasan. Beberapa aksinya masih terus dibicarakan, meski usianya sudah tak muda lagi.
Dari situ harusnya kita dapat memetik hikmah. "Semangatlah, maka semuanya lebih mudah." Semangat akan mendorong Anda buat menjadi seorang pejuang. Dan perjuangan tak pernah berakhir dengan sia-sia.
Alexander Agung ialah salah satu contoh hebat buat sebuah perjuangan. Usianya baru sekitar 20 tahun ketika harus menggantikan ayahnya nan meninggal. Di usia nan tergolong muda itu dia harus menjadi raja nan meminpin negerinya, Macedonia. Anak muda nan satu ini memiliki semangat nan luar biasa. Sejarah telah mencatat itu dengan gemilang.
Semangat nan dimaksud ialah penaklukannya terhadap Persia hanya setelah berkuasa selama tiga tahun. Padahal ayahnya sudah berupaya melakukan hal nan sama bertahun-tahun tanpa hasil.
Alexander kemudian melanjutkan perjuangannya dengan menaklukkan Mesir dan diangkat sebagai Firaun di negeri piramida itu. Kekuasaan tak pernah mengendurkan semangat nan dia miliki. Bahkan saat berperang pun, dia selalu berada di baris terdepan. Meski berisiko tinggi, Alexander tak pernah gentar. Itu ialah salah satu caranya buat mengobarkan semangat para prajuritnya.
Alexander Agung bahkan hampir menguasai India, kalau saja tentaranya tak memohon buat pulang. Selama bertahun-tahun mereka berperang dan tak pernah kembali ke Macedonia. Meski merasa berat, sang raja pun mengabulkan permohonan tentaranya dan kembali ke tanah air mereka.
Alexander memang hanya berkuasa sekitar 13 tahun. Akan tetapi, kekuasaannya sudah sangat luas. Semangat Alexander buat menjadikan negaranya sebagai kekuatan terbesar di dunia, tak pernah padam. Alexander tak pernah mengalami kekalahan dalam perang seumur hidupnya. Alexander hanya takluk pada demam nan dideritanya selama 10 hari.