Saran Penyajian Buah Kiwi
Buah Kiwi tampak seperti homogen permen atau jelly. Cantik, menawan dan mengundang selera daam bentuk irisan. Warnanya hijau menyala dengan biji-biji nan seperti taburan wijen. Berbeda saat buah itu daam keadaan utuh. Kesan cantik sama sekali tak tercitra.
Penulis sendiri mulai melihat dan membeli buah-buah nan terihat lucu, seperti telur cokelat berbulu halus itu di supermarket terkenal kira-kira 15 tahun lalu (waktu itu buah Kiwi termasuk buah-buahan nan sangat mahal, lebih mahal dari buah anggur). Kalau dilihat benar-benar bentuk buahnya, memang mirip seperti telur, telur ayam persisnya.
Kemudian, penasaran dengan rasa, sebab penampilan irisan buahnya nan sangat menggugah selera, segar, dan cantik sekali. Dengan rona hijau di bagian luar dan kuning muda di bagian tengahnya biji-bijinya nan hitam kecil-kecil seperti wijen berjejer membundar teratur di tengah irisan. Niscaya enak rasanya. Ternyata begitu dicoba rasanya tak seenak mangga atau nanas, buah-buah khas nan biasa dikonsumsi disini.
Buah kiwi tak mempunyai aroma nan khas, hanya manis dan terkadang ada rasa asam. Tapi, bukan seperti asam dalam mangga dan nanas nan khas, sedikit sepet dan gurih, seperti halnya tamarind (asam jawa) nan asam namun gurih.
Pokoknya, kalau dibandingkan dengan beberapa buah khas Indonesia, buah kiwi kurang dalam rasa dan kelezatannya. Bagi pecinta rasa asam, dan nan berlidah sedap buah kiwi tak meninggalkan kesan apa-apa, bahkan rasanya terlalu biasa. Dan bagi penulis, buah impor ini bukan merupakan buah favorit nan harus dibeli setiap belanja bulanan. Memang terlihat mewah dalam harga, dan elegan dalam penampilan.
Walaupun demikian, buah kiwi cukup banyak penggemar di luar sana dan digunakan buat dekorasi kue pai, tar buah, es krim, buat campuran yoghurt, sampai dalam sup buah pesta pernikahan. Menurut penulis, sebaiknya begitulah kita mengomsumsi buah kiwi, dikombinasi dengan buah lain. Misalnya dalam es buah atau sup buah sehingga konsumen bisa merasakan variasi rasa nan lebih enak.
Di Indonesia, bisa dibeli di supermarket terkenal atau toko-toko buah seperti di kota-kota besar, Jakarta contohnya. Diimpor ke Indonesia dengan merek dagang Zespri (dapat dilihat dalam kotak package, dan pita kertas nan membungkus masing-masing buah), dan pengimpor berasal dari negara pengimpor buah kiwi terbesar didunia, New Zealand.
Jika ingin info lebih jauh tentang buah kiwi Zespri, bisa diakses ke official website- nya. Warta gembira buat penggemar buah ternyata telah dipasarkan jenis lain dari buah kiwi hijau ini, yaitu Golden Kiwi atau Yellow kiwi. Bentuk sama seperti telur namun agak sedikit besar, dan pastinya dagingnya berwarna kuning keemasan. Di Indonesia sendiri dipasarkan dengan nama Golden Kiwi. Buah hasil pengembangan budidaya buah kiwi terbaru, dagingnya lebih banyak dan rasanya lebih enak dari nan berwarna hijau.
Belum diketahui dengan niscaya kapan buah Kiwi mulai dikonsumsi orang Indonesia, namun sampai saat ini buah kiwi masih merupakan buah mahal nan hanya dikonsumsi oleh mereka nan tinggal dikota-kota besar.
Sejarah dan Fakta Lain Buah Kiwi
Sempat terlintas dibenak penulis dengan naifnya, kenapa disebut Buah Kiwi, mungkin sebab bentuknya seperti telur burung Kiwi, burung kecil berwarna coklat nan orisinil berasal dari New Zealand dan merupakan lambang negara tersebut.
Buah nan dikenal secara internasional dengan nama Kiwifruit, di Indonesia diberi nama sinkron dengan terjemahan bahasa Inggrisnya yaitu Buah Kiwi. Nama tersebut ternyata diperkenalkankan oleh pembudidaya dan eksportir di New Zealand, buat alasan pemasaran.
Walaupun, di kemudian hari diketahui ternyata buah Kiwi sebenarnya bukan berasal dari New Zealand atau bukan tumbuhan orisinil negara tersebut. Buah kiwi sebenarnya berasal dari daratan selatan Cina. Dan merupakan tumbuhan orisinil Asia (diperkirakan buah ini tumbuh di India, Jepang, dan Siberia).
Sebelumnya di negara asalnya di Cina dikenal dengan nama Yang Tao, atau Sunny Peach. Nama lain nan pernah ada ialah Chinese gooseberry, buah kiwi diperkirakan homogen gooseberry, yaitu buah nan bentuknya mirip seperti anggur hijau namun berbulu halus dipermukaan kulitnya. Buah Kiwi telah dikenal di Cina jauh sebelum global barat mengenalnya. Dan, sempat dinyatakan sebagai buah nasional di negara Republik Rakyat Cina. Diperkenalkan didunia barat pada awal abad ke 20.
Tidak diketahui tahun berapa tepatnya, namun mulai dibudidayakan di New Zealand, ketika seorang misionaris wanita dari negara itu nan baru selesai belajar di Cina kembali pulang dan membawa bibit buah kiwi tersebut. Dan pembudidayaan dimulai tahun 1906, setelah itu pembudidayaan tersebut berkembang pesat. Dan akhirnya global mengenalnya sebagai buah kebanggaan rakyat New Zealand.
Fakta lain mengenai buah kiwi ialah hasil persilangan dari dua jenis tumbuhan nan berbeda, bahasa ilmiahnya buah kiwi ialah tumbuhan Cultivar, jenis hasil budidaya varitas. Nama latinnya ialah Actinidia deliciosa. Jadi, buah ini ternyata bukan tumbuhan orisinil seperti mangga dan jambu biji, atau buah-buahan lain nan pernah kita kenal di Indonesia.
Beberapa Fakta dan Manfaat Buah Kiwi
Para penggemar buah, atau pemakan buah dan sayur, dan pemerhati kesehatan, tentunya kurang tertarik dengan urusan rasa atau kelezatan dibandingkan dengan hal kegunaan nan terkandung dalam buah kiwi hal ini pastinya lebih menarik.
Kalau kita mau membahas tentang kegunaan dan kandungan nutrisi nan ada dalam buahkiwi ini, cukup menakjubkan. Mungkin pembaca telah mengetahui beberapa zat bermanfaat nan ada didalamnya, seperti vitamin C, nan jumlahnya sangat tinggi dalam ukuran nilai gizi 75% dari nutrisi lain nan terkandung per buahnya ialah vitamin C.
Ini lebih tinggi dari buah jambu, nan tadinya diklaim sebagai buah nan paling tinggi nilai vitamin C nya. Lainnya ialah vitamin A, nan baik buat mata, juga vitamin E nan baik buat kulit. Kombinasi ketiga vitamin tersebut merupakan antioksidan nan baik buat tubuh.
Zat minral lain nan juga banyak terkandung dalam buah kiwi ialah kalsium, potassium, dan asam folat atau (folic acid), nan sangat baik buat wanita hamil dan anak-anak buat perkembangan otak. Buah kiwi juga mengandung banyak serat, dan zat laxative, pencahar alami, nan sangat cocok buat pencernaan. Dan, sangat cocok dikonsumsi bagi mereka nan sedang menjalani diet kegemukan.
Hal nan harus diketahui, ialah walaupun buah kiwi sarat gizi, namun bukan berarti cocok buat setiap individu, sebab ternyata dalam beberapa kasus buah ini bisa menimbulkan alergi, seperti gatal di sekitar mulut dan dalam mulut (palate). Dalam kasus lain dapat menimbulkan pusing-pusing. Karena dalam buah kiwi juga terdapat zat enzyme actinidia nan merupakan pelembut daging alami, seperti halnya dalam buah papaya(zat papain). Jadi nan biasa alergi terhadap buah papaya, dan pisang dapat juga alergi buah kiwi.
Saran Penyajian Buah Kiwi
Contoh sajian nan tepat buat buah kiwi ialah buat campuran sup buah, dipotong-potong agak kecil, dan dikombinasikan dengan beberapa buah nan mempunyai aroma nan khas dan segar, seperti nanas, jambu biji merah, atau buah mangga nan beraroma tajam. Berikut ini saran penyajian dalam mengkomsums buah kiwi.
-
Jus Buah Kiwi (ditambahkan air lemon atau jeruk).
-
Campuran Selada buah.
-
Campuran Es buah dan Sup Buah.
-
Hiasan puding atau es krim.
-
Hiasan pai, atau kue tart buah.
-
Campuran buah dalam yoghurt.
Sebaiknya apabila ingin mencampur buah kiwi dengan produk susu seperti yoghurt dan es krim, atau ke dalam jelly/ puding nan mengandung gelatin, jangan dibiarkan terlalu lama, sebaiknya segera dikonsumsi dalam waktu 3 jam-an. Karena zat nan ada dalam buah kiwi bisa melumerkan yoghurt dan es krim, sehingga cepat menjadi cair.