Tempat-tempat menarik di Sumatera Barat

Tempat-tempat menarik di Sumatera Barat

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi nan terletak di Pulau Sumatera. Provinsi nan beribukota di Padang ini berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi, Bengkulu, dan Riau. Sebagian besar penduduk di Sumatera Barat merupakan suku Minangkabau. bahasa Minang merupakan bahasa sehari-hari masyarakat Sumatera Barat, tiap-tiap daerah memiliki dialek nan berbeda.



Sumatera Barat kaya akan hayati.

Banyak spesies langka ditemui di sini. Beberapa di antaranya ialah Rafflesia arnoldi, siamang, rusa, tapir, harimau sumatera, dan berbagai jenis burung langka. Spesies langka tersebut bisa dijumpai di berbagai cagar alam nan ada di Sumatera Barat, seperti Cagar Alam Batang Palupuah, Cagar Alam Lembah Harau, Cagar Rimbo Panti, dan lainnya.



Tempat-tempat menarik di Sumatera Barat

Selain dikenal dengan kuliner nan enak, Sumatera Barat memiliki banyak potensi wisata. Jika Anda sedang mampir ke Sumatera Barat, jangan lupa mengunjungi beberapa loka wisata berikut ini.

1. Pulau Sikuai

Pohon kelapa nan tersusun rapi dan hamparan pasir putih higienis nan mengelilingi pulau bisa Anda nikmati di pulau ini. Pulau seluas 40 kektar ini bisa Anda kelilingi menggunakan sepeda nan disediakan oleh pengelola pulau. Layaknya wisata bahari di loka lain, Anda dapat berjemur, berenang, snorkeling, dan diving di Pulau Sikuai. Namun, ada hal berbeda nan ditawarkan pulau ini, Anda dapat menyaksikan matahari terbenam dari atas bukit.

2. Danau Kembar

Danau kembar atau lebih dikenal dengan dengan nama Danau Diateh Danau Dibawah, berjarak sekitar 50 kilometer dari Kota Padang, tepatnya berada di daerah Lembang Jaya, Kabupaten Solok. Hamparan kebun teh, kesejukan udara pegunungan, dan estetika danau, bisa Anda nikmati sambil menyantap jagung bakar.

3. Puncak Lawang dan Danau Maninjau

Sejak dari zaman penjajahan Belanda, Puncak Lawang telah dijadikan loka wisata. Di sini, Anda dapat menyaksikan estetika Danau Maninjau dari atas. Puncak Lawang juga telah dijadikan sebagai loka olahraga paralayang, Anda dapat meluncur di sini dan mendarat di tepian Danau Maninjau.

4. Lembah Harau

Lembah Harau berada di Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Kurang lebih 2 jam perjalanan dari Bukittinggi. Di sini, Anda dapat menyaksikan tebing-tebing granit setinggi 80 meter. Di kawasan ini juga, terdapat banyak air terjun dengan air nan jernih dan dingin. Suasana pedesaan dan udara nan sejuk juga dapat Anda nikmati di sini.

5. Wisata Bukittinggi

Bukittinggi nan memiliki jeda tempuh lebih kurang dua jam perjalanan dengan mobil pribadi dari Kota Padang. Kota Bukittinggi ialah salah satu kota madya nan ada Sumatera Barat. Bukittinggi memiliki daya tarik wisata, dan banyak dikunjungi turist lokal maupun asing.Rasanya tidak lengkap kalau datang ke Padang tidak mampir sebentar di Bukittinggi. Berikut ini tempat-tempat nan wajib disinggahi di Bukittinggi :

  1. Ngarai Sianok

Salah satu objek wisata andalah Bukittinggi dan Sumatera Barat ialah Ngarai Sianok, objek wisata alam nan berupa panorama jurang nan berbentuk lembah granit nan tinggi mencapai 100 meter dan panjang sekitar 15 km, sedangkan lebar jurang sekitar 200 m. Di bawahnya mengalir sungai dengan airnya nan bening.

Ngarai ialah kosakata minang nan artinya lembah. Lembah ini terbentuk oleh peristiwa alam nan terjadi sejak jutaan tahun silam. Di mana pada masa itu terjadi gempa tektonik hebat sehingga menyebabkan tanah di situ terbelah menjadi dua bagian. Bentukan ala mini menjadi sebuah lukisan natural nan dapat dinikmati dari dekat.

  1. Lubang Jepang

Lubang Jepang merupakan sebuah gua protesis nan dibikin ketika masa penjajahan Jepang pada tahun 1943, pada masa itu Bukit tinggi tidak lepas dari penjajahan tentara Jepang. Lubang-lubang dibikin di tebing-tebing, awalnya difungsikan sebagai loka konservasi atau benteng pertahanan, bagi tentara Jepang.

Lubang ini dibuat oleh penduduk lokal nan dijadikan pekerja paksa atau romusha, para romusha ini selama bekerja dibawah tekanan serdadu Dai Nippon, diperlakukan sangat tidak manusiawi, kerja tanpa upah, tidak diberi makan dengan semestinya, disiksa dan nan menentang langsung ditempat wafat ditempat. Bahkan tidak sedikit pekerja paksa ini wafat sia-sia sebab sakit dan bunuh diri tidak kuat menanggung beban kerja. Ibaratnya sekarang ini gua Jepang merupakan saksi bisu kekejaman serdadu Jepang.

  1. Jam Gadang

Jam Gadang merupakan ikon kota Bukittinggi. Jam ini sudah ada sejak zaman Belanda. Bentuknya ialah menara menjulang nan dibangun di tengah kota. Di atas menara terdapat sebuah jam raksasa, sehingga dapat dilihat dari kejauhan.

Mungkin bentuknya jamnya nan besar dan menjual, maka oleh masyarakat setempat dinamai Jam Gadang atau jam besar. Kata gadang sendiri berasal dari bahasa Minang nan berarti besar.
Sejarahnya jam ini dibuat pada tahun 1926, jam ini dibangun atas perintah dari Ratu Belanda, wujud hadiah nan diberikan kepada Rook Maker, kepala daerah Bukit tinggi nan masa itu masih bernama Fort de Kock.

Desain menara ini sama sekali tidak meninggalkan unsure lokalnya. Dibuat menjulang, diatasnya dipasang jam analog nan digerakan dengan tuas. Sedangkan pada atapnya dibikin menyerupai atap rumah minangkabau.

Semua angka pada jam ini memakai huruf romawi, tapi ada letak keunikan pada angka romawi nan ditulis tidak lazim. Yakni pada angka sembilan nan ditulis VIIII, angka nyleneh, padahal semestinya angka sembilan romawi ialah IX. Keunikan lainnya ialah pada masa awal pembangunan, orang nan pertama meletakan batu pertama ialah anak kandungnya Rook Maker nan pada masa itu masih berusia 6 tahun.

Terlepas dari itu sampai sekarang kondisi Jam Gadang tetap terawat baik, jam nya pun masih bekerja, menunjukan waktu bagi masyarakat Bukittinggi.

  1. Benteng Fort De Kock

Bukittinggi juga menawarkan wisata sejarah, datanglah ke Benteng Fort De Kock. Sejak dulu Bukittinggi dan Sumatera Barat dianggap sebagai kota nan strategis, mengingat sumber daya alamnya sangat melimpah.

Di sini terdapat sentra penghasil beras terbanyak, selain itu terdapat tambang batu bara nan melimpah. Sehingga dari kacamata ekonomi sangat menguntungkan Belanda. Oleh sebab itu sumber-sumber ekonomi ini harus dijaga.

Salah satunya didirikannya benteng pertahanan, nan berfungsi sebagai markas besar tentara Belanda. Menurut catatan sejarah benteng Fort De Kock pertama kali dibangun pada tahun 1825, di masa kekuasaan Hendrik Merkus de Kock , dia seorang jenderal sekaligus wakil Gubernur Jenderal wilayah Minangkabau.

Guna memperkuat penguasaan militer dan menjaga keamanan dari agresi ekstrimis lokal, maka dia memprakasi membangun sebuah bangunan pertahanan sekaligus markas militer, dan asrama tentara. Benteng ini dibangun di atas bukit, pasalnya agar semua wilayah terpantau dari atas benteng. Pada setiap pojok dan beberapa loka ditempatkan meriam-meriam ukuran besar.

Di masa perjuangan lokal, benteng ini pernah diserbu oleh pejuang-pejuang lokal nan mencoba merebut benteng dari Belanda. Perang pun kerap pecah di sekitar sini. Pertempuran lokal nan paling dahsyat dan berlangsung lama ialah Perang Padri nan dipimpin Tuanku Imam Bonjol.

Kondisi benteng sekarang ini masih terawat dengan baik, hanya pada beberapa bangunan nan rusak parah dan tidak dapat direnovasi lagi. Di sini pengunjung dapat melihat meriam-meriam peninggalan Belanda nan bentuknya masih utuh. Komplek benteng juga tata rapi, ditanami tanaman hias dan pohon perindang. Sehingga pengunjung merasa nyaman.

Akses menuju benteng bersejarah ini pun mudah dijangkau, jaraknya hanya 1 km dari pusat kota.

  1. Rumah Kelahiran Bung Hatta

Mohammad Hatta, sang proklamator ialah putra orisinil Bukittinggi, beliau lahir dan menghabiskan kanak-kanaknya di kota ini. Rumah milik Bung Hatta dapat Anda kunjungi, rumah ini memang sekarang berubah fungsi menjadi museum dan saksi bisu dari sejarah riwayat kehidupan Mohammad Hatta.

Jangan dibayangkan rumah masa kecilnya bung Hatta itu mewah dan megah. Justru sebaliknya, jika Anda datang di sana, menjumpai sebentuk rumah sedarhana dan bersahaja. Bentuknya seperti layaknya rumah Minang, terbuat dari kayu, ruangan-ruangan disekat dengan gedeg. Jika menengok dalam rumah tidak ada dijumpai perabot mewah.

Jarak antar objek wisata nan tak begitu jauh antara nan satu dengan nan lain. Sehingga semua loka dapat dijangkau menggunakan bendi (sejenis delman). Hawa Kota Bukittinggi sangat sejuk, dan terasa nyaman kalau naik delman.

Demikianlah sekilas tentang tempat-tempat menarik di Provinsi Sumatera Barat. Diharapkan setelah membaca artikel ini, terbesit pencerahan buat mengunjungi tempat-tempat menarik di atas. Jadi tunggu apa lagi, ambil ransel, habiskan liburan Anda di Sumatera Selatan.