Jenis-jenis Dawai Gigi
Kini, kenyataan pemakaian dawai gigi atau behel sedang menjamur di kalangan masyarakat menengah ke atas. Kalangan menengah ke atas itu didominasi oleh kaum muda nan berusia antara 17-30 tahun. Penggunaan dawai gigi atau behel berfungsi buat meluruskan dan merapikan susunan gigi pengguna (pasien).
Kawat gigi termasuk jenis perawatan ortodonti (kesehatan gigi) atau bisa disebut juga sebagai pengobatan nan ditujukan buat mengoreksi letak gigi nan tak beraturan dan menyesuaikan rahang atas dan bawah. Jika memiliki susunan gigi nan tak sejajar atau miring (tidak klop buat mengunyah dan menggigit), Anda bisa meluruskan dan merapikan gigi dengan memasang kawat gigi .
Bagi sebagian orang, misalnya para artis, penggunaan dawai gigi merupakan bagian buat memperbaiki penampilan, spesifik daerah gigi agar lebih rapi. Bagi kalangan wanita, penggunaan dawai gigi atau behel selain merapikan susunan gigi juga berdampak pada kecantikan.
Memakai dawai gigi akan memberikan kesan trendy , terutama di kalangan anak muda. Maka dari itu, bukanlah sebuah pemandangan nan mengherankan jika dawai gigi juga dipakai oleh mereka nan bahkan sudah bergigi rapih.
Biaya pemasangan dawai gigi nan mahal ternyata tak menghalangi niat mereka memasang dawai gigi buat sekadar terlihat gaya. Predikat dawai gigi pun bertambah. Benda ini bukan lagi memiliki fungsi secara hakikat, tapi juga fungsi nan bersifat estetik.
Predikat sebagai benda nan bersifat estetik semakin dipertegas dengan tersedianya berbagai karet spesifik buat pelengkap dawai gigi. Karet tersebut dikenal juga dengan istilah ligature . Karet dawai gigi tersebut tersedia dalam banyak pilihan rona nan menarik. Sehingga akan membuat penampilan berkawat gigi semakin menarik.
Pemasangan dawai gigi atau behel dapat dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa. Akan tetapi, bukti menunjukkan bahwa imbas pemasangan dawai gigi atau behel lebih baik dan lebih cepat pada pengguna dawai gigi nan lebih muda. Anak-anak nan telah memiliki gigi tetap (bukan gigi susu) dapat mengunakan perawatan dawai gigi.
Masalah kesehatan gigi mendorong seseorang buat menggunakan dawai gigi atau behel. Berikut ini masalah gigi nan generik terjadi sehingga memerlukan perawatan dawai gigi.
- Bentuk mulut nan kecil bisa mengakibatkan keterbatasan ruang bagi gigi buat tumbuh. Hal tersebut mengakibatkan gigi tumbuh berjejalan secara tak beraturan.
- Gigi tonggos terjadi dampak sering mendorong lidah ke gigi rahang atas sehingga mengakibatkan gigi atau rahang atas maju dan tak klop dengan rahang bawah. Kebiasaan seperti menghisap jempol pada masa bayi pun bisa mengakibatkan gigi tonggos.
- Susunan gigi nan terlalu kedap atau terlalu sporadis merupakan salah satu faktor kesehatan nan mendorong penggunaan dawai gigi. Hal ini mengakibatkan kesulitan dalam mengunyah. Tanggalnya gigi susu sebelum waktunya atau cedera traumatis di wajah, mulut, atau rahang pun dapat mempengaruhi kemampuan mengunyah sehingga diperukan perawatan dawai gigi.
Perawatan Dawai Gigi
Kinerja dawai gigi ialah melakukan tekanan monoton selama satu periode secara bertahap agar mengubah gigi ke arah tertentu. Mayoritas pasien atau pengguna dawai gigi memakai dawai gigi selama satu sampai dua tahun. Sementara itu, beberapa orang mungkin hanya perlu memakai dawai gigi selama beberapa bulan dan sebagian lainnya mungkin harus terus memakai dawai gigi hingga lebih dari dua tahun.
Selama dawai gigi terpasang, pasien atau pengguna harus melakukan kunjungan ( check up ) ke dokter gigi atau pakar ortodonti. Check up dawai gigi perlu dilakukan secara rutin dan berkala buat penyesuaian dan pembersihan karang gigi.
Jika kawat gigi dilepas, pasien atau pengguna dawai gigi harus secara rutin memeriksakan diri ke dokter gigi. Biasanya, setelah dawai gigi dilepas, gigi bisa bergeser sedikit seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, tak sampai memerlukan perawatan ortodonti lebih lanjut.
Untuk mengurangi pergeseran alami ini, pasien disarankan buat memakai penahan ( retainer ) selama enam bulan dan saat malam hari ketika hendak tidur. Penahan ( retainer ) ialah dawai gigi lepasan nan biasanya terbuat dari karet atau plastik bening dan dawai nan menutupi permukaan luar gigi.
Jenis-jenis Dawai Gigi
1. Dawai Gigi dari Logam
Kawat gigi jenis ini terbuat dari baja tahan zat oksidasi ( stainless steel ). Dawai gigi jenis ini merupakan jenis dawai gigi tertua nan telah digunakan selama puluhan tahun. Harga dawai gigi jenis logam pun paling murah. Namun, dawai gigi jenis ini bisa meninggalkan noda di permukaan gigi sehingga banyak dihindari orang.
2. Dawai Gigi Keramik atau Plastik Transparan
Kawat gigi jenis ini tak begitu terlihat dan tampak lebih alami daripada dawai logam sebab bahannya membaur dengan gigi. Dawai gigi keramik tak meninggalkan noda dan sama kuatnya dengan dawai gigi logam. Namun, dawai gigi jenis ini memerlukan waktu perawatan nan lebih lama dan lebih mahal. Pada beberapa kasus, dawai keramik atau plastik menjadi kotor dan berubah rona di akhir perawatan.
3. Dawai Gigi Emas
Kawat gigi jenis ini sama seperti dawai gigi logam tradisional, tapi bahannya terbuat dari baja berlapis emas. Dawai jenis ini tak memiliki kelebihan, kecuali hanya terlihat lebih “wah” secara kosmetik.
4. Dawai Gigi Lingual
Kawat gigi jenis ini ditempatkan di bagian dalam gigi sehingga tak terlihat dari luar. Kelemahan terbesar dawai gigi lingual ialah tak nyaman dan dapat mengakibatkan luka di gusi dan lidah pasien. Selain itu, dawai gigi ini pun akan menyebabkan kesulitan berbicara pada awalnya.
Biaya Dawai Gigi
Saat ini, biaya pemasangan dawai gigi berkisar antara 7-20 juta rupiah. Besaran biaya pemasangan dawai gigi bergantung pada jenis perawatan, kondisi gigi, lokasi, dan tindakan restoratif lain nan perlu dilakukan sebelum atau selama perawatan.
Butuh Persiapan Untuk Memasang Dawai Gigi
Untuk memasang dawai gigi, dibutuhkan banyak kesiapan, baik fisik atau pun mental. Sebelum melakukan pemasangan dawai gigi, segala macam gangguan, penyakit, atau kerusakan pada gigi harus diperhatikan, seperti gigi nan berlubang harus ditambal atau dicabut. Selanjutnya, dkter gigi atau klinik harus melakukan pemeriksaaan dengan cara roentgen terhadap gigi, kepala, dan paras pasien. Selain itu, sebaiknya paras pun harus difoto sebab terkadang imbas pemasangan dawai gigi bisa mengubah bentuk wajah.
Segala persiapan tersebut harus dicatat dan direncanakan sebaik-baiknya. Selain itu, perlu diperhatikan juga perkiraan biaya (telah dijelaskan sebelumnya di atas) nan akan dikeluarkan buat pemasangan dawai gigi.
Efek Dawai Gigi
Pemasangan dawai gigi bukanlah tanpa risiko. Ada beberapa imbas nan timbul jika memakai behel atau dawai gigi. Imbas nan ditimbulkan dari pemasangan dawai gigi antara lain timbulnya rasa sakit saat pertama kali memakai dawai gigi. Selain itu, imbas lain dari pemasangan kawat gigi ialah lubang gigi dan karang gigi akan semakin cepat terjadi sebab tak menyikat gigi dan kebersihan mulut tak terjaga. Imbas pada jaringan lunak pun akan sering muncul, khususnya pada gusi bibir dan pipi akan lebih mudah terjadi radang gusi dan sariawan.