Pabrik Pupuk di Indonesia
Negara agraris nan sangat besar seperti ibu pertiwi ini tentu membutuhkan banyak pupuk agar tanah tetap fertile dan tanaman tumbuh dengan baik. Saat ini, Indonesia memiliki banyak sekali pabrik pupuk, baik pabrik pupuk organik maupun nan tak organik. Tapi, pabrik penghasil pupuk urea nan berbentuk BUMN hanya ada lima buah nan tersebar di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Pentingnya Kebutuhan Pupuk
Pupuk merupakan salah satu faktor terpenting dalam upaya meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. Pupuk sendiri sebetulnya berupa zat nan ditambahkan pada tanah supaya unsur haranya bisa terpenuhi.
Dengan begitu, tanah menjadi lebih produktif dan bisa menunjang pertumbuhan tanaman dan akar dengan baik. Seperti sebuah persyaratan absolut dalam bercocok tanam bahwa tanah nan fertile ialah tanah nan berkualitas tinggi nan bisa menentukan tumbuh kembangnya tanaman dan bisa menghasilkan bahan tanaman nan akan dipanen.
Sebelum pemupukan dilakukan, sangat dianjurkan mengetahui ciri tanah. Ada tanah nan memang sudah memiliki unsur hara nan tinggi, seperti tanah vulkanis dan tanah humus, sehingga tak terlalu memerlukan pupuk dalam proses menanamnya.
Pada awalnya, petani tradisional tak mengenal pupuk. Mereka hanya menanam saja dan mengandalkan alam buat proses selanjutnya, seperti pengairan dan saat panen. Petani modern mulai menerapkan pemupukan tanaman demi berhasilnya budi daya tanaman nan mereka usahakan.
Pupuk hadir sebagai teknologi sekaligus jembatan penghubung antara petani dengan global pemasaran produk nan lebih luas lagi. Pupuk dengan metode tabur dinilai lebih praktis dan efisien pada tanaman dengan jeda tanaman nan kedap dan tanaman perkebunan.
Satu area tanaman nan masih muda langsung ditaburkan pupuk kimia, seperti urea, KCI, ZA, dan NPK. Tidak lupa buat menyisihkan terlebih dahulu tumbuhan pengganggu atau gulma agar pupuk bisa masuk ke dalam tanah tanpa penghalang.
Sementara bagi sebagian petani lain nan mungkin pernah mendapat penyuluhan tentang konsep pemupukan nan tepat guna, penggunaan pupuk alami jauh lebih efisien dan ramah lingkungan.
Pupuk alami didapat dari kotoran hewan ternak, seperti sapi, kerbau, kambing, dan ayam, nan biasa dipelihara oleh para petani tak jauh dari tempatnya bercocok tanam, bisa dimanfaatkan buat kesuburan tanah.
Dalam pupuk kandang ini, terdapat unsur hara mikro, seperti nitrogen, kalium, dan fosfor. Begitu pula dengan pupuk kompos nan berasal dari sampah dedaunan nan membusuk, kotoran cacing, dan ampas pabrik residu penggilingan.
Pembuatan pupuk kompos selama ini masih diterapkan dengan cara meniru proses terbentuknya humus. Pembentukan humus melalui donasi mikroorganisme nan membutuhkan oksigen tinggi (aerob) dan mikroorganisme nan bekerja pada kadar oksigen rendah. Yang harus diperhatikan dalam pembuatan kompos, selain bahan mentah kompos ialah penentuan lokasi dan peralatan pembuatan kompos.
Dengan donasi mikroba atau biota tanah lain, bahan organik akan mengalami penguraian secara alami. Akan tetapi, proses pengomposan secara alami ini memerlukan proses nan cukup lama dan lambat. Agar proses pengomposan tersebut cepat, maka muncul perkembangan teknologi pengomposan. Baik dengan teknologi pengomposan sederhana atau dengan teknologi tinggi.
Jadi, pembuatan teknologi pengomposan tersebut dibuat berdasarkan atas proses penguraian bahan organik nan terjadi secara alami, sehingga dalam proses pengomposan dilakukan secara optimal. Jadi, hasil dari proses pengomposan tersebut berjalan dengan cepat dan efisien.
Pada saat ini, teknologi pengomposan ialah sesuatu nan sangat krusial sebab bisa mengatasi permasalahan tentang limbah organik. Contohnya ialah bisa mengurangi masalah penumpukan sampah perkotaan, limbah pada industri, dan limbah rumah tangga, serta limbah pertanian dan perkebunan.
Di dalam proses pengomposan, teknologi nan digunakan sangat beragam. Aktivator pengomposan nan sudah banyak beredar, yaitu Promoting Microbes (PROMI), OrgaDec, SuperDec, BioPos. EM4. Green Phoskko organic Decomposer, dan SUPERFARM (Effektive Microorganism) atau bisa juga menggunakan cacing buat mendapatkan kompos (vermicompost). Setiap aktivator tersebut mempunyai keunggulan masing-masing.
Dalam proses pengomposan aerobik, proses ini nan paling banyak dilakukan sebab mudah dan murah buat dilakukan, serta tak membutuhkan kontrol proses nan terlalu sulit. Pada proses ini, dekomposisi bahan dilakukan oleh mikroorganisme nan ada di dalam bahan itu sendiri dengan donasi udara.
Berbeda dengan proses pengomposan secara anaerobik. Pada proses ini, pengomposan dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme nan tak membutuhkan udara dalam mendegradasi bahan organik.
Hasil dari proses pengomposan ini ialah bahan nan digunakan buat lahan-lahan pertanian di indonesia nan sangat dubutuhkan. Hal tersebut dilakukan buat memperbaiki mikrobiologi tanah, sehingga produksi tanaman pada huma tersebut menjadi lebih tinggi.
Selain itu, hasil dari pengomposan sampah tersebut bisa digunakan buat meguatkan struktur huma nan kritis, menggemburkan tanah pertanian, tanah pertamanan, bahan epilog samapah di TPA, eklamasi pantai pasca penambangan, dan sebagai media tanaman, dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Bahan standar dalam pembuatan pupuk kompos ialah semua material nan di dalamnya mengandung karbon dan nitrogen, misalnya kotoran hewan, sampah hijauam, sampah kota, lumpur cair, dan limbah industri pertanian.
Sebelum melakukan pembuatan, nan pertama kali harus dilakukan ialah mencari loka pembuatan pupuk. Loka nan cocok dan tepat buat membuat pupuk ialah sebagai berikut.
- Terlindungi dari panas dan hujan.
- Terletak di loka terbuka sehingga oksigen banyak nan masuk.
- Walaupun pada loka terbuka, jangan sampai angin langsung mengenai bahan agar tak menjadi kering dan dingin.
- Tempat pembuatan kompos sebaiknya mempunyai drainase nan baik sehingga lantai tetap kering.
Walaupun pupuk-pupuk kimia banyak beredar, penggunaan dan pembuatan pupuk kompos tak dapat tergantikan, tetap dilakukan dan menjadi prioritas. Selain aman, pupuk kompos ramah lingkungan.
Akan tetapi, petani nan memiliki huma pertanian atau perkebunan luas lebih memilih pupuk dari pabrik nan memang sangat bagus dan berkualitas buat tanamannya. Berikut ini beberapa pabrik pupuk nan ada di Indonesia.
Pabrik Pupuk di Indonesia
1. Pabrik Pupuk Sriwijaya (PUSRI)
Pabrik pupuk nan berada di pinggiran Sungai Musi, Sumatera Selatan, ini berdiri sejak 24 Desember 1959. Pabrik ini berkapasitas produksi total 2.262.000 ton. Produksi sebanyak itu ternyata tetap belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pada 2010, pernah terjadi kebutuhan pupuk Sumatera Selatan pun kurang.
Kejadian ini pernah dikritik habis-habisan oleh pengamat ekonomi. Mereka mengira PUSRI lebih mementingkan ekspor sebab pada waktu itu harga ekspor pupuk sedang bagus-bagusnya. Tapi, bagian humas PUSRI menyangkal hal tersebut dan mengatakan bahwa bagaimanapun ketersediaan pupuk dalam negeri tetap nan utama.
Saat ini, PT PUSRI mempunyai 4 buah pabrik. Untuk lebih mengembangkan bisnis, PT PUSRI akan berbentuk holding . Dengan sistem holding ini diharapkan bahwa kapasitas produksi dan pemasaran akan lebih baik. Planning ini sempat membuat resah karyawannya. Tapi, dengan pengenalan nan baik, mereka dapat mengerti sebab ada negosiasi dan kompromi nan saling menguntungkan di antara dua pihak.
2. PT Pupuk Iskandar Muda
Pabrik pupuk nan berada di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, ini sempat terhambat produksinya ketika Aceh tertimpa gelombang tsunami. Pabrik nan didirikan tanggal 24 Pebruari 1982 mempunyai 2 buah pabrik. Dengan hanya dua pabrik, tentunya kapasitas produksinya kurang banyak dibandingkan dengan PT PUSRI. Pabrik pupuk Iskandar Muda baru mampu memproduksi sebanyak 1.140.000 ton.
3. PT Petrokimia Gresik
Pabrik nan berada di Gresik, Jawa Timur, ini hanya mempunyai sebuah pabrik, sehingga kapasitas produksinya sangat terbatas, hanya 460.000 ton. Pabrik ini berdiri pada tanggal 10 Juli 1972. Pendiriannya dimaksudkan buat memenuhi kebutuhan pupuk, terutama di Pulau Jawa.
4. PT Pupuk Kujang
Pabrik pupuk ini terletak di Pulau Jawa juga. Pupuk Kujang mempunyai 2 buah pabrik sehingga pabrik nan berlokasi di Cikampek, Jawa Barat, mampu berproduksi sebesar 1.140.000 ton. Pabrik ini didirikan tanggal 9 Juni 1975. Pembangunannya dimaksudkan buat membantu PT. Petrokimia Gresik nan hanya berkapasitas kurang dari setengah juta ton (460.000 ton).
5. PT Pupuk Kaltim
Inilah pabrik penghasil pupuk urea terbesar di Indonesia. Dengan jumlah pabrik lima buah, pantaslah kalau pabrik nan berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, ini mampu berproduksi sebesar 2.980.000 ton. Pendirian pabrik ini sebagai bagian pemerataan pembangunan terutama di bidang pertanian. Didirikan pada tanggal 7 Desember 1977. Pembangunan pabrik pupuk ke empat ini sangat diidamkan oleh masyarakat Indonesia terutama dari bagian Timur Indonesia.