Posisi Peta Bandar Lampung dan Keterangannya
:
Pernah melihat peta Bandar Lampung ? Peta merupakan wahana krusial bagi kita buat mengetahui secara jelas posisi suatu loka dan segala citra terkait loka tersebut. Dengan adanya peta, maka kita bisa mengetahui secara niscaya tempat-tempat atau kondisi geografis suatu daerah. Demikian juga halnya dengan peta Bandar Lampung. Jika membaca peta ini, maka kita akan mengetahui secara niscaya apa nan ada di daerah Bandar Lampung.
Keberadaan peta sangat krusial sebab, ketika kita melakukan perjalanan jauh dan tak menginginkan tersesat, maka peranan peta sangat dibutuhkan. Misalnya, kita sedang melakukan perjalanan di dareah Bandar Lampung, maka peta Lampung harus dimiliki dalam kendaraan kita. Jika tak memiliki, niscaya kesulitan saat berkeliling di Kota Bandar Lampung atau Provinsi Lampung pada umumnya.
Dalam peta Lampung, sebagaimana umumnya sebuah peta, maka kita akan bisa berbagai informasi krusial terkait provinsi Lampung. Informasi tersebut meliputi sejarah lokasi, letak geografis, kegiatan hayati masyarakatnya, seni juga budayanya, dan sebagainya. Begitu lengkapnya data nan ada di sebuah peta, maka keberadaannya harus diperhatikan pada saat kita bepergian. Peta harus selalu ada di kendaraan kita.
Posisi Peta Bandar Lampung dan Keterangannya
Jika membaca peta Pulau Sumatera, pada bagian paling selatan, akan kita jumpai sebuah provinsi nan bernama Lampung . Provinsi ini merupakan provinsi nan berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Bengkulu. Provinsi ini beribukota di Bandar Lampung. Bandar Lampung merupakan peleburan nama dua kota, yaitu Tanjungkarang dan Telukbetung. Kedua kota ini mempunyai potensi nan besar pada bidang kelautan dan wilayahnya sangat luas. Posisinya bisa kita lihat pada peta Lampung.
Sebagai kota berpotensi bahari nan besar, maka di sini akan kita jumpai Pelabuhan Panjang dan pelabuhan nan terkenal, yaitu Pelabuhan Bakauheni. Kedua pelabuhan ini merupakan pelabuhan pelayaran. Sementara buat pelabuhan para nelayan, ada pelabuhan Pasar Ikan di Telukbetung, Tarahan, Kalianda di Teluk Lampung. Kedua pelabuhan ini pun secara jelas bisa kita baca di peta Lampung.
Luas Provinsi Lampung ada sekitar 35.376,50 kilometer persegi. Dalam peta Sumatera, kita melihat bahwa daerah sebelah barat Lampung berbatasan dengan Selat Sunda, sedangkan di bagian sebelah timur berbatasan dnegan Bahari Jawa.
Provinsi Lampung mempunyai beberapa wilayah nan sebagian besar terletak pada daerah Teluk Lampung. Daerah-daerah tersebut meliputi Pulau Legundi, Pulau Darot, Pulau Sebuku, Pulau Ketagian, Pulau Tegal, Pulau Poahawang, Pulau Sebesa, Pulau Krakatau, Pulau Putus, dan Pulau Tabuan. Sementara itu, di bagian barat Lampung, yaitu Kabupaten Lampung Barat, terdapat Pulau Tampang dan Pulau Pisang.
Secara geografis, daerah bagian selatan dan barat Lampung alamnya sepanjang pantai ialah daerah berbukit-bukit. Daerah ini merupakan sambungan jalur Bukit Barisan dari Pulau Sumatera. Sementara di bagian tengahnya merupakan daerah dataran rendah. Jika kita melihat pada bagian timur, maka sepanjang tepi bahari Jawa ke utara merupakan daerah perairan nan sedemikian luasnya.
Kemampuan Dasar Alam Daerah Lampung
Kondisi alam di daerah Lampung termasuk daerah produktif, karena banyak sekali tanaman nan bisa ditanam dan diproduksi secara maksimal. Selama ini, daerah Lampung memfokuskan diri dalam upaya mengelola huma tanam sebagai usaha perkebunan besar. Perkebunan besar nan kita maksudkan dalam hal ini ialah satu perkebunan dengan skala usaha nan nisbi besar. Jenis perkebunan nan dikelola dan dikembangkan di Lampung ialah kelapa sawit, singkong, padi, karet, lada hitam, kakao, jagung, kopi, tebu dan lain-lain.
Di daerah pesisir, Lampung terkenal dengan komoditas ikannya. Komodiats ikan nan banyak dihasilkan di daerah ini misalnya udang. Udang menjadi komoditas terbesar hingga terkenal sampai taraf nasional dan internasional.
Pada posisi lainnya, Lampung ialah pintu gerbang buat memasuki Pulau Sumatera. Dalam perkembangannya, daerah pesisir merupakan daerah nan fertile buat perkembangan dan pertumbuhan industri. Jika kita memerhatikan kondisi nan ada di daerah Lampung, setidaknya ada beberapa kemampuan dasar nan dimiliki oleh daerah ini, yaitu sebagai berikut.
Pariwisata
Pemerintah Provinsi Lampung secara resmi mencanangkan sebuah program buat pengembangan wilayah dengan program tahun kunjungan wisata . Tahun kunjungan wisata ini dicanangkan pada 2009. Sementara itu, jenis wisata nan ditawarkan ialah wisata budaya. Wisata budaya nan bisa dikunjungi dalam hal ini ialah Kampung Tua di Sukau, Batu Brak, Kenali, Ranau, Liwa, Kembahang, dan Krui di Lampung Barat. Di daerah ini pun, ada Festival Sekura nan diselenggarakan seminggu sebelum Idul Fitri dan Festival Teluk Stabas. Di bandar Lampung sendiri, ada festival Krakatau, sedangkan di Lampung Timur ada Festival Way Kambas.
Transportasi
Secara geografis, posisi Provinsi Lampung tak sulit buat dicapainya. Untuk mencapainya, kita bisa menggunakan akses jalur darat dari tiga lintasan, yaitu lintasan tengah, timur, dan barat dari Sumatera. Untuk lebih cepatnya, maka kita bisa menggunakan jalur udara karena di Lampung sudah ada bandara, yaitu Bandara Raden Inten II. Dari jalur laut, kita bisa mengakses melalui pelabuhan Bakauheni. Satu hal nan perlu kita acungi jempol bahwa akses darat menuju Lampung sudah dalam kondisi baik.
Kondisi dan akses menuju Provinsi Lampung nan sudah bagus ini merupakan nilai tambah bagi provinsi tersebut buat mengembangkan diri. Baiknya akses transportasi ini memungkinkan bagi semua orang buat mengadakan perjalanan ke Provinsi Lampung tanpa kesulitan.
Bahasa
Jika memerhatikan masyarakat Lampung, setidaknya kita mengetahui bahwa masyarakatnya termasuk plural , campuran banyak suku bangsa. Dampak pluralnya masyarakat ini, maka bahasa mereka juga beragam. Hal ini merupakan kemampuan dasar daerah nan bisa dijadikan sebagai potensi buat pengembangan lebih lanjut.
Sementara jika meneliti berbagai bahasa nan digunakan dalam komunikasi dan hubungan personal di daerah Lampung, kita menemukan ada masyarakat nan menggunakan bahasa Indonesia. Ini meurpakan mayoritas karena bahasa ini merupakan bahasa nasional. Sementara bahasa lainnya meliputi bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Bali, bahasa Minang, dan bahasa ibu, yaitu bahasa Lampung. Inilah kekayaan dasar nan dimiliki oleh masyarakat Lampung dan mampu menjadi pendukung primer pengembangan daerah menuju daerah kunjungan wisata.
Rumah Adat
Rumah adat merupakan gambaran diri suatu masyarakat. Dengan adanya rumah adat ini, maka secara langsung masyarakat mengetahui asal daerah tersebut. Untuk daerah Lampung, ada rumah adat nan dikenal dengan nama Nuwo Sesat. Rumah adat ini mempunyai kekhasan sebagai berikut.
Bentuknya anjung dengan atap terbuat dari anyaman ilalang. Anjung rumah ini terbuat dari kayu dengan asa agar bisa terhindar dari agresi hewan dan tak mudah goyah jika terjadi gempa bumi. Ini merupakan langkah antisipasi masyarakat terhadap kejadian gempa bumi nan sering terjadi di daerah tersebut.
Ekonomi
Ada tiga macam kegiatan ekonomi nan dijalani oleh masyarakat Lampung, yaitu bertani, nelayan, dan berkebun. Ini merupakan tiga kegiatan nan banyak dilakukan oleh masyarakat. Masing- masing kegiatan tersebar pada wilayah nan berbeda.
Misalnya buat masyarakat pesisir, mayoritas penghidupannya berasal dari nelayan dan bercocok tanam atau bertani. Mereka mengandalkan kehidupan dari melaut dan menyawah. Sementara itu, di masyarakat bagian tengah, lebih banyak nan menyerahkan kehidupannya dari kerja berkebun, misalnya berkebun kopi, cengkeh, kayu manis, lada, dan sebagainya.
Industri
Provinsi Lampung merupakan pintu gerbang menuju Pulau Sumatera . Oleh sebab itu, sudah seharusnya pemerintah Provinsi Lampung memerhatikan terbukanya kesempatan berkembang dari segi industri. Pemerintah provinsi bisa mengembangkan berbagai macam industri, baik industri kecil maupun industri besar. Untuk mendukung potensi nan lainnya, maka industri nan dirasakan cocok ialah industri agrobisnis.
Salah satu jenis industri nan paling banyak dikembangkan ialah pertambakan udang. Di Provinsi Lampung ini ada industri tambak udang nan terbesar di dunia, yaitu Bratasena, Wachyuni Mandira, dan Dipasena. Jenis industri lainnya ialah pabrik gula yaitu Gunung Madu Plantation dan Sugar Group nan produksinya bisa mencapai 600.000 ton.
Kesenian dan Budaya
Salah satu kesenian nan bisa dijadikan sebagai gambaran di Provinsi Lampung ialah tapis. Kain tapis ini merupakan baju wanita orisinil dari suku Lampung. Kain tapis ini berbentuk kain sarung nan terbuat dari benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas. Sistem pembuatan kain ini menggunakan sistem sulam. Jenis kain ini merupakan kain tenun nan digunakan buat menutup bagian pinggang ke bawah. Motif nan diterapkan dalam tenun itu ialah motif alam, yaitu flora dan fauna nan diproses secara sulam menggunakan benang emas dan benang perak.
Demikianlah informasi krusial nan terdapat di peta Bandar Lampung. Semoga informasi ini berguna buat kita agar lebih mengenal daerah Lampung dan menumbuhkan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia.