Kumpulan Puisi Kartini

Kumpulan Puisi Kartini

Bila beberapa wanita modern dari berbagai kalangan diajak buat membuat puisi, maka akan terciptalah sebuah kumpulan puisi Kartini modern. Kalau pada masa RA. Kartini masih ada, mungkin puisi nan akan dibuatnya berkaitan dengan kehidupannya. Pendidikan dan kewanitaan akan menjadi isu sentral. Mungkin agak berbeda dengan Kartini modern atau para wanita masa kini. Mereka mungkin masih mengambil tema kewanitaan, namun, mungkin pembahasannya akan lebih luas.



Kumpulan Puisi Kartini

Berikut ini petikan dan makna kumpulan puisi Kartini nan dibuat oleh seorang Kartini masa kini.

Ungkapan Isi Jiwa

Bila Laki-laki pun melahirkan, mungkin akan tahu sakitnya bersalin

Bila laki-laki berhati wanita, mungkin tahu sakitnya dimadu

Bila laki-laki berjantung wanita, mungkin tahu lemahnya tersakiti

Puisi singkat ungkapan jiwa seorang wanita itu merupakan satu protes. Menjadi wanita itu ialah suatu takdir nan tidak terelakan. Mereka terpilih sebagai hamba nan harus menerima ketetapan Ilahi dengan tabah dan dengan tak banyak protes. Kalau banyak protes, maka mungkin akan menjadi seorang lesbian nan memberontak dan menjadi seperti laki-laki. Menjadi laki-laki dengan segala perlengkapan laki-laki termasuk bertingkah laku seperti laki-laki.

Tentu tak menyelesaikan masalah. Memprotes tidak mau menjadi wanita itu bukan dengan melakukan perbuatan laknat. Ketika tidak ada nan dapat dilakukan dengan takdir nan telah ada, terimalah dengan hati nan lapang. Selanjutlah mencari pengetahuan bagaimana menjadi wanita nan baik dan apa saja nan menjadi keistimewaan kaum wanita.

Tak perlu merasa harus melawan laki-laki dan menanamkan rasa sakit hati nan begitu dalam kepada laki-laki. Yang perlu dipikirkan ialah bagaimana menjadi orang baik agar berteman dengan baik dan mendapatkan laki-laki nan baik sebagai pasangan jiwa.

Tentang Hati

Ketika kau ditakdirkan membelai hati , lakukan dengan benar

Ketika kau diberikan kesempatan menikmati hati, jangan terlena

Ketika kau digoda hati nan lain, ingatlah bahwa mempunyai satu hati dan satu jiwa, lebih baik.

Cinta dikatakan sebagai sesuatu nan latif dan seharusnya tetap latif hingga akhir. Cinta dilabuhkan dalam mahligai pernikahan. Sayang banyak sekali nan gagal membangun mahligai yang latif hingga akhir. Begitu banyak nan akhirnya meruntuhkan mahligai itu secara bersama-sama. Seakan tiada tersisa pondasi nan kuat nan pernah dibangun bersama.

Suatu perceraian memang tidak dapat dikatakan sebagai kesalahan dari salah satu pasangan. Perpisahan itu terjadi sebab keduanya tidak dapat membangun pondasi mahligai cinta mereka dengan menggunakan bahan-bahan nan terbaik. Bahan-bahan pondasi cinta nan baik itu akan mempengaruhi hati.

Saat nan satu tetap berusaha memberikan nan terbaik tetapi nan lain malah membongkarnya, maka bangunan itu tidak akan pernah ada. Godaan buat mendapatkan nan terbaik itu selalu ada. Namun, urusan pasangan ini bukan urusan manusia. Tidak ada nan dapat memastikan siapa nan akan menjadi pasangannya.

Ketika pasangan telah ditentukan, ingatlah bahwa janji nan diucapkan itu ialah janji kepada Tuhan dan bukan hanya janji antara manusia nan satu dengan manusia nan lain. Perjanjian nan sungguh kudus ini ialah perjanjian hingga maut memisahkan. Ada banyak kewajiban dan ada banyak hal nan harus diberikan. Bahwa laki-laki diberikan tanggung jawab sebagai pemimpin, maka wanita seharusnya mendampingi dengan lapang hati agar perjuangan menjadi lebih mudah dan penuh cinta.

Laki-laki nan baik akan menjadi wanitanya dengan sepenuh hati. Ia nan bertanggung jawab dan ia tak akan melepaskan wanitanya kapan pun dalam wujud apapun. Untuk itu, ketika ia bersama dengan wanita di luar rumah, ia tak akan melepaskan pandangan terhadap wanitanya. Ia akan menggandeng wanitanya dengan penuh cinta. Ia akan berusaha menjadi pengawal nan baik. Pertanggungjawaban ini tak hanya di global tetapi juga di akhirat.

Ia akan berusaha mencukupi kebutuhan wanitanya. Ketika ia tak mampu, ia akan meminta maaf kepada wanitanya dan tetap berjanji akan berusaha sekuat tenaga memberikan nan terbaik kepada wanitanya. Laki-laki akan berusaha menjadi imam nan kokoh dan kuat. Ketika wanitanya melakukan sesuatu nan melanggar syariat, ia tahu bahwa dialah nan akan menanggung dosanya. Untuk itulah ia akan membimbing wanitanya agar menjadi wanita sholehah.

Ia akan membelai hati wanitanya agar tetap lembut. Hati nan lembut ini akan lebih mudah dibawa ke arah nan baik. Dengan ilmu dan keikhlasannya ia berusaha membuat wanitanya menjadi bahagia dan senang selama bersamanya. Ia tidak akan membiarkan wanitanya menjadi wanita nan nyinyir dengan global tanpa tahu ada batasan. Ia akan membawa wanitanya ke surga.

Demi menjadikan wanitanya berhak menjadi bidadarinya di surga, ia akan senantiasa mencari ilmu dan terus berdoa agar mampu menjadi laki-laki nan pandai membimbing dengan kesabaran nan tidak terbatas. Ia tahu kalau wanita itu akan sangat mudah tersulut emosinya sehingga ia berusaha meredam emosinya sendiri.

Ia akan menjadi sang wanita dengan sepenuh hati. Ia akan membuat wanitanya tidur nyenyak tanpa diganggu oleh seekor nyamuk pun. Ia akan memberikan kehangatan dan kebahagiaan dengan cintanya kepada sang wanita. Ketika ada wanita lain nan kagum kepadanya, dengan ketegasannya ia akan mengatakan bahwa hatinya tidak dapat dibagi.

Walaupun ia mempunyai hak buat membagi hatinya, ia tahu bahwa tak mudah sebagai manusia biasa membagi hati. Satu hati dan satu jiwa itu tetap lebih baik dan lebih indah. Tanpa adanya maksud menyakiti hati siapa pun, ia akan tetap memelihara hatinya hanya buat kekasihnya nan satu. Ia tahu bahwa hatinya niscaya akan sakit kalau wanitanya membagi hati, maka ia pun tidak akan memberikan sedikit pun hatinya kepada wanita nan lain.

Laki-Laki Bukan Musuh

Kita berbeda. Tetapi kita satu.

Kita tak sama, tetapi kita harus bersama.

KIta dalam global nan satu

Tiada jalan lain selain bersatu

Telah ditakdirkan bahwa global ini diisi oleh dua jenis kelamin nan berbeda. Keduanya mempunyai kewajiban dan hak nan berbeda. Kewajiban dan hak itu sesungguhnya saling melengkapi. Ketika mereka menyadari bahwa mereka harus bersama dalam menjalankan kewajiban masing-masing, maka kedamaian dalam hayati itu akan tercipta.

Kalau wanita membenci laki-laki dan sebaliknya, nan akan terjadi ialah kehidupan nan timpang. Ketimpangan ini pada akhirnya akan melahirkan defleksi termasuk kufur terhadap nikmat sehingga menjadi mahluk nan dilaknat. Para kaum lesbian dan homo ialah orang-orang nan menyalahi kodrat. Mereka merasa bahwa dengan gaya hidupnya nan tak sahih itu, mereka telah menunjukan betapa ada pilihan dalam hidup.

Inilah nan akan terjadi ketika tak ada ilmu nan sahih nan diterima dengan hati nan lapang. Kebencian pada diri sendiri dan orang lain, tak dapat dimenifestasikan dengan berbuat dosa. Bahwa apa nan dilakukukan itu merupakan sesuatu nan dilaknat, seharusnya memberikan kelembuat pada hati buat bertaubat. Jangan jadikan pelanggaran oleh hati terhadap ketidakpuasan diri malah memberi tiket abadi berada di neraka.

Itulah kumpulan puisi Kartini. Selamat membuat puisi!