Macam-macam Masalah Kejiwaan pada Manusia

Macam-macam Masalah Kejiwaan pada Manusia

Manusia merupakan makhluk nan holistik. Dalam diri manusia bukan hanya ada dimensi fisik , tapi juga ada bagian jiwa. Semua bagian itu saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Terkadang masalah fisik menjadi penyebab munculnya masalah kejiwaan . Begitupun sebaliknya masalah kejiwaan sering menyebabkan munculnya masalah fisik.

Manusia nan sedang menderita masalah kejiwaan (psychose) biasanya mengalami gangguan kepribadian. Kemudian ia menjadi orang nan kurang menyesuaikan diri dengan wajar dan tak sanggup lagi memahami masalahnya.

Terkadang orang nan mengalami masalah kejiwaan tak menyadari kalau jiwanya sedang sakit. Ia menganggap kalau dirinya normal saja, bahkan lebih baik, lebih unggul, dan lebih krusial dari orang lain.

Sikap paling tepat nan harus dimiliki ketika berhadapan dengan orang nan bermasalah dengan kejiwaannya ialah "memeluknya". Perlakukan ia dengan baik dan semestinya. Penyembuhan dengan cara personal seperti itu akan lebih mudah menyembuhkan masalah kejiwaan nan diderita oleh orang tersebut.

Kecenderungan buat menjauhi orang dengan masalah kejiwaan memang cukup besar. Berbagai perasaan ngeri dan risi jika orang tersebut tiba-tiba melakukan perbuatan nan aneh rasanya wajar. Karena, orang dengan masalah kejiwaan memang cenderung melakukan sesuatu tanpa sadar.

Secara umum, penyebab masalah kejiwaan nan diderita oleh seseorang dibedakan menjadi dua. Pertama, disebabkan oleh rusaknya anggota tubuh. Misalnya; rusaknya otak nan disebabkan oleh kecelakaan, narkotik, alkohol, atau sebab penyakit lainnya. Kedua, masalah kejiwaan dapat juga disebabkan oleh gangguan-gangguan jiwa nan terus berlarut-larut. Misalnya, masalah nan tak pernah diselesaikan atau hilangnya ekuilibrium mental dampak berbagai tekanan dan ketegangan batin.

Kedua penyebab timbulnya masalah kesehatan pada manusia itu memiliki cara pengobatan atau terapi penyembuhan nan berbeda. Untuk masalah kejiwaan nan disebabkan oleh penyebab nan pertama upaya medis nan dilakukan oleh dokter menjadi salah satu upaya nan bisa ditempuh. Berbeda dengan masalah kejiwaan nan disebabkan oleh penyebab kedua, upaya nan dilakukan buat masalah kejiwaan ini lebih besar "dilimpahkan" kepada psikolog atau psikiater.



Macam-macam Masalah Kejiwaan pada Manusia

Ada berbagai macam masalah kejiwaan nan sering dialami manusia. Berikut ini ialah beberapa masalah kejiwaan tersebut. Masalah kejiwaan nan cukup banyak dikeluhkan oleh mereka nan datang dari berbagai kalangan masyarakat.



1. Masalah Kejiwaan - Schizophrenia

Masalah kejiwaan nan pertama ialah schizophrenia . Masalah kejiwaan nan satu ini sepertinya cukup familiar, namun sampai saat ini schizophrenia belum diketahui penyebabnya secara pasti. Ada nan berpendapat kalau penyakit jiwa ini berasal dari keturunan. Ada juga nan berpendapat kalau schizophrenia disebabkan sebab rusaknya kalenjar-kalenjar tertentu.

Ketidakseimbangan dopamine (salah satu sel otak) juga disinyalir menjadi penyebab dari masalah kejiwaan ini. Namun bukti lain menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan sebab terjadinya perisitiwa nan menekan dan berbagai masalah nan tak sanggup diatasi.

Masalah kejiwaan ini mengenal tahapan. Tahapan awal dan tahapan lanjut. Gejala-gejala nan timbul saat seseorang akan mengalami schiphrenia ( pre-skizophrenia ) antara lain ketidakmampuan buat mengekpresikan emosi (wajah dingin, sulit senyum, cuek). Penderita juga biasanya sulit diajak komunikasi. Bicaranya ngawur dan tak fokus. Ia juga berubah menjadi orang nan pemalu, tertutup, dan menarik diri dari pergaulan. Terkadang juga sering menantang tanpa alasan jelas, mengganggu, dan tak disiplin.

Pada tahapan lanjutan atau termin akut, penderita schiprenia sering mengalami halusinasi (persepsi tanpa ada rangsangan panca indera) dan ilusi (keyakinan nan salah). Ia mengalami gangguan pemikiran (kognitif). Saat itulah seseorang dicurigai telah mengalami masalah kejiwaan, schizophrenia .



2. Masalah Kejiwaan - Paranoia

Masalah kejiwaan selanjutnya ialah paranoia . Orang nan menderita paranoia cenderung mengalami ilusi (keyakinan nan salah). Keyakinan nan salah dapat ditujukan kepada dirinya dan dapat juga kepada orang lain. Orang sering menyebutnya dengan penyakit "gila kebesaran atau penghormatan atau penghargaan" atau "gila menuduh orang".

Contoh dari seseorang nan mengalami masalah kejiwaan ini adalah, ketika seorang istri nan menyangka suaminya akan meracuni dirinya. Kemudian ia pun selalu curiga jika suaminya membawakan makanan atau minuman buat dirinya. Ia juga tak dapat tidur dengan tenang sebab takut suaminya akan menyuntikan cairan mematikan ke dalam tubuhnya.

Penderita paranoia juga biasanya menganggap dirinya orang besar dan hebat. Ia meyakini dirinya seorang pemimpin besar bahkan menganggap dirinya sebagai nabi dan Tuhan. Dalam bahasa Yunani, masalah kejiwaan nan satu ini berarti diluar pikiran, para 'diluar' dan nous 'pikiran'. Penderita masalah kejiwaan nan satu ini biasa disebut paranoid .

Orang nan menderita paranoia selalu terlihat mempunyai kecerdasan tinggi, ingatannya kuat, emosinya tampak berimbang dan cocok dengan pemikirannya. Awalnya orang menyangka bawa ia mempunyai pemikiran nan logis dan benar. Tapi pada hakikatnya ia mempunyai keyakinan nan salah dan perhatian serta perkataannya dikendalikan oleh keyakinan nan salah itu.



3. Masalah Kejiwaan - Manic Depressive

Orang nan menderita masalah kejiwaan manic depressive sering mengalami rasa besar atau gembira namun kemudian perasaan itu berubah menjadi perasaan sedih atau tertekan. Masalah kejiwaan nan satu ini biasa juga disebut sebagai bipolar disorder .

Gangguan manic depressive merupakan penaksiran psikiatri nan menggambarkan gangguan mood nan abnormal. Gejala masalah kejiwaan ini umumnya terjadi pada usia remaja dan ketika manusia remaja menginjak dewasa awal. Manic depressive juga memungkinkan peningkatan risiko bunuh diri pada penderitanya.

Penyebab masalah kejiwaan nan satu ini secara generik dibedakan menjadi dua, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Namun, dari kedua faktor tersebut, faktor genetik disinyalir memiliki peran nan lebih besar sebagai penyebab masalah kesehatan ini. Penyembuhan masalah kejiwaan nan satu ini dengan mengonsultasikannya pada psikiater dan memberikannya obat secara teratur.

Ada dua gejala nan dialami oleh penderita masalah kejiwaan ini, yaitu;



a. Masalah Kejiwaan Manic Depressive - Mania

Orang menyebutnya "gila kumat-kumatan". Gejala nan pertama dari masalah kejiwaan ini ditunjukkan dari reaksi. Penderita mania awalnya ia terlihat geram, marah, berteriak-teriak, mencaci-maki, kemudian secara tiba-tiba ia kembali tenang dan bekerja seperti biasa. Atau dapat juga sebaliknya, ia awalnya merasa gembira nan hiperbola lalu tiba-tiba menjadi muram dan tak berdaya.

Orang nan mengalami mania ringan terlihat aktif, tak kenal lelah, dan suka menguasai pembicaraan. Namun ia juga pantang buat ditegur dan tak mampu mendengar kecaman dari orang lain. Ia juga sangat suka mencampuri urusan orang lain.

Pada termin mania nan lebih berat, orang ini sering mengalami ilusi dan lamunan nan sangat dalam. Sering mengungkapkan kegembiraan secara hiperbola dan tak dapat membedakan tempat, waktu, serta orang di sekelilingnya.



b. Masalah Kejiwaan Manic Depressive - Melancholia

Gejala melancholia ialah di mana seseorang kehilangan harapan. Ia terlihat muram, sedih, dan putus asa. Penderita merasa kalau dirinya diserang berbagai macam penyakit nan tak disembuhkan. Ia juga kadang merasa bersalah sebab telah berbuat dosa nan tak terampuni. Bahayanya, penderita masalah kejiwaan dari gejala manic depressive ini sering sekali menyakiti dirinya sendiri.