Memperbanyak Event Baca atau Pameran Buku

Memperbanyak Event Baca atau Pameran Buku



Mendorong Minat Baca Saja Tidak Cukup

Minat membaca memang harus ditumbuhkan dan dirangsang sejak dini. Tanpa adanya dorongan dan rangsangan buat membaca, akan sulit mendapatkan Norma ingin membaca. Tetapi sebenarnya nan lebih krusial lagi ialah menghadirkan bacaan nan bermutu. Bacaan nan pertama kali harus diperkenalkan ialah bacaan ayat kudus nan ada di dalam Al-Quran. Kalimat-kalimat dan kata-kata dalam kitab kudus umat Islam ini niscaya sahih dan tak ada lagi keraguan di dalamnya.

Kenalkan kehebatan dan kebenaran Al-Quran. Setelah itu baru perkenalkan buku-buku nan bagus nan sinkron dengan umur sang anak. Ketika anak sudah mulai dapat diajak berdiskusi tentang apa nan ia baca, maka pada saat utulah anak sudah dapat diberi bacaan lain nan lebih tinggi kualitasnya. Bacaan nan ilmiah ini akan mempengaruhi caranya berpikir. Berikan juga bacaan nan merangsang daya imajinasinya agar ia mampu menggunakan otak kiri dan otak kanannya secara seimbang.

Setelah itu ajak ia buat berjumpa dengan tumpukan buku dan biarkan ia memilih bacaan nan ia suka. Setelah ia mampu memilih jenis bacaan nan ia senangi, pada saat itu orangtua mulai memahami apa nan telah terjadi pada otak sang anak. Dari pengamatan itu, orangtua mulai dapat mengarahkan ke mana jiwa sang anak mulai dilabuhkan. Jangan paksakan anak buat membaca sesuatu nan tak disukainya. Lingkungan telah membentuknya.

Bebaskan ia sebab ketika ia mau membaca apa nan ia sukai, pada saat itulah ia mendapatkan kenikmatan dalam bacaannya. Asalkan bacaan nan masih dapat mengembangkan kepribadian dan otaknya, biarkan saja ia meneruskan bacaannya. Kalau bacaan itu sekiranya akan merusak dan tak bagus bagi jiwanya, ajak ia berkomunikasi. Bacaan dapat sangat berbahaya ketika tak diimbangi dengan pikiran nan baik nan mampu menyaring apa nan ia baca.

Ada beberapa penulis nan begitu lihat mempermainkan perasaan dan logika pembacanya. Penulis seperti ini memang sangat cerdas dan mempunyai ilmu pengetahuan nan cukup luas. Hati-hati dalam memilih bacaan ialah sesuatu nan harus sangat diperhatikan. Banyak anak-anak muda nan terjebak ke dalam kegiatan nan merugikan diri mereka sendiri dan orang lain setelah tergoda membaca dan mempelajari bacaan dari penulis nan tak bertanggung jawab.

Bimbing anak-anak dan jangan sampai minat bacanya nan sudah bagus itu dinodai oleh bacaan nan menjauhkannya dari orangtua nan mencintainya. Selain mengarahkan anak kepada bacaan nan baik, orangtua tetap harus membimbing dan melihat bacaan apa saja nan ada di tangan anak. Adanya buku-buku digital nan sangat mudah dibeli juga menjadi sesuatu nan patut diperhatikan. Murahnya harga buku-buku itu menjadi salah satu faktor mengapa anak-anak mudah terlena. Apalagi kalau fasilitas buat membelinya juga didapatkan dengan mudah dari uang orangtua.

Tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak nan mempunyai kemampuan berbahasa asing akan memiliki bacaan nan lebih luas dibandingkan dengan anak-anak nan tak dapat berbahasa asing. Bahasa ini seolah menjadi kunci terbukanya global nan lebih luas. Keadaan ini membutuhkan bimbingan orangtua agar anak mampu memilih nan terbaik bagi kehidupan masa depannya. Jangan sampai anak terjebak ke dalam global nan tak sahih sebab bacaannya.



Manfaat Membaca

Sementara kita mengetahui bahwa membaca itu kegiatan menambah pengetahuan kita. Dengan membaca, maka kita bisa mengetahui banyak hal. Tidak salah jika ada nan mengatakan bahwa membaca itu kegiatan membuka rahasia kehidupan, dunia. Dengan program pengembangan minat tulisan dan baca, maka diharapkan tumbuh pencerahan buat terus mengembangkan diri.

Bahwa, anak muda ialah sumber daya manusia terbesar bangsa ini. Jika mereka diberdayakan, maka kemampuan bangsa ini sungguh sangat menakjubkan. Bahkan, Presiden Sukarno pernah mengatakan, beri saya sepuluh pemuda, maka akan kuubah dunia. Dari isi perkataan ini, maka kita bisa menyimpulkan bahwa anak muda, pemuda merupakan sumber daya manusia nan terutama bagi suatu bangsa.

Program Wajib Baca Buku
Bisa atau tak ya seandainya kita mencanangkan program wajib baca kepada anak muda kita? Tentunya jika hal tersebut kita orientasi kepada anak didik, niscaya bisa. Tetapi buat masyarakat, kita masih harus berjuang keras, tetapi niscaya bisa. Dan, program pengembangan minat buat membaca bisa dijadikan sebagai langkah konkrit perwujudannya.

Pengembangan minat buat membaca bisa kita lakukan dan terapkan pada setiap lapisan masyarakat. Hal ini sebab program ini bersifat umum, artinya bisa dilakukan buat semua orang. Tetapi, jika kita mempertimbangkan dari sisi efektivitasnya, maka penerapan program buat anak didik lebih baik dibandingkan kepada masyarakat.

Program wajib baca buku memang sudah seharusnya diterapkan tak hanya kepada anak didik, tetapi juga masyarakat. Untuk kondisi tersebut, maka perlu penyediaan wahana nan memadai. Dan, program pengembangan minat baca membutuhkan fasilitasi wahana nan memadai. Oleh sebab itulah, maka seharusnya ada tersedia perpustakaan di setiap lingkungan masyarakat.

Pemerintah seharusnya secara intens melakukan pembinaan dan pembiasaan warga masyarakat dalam kegiatan baca. Salah satu cara nan paling tepat ialah menyediakan wahana perpustakaan di setiap lingkungan masyarakat. Dengan wahana perpustakaan ini, maka masyarakat, khususnya para pemudanya terbiasa dengan lingkungan membaca.

Perpustakaan Keliling
Berbicara mengenai wajib baca buku, berarti tak terlepas dari keberadaan buku. Kita harus menyediakan beberapa buku jika ingin membiasakan masyarakat getol membaca. Hal ini sebab buku ialah obyek primer dalam kegiatan membaca. Sebenarnya, pemerintah sudah menyiapkan wahana baca ini. Ada mobil perpustakaan keliling nan secara periodek berpindah ke beberapa tempat. Mobil perpustakaan ini membawa berbagai macam buku dan masyarakat bisa meminjam atau ikut membaca di tempat.

Hanya saja, mobil perpustakaan keliling ini masih terbatas jumlahnya sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Jika saja mobil perpustakaan keliling ini ditambah jumlahnya, maka setiap sudut masyarakat bisa mengaksesnya. Dengan demikian, maka setiap orang akan terbiasa dalam melakukan kegiatan membaca. Pembiasaan seperti ini sangat krusial karena kenyataannya segala sesuatu itu menjadi gampang ketika kita sudah terbiasa melakukannya.



Memperbanyak Event Baca atau Pameran Buku

Mengapa anak muda tak suka membaca bisa terjadi sebab banyak hal. Salah satunya ialah sedikitnya buku nan ada dan mereka miliki. Mereka tak mengetahui bagaimana mendapatkan buku nan bermanfaat bagi diri dan kehidupannya.

Untuk hal tersebut, maka bisa kita atasi dengan mengadakan event-event baca atau pameran buku hingga ke pelosok desa. Selama ini event seperti ini hanya terbatas di kota saja, sementara di taraf kecamatan, apalagi taraf desa sama sekali tak pernah terjadi. Anak-anak desa, terutama kesulitan ketika harus mencari atau mendapatkan buku nan diinginkannya. Dengan memperbanyak event baca atau pameran buku hingga ke pelosok desa diharapkan anak-anak muda bisa memperoleh kesempatan mendapatkan buku bermanfaat atau setidaknya mengetahui banyak buku nan dipamerkan.

Kolaborasi dengan Keluarga atau Orangtua
Bagi anak kota, mungkin hilangnya Norma membaca sebab mereka disibukan oleh berbagai fasilitas teknologi nan mereka miliki di rumah. Setiap hari mereka berhadapan dengan komputer, play station, dan sebagainya, nan secara selintasan sungguh lebih menyenangkan daripada sekadar membaca dan membaca.

Agar program pengembangan minat baca anak bisa meningkat, maka kita bekerja sama dengan orangtua buat mengkondisikan anak-anaknya sehingga bahagia membaca. Dalam hal ini kita bisa mengajak mereka,para orangtua dalam gerakan orangtua peduli Norma literer anak. Kita harus melibatkan secara langsung pada orangtua buat membiasakan anak-anak membaca.

Dengan cara seperti ini, diharapkan ada kepedulian bersama orangtua pada kegiatan membaca bagi anak-anaknya. Kepedulian orangtua pada Norma membaca pada anak-anaknya memungkinkan anak mengikuti dan menerapkan program. Jika di rumah para orangtua terbiasa membaca bersama anak-anaknya, maka pada saatnya anak-anak terbiasa dan terus menekuni kegiatan membaca sebagai kegiatan rutin hariannya. Semoga.